Zainab binti Khuzaimah
Istri Nabi Saw | |
Nama lengkap | Zainab binti Khuzaimah bin Harits |
---|---|
Lakab | Ummul Masakin |
Afiliasi agama | Islam |
Kerabat termasyhur | Rasulullah saw • Atidah bin Harits •Thufail bin Harits |
Tempat tinggal | Mekah • Madinah |
Wafat | 20 H |
Tempat dimakamkan | Baqi', Madinah |
Khadijah al-Kubra sa | (27 sebelum Hijrah/595) |
Saudah | (sebelum Hijrah/sebelum 622) |
Aisyah | (1, 2, atau 4 H/622, 623, atau 625) |
Hafsah | (3 H/624) |
Zainab (binti Khuzaimah) | (3 H/624) |
Ummu Salamah | (4 H/625) |
Zainab (binti Jahsy) | (5 H/626) |
Juwairiyah | (5 H atau 6 H/626 atau 627) |
Ummu Habibah | (6 atau 7 H/627 atau 628) |
Mariyah | (7 H/628) |
Shafiyah | (7 H/628) |
Maimunah | (7 H/628) |
Zainab binti Khuzaimah (Bahasa Arab: زینب بنت خزیمه) bin Harits wafat pada 4 Rabiul Tsani 4 H adalah istri Rasulullah saw dan termasuk cucu Abdul Manaf. Terkenal dengan nama Ummu Masakin. Setelah ia bercerai dengan Thufail bin Harits ia menjadi istri saudara suaminya dahulu namun pernikahan ini tidak berlangsung lama. Ia meninggal pada usia 30 tahun. Nabi Muhammad saw menguburkannya di pekuburan Baqi.
Nasab
Garis nasab dari ayahnya adalah: Zainab binti Khuzaimah bin Harits bin Abdullah bin Amru bin Abdul Manaf bin Hilal bin Amar bin Sha'sha'ah Amiri. [1] Ibnu Abdul Barr menukil dari Abul Hasan Jarjani menulis bahwa ia adalah saudari Maimunah binti Harits, istri Rasulullah saw [2] Ibnu Habib Baghdadi juga menuliskan bahwa Manimunah binti Harits adalah saudari satu ibu. [3]
Julukan
Zainab binti Khuzaimah dikenal dengan sebutan Ummu Masakin karena sikap kasih sayangnya yang dimilikinya terhadap orang miskin (ibu para orang miskin) [4] Ia pada masa jahiliyyah juga sudah terkenal dengan laqab ini. [5]
Pernikahan dengan Nabi Muhammad saw
Diantara para sejarawan terdapat perbedaan pendapat tentang siapakah suami Zainab sebelum menikah dengan Rasulullah saw. Menurut perkataan masyhur, suaminya adalah Thufail bin Harits bin Matblab bin Abdul Manaf, namun ia menceraikannya dan kemudian menjadi istri dari saudara suaminya, Abdul Manaf yaitu Ubaidah bin Harits. [6] Ubaidah mengalami luka pada perang Badar dan meninggal pada usia 64 tahun di Shafara. [7] Namun dalam sebagian literatur-literatur disebutkan bahwa Zainab pada awalnya adalah istri Jahm bin Amru bin Harits keponakan Ubaidah bin Harits. [8] Sepertinya pernikahan ini berakhir dengan perceraian dan kemudian ia menikah dengan Ubaidah. Dalam sebagian literatur disebutkan bahwa Zainab adalah istri Abdullah bin Jahsy dan ia syahid di perang Uhud. [9] [10]
Setelah suaminya syahid, Nabi mempersuntingnya. [11] Ia menyerahkan urusannya kepada Nabi. [12] Nabi menikahinya pada bulan Ramadhan tahun ke-3 H. [13] Para sejarawan menuliskan secara berbeda-beda mengenai proses peminangan dan pemberian mahar Nabi kepada Zainab. [14] [15]
Wafat
Setelah hidup bersama dengan Nabi Muhammad saw selama 8 bulan, akhirnya Zainab meninggal para bulan Rabiul Tsani tahun 4 Hijriah. [16] Sebagian sejarawan menuliskan bahwa masa tinggal Zainab dengan Nabi adalah dua atau tiga bulan. [17] Rasulullah saw mensalatinya dan menguburkannya di pekuburan Baqi. [18] Sebagian sejarawan yang lain berkeyakinan bahwa ia tidak tinggal bersama Nabi lebih dari dua atau tiga bulan. [19] Ketika wafat, ia berumur kira-kira 30 tahun. [20] Khadijah adalah satu-satunya istri Nabi yang meninggal pada masa kehidupan Nabi. [21] Para sejarawan menulis bahwa Zainab adalah istri pertama dari istri-istri Nabi yang meninggal di Madinah. Nabi Muhammad saw tidak memiliki anak darinya. [22]
Catatan Kaki
- ↑ Ibnu Abdul Barr, jld. 4, hlm. 1853; Ibnu Hazm, hlm. 274; Ibnu Hisyam, jld. 2, hlm. 648; Ibnu Atsir, Asad al-Ghābah, jld. 6, hlm. 129; Ibnu Abdul Barr, Isti'ab, jld. 4, hlm. 1853.
- ↑ Ibnu Abdul Barr, jld. 4, hlm. 1853.
- ↑ Ibnu Habib Baghdadi, hlm. 106-109, Silahkan lihat: Ibnu Atsir, Asad al-Ghābah, jld. 6, hlm. 129; Ibnu Abdul Barr, Isti'āb, jld. 4, hlm. 1853.
- ↑ Ibnu Hisyam, jld. 2, hlm. 648; Ibnu Atsir, Asad Al-Ghābah, jld. 6, hlm. 129.
- ↑ Thabaqat al-Kubra, hlm. 91; Ibnu Jauzi, jld. 3, hlm. 161; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, hlm. 429; Ibnu Abdul Barr, Isti'āb, 1853.
- ↑ Thabari, jld. 2, hlm. 545; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, hlm. 429; Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, hlm. 91.
- ↑ Balazduri, Ansāb al-Asyrāf, hlm. 429.
- ↑ Ibnu Hisyam, Al-Sirah al-Nabawiyyah, jld. 2, hlm. 648.
- ↑ Baihaqi, Sunan al-Kubrā, jld. 7, hlm. 72; Ibnu Hajar Asqalani, jld. 8, hlm. 157.
- ↑ Ibnu Abdul Barr, Al-Isti'āb, jld. 4, hlm. 1853; Ibnu Atsir, Asad al-Ghābah, jld. 6, hlm. 129.
- ↑ Tārikh Thabari, jld. 11, hlm. 569; Ibnu Asakir, jld. 3, hlm. 206; Ibnu Sa'ad, Thabaqat al-Kubra, hlm. 91.
- ↑ Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, hlm. 91.
- ↑ Al-Isti'ab, jld. 4, hlm. 1853; Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, hlm. 91; Dzahabi, Tārikh Islām, hlm. 255; Ibnu Asakir, Tārikh Damisyq, jld. 3, hlm. 206; Tārikh Thabari, jld. 11, hlm. 596.
- ↑ Tārikh Thabari, jld. 11, hlm. 595-596; Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 8, hlm. 91; Ibnu Hisyam, jld. 2, hlm. 647.
- ↑ Ibnu Abdul Barr, Al-Isti'āb, jld. 4, hlm. 1599; Ibnu Atsir, Asad al-Ghābah, jld. 5, hlm. 14.
- ↑ Nihayah al-Arb, hlm. 178; Tārikh Thabari, jld. 11, hlm. 596; Thabaqāt al-Kubrā, hlm. 91.
- ↑ Al-Isti'āb, jld. 1, hlm. 45.
- ↑ Tarikh Thabari, jld. 11, hlm. 596; Thabaqāt al-Kubrā, hlm. 91.
- ↑ Ibnu Hajar, Fathul Bari, jld. 1, hlm. 324; Khalifah bin Khayath, hlm. 27; Ibnu Abdul Barr, Al-Isti'āb, jld. 1, hlm. 45.
- ↑ Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, hlm. 91.
- ↑ Ibnu Abdul Barr, Isti'āb, jld. 1, hlm. 45.
- ↑ Baihaqi, Dalāil al-Nubuwah, jld. 3, hlm. 159.
Daftar Pustaka
- Ibnu Atsir, Izauddin bin Atsir Abul Hasan Ali bin Muhammad Jazri, Asad al-Ghābah fi Ma'rifah al-Sahābah, Beirut, Dar al-Fikr, 1409 H/19899 M.
- Ibnu Jauzi, Al-Muntadham, Tahkik: Muhammad Abdul Qadir Atha dan Musthafa Abdul Qadir Atha, Beirut, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, cet. 1, 1992.
- Al-Jadidah, tanpa tanggal, Ibnu Habib Baghdadi, Al-Mujir, Tahkik Ilizah Liktan Syutair, Beirut, Dar al-Afaq.
- Ibnu Hazm Andalusi, Jumhuran Ansāb al-Arāb, Beirut, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, 1418 H
- Ibnu Sa'ad, Muhammad bin Sa'd Muni' al-Hasyemi al-Basyiri, Al-Thabaqāt al-Kubrā, Riset: Muhammad Abdul Qadir Atha, Beirut, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, 1410/1990.
- Ibnu Abdul Barr, Al-Isti'āb, Periset: Ali Muhammad al-Bajawi, Beirut, Dar al-Jabl, cet. 1, 1992.
- Ibnu ‘Asakir, Tārikh Damisyq, Beirut, Dar al-Fikr, cet. 1, 1415 H.
- Ibnu Hisyam, Sirah al-Nabawiyah, riset: Musthafa dll, Beirut, Dar al-Ma'rifah, tanpa tanggal.
- Baladzuri, Ahmad bi Yahya bin Jabir, Kitab Jamal min Ansāb al-Asyrāf, Riset: Suhail Zakar dan Riyadh Zarkali, Beirut, Dar al-Fikr, cet. 1, 1417/1996.
- Baihaqi, Abu Bakar, Dalāil Nabawiyah, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, cet. 1, 1405.
- Khalifah bin Khayath, Tārikh Khalifah, periset: Fawaz, Beirut, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, cet. 1, 1995.
- Dzahabi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad, Tārikh al-Islām wa Wafiyāt al-Masyahir wa I'lām, periset: Umar Abdul Salam Tadmuri, Beirut, Dar al-Tsurats, cet. 2, 1967.
- Asqalani, Ibnu hajar, Al-Ashabah fi Tamiz al-Sahābah, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, cet. 1, 1415 H.
- Nuwairi, Nihayah al-Arbāb fi Funun al-Adab, Dar al-Kitab wa al-Witsaq al-Qaumiyah, cet. 1, 1423 H.