Sahl bin Sa'ad al-Sa'idi

Prioritas: b, Kualitas: b
Dari wikishia
Sahl bin Sa'ad Sā'idi
Info pribadi
Nama lengkapSahl bin Sa'ad bin Malik al-Anshari al-Sā'idi
JulukanAbu Abbas. Abu Yahya
Garis keturunanBani Sā'idah
Kerabat termasyhurSa'ad bin Malik al-Anshari al-Sā'idi
Muhajir/AnsharAnshar
Tempat TinggalMadinah
Wafat/Syahadah88 H/707 atau 99 H/718
Tempat dimakamkanMadinah
Informasi Keagamaan
Memeluk IslamIslam
Keikutsertaan dalam GhazwahPerang Tabuk
Aktivitas lainPerawi hadis Ghadir • Baiat kepada Nabi saw • Sahabat Imam Ali as

Abul Abbas Sahl bin Sa'ad Sā'idi (bahasa Arab: ابو العباس سهل بن سعد الساعدي) (w. 88 atau 91 H) adalah termasuk sahabat Nabi saw dan sahabat Imam Ali as serta perawi hadis Ghadir. Baiat kepada Nabi saw, hadir dalam perang Tabuk dan salat menghadap dua kiblat sejumlah kebanggaan yang dimilikinya. Di Syam ia bertemu dengan para tawanan Karbala dan meriwayatkan bagaimana mereka masuk ke Syam. Dia sahabat Nabi saw terakhir yang wafat di Madinah.

Pada Masa Nabi saw

Sahl bin Sa'ad bin Malik bin Khalid bin Tsa'labah bin Hāritsah bin Amr bin al-Khazraj bin Sāidah bi Ka'ab bin al-Khazraj al-Anshari al-Sā'idi adalah termasuk sahabat Rasulullah saw dan dari suku bani Saidah yang berumur 15 tahun saat Nabi saw wafat. Dikatakan bahwa dahulu namanya Huzn, dan Nabi saw menamainya Sahl.[1] Julukan dia Abul Abbas dan Abu Yahya. [2]

Syekh Thusi meyakini dia sahabat Imam Ali as juga. [3]

Dua baiat dengan Nabi saw, salat ke dua Kiblat dan pujian Nabi saw padanya di antara keutamaan-keutamaanya.[4] Saudari-saudarinya, Nāilah dan Umrah di antara wanita yang berbaiat kepada Nabi di Madinah.[5]

Saat terjadi perang Tabuk ia memiliki umur sedikit (muda) dan turut serta dalam perang ini. Ia berkata: "Aku lebih muda dari teman-temanku dan aku pelayan mereka di Tabuk".[6] Memang pada sebagian sumber disebut kata مُقرِيهِم (orang yang membacakan Alquran kepada mereka).[7] Tetapi sepertinya terjadi kekeliruan dan yang benar adalah شَفرَتَهم yang berarti pelayan mereka.

Penukilan Riwayat

Sahl menukil hadis-hadis dari Nabi saw, Imam Ali as, Sayidah Fatimah sa dan sebagian sahabat. Abu Hurairah dan Sa'id bin Musayyib, Zuhri, Abu Hazim dan anaknya, Abbas bin Sahl menukil hadis darinya.[8]

Dinukil darinya, ia berkata: Aku bertanya kepada Zahra sa tentang para Imam as, dan beliau menjawab: Nabi saw menyebut Ali as dan 11 anaknya sebagai imam-imam secara bergantian.[9]

Dia termasuk saksi dan perawi hadis Ghadir[10] serta meriwayatkan sabda Nabi yang sangat populer, "Besok aku akan menyerahkan panji kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya mencintainya, dan dia tidak akan kembali sampai Allah memenangkannya (atas musuh)".[11]

Dalam Perkataan Imam Husain as

Pada peristiwa Karbala, Imam Husain as di dalam khutbah yang disampaikan kepada orang-orang Kufah yang berdiri di depannya mengenalkan Sahl bin Sa'ad sebagai saksi, dan beliau berkata: "Bila kalian tidak percaya padaku maka di antara kalian ada orang yang jika kalian bertanya soal ini padanya ia akan menjawab. Bertanyalah kalian kepada Jabir bin Abdullah Anshari, Abu Sa'id Khudri, Sahl bin Sa'ad Sā'idi, Zaid bin Arqam dan Anas bin Malik sehingga mereka katakan pada kalian bahwa pernyataan mengenai aku dan saudaraku mereka dengarkan dari Rasulullah saw".[12]

Pertemuan Dengan Konvoi Tawanan

Setelah kesyahidan Imam Husain as, ketika Ahlulbaitnya digiring ke Syam, Sahl bertemu dengan rombongan tawanan dan meminta kepada putri Imam Husain, Zainab sa untuk menyampaikan keingininnya padanya. Dia (Zainab) meminta supaya kepala suci Imam as dibawa lebih jauh darinya hingga masyarakat lebih sedikit memandang keluarga Nabi saw (non mahram).[13] Riwayat populer tentang bagaimana konvoi tawanan masuk ke Syam dinukil darinya.[14]

Pembelaan Terhadap Ahlulbait

Pada tahun 74 H Sahl dipanggil oleh Hajjaj dan diberikan sanksi karena tidak mendukung Utsman bin Affan.[15] Dengan niat menghina sekelompok sahabat Nabi saw seperti Sahl, Jabir bin Abdillah al-Anshari, dan Anas bin Malik, Hajjaj memerintahkan supaya leher mereka dipanaskan dengan air timah.[16]

Menurut pernyataan Azizullah Atthari, penerjemah kitab al-Ghārāt, Sahl termasuk sahabat Amirul Mukminin as dan keluarga beliau. Oleh sebab ini, Hajjaj menyiksa dia.[17]

Saat Sahl hidup di Madinah, seorang lelaki dari kelurga Marwan berkuasa di kota ini. Ia menghadirkan Sahl dan menghardik julukan Abu Turab Ali as dan meminta Sahl untuk menghina Imam as, tetapi dia menolak dan menegaskan bahwa tidak ada julukan disisi Imam yang dicintai seperti beliau mencintai Abu Turab.[18] dan Nabi yang mulia saw memanggil Imam dengan panggilan ini, lalu ia menjelaskan bagaimana beliau dijuluki dengan julukan ini.[19]

Wafat

Sahl wafat pada tahun 88 atau 91 H pada umurnya yang ke 96 atau 99.[20] Ia dikenal sahabat terakhir yang wafat di Madinah.[21] Dinukil darinya bahwa aku akan meninggal dan kalian tidak akan mendengar lagi orang yang mengatakan, "Rasulullah saw bersabda".[22]

Catatan Kaki

  1. Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld.2, hlm.320
  2. Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld.2, hlm. 320
  3. Thusi, Rijal, hlm.66
  4. Mufid, al-Jamal, hlm.106
  5. Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld.8, hlm.278
  6. Baghawi, Mu'jam al-Shahābah, jld.3, hlm.92
  7. Waqidi, al-Maghāzi, jld.3, hlm.1007
  8. Ibnu Atsir, Usd al-Ghabah, jld.2, hlm.320
  9. Khazzaz Qummi, Kifāyat al-Atsar, hlm.195
  10. Ibnu Thawus, al-Tharāif, jld.1, hlm.139
  11. Ibnu Thawus, al-Tharāif, jld.1, hlm.58
  12. Mufid, al-Irsyād, jld.2, hlm.97; Thabari, Tarikh, jld.5, hlm.425
  13. Majlisi, Bihārul Anwār, jld.45, hlm.127
  14. Majlisi, Bihār al-Anwār, Jld.45, hlm.127-128
  15. Thabari, Tarikh, jld.6, hlm.195
  16. Ya'kubi, Tarikh al-Ya'qubi, jld.2, hlm. 272
  17. Tsaqafi, al-Ghārāt (bagian: A'lam Ghārāt), hlm. 438
  18. Ibnu Bithriq, al-'Umdah, hlm.449; Naisyaburi, Shahih Muslim, jld.7, hlm.124
  19. Thabari, Tarikh, jld.2, hlm.409
  20. Ibnu Abdil Bar, al-Isti'āb, jld.2, hlm.665; Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.4, hlm.534; Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld.2, hlm.320; Ibnu Jauzi, al-Muntazhim, jld.6, hlm.302
  21. Ibnu Atsir, Usd al-Ghabah, jld.2, hlm.320, Ibnu Abdil Bar, al-Isti'āb, jld.2, hlm.665
  22. Ibnu Atsir,Usd al-Ghabah, jld.2, hlm.320

Daftar Pustaka

  • Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad. Al-Kāmil fi al-Tārikh. Beirut: Dar Shadir, 1385 H.
  • Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad. Usd al-Ghābah fi Makrifah al-Shahābah. Beirut: Dar al-Fikr, 1409 H.
  • Ibnu Jauzi, Abul Faraj Abdurrahman bin Ali. Al-Muntazhim fi Tarikh al-Umam wa al-Muluk, riset: Muhammad Abdul Qadir Atha dan Mostafa Abdul Qadir Atha. Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1412 H.
  • Ibnu Bithriq, Yahya bin Hasan Hilli. Al-'Umdah. Qom: penerbit Jamiah Mudarrisin, 1407 H.
  • Ibnu Sa'ad, Muhammad bin Sa'ad. Al-Thabaqāt al-Kubra, riset: Muhammad Abdul Qadir Atha. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1410 H.
  • Ibnu Abdil Bar, Abu Yusuf bin Abdullah. Al-Isti'āb fi Makrifah al-Ashhāb, riset: Ali Muhammad al-Bajawi. Beirut: Sayid Ali bin Musa, al-Tharāif, Qom: penerbit Khayyam, 1400 H
  • Baghawi, Abul Qasim, Mukjam al-Shahābah
  • Tsaqafi, Ibrahim bin Muhammad. Al-Ghārāt wa Syarh-e Hal-e A'lām-e On, terjemahan: Azizullah Atthari. Qom: Yayasan Dar al-Kitab, 1410 H.
  • Khazzaz Qummi, Ali bin Muhammad. Kifayat al-Atsar. Qom: penerbit Bidār, 1401 H
  • Mufid, Muhammad bin Muhammad Nukman. Al-Irsyād. Qom: penerbit Kongres internasional Syekh Mufid, 1413 H.
  • Thabari, Muhammad bin Jarir. Tarikh al-Umam wa al-Muluk, riset: Muhammad Abul Fadhl Ibrahim. Beirut: Dar al-Turats, 1387 H.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan. Rijal al-Thusi. Qom: penerbit Islam Jami'ah Mudarrisin, 14215 H.
  • Majlisi, Muhammad Baqir. Bihār al-Anwār. Beirut: Yayasan al-Wafa, 1404 H.
  • Naisyabur, Muslim bin Hajjaj. Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Fikr, tanpa tahun.
  • Waqidi, Muhammad bin Umar. Al-Maghāzi, riset: Marsden Johns. Beirut: Yayasan al-A'lami, 1409 H.
  • Ya'kubi, Ahmad bin Abi Ya'kub. Tarikh al-Ya'qubi. Beirut: Dar al-Shadir, tanpa tahun.