Putra Putri Rasulullah Sebagaimana yang sudah masyhur bahwa Nabi Muhammad saw memiliki empat putri dan tiga putra. Enam diantaranya berasal dari Siti Khadijah sa dan satu dari Mariyah al-Qibthiyah. Semua anak-anak Nabi saw meninggal dunia ketika Nabi Muhammad saw masih hidup kecuali Sayidah Fatimah az-Zahra sa. Garis keturunan Nabi Muhammad saw hanya diteruskan oleh Sayidah Fatimah az-Zahra sa. Menurut sejumlah peneliti, Sayidah Fatimah az-Zahra sa adalah satu-satunya anak perempuan Nabi Muhammad saw sementara anak perempuan yang lain adalah anak tirinya.

Ibu dari putra putri Nabi Muhammad saw

Diantara istri-istri Nabi Muhammad saw, hanya Siti Khadijah sa dan Mariyah al-Qibthiyah yang memiliki anak-anak dari Nabi Muhammad saw. Yang masyhur bahwa Siti Khadijah sa memiliki empat anak perempuan dan dua putra[1] dan Mariyah al-Qibtiyyah hanya memiliki satu putra.[2]

Putra-Putri Nabi Muhammad saw

Anak Perempuan

Nabi Muhammad saw memiliki empat anak perempuan yang ibunya adalah Siti Khadijah sa:

  • Zainab adalah putri tertua Nabi Muhammad saw yang lahir pada tahun 30 Tahun Gajah, yang mana Nabi Muhammad saw pada waktu itu berumur 30 tahun. Dia meninggal pada tahun 8 H/629 dan dimakamkan di Pemakaman Baqi.
  • Ruqayyah hadir ketika hijrah ke Habasyah dan Madinah. Dia meninggal dunia pada tahun 2 H/624 dan dimakamkan di pemakaman Baqi.
  • Ummu Kultsum meninggal pada tahun 9 H/630 dan dimakamkan di Pemakaman Baqi.

Beberapa peneliti termasuk Sayid Jakfar Murtadha percaya bahwa anak-anak perempuan ini adalah keponakan Siti Khadijah sa yang dianggap sebagai anak tiri Nabi Muhammad saw.[3]

  • Sayidah Fatimah sa: Menurut naskah sejarah Syiah, dia lahir lima tahun setelah bi'tsah dan menurut Ahlusunah, dia lahir lima tahun sebelum bi'tsah. Sayidah Fatimah az-Zahra sa adalah istri Imam Ali as dan dia adalah salah satu dari lima anggota Ashab al-Kisa'. Menurut Syiah Imamiyah, dia adalah salah satu dari empat belas manusia suci. Imam kedua dan ketiga Syiah adalah berasal dari anak-anak Sayidah Fatimah az-Zahra sa. Sebagian besar ulama Syiah percaya bahwa istilah al-Kautsar yang dinyatakan dalam Alquran Surah al-Kautsar merujuk pada Sayidah Fatimah az-Zahra sa, karena garis keturunan Nabi Muhammad saw dilanjutkan oleh Sayidah Fatimah az-Zahra sa dan anak-anaknya dipilih sebagai Imam.[4]

Anak Laki-laki

Sebagian besar sumber sejarah menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki tiga putra: Qasim, Abdullah dan Ibrahim. Ada beberapa sumber menyatakan bahwa Thayyib dan Thahir juga adalah putra-putra Nabi Muhammad saw.[5] Namun beberapa sumber lagi menolak Thayyib dan Thahir sebagai putra Nabi saw dan menganggap bahwa kedua nama tersebut adalah gelarnya Abdullah.[6] ketiga putra Nabi saw meninggal di usia muda.[7] Setelah wafatnya Abdullah[8] dan menurut nukilan yang lain bahwa setelah wafatnya Qasim,[9] Ash bin Wa'il menyebut Nabi Muhammad saw sebagai "Abtar" (Orang yang terputus keturunannya) karena ia tidak memiliki anak laki-laki dan karena hal tersebut, Surah al-Kautsar diturunkan.

Urutan Umur

Menurut sumber-sumber sejarah terdapat kesepakatan bahwa Ibrahim sebagai putra Mariyah al-Qibthiyah adalah anak terakhir Nabi saw, tetapi mengenai anak-anak Siti Khadijah sa terdapat perbedaan pandangan dan ada berbagai laporan tentang usia anak-anak Siti Khadijah sa. Dikatakan bahwa mereka dilahirkan di salah satu urutan berikut ini: Qasim, Zainab, Abdullah, Ummu Kultsum, Fatimah dan Ruqayyah[10] Zainab, Qasim, Ummu Kultsum, Fatimah, Ruqayyah dan Abdullah[11] Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah[12] Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah. [13]

Catatan Kaki

  1. Maqrizi, Imta' al-Asma', 1420 H, jld.5, hlm.334
  2. Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, 1418 H, jld.1 hlm.107
  3. al-Shahih min Sirah al-Nabi al-A'dzam, 1426 H, jld.2, hlm.125 dan jld.5, hlm.228
  4. Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, jld.27, hlm.375; silakan merujuk ke Thabathabai, al-Mizan, jld.20, hlm.370
  5. Ibnu Hajar Asqalani, al-Ishabah, 1415 H, jld.3, hlm.446
  6. Thabrisi, A'lam al-Wara, 1417 H, jld.1, hlm.275
  7. Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, 1418 H, jld.1, hlm.106 dan 112
  8. Baladzuri, Ansab al-Asyraf, 1417 H, jld.1, hlm.138-139
  9. Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, 1410 H, hlm.248
  10. Maqrizi, Imta' al-Asma', 1420 H, jld.5, hlm.334
  11. Maqrizi, Imta' al-Asma', 1420 H, jld.5, hlm.334
  12. Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, 1418 H, jld.1 hlm.106
  13. Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, 1418 H, jld.8 hlm.174

Daftar Pustaka

  • 'Amili, Sayid Ja'far Murtadha. As-Shahīh min Sīrah an-Nabī al-A'zham. Cet. I. Qom: Dar al-Hadist, 1426 H.
  • Asqalani, Ibnu Hajar. Al-Ishābah fī Tamyīz ash-Shahābah. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1415 H.
  • Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Ansāb al-Asyrāf. Beirut: Dar al-Fikr, 1417 H.
  • Ibnu Ishaq, Muhammad bin Ishaq bin Yasar. Sīrah Ibnu Ishāq. Cet. I. Qom: Daftar-e Muthala'at-e Tarikh wa Ma'aref-e Islami, 1410 H.
  • Ibnu Sa'ad, Muhammad bin Mani'. At-Thabaqāt al-Kubrā. Cet. II. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1418 H.
  • Maqrizi, Ahmad bin Ali. Imtā' al-Asmā' bimā li an-Nabī. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1420 H.
  • Thabrisi, Fadhl bin Hasan. I'lām al-warā bi-A'lām al-Hudā. Qom: Alul Bait,1417 H.