Yaum al-Hadm

Prioritas: c, Kualitas: b
Dari wikishia
Kubah kuburan empat imam syiah (Imam Ja'far al-Shadiq as,Imam Muhammad al-Baqir as, Imam Ali Zainal Abidin as dan Imam Hasan al-Mujtaba as) di Jannatul Baqi, Madinah sebelum penghancuran

Yaum al-Hadm (bahasa Arab: یَومُ الهَدم, Hari Penghancuran) adalah hari mengenang penghancuran Pemakaman Baqi. Peristiwa ini terjadi pada 8 Syawal 1344 H/21 April 1926. Kelompok Wahabi menyerang Madinah dan menghancurkan sebagian dari tempat-tempat peninggalan Islam seperti pemakaman Baqi.[1]

Kelompok Wahabi menyerang Madinah pada Safar 1344 H.[2] Dalam penyerangan ini memnyebabkan kerusakan kepada Haram Nabawi dan tempat-tempat keagamaan.[3] Tujuh bulan berikutnya pada bulan Ramadan 1344 H, Syekh Abdullah bin Bulaihad (1284-84-1359 H) dimana dia menjadi hakim atas Makkah,[4] lalu masuk Madinah dan mendapat hukum penghancuran makam berbekal pada fatwa mufti-mufti Madinah.[5] Berdasarkan catatan yang ada, setelah pengerusakan Malik Abdul Aziz raja Arabsaudi dalam surat pada tanggal 12 Syawal 1344 H yang ditujukan pada Abdullah bin Bulaihad, ia memuji langkah yang telah diambilnya.[6] 8 Syawal dikenal di kalangan Syiah sebagai Yaum al-Hadm (Hari Penghancuran).[7] para Syiah dalam rangka mengenang kejadian ini mengadakan acara-acara untuk mengenangnya.

Ayatullah Shafi Gulpaygani yang merupakan salah seorang Marja' Taklid menyebut hari ini sebagai hari Baqi International dan meminta dari semua kaum muslimin untuk membanggun ulang kembali Baqi dan tempat-tempat bersejarah Islam lain yang yang telah dihancurkan oleh kelompok Wahabi.[8]


Sejarah Singkat

Kuburan empat imam syiah (Imam Ja'far al-Shadiq as,Imam Muhammad al-Baqir as, Imam Ali Zainal Abidin as dan Imam Hasan al-Mujtaba as) di Jannatul Baqi, Madinah, setelah penghancuran.

Penghancuran pertama: Pada tahun 1220 H/1805 Wahabi Menguasai Madinah. Setelah berkuasa sepenuhnya, atas perintah Sa'ud bin Abdul Aziz, makam empat Imam dan kubah Sayidah Fatimah sa yang dikenal dengan Baitul Ahzan dirusak hingga mengalami kerusakan parah. [9]Menurut laporan Abdurrahman al-Jabarti, pasukan Wahabi memasuki Madinah setelah sebelumnya selama kurang lebih satu setengah tahun mengepung kota yang menyebabkan kelaparan di Madinah. Mereka menghancurkan semua makam dan bangunan-bangunan bersejarah kecuali makam Nabi Muhammad saw. [10]

Renovasi: Pemerintah Turki Ustmani mengirimkan pasukan untuk menghentikan kebiadaban kaum Wahabi, dibawah komando putra raja, Ibrahim Pasya. [11]Mereka merebut kendali atas Madinah dan membunuh banyak Wahabi serta menahan yang tersisa yang berlindung di sebuah benteng dekat Bab al-Syami.[12]Beberapa monumen dan makam direkontruksi pada tahun 1234 H/1819 atas perintah Sultan Mahmud al-Tsani (memerintah tahun 1223 H/1808-1255 H/1839).[13]

Penghancuran kedua: Untuk kali selanjutnya, Wahabi pada tahun 1344 H/1926 melakukan invasi ke Mekah dan Madinah dan semua monumen bersejarah di Pemakaman Baqi dihancurkan sesuai dengan fatwa Syaikh Abdullah Balihad, kepala Hakim Saudi yang menyatakan ziarah kubur adalah bentuk kesyirikan dan sesat.[14]8 Syawal 1344 H atau bertepatan dengan 21 April 1926, hari ketika terjadi penghancuran pada Pemakaman Baqi', dikenal dengan nama Yaum al-Hadm atau hari penghancuran.

Catatan Kaki

  1. Najmi, Tarikh Haram Aimmah Baqi va Atsar-e Dighar dar Madinah, hlm. 51, 1386 S
  2. Hajiri, al-Baqi Kishah al-Tadmir, hlm. 113-139, 1411 H; Amini, Baqi' al-Gharqad, hlm. 49, 1386 S.
  3. Hajiri, al-Baqi Kishah al-Tadmir, hlm. 113-139, 1411 H; Amini, Baqi' al-Gharqad, hlm. 49, 1386 S.
  4. Zirikli, al-A'lam, jld. 4, hlm. 91, 2002 M
  5. al-Balaghi, al-Rad ala al-Wahabiyah, hlm. 39-41, 1419 H; Hajiri, al-Baqi Kishah al-Tadmir, hlm. 113-139, 1411 H; Amini, Baqi' al-Gharqad, hlm. 49, 1386 S
  6. al-Asyaf, Abdullah bin Sulaiman al-Bulaihad.. al-Qadhi wa al-Mustasyar fi Zaman al-Ta'sis[1]
  7. Website Safaqna, Bemunasabat 8 Syawal 'Yaum al-Hadm/Haditsah Darnak Tahrif-e Baqi Zahmi bar Qalbe-e Syiiyan, [2]
  8. Website Hauzah, Tahrib Kubur Aimmah Baqi as khiyanat-e Buzurg be Eslam ast [3]
  9. Jabarti, 'Ajaab al-Atsar, jld. 3, hlm. 91
  10. Jabarti, 'Ajaab al-Atsar, jld. 3, hljm. 91
  11. Tarikh Makah, hlm. 603
  12. Abdullah bin Abdurrahman bin Shalih, Khazanah al-Tawarikh al-Najdiyah, jld. 4, hlm. 174
  13. Ja'fariyan, Panjah Safarnameh, jld. 3, hlm. 196
  14. Amini, Baqi' al-Gharqad, hlm. 49

Daftar Pustaka

  • Abdullah bin Abdurrahman bin Shaleh. Khazānah at-Tawārikh an-Najdiyyah. Ali Sabam, 1419 H.
  • Amini, Muhammad Amin. Baqi' al-Gharqad fī Dirāsatin Syāmilah. Tehran: Masy'ar, 1428 H.
  • Jabarti, Abdurrahman bin Hasan. 'Ajāib al- Ātsar. Beirut: Dar al-Jil.
  • Ja'fariyan, Rasul. Safar Nāme-ye Haj Jazāirī Irāqī : Ketāb Panjo Safar Nāme Haj Qājāri. Tehran: Nasyr-e Ilm, 1389 HS (2011).