Kharijah bin Hudzafah
Info pribadi | |
---|---|
Nama lengkap | Kharijah bin Hudzafah bin Ghanim al-Adawi |
Tempat dimakamkan | Mesir |
Informasi Keagamaan | |
Memeluk Islam | pasca Penaklukan Kota Mekah |
Keikutsertaan dalam Ghazwah | Penaklukan Mesir |
Aktivitas lain | Pengganti Amr bin Ash di Mesir (Fustat) |
Kharijah bin Hudzafah bin Ghanim al-Adawi (bahasa Arab: خارجة بن حُذافة بن غانم العَدَوي), termasuk salah satu jawara Arab dan termasuk kalangan sahabat Rasulullah saw yang memeluk Islam pasca penaklukan Mekah. Keberanian dan kepiawaian berkudanya telah dipaparkan dalam riwayat sejarah. Kharijah memiliki kehadiran yang efektif dalam penaklukan Mesir dan untuk beberapa waktu, dia juga menjadi pengganti Amr bin Ash. Dia terbunuh dalam sebuah konspirasi teror untuk membunuh Amr bin Ash.
Nasab
Nasab ayahnya, Hudzafah bin Ghanim, dari suku Adi bin Ka'ab. Ibunya, Fatimah binti Amr bin Bujrah, juga berasal dari suku ini. [1] Kharijah termasuk salah satu muslim yang memeluk Islam pasca penaklukan Mekah. [2]
Kemiliteran
Dalam periwayatan sejarah, keberanian dan kepiwaian Kharijah dalam berkuda telah banyak disebut dan kemiliteran tempurnya setara dengan 1.000 penunggang berkuda. [3] Asal mula analogi ini adalah bahwa pada tahun ke-20 H/641, selama pertempuran pasukan Islam untuk menaklukkan Mesir, Amr bin Ash meminta bantuan kepada Umar. Umar juga mengirim 4.000 tentara untuk membantunya dan menuliskan kepadanya bahwa komandan dari setiap 1.000 pasukan ini adalah seorang yang setara dengan kekuatan 1000 prajurit, dan di antara komandan itu adalah Kharijah bin Hudzafah [4], yang menyertai Amr bin Ash dalam pertempuran tersebut. [5]
Penaklukan Mesir
Setelah Amr bin Ash menaklukan Fustat, Kharijah menyerang kota al-Fayyum, al-Ashmunin, Akhmim, al-Basharudat dan desa-desa sekitar al-Said, dan dia berhasil menguasainya. [6] Kharijah juga menaklukkan Khais dan Sakha di Mesir. [7]
Jabatan
Ketika Amr bin Ash bergerak menuju Alexandria pada tahun ke-21 H/642, dia menunjuk Kharijah sebagai penggantinya di Mesir (Fustat). Di Mesir, dia juga menjabat sebagai hakim yang ditunjuk oleh Amr bin Ash. [8]
Beberapa orang berpendapat bahwa setelah penaklukan Mesir, dia menjadi komandan para penjaga dan pasukan polisi Amr bin Ash dan pada masa Muawiyah juga masih menjabat posisi ini. [9]
Saham Baitul Mal
Umar, yang satu suku dengan Kharijah, memerintahkan Amr bin Ash agar memberikan saham baitul mal secara utuh seperti para pemuka Arab kepada Kharijah dikarenakan keberaniannya. [10]
Pendukung Utsman
Kharijah tetap tinggal di Mesir sampai akhir hayatnya[11], dan pada tahun 35 H/656, dimana Mesir melakukan demonstrasi menentang khalifah Utsman, dia masih tetap menjadi pendukung setianya. [12]
Teror
Ia terbunuh menggantikan posisi Amr bin Ash, dalam peristiwa konspirasi kelompok Khawarij untuk membunuh Imam Ali as, Muawiyah dan Amr bin Ash pada tahun 40 H/660, karena saat itu dia menderita sakit pada malam sebelum insiden dan saat subuh ia memerintahkan Kharijah agar menjadi imam salat jamaah. Dengan demikian, orang yang ditugaskan membunuh Amr bin Ash membunuh Kharijah sebagai gantinya. [13]
Ketika si pembunuh tertangkap dan dihadapkan pada Amr bin Ash dan menyadari bahwa dia telah membunuh Kharijah, dia berkata, "Saya menghendaki Amr dan Allah menghendaki Kharijah" dan pernyataan menjadi sebuah ungkapan dalam bahasa Arab. [14]
Ada sebuah pendapat lemah yang menunjukkan bahwa orang yang dibunuh adalah orang lain dan namanya sama, Kharijah bin Hudzafah dan ia dari suku Bani Sahm. [15] Nama pembunuh Kharijah adalah Abdullah bin Malik Shaidawi[16], atau Zadawiyah, yang disebut sebagai Amr bin Bakar at-Tamimi. [17] Ala kulli hal, mereka memenggal si pembunuh dan menggantung tubuhnya. [18]
Menukil Hadis
Sebuah hadis dari Nabi saw dinukil dari Kharijah tentang keutamaan salat Witir dan dalam hal ini dia juga dianggap sebagai perawi dan salah seorang sahabat Nabi saw. Hadis ini telah diriwayatkan oleh Abdullah bin (Abi) Murrah az-Zaufi, dari Kharijah. [19]
Catatan Kaki
- ↑ Rujuk: Ibn Kalbi, Jamharat al-Nasab, jld. 1, hlm. 105, 108-109; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 188.
- ↑ Ibnu Hajar al-Askalani, al-Ishābah fi Tamyiz al-Shahābah, jld. 2, hlm. 222; bandingkan Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 7, hlm. 496, yang menyebutnya sebagai muslim pertama.
- ↑ Rujuk:, Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 261; Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah fi Ma'rifat al-Shahābah, jld. 2, hlm. 83.
- ↑ Rujuk:, Ibnu Abdul Hakam, FUtuh Mishr wa Akhbariha, hlm. 61; Ibnu Khallikan, Wafayāt al-A'yān, jld. 7, hlm. 216; bandingkan Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah fi Ma'rifat al-Shahābah, jld. 2, hlm. 83.
- ↑ Khalifah bin Khayyat, Tārikh Khalifah bin Khayyat, hlm. 79; bandingkan Baladzuri, Futuh al-Buldān, hlm. 212-213.
- ↑ Baladzuri, Futuh al-Buldān, hlm. 216-217.
- ↑ Rujuk:, Yakut al-Hamawi, Mu'jam al-Buldān, di bawah kata Khais, dan Sakha.
- ↑ Ibnu Kalbi, Jamharat al-Nasab, jld. 1, hlm. 109; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 188; Baladzuri, Futuh al-Buldān, hlm. 220.
- ↑ Rujuk:, Ibnu Abdul Hakam, Futuh Mishr wa Akhbariha, hlm. 105; Kindi, Wulāt Mishr, hlm. 33, 55; Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah fi Ma'rifat al-Shahābah, jld. 2, hlm. 83.
- ↑ Rujuk:, Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 7, hlm. 496; Ibnu Abdul Hakam, Futuh Mishr wa Akhbariha, hlm. 145; Baladzuri, Futuh al-Buldān, hlm. 456; Ibnu Abd Rabbah, al-‘Aqd al-Farid, jld. 3, hlm. 282.
- ↑ Ibnu Abd al-Barr, al-Isti'āb fi Ma'rifah al-Ashhāb, jld. 2, hlm. 418.
- ↑ Rujuk:, Kindi, Wulāt Mishr, hlm. 38-39.
- ↑ Rujuk:, Ibn Qutaibah, al-Imāmah wa al-Siāsah, jld. 1, hlm. 139; Biladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 9, hlm. 251; Dinawari, a;-Akhbar al-Thiwal, hlm. 215-216; Ya'qubi, Tarikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 212; bandingkan Mas'udi, Muruj al-Dzahab wa Ma'ādin al-Jauhar, jld. 3, hlm. 170, yang menuliskan Kharijah terbunuh saat menjabat hakim Mesir dan menggantikan tempatnya Amr bin Ash, ia memberi makan orang-orang.
- ↑ Rujuk:, Ibn Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 188; bandingkan Ibnu Kalbi, Jamharat al-Nasab, jld. 1, hlm. 109, yang menisbatkan ucapan ini pada Amr bin Ash.
- ↑ Rujuk: Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah fi Ma'rifat al-Shahābah, jld. 2, hlm. 84.
- ↑ Dinawari, Akhbār al-Thiwāl, hlm. 215-216.
- ↑ Mas'udi, Muruj al-Dzahab wa Ma'ādin al-Jauhar, jld. 3, hlm. 170; bandingkan Ibnu Abd al-Barr, al-Isti'āb fi Ma'rifah al-Ashhāb, jld. 2, hlm. 419.
- ↑ Mas'udi, Muruj al-Dzahab wa Ma'ādin al-Jauhar, jld. 3, hlm. 170; bandingkan, Ibnu Abdul Hakam, Futuh Mishr wa Akhbariha, hlm. 109.
- ↑ Rujuk: Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 144-189; Bukhari, al-Tārikh al-Kabir, jld. 3, hlm. 203; Ibnu Abi Hatim, al-Jarhu wa al-Ta'dil, jld,.3, hlm. 373.
Daftar Pustaka
- 'Asqalani, Ibnu Hajar. Al-Ishābah fī Tamyīz ash-Shahābah. Riset Ali Muhammad al-Bajawi. Beirut: 1992.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Ansāb al-Asyrāf. Riset Mahmud Firdaus 'Azhm. Damaskus: 1996-2000.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Futūh al-Buldān. Riset de Goeje. Leiden: 1866. Cet Offset Frankfurt: 1992.
- Bukhari, Muhammad bin Ismail. At-Tārīkh al-Kabīr. Beirut: 1407 H.
- Dinawari Abu Hunaifah, Ahmad bin Daud. Al-Akhbār at-Thiwāl. Riset 'Abdul Mun'im Amir. Kairo: 1960. Cet Offset Qom: 1368 HS (1990).
- Hamawi Bagdadi, Yaqut. Mu'jam al-Buldān. Beirut: dar Ihya' at-Turast al-Arabi, 1995.
- Hisyam bin Muhammad bin al-Kalbi. Jamharah an-Nasab. Cet. I. Riset Naji Hasan. Beirut: 1986.
- Ibnu 'Abdi Rabbih Andalusi, Ahmad bin Muhammad. al-'Iqd al-Farīd. Cet.I. Riset Ali Syiri. Beirut: 1408- 1411 H.
- Ibnu 'Abdil Barr, Yusuf bin Abdullah. Al-Istī'āb fī Ma'rifah al-Ashhāb. Diedit oleh Ali Muhammad al-Bajawi. Beirut: 1412 H.
- Ibnu Abdul Hakam. Futūh Mishr wa Akhbāruhā. Riset Charles C. Touri. New Heaven: 1922. Cet Offset. Bagdad: 1968.
- Ibnu Abi Hatim. Al-Jarh wa at-Ta'dīl. Hyderabad(Dekkan): 1371-1373 H.
- Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad al-Jazari. Usd al-Ghābah fī Ma'rifat al-Shahābah. Riset Muhammad Ibrahim Banna dan Muhammad Ahmad Asyura. Kairo: 1970-1973.
- Ibnu Khallikan. Wafayāt al-A'yān. Riset Ihsan Abbas. Beirut: Dar ats-Tsaqafah.
- Ibnu Qutaibah, Abdullah bin Muslim Dinawari.Al-Imāmah wa as-Siyāsah. Riset Thaha Muhammad Zaini. Kairo: 1387 H. Cet Offset. Beirut.
- Ibnu Sa'ad, Muhammad bin Mani'. Ath-Thabaqāt al-Kubrā. Beirut: Dar ash-Shadir.
- Khalifah bin Khayyath. Tarīkh bin Khayyāth . Riset Mushthafa Najib Fawwaz. Beirut: 1995.
- Kindi, Muhammad bin Yusuf. Wulātu Mishr. Riset Husein Nashshar. Beirut: 1959.
- Mas'udi, Ali bin al-Husain. Murūj adz-Dzahab wa Ma'ādin al-Jawhar. Riset Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid. Beirut: Dar al-Fikr, 1973.
- Ya'qubi, Ahmad bin Ya'qub. Tārīkh al-Ya'qubi. Beirut: Dar ash-Shadir.