Basyir bin Sa'ad
Info pribadi | |
---|---|
Nama lengkap | Abu Nukman Basyir bin Sa'ad |
Julukan | Abu Nukman |
Garis keturunan | Bani Malik Khazraj |
Muhajir/Anshar | Anshar |
Wafat/Syahadah | 12 H/633 |
Penyebab Wafat /Syahadah | Terluka parah dalam pertempuran |
Tempat dimakamkan | di Ain al-Tamr, -sebelah barat Kufah dan dekat Anbar, Irak |
Informasi Keagamaan | |
Memeluk Islam | Permulaan Islam |
Keikutsertaan dalam Ghazwah | Perang Badar• Perang Uhud dan pertempuran lainnya |
Terkenal sebagai | Sahabat Nabi Muhammad saw |
Aktivitas lain | Membaiat Abu Bakar di Saqifah Bani Sa'idah• Ikut serta dalam Penaklukan Irak |
Abu Nukman Basyir bin Sa'ad (bahasa Arab: ابونُعمان بَشیرِ بْنِ سَعْد ) (w. 12 H/633) salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad saw dan dari kaum Anshar dari bani Malik Khazraj Madinah.
Basyir berbaiat kepada Rasulullah saw di Aqabah bersama dengan sekelompok penduduk Yatsrib. Ia juga hadir di peperangan (ghazwah) seperti perang Badar dan Uhud dan sebagian peperangan lainnya.
Nasab dan Anak-anak
Basyir bin Sa'ad salah seorang sahabat dari golongan Anshar dari keluarga bani Malik Khazraj Madinah. [1] Dia memiliki banyak anak keturunan, yang paling ternama adalah Nukman bin Basyir. Ia adalah anak pertama yang lahir dari kelompok Anshar, setelah Nabi saw berhijrah ke Madinah. Ia kemudian menduduki posisi-posisi penting dalam pemerintahan Islam. [2]
Keikutsertaan dalam Peperangan
Basyir, bersama dengan sekelompok penduduk Yatsrib, berbaiat kepada Nabi saw di Aqabah. [3] Ia juga hadir di berbagai peperangan seperti Perang Badar dan Uhud dan beberapa pertempuran lainnya. [4]
Basyir pada bulan Sya'ban dan Syawal tahun 7 H/628, diutus oleh Nabi saw dalam dua misi militer. [5] Pada misi pertamanya, Nabi saw mengutusnya bersama 30 orang menuju ke bani Murrah di daerah Fadak. Meskipun orang-orang yang bersama dengan Basyir akhirnya mencapai hasil yang diinginkan, namun ia sendiri terluka parah di tengah pertempuran sehingga rekan-rekannya, dengan putus harapan akan kelanjutan hidupnya mereka meninggalkannya dan kembali ke Madinah. Adapun ia sendiri singgah sejenak di Fadak untuk mengobati luka-lukanya dan kemudian kembali ke Madinah. [6]
Dalam misi lainnya, Nabi saw mengutus Basyir bersama dengan 300 orang ke daerah Janab - tempat bani Ghathafan – , walaupun tidak terjadi pertempuran keras antara mereka, namun Basyir dan para pasukannya berhasil memperoleh harta rampasan perang. [7]
Baiat dengan Abu Bakar
Basyir bin Sa'ad termasuk salah seorang yang pertama membaiat Abu Bakar di Saqifah bani Sa'idah. [8] Ada satu riwayat yang menunjukkan bahwa ia dalam perkara ini telah memanggil Anshar untuk menjauhkan diri dari konflik dan perselisihan.[9]
Mungkin rasa dengki Basyir kepada Sa'ad bin Ubadah -pemimpin besar suku Khazraj- yang berusaha mencoba untuk menampakkan kepemimpinannya kepada semua Anshar di Saqifah bani Sa'idah, cukup berpengaruh dalam ketergesaannya untuk membaiat Abu Bakar. [10] Meskipun demikian, perkara pembaiatan pertama ini juga di kemudian hari menjadi sumber kontroversi antara Suku Aus dan Khazarj. [11]
Satu riwayat juga menunjukkan bahwa Basyir bin Sa'ad condong untuk memberikan baiatnya kepada Amirul Mukminin Ali as. [12]
Wafat
Pada kekhalifahan Abu Bakar yang mana penaklukan-penaklukan dan pembukaan-pembukaan daerah terjadi di berbagai wilayah dari wilayah-wilayah Irak saat ini, yang dipimpin oleh Khalid bin Walid, Basyir bin Sa'ad termasuk dari salah satu pasukannya dan ia disebabkan luka-luka meninggal dunia pada tahun 12 H/633 di daerah kawasan Banqiya (sekarang disebut dengan Al-Qadisiyyah) di Ain al-Tamr, -sebelah barat Kufah dan dekat Anbar- dan dikuburkan di daerah sekitar kawasan tersebut. [13]
Penukilan Riwayat
Ada beberapara Hadis yang telah diriwayatkan oleh Basyir bin Sa'ad dan Jabir bin Abdillah al-Anshari serta Nukman bin Basyir telah meriwayatkannya darinya. [14] Basyir bin Sa'ad termasuk dari salah satu dari sekian banyak orang di Madinah yang mampu membaca dan menulis. [15]
Catatan Kaki
- ↑ Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, jld.2, hlm.101; Khalifah, Thabaqāt, jld.1, hlm.210-211; Ibnu Hazm, Jamharah Ansāb al-'Arab, hlm. 363-364.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, hlm.473-474; Abu al-Faraj, al-Aghāni, jld.14, hlm.119; Dzahabi, Siyar A'lām al-Nubalā', jld.3, hlm.411-412.
- ↑ Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyyah, jld.2, hlm.101; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.1, hlm.244; Ibnu Abdul Barr, al-Istī'āb, jld.1, hlm.172.
- ↑ Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, jld.2, hlm.348; Ibnu Abdul Barr, al-Istī'āb, jld.1, hlm.172; Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld.1, hlm.195.
- ↑ Waqidi, al-Maghāzi, jld.1, hlm.5-6.
- ↑ Waqidi, al-Maghāzi, jld.2, hlm.723; lihat juga: Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld.2, hlm.118-119; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.1, hlm.379.
- ↑ Waqidi, al-Maghāzi, jld.2, hlm.727; Ibnu Sa'ad, aa-Thabaqāt al-Kubra, jld.2, hlm.120; Thabari, Tārikh, jld.3, hlm.23.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld.3, hlm.182; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.1, hlm.379; Ya'qubi, Tārikh, jld.2, hlm.124; Ibnu Abdul Bar, al-Istiāb, jld.1, hlm.172-173 .
- ↑ Thabari, Tārikh, jld.3, hlm.221.
- ↑ Lihat:Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahjul Balāghah, jld.6, hlm.9-10 atas penukilan dari al-Saqifah Jauhari.
- ↑ Zubair bin Bakkar, al-Akhbār al-Muwaffaqiyāt, hlm.578; lihat juga: Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahjul Balāghah, jld.6, hlm.18.
- ↑ Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahjul Balāghah, jld.6, hlm.12.
- ↑ Waqidi, al-Maghāzi, jld.2, hlm.165; Baladzuri, Futuh al-Buldān, hlm.244, 248; Ibnu Abdul Bar, al-Istī'āb, jld.1, hlm.173; Dzahabi, Tārikh al-Islām, hlm.78.
- ↑ Abu Naim, Ma'rifah as-Shahābah, jld.3, hlm.98-99; Ibnu Abdul Bar, al-Istī'āb, jld.1, hlm.173.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, hlm.473-474.
Daftar Pustaka
- Abu al-Faraj al-Isfahani, Ali bin al-Husain. Al-Aghani. Kairo: 1285 H.
- Abu Naim Isfahani, Ahmad. Ma'rifah ash-Shahābah. Madinah/ Riyadh: 1408 H.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Ansāb al-Asyrāf. Riset Muhammad Hamidullah. Kairo: 1959.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Futūh al-Buldān. Riset Michael Jan de Goeje. Leiden: 1866.
- Dzahabi, Muhammad. Siyar A'lam an-Nubalā. Riset Syu'aib Arnauth, Beirut: 1993.
- Dzahabi, Muhammad. Tārikh al-Islām wa Wafayāt al-Masyāhīr wa al-A'lam . Diedit Oleh Umar Abdussalam Tadmuri. Beirut: 1987.
- Ibnu Abdul Barr, Yusuf bin Abdullah. Al-Istī'āb fī Ma'rifat al-Ashhāb. Diedit oleh Ali Muhammad al-Bajawi. Kairo: 1960.
- Ibnu Abi al-Hadid. Syarh Nahj al-Balāghah. Riset Muhammad Abul Fadl Ibrahim. Kairo: 1378 H.
- Ibnu Atsir, Ali. Usd al-Ghābah. Kairo: 1280 H.
- Ibnu Hazm al-Andalusi, Ali bin Ahmad bin Sa'id. Jamharah Ansāb al-'Arab. Beirut: 1983.
- Ibnu Hisyam. As-Sīrah an-Nabawiyyah. Riset Musthafa as-Saqqa'. Kairo: 1936.
- Ibnu Sa'ad, Muhammad bin Mani'. Ath-Thabaqāt al-Kubrā. Beirut: Dar ash-Shadir.
- Khalifah bin Khayyath. Ath-Thabaqāt. Diedit oleh Suhail Zakkar. Damaskus: 1966.
- Thabari, Muhammad bin Jarir. Tārikh Thabari.
- Waqidi, Muhammad bin Umar. Al-Maghāzi. Riset Mersden Jones. London: 1966.
- Ya'kubi, Ahmad bin Ishaq. Tārikh Ya'kūbi. Beirut: Dar ash-Shadir, 1379 H.
- Zubair bin Bakkar. Al-Akhbār al-Muwaffaqiyāt. Riset Sami Makki al-'Ani. Baghdad: 1972.