Perang Buhran

tanpa prioritas, kualitas: a
Dari wikishia
Perang Buhran
Masa kejadianRabiul Akhir atau 6 Jumadil Awal atau Jumadil Akhir tahun 3 H/624
Tempat kejadianBuhran, sebuah tempat di daerah Fur' yang terletak di Hijaz antara Mekah dan Madinah
AlasanMunculnya isu Bani Sulaim hendak melakukan konspirasi
AkibatTidak terjadi peperangan
pejuang1Kaum Muslimin
pejuang2Bani Sulaim
panglima1Nabi Muhammad saw
Kekuatan1300 tentara
Kekuatan2sejumlah warga bani Sulaim


Perang Buhran (bahasa Arab: غزوة بحران) atau Bahran adalah perang yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad saw dan terjadi di Buhran (atau Bahran). Buhran sebuah wilayah yang terletak di Hijaz antara Madinah dan Mekah. Dalam perang ini, tidak terjadi adu kekuatan militer. Perang ini juga disebut Ghazwah al-Fur dan Ghazwah bani Sulaim.

Lokasi

Ghazwah Buhran terjadi di Buhran, sebuah tempat di daerah al-Fur yang terletak di Hijaz antara Mekah dan Madinah (sekitar 200 km dari arah selatan Madinah). Menurut Ibnu Ishaq, Buhran adalah sebuah lokasi pertambangan di Hijaz, yang merupakan milik al-Hajjaj bin 'Alath al-Bihzi.[1]

Latar Belakang

Pada tahun 3 H/624, Nabi Muhammad saw mendapatkan informasi mengenai sejumlah besar anggota suku bani Sulaim merencanakan konspirasi di Buhran. Untuk mengecek kebenaran informasi tersebut, Nabi Muhammad saw menunjuk Ibnu Maktum untuk menjadi wakilnya di Madinah, dan dengan membawa 300 prajurit, Nabi saw keluar dari kota dan berangkat ke Buhran. Namun karena bani Sulaim terpencar, Nabi Muhammad saw kembali ke kota Madinah tanpa terjadi pertempuran militer. [2]

Waktu

Beberapa sumber sejarah menyebutkan perang Buhran ini terjadi di awal Rabiul Akhir dan sebagian lain menyebutkan perang tersebut terjadi pada 6 Jumadil Awal atau Jumadil Akhir. Disebutkan, Nabi Muhammad saw meninggalkan Madinah selama 10 atau 11 hari untuk memimpin perang ini. [3]

Perang Buhran terjadi sebelum Perang Uhud, dan merupakan salah satu dari 11 ghazwah yang tidak terjadi kontak senjata.[4]

Perang ini disebut juga perang al-Fur dan perang bani Sulaim. [5]

Catatan Kaki

  1. Yaqut al-Hamawi, al-Buldan, jld. 1, hlm. 341
  2. Ibnu Sa'ad, Kitab al-Thabaqat al-Kabir, jld. 2, hlm. 2, jld. hlm. 153; Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyah, jld. 3, hlm. 50; Khalifah bin Khayath, Tarikh, jld. 1, hlm. 71
  3. Ibnu Hubaib, hlm. 112; Ibu Sa'ad, jld. 2, hlm. 24; Bandingkan: Mas'udi, al-Tanbih wa al-Asyraf, hlm. 244; Waqidi, al-Maghazi, jld. 1, hlm. 196; Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 3, hlm. 50
  4. Abu 'Ubaid Bakri, Mu'jam ma Ista'jam, hlm. 228; Ibnu Sa'ad, Kitab al-Thabaqat al-Kabir, jld. 2, hlm. 24, hlm. 25; Mas'udi, Muruj al-Dzhab, hlm. 281
  5. Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 3, hlm. 50; Waqidi, al-Maghazi, jld. 1, hlm. 196; Ibnu Sa'ad, Kitab al-Thabaqat al-Kabir, jld. 2, hlm. 24, jld. 4, hlm. 153

Daftar Pustaka

  • Abi Ja'far, Muhammad bin Habib. Al-Muhabbar. Riset Lichten Staedter. Hyderabad (Dekkan): 1361 H.
  • Abu 'Ubaid Bakri, 'Abdullah. Mu'jam mā Ustu'jima. Riset Musthafa as-Saqqa. Beirut: 1403 H.
  • Hamawi Bagdadi, Yaqut bin Abdullah. Mu'jam al-Buldān. Cet. II. Beirut: Dar ash-Shadir, 1995.
  • Ibnu Hisyam. As-Sīrah an-Nabawiyyah. Riset Ibrahim Abyari, dkk. Kairo: 1355 H.
  • Ibnu Sa'ad, Muhammad bin Mani'. Ath-Thabaqāt al-Kubrā. Riset Edward Sachau. Leiden: 1321-1325 H.
  • Khalifah bin Khayyath. Tārīkh bin Khayyāth . Diedit oleh Suhail Zakkar. Damaskus: 1967.
  • Mas'udi, Ali bin al-Husain. Murūj adz-Dzahab wa Ma'ādin al-Jawhar. Riset Yusuf As'ad Daghir. Beirut: 1385 H.
  • Mas'udi, Ali bin Husain. At-Tanbīh wa al-Asyrāf. Leiden: 1893.
  • Thabari, Muhammad bin Jarir. Tārīkh al-Umam wa al-Mulūk.
  • Waqidi, Muhammad bin Umar. Al-Maghāzī. Riset Mersden Jones. Beirut: Muassisah al-A'lami.