Daftar Nama-Nama Panggilan dan Gelar-Gelar Nabi saw
Daftar nama-nama panggilan dan gelar-gelar Nabi saw (bahasa Arab: الفهرست للالقاب و الکنا للنبی ص) adalah sekumpulan gelar-gelar dan nama-nama panggilan untuk sosok Nabi Islam yang telah digunakan dalam Alquran, riwayat-riwayat dan sumber-sumber Syiah dan Ahlusunah. Ahmad, Muhammad, Mahmud dan Musthafa adalah di antara nama-nam Nabi saw [3] dan Abu al-Qasim adalah nama panggilannya yang terkenal.
Allamah Majlisi dalam bukunya, Bihar al-Anwar, telah memuat empat ratus nama dan gelar Nabi saw yang disebutkan dalam Alquran yang beliau kutip dari buku Manaqib Ibnu Syahr Asyub.[4] Sebuah monografi tentang hal ini telah ditulis, di mana sebagian di antaranya telah menyebut lebih dari seribu gelar dan sifat untuk Nabi saw.
Nama-nama Panggilan
Menurut apa yang dimuat dalam buku-buku Syiah dan Sunni, nama-nama panggilan Nabi saw adalah sebagai berikut:
Julukan | Makna |
---|---|
Abu al-Qasim [5] | Ayah Qasim. Nabi setelah kelahiran anak pertamanya Qasim menjadi dikenal dengan julukan ini. Beliau juga disebut dengan Abu al-Qasim dikarenakan Nabi saw adalah pembagi surga.[6] |
Abu Ibrahim [7] | Ayah Ibrahim |
Abu al-Aramil [8] | Ayah dari para janda. Nabi dalam Taurat disebut dengan julukan ini.[9] sebutan ini berarti perlindungan dan dukungan Nabi bagi para janda seperti ayah yang baik.[10] |
Abu al-Ummah [11] | Ayah bagi umat |
Abu al-Durratain [12] | Ayah dari dua mutiara. Dua mutiara yang diyakini di sini adalah Hasanain as (Imam Hasan as dan Imam Husain as).[13] |
Abu al-Rahanatain [14] | Ayah dari dua Raihanah (tumbuhan yang beraroma harum). Maksud dari dua Raihanah adalah Hasanain as.[15] Kemangi berarti setiap tanaman yang harum. |
Abu al-Sibtain [16] | Ayah dari dua sibth. Berdasar sebuah hadis [17][18], yang dimaksud dari sibthain di sini adalah Hasanain as. Sibth diyakini memilki arti kelompok dan ummat. Kemungkinan besar yang dimaksud adalah bahwa keturunan Nabi akan bercabang dari Hasanain. [19] |
Abu al-Thahir [20] | Ayah Thahir. Yang dimaksud dengan Thahir di sini adalah Abdullah putra Nabi yang diyakini bahwa ia dipanggil dengan jukukan Thayyib dan Thahir.[21] |
Abu al-Masakin [22] | Ayah bagi orang-orang miskin. |
Abu al-Nur wa al-Isyraq [23] | Ayah dari cahaya dan iluminasi. Maksud dari cahaya dan iluminasi adalah Fatimah sa, putrinya yang diyakini sebagai ilmu atau iman.[24] |
Gelar-Gelar
Menurut apa yang telah dimuat dalam kitab-kitab Syiah dan Sunni, sebagian dari gelar-gelar dan sifat-sifat Nabi saw berdasarkan Alquran dan riwayat-riwayat adalah sebagai berikut:
Gelar | Makna |
---|---|
Akhirun fi al-Bi'tsah [25] | Nabi terakhir yang diutus |
Al-Āmir [26] | Seseorang yang memerintah dengan perintah dan larangan ilahi. [27] |
Afshah al-Arab [28] | Terfasih dalam bahasa Arab |
Ibnu Bathha dan Makkah [29] | Putra kawasan Bathha dan Makkah |
Ibnu al-Dzabihain [30] | Putra dua orang yang dikorbankan untuk Allah (bersedia berkurban di jalan Allah) (Ismail dan Abdullah) |
Ibnu al-'Awatik [31] | Putra para Ātikah (Di antara para nenek moyang Nabi, ada tiga wanita bernama Ātikah yang berasal dari suku Sulaim. Menurut sebuah riwayat, Nabi menyebut dirinya dengan nama ini ketika dia dipukul dengan pedang di [32] salah satu pertempuran. Alasannya karena diyakini akan keberanian suku Sulaim.) [33] |
Ibnu al-Fawathim [34] | Putra para Fatimah. Berdasarkan penuturan buku sejarah Ya'qubi, yang dimaksud adalah empat Fatimah sebagai nenek moyang Nabi.[35] |
Uzdunu Khair [36] | Pendengar terbaik. Mengacu pada ayat Uzdun. |
Al-Ra'uf [37] | Pengasih dan penyayang |
Al-Rasul [38] | Utusan Tuhan |
Al-Rasul al-Musaddad [39] | Utusan Tuhan yang diteguhkan |
Al-Mudatssir [40] | Dia menyelimuti dirinya dengan kain tidurnya dan berbaring di tempat tidur. Mengacu pada ayat pertama Surah al-Muddatsir. |
Al-Muzzammil [41] | Kain yang menyelimuti dirinya. Mengacu pada ayat pertama Surah al-Muzammil |
Al-Imam [42] | Imam dan pemimpin masyarakat |
Imam al-Muttaqin [43] | Imam dan pemimpin orang-orang yang bertakwa |
Ummi [44] | Tidak belajar |
Amin [45] | Yang dipercaya dan beramanah |
Al-Amin al-Muntakhab [46] | Seorang beramanah yang terpilih |
Al-Aula [47] | Yang lebih layak terhadap kaum mukmin dari diri mereka.[48] |
Al-Basyar [49] | Basyar berarti manusia. Alasan julukannya dengan basyar karena diyakini bahwa Muhammad saw adalah manusia yang paling agung.[50] |
Busyra Isa [51] | Bahwasannya Nabi Isa as lah yang memberikan kabar gembira tentang kemunculannya |
Al-Basyir [52] | Pembawa berita gembira |
Al-Taqi [53] | Bertakwa dan mawas diri |
Tsani al-Itsnain [54] | Gelar ini diambil dari ayat la tahzan yang berarti orang kedua dari dua orang yang bersembunyi di gua Tsaur dalam peristiwa hijrah.[55] |
Al-Hasyir [56] | Seseorang yang masyarakat akan dikumpulkan karena mengikutinya.[57] |
Al-Hamid [58] | Seorang yang memuji Tuhan |
Hamilu al-Hirawah [59] | Pembawa tongkat. Berdasarkan sebuah riwayat dari Nabi saw, bahwa pemakai tongkat adalah salah satu dari sunnah para nabi.[60] |
Habubullah [61] | Kekasih dan teman Tuhan |
Al-Habib al-Muntahab [62] | Kekasih terpilih |
Al-Hakim [63] | Orang yang bijaksana |
Haqqun Mubin[64] | Pengungkap kebenaran |
Hirz al-Ummiyin [65] | Tempat pelindung orang-orang yang tidak belajar. Dia dikatakan dalam Taurat telah dinamai demikian.[66] |
Al-Hanif [67] | Yang berpaling dari kebatilan dan tetap kokoh dalam Islam. |
Al-Khatam [68] | penutup dan nabi terakhir |
Khatam al-Anbiya [69] | Penutup para nabi |
Khatam al-Nubuwah [70] | Penutup kenabian |
Khatam al-Nabiyin [71] | Penutup para nabi |
Khalqullah [72] | Ciptaan Tuhan |
Khalifatullah fi al-Ardh [73] | Khalifah dan pengganti Allah di bumi |
Khalilullah [74] | Kekasih Allah [75] |
Khair al-Bariyah [76] | Sebaik-baiknya ciptaan Tuhan |
Khair al-Basyar [77] | Sebaik-baiknya manusia |
Khiyaratullah [78] | Pilihan Allah |
Al-Dā'i [79] | Penyeru masyarakat menuju Tuhan |
Daf'u Jaisyat al-Abathil [80] | Penahan huru hara dan kebisingan palsu.[81] |
Da'wah Ibrahim [82] | Doa Ibrahim yang terkabu. Mengacu pada ayat ibtala Ibrahim. |
Al-Dzikr [83] | Mengingat Tuhan. Seorang yang mengingatkan masyarakat kepada Tuhannya |
Al-Rāfi' [84] | Memberikan peningkatan; menciptakan kemajuan |
Rākib al-Jamal [85] | Orang yang mengendarai unta. Dalam Taurat, setelah Nabi Musa, dua nabi diperkenalkan dengan sifat-sifat "orang yang mengendarai keledai" dan "orang yang mengendarai unta", yang pertama mengacu pada Nabi Isa as dan yang kedua kepada Nabi Muhammad. Dikatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa dengan ciri-ciri inilah tempat kemunculan nabi terakhir (Hijaz); karena biasanya orang-orang di kawasan itu untuk bergerak melakukan perpindahan menggunakan unta. [86] |
Al-Rahmah [87] | Penyayang dan pemurah |
Rahmat al-'Alamin[88] | penyayang dan pengasih bagi alam semesta |
Rahmat li al-'Alamin [89] | Penyayang bagi seluruh alam |
Al-Rahim [90] | Pengasih |
Rasul Rabb al-'Alamin [91] | Utusan Tuhan semsta alam |
Rasul al-Rahmah [92] | Utusan yang penyayang. Alasan mengapa Beliau dijuluki dengan gelar ini Dikatakan bahwa misi Nabi saw sebenarnya adalah rahmat dan kasih sayang. [93] |
Rasul al-Hammadin [94] | Utusan Tuhan yang umatnya adalah ahli pemuja dan senantiasa memuji Tuhan |
Rasulullah [95] | Utusan Tuhan |
Ruh al-Haq [96] | Dikatakan bahwa arti bahasa Arab dari "Al-Ghar Qalita"(farqalit) adalah nama Nabi dalam Injil. Nama ini juga memiliki arti memisahkan antara yang hak dan batil. [97] |
Zain al-Qiyamah wa Nuruha wa Tajuha [98] | Hiasan, cahaya dan mahkota hari Kiamat |
Al-Sā'ih [99] | Yang berpuasa. [100] |
Al-Sābiq [101] | Berarti seseorang yang berjalan di depan semua orang dan orang-orang yang lain berada di belakangnya mengikutinya. [102] Dan juga diyakini bahwa hal ini mengacu pada kata "Al-Sabiqun" dalam ayat kesepuluh Surah al-Qiyamah . [103] |
Al-Sirāj [104] | Lentera. Lentera hidayah |
Sirājun Munir [105] | Lentera yang bercahaya |
Sayyid al-Mursalin [106] | Penghulu dari para utusan |
Al-Sayyid [107] | Penghulu dan pemimpin |
Sayyidu wuldi Adam [108] | Penghulu seluruh anak Adam |
Al-Syāfi'[109] | Pemberi Syafa'at |
Al-Syahid[110] | Saksi. Yang bersaksi pada hari Kiamat |
Al-Syafi' [111] | Yang memberi syafa'at |
Sayfi' al-Muzdnibin [112] | Pemberi Sayfa'at bagi para pendosa |
Syafi' Man fi al-Darain [113] | Pemberi syafa'at seluruh manusia di dunia dan akhirat |
Al-Syams[114] | Matahari |
Syams Baina al-Qamarain[114] | Matahari diantara dua bulan |
Al-Syahid [115] | Pemberi kesaksian |
Al-Shahib [116] | Penolong dan sahabat |
Shahib al-Jabin al-Azhar [117] | Pemilik dahi yang terang |
Shahib al-Taj wa al-Mighfar [118] | Pemilik mahkota dan topi baja, pemberani dan gagah berani, pria jantan di medan perang berjuang melawan musuh |
Shahib al-Hasab al-Athhar [119] | Pemilik keturunan suci yang asli dan permata keturunan yang murni |
Shahib al-Khad al-Aqmar [120] | Pemilik wajah yang cerah |
Shahib al-Khutbah wa al-Mimbar[121] | Pemilik Khotbah dan mimbar; orator |
Shahib al-din al-Azhhar [122] | Pemilik agama dan syari'at yang lebih unggul dan lebih jelas; serang yang telah membawa agama paling tinggi dari Tuhan untuk umat manusia. |
Shahib al-Liwa Yaum al-Qiyamah [123] | Pemilik bendera di hari kiamat |
Shahib al-Malhamah [124] | Pemilik semangat berkobar |
Shahib al-Nasab al-Asyhar [125] | Memiliki garis keturunan paling terkenal; asil; seseorang yang latar belakang keluarganya tidak ada lebih dikenal darinya. |
Shahib al-Wajhu al-Anwar [126] | Pemilik wajah yang lebih bercahaya |
Shahib al-Waqar wa al-Sakinah [127] | Pemilik ketenangan dan ketentraman |
Shabib al-Maqam al-Mahmud [128] | Memiliki posisi yang terpuji; Seseorang yang memiliki kedudukan terpuji di sisi Allah. |
Al-Shadiq [129] | Jujur |
Al-Shidq [130] | Jujur dan bentuk kejujuran |
Al-Shirath al-Mustaqim [131] | Jalan yang lurus |
Shafiullah [132] | Pilihan Tuhan |
Al-Shafi Al-Muqarrab [133] | Pilihan yang kedudukannya dekat di sisi Tuhan |
Al-Dhahuk [134] | Murah tertawa |
Al-Thahir [135] | Suci |
Thaha [136] | Salah satu surat Al-Qur'an, yang menurut riwayat, berasal dari nama Nabi saw dan berarti یا طالِبُ الْحَقِّ الْهادی اِلَیْه; Terjemahannya: "Wahai pencari hak dan petunjuk kepadanya." [137] |
Al-Thyyib [138] | Suci dan bersih |
Al-Zhahir [139] | Tampak nyata |
Al-'Abid [140] | Pemuja dan orang yang beribadah |
Al-'Aqib [141] | Seorang yang setelahnya tidak ada kenabian. [142] |
Al-'Amil [143] | Ahli amal, pekerjaan dan aktif |
Al-'Abd [144] | Hamba; hamba Allah |
'Abdullah [145] | hamba Allah |
Al-'Abd al-Muayyad [146] | Hamba yang disetujui, hamba yang telah disetujui dan diterima Allah. |
Al-'Urwah al-Wutsqa [147] | Pegangan paling stabil; Tali terkuat |
Al-'Athuf [148] | Pengasih dan penyayang |
Al-'Ali[149] | Agung dan tinggi |
Al-Ghauts [150] | Orang yang menjawab teriakan |
Al-Ghaits [151] | Hujan; Dia disebut hujan karena dia dermawan dan murah hati.[152] |
Faruq [153] | Pemisah antara yang haq dan batil |
Al-Fattah [154] | Sangat penakluk dan menang |
Al-Fatih [155] | Pembuka dan pencipta kemenangan |
Qāid al-Ghurr al-Muhajjalin [156] | Pemimpin bagi para manusia yang tak tertandingi |
Qābil al-Hadiyah [157] | Penerima hadiah |
Qāsim [158] | Pembagi |
Al-Qattāl [159] | Seorang yang membinasakan musuh yang menyeleweng |
Al-Qutsam [160] | Dua arti "komprehensif dan sempurna" dan "sangat pemaaf" disebutkan untuk itu. [161] |
Qadamu Shidqin [162] | Nama baik; latar belakang yang baik; berpengalaman baik |
Al-Qamar[163] | Bulan |
Al-Qasm [164] | Orang yang membagi-bagikan hadiah dan sejenisnya di tengah-tengah masyarakat.[165] |
Al-Kafi [166] | Seorang yang untuk seseorang cukup dan tidak butuh kepada orang lain. |
Al-Karim [167] | Mulia dan kepribadian besar. |
Al-Mahi [168] | Seorang yang melaluinya Allah menghapus kekafiran. [169] |
Ma'mun [170] | orang saleh, berbudi luhur dan dapat dipercaya; seseorang yang masyarakat menganggap diri mereka merasa aman dari ganguannya. |
Al-Mu'min [171] | mukmin; seorang yang sungguh beriman kepada Tuhan. |
Al-Mubarak [172] | Mubarak; penuh berkah; terpancar kebaikan yang melimpah |
Mubarak al-Amir [173] | Seorang yang memerintah dengan perintah-perintah baik dan penuh berkah.[174] |
Al-Mubasyir [175] | Pembawa Kabar gembira |
Al-Mubayyin [176] | Orang yang memberi pencerahan dan penjelasan |
Al-Mutabassim [177] | Seorang yang senang tersenyum dan berwajah penuh tawa dan tidak masam |
Al-Mutawakkil [178] | Seorang yang bertawakal kepada Allah |
Al-Mujtaba [179] | Yang layak terpilih |
Al-Mujir [180] | Pelindung |
Al-Muharram [181] | Mengharamkan apa yang diharamkan Allah |
Muharram al-Maiyitah [182] | Orang yang mengharamkan bangkai dan kekejian |
Muharram al-Khabaits [183] | Orang yang mengharamkan kejahatan dan kekotoran |
Al-Muhallil [184] | Penghalal |
Muhallil al-Thayyibat [185] | Penghalal hal-hal yang suci dan bersih |
Muhyi al-Sunnah [186] | Penghidup sunah |
Al-Mukhtar [187] | mukhtar dan terpilih; Seseorang yang telah dipilih oleh Tuhan. |
Al-Mudzakkir [188] | Pengingat; seorang yang memberi peringatan kepada masyarakat untu senantiasa mengikat Tuhan dan akhirat |
Al-Mursal [189] | Yang diutus; utusan Tuhan |
Al-Muzakki [190] | membersihkan umatnya dari kesyirikan dan penyembahan berhala. [191] |
Al-Musyaffa' [192] | Syafa'atnya diterima; Orang yang Allah menerima syafa'atnya |
Al-Mushaddiq [193] | Pembenar; Seorang nabi yang membenarkan nabi-nabi samawi sebelumnya. |
Al-Mushlih [194] | Pembaharu |
Al-Muthā' [195] | Yang ditaati; Seorang yang manusia menerima perintahnya |
Al-Mu'allim [196] | Pendidik para manusia |
Al-Mu'alla [197] | Seorang yang lebih unggul dari yang lainnya. [198] |
Miftah al-Jannah [199] | Kunci surga |
Al-Muqtarib [200] | Yang dekat dengan Tuhannya (Mengacu pada sebuah hadis:ثُمَّ دنا فَتَدَلّی، فکانَ قابَ قَوْسَیْنِ اَو اَدْنی، دنواً وَ اقْتِراباً مِنَ الْعَلیِّ الْاَعْلی Kemudian Nabi saw pada malam Isra dan Mi'raj dekat dan sangat dekat, dengan begitu maqam kedekatannya dengan Tuhan yang Mahatinggi, seukuran dua busur panah atau lebih dekat)[201] |
Al-Muqaffa [202] | Nabi terakhir; seorang nabi yang datang setelah Para Nabi dan nabi setelahnya tidak akan datang |
Al-Makin [203] | Seorang yang di sisi Allah memiliki kedudukan yang tinggi [204] |
Al-Mundzir [205] | Pemberi peringatan;seorang yang memperingatkan dan menakut-nakuti orang akan azab akhirat. |
Al-Manshur[206] | Menang; tertolong |
Al-Munir [207] | Pencerah |
Al-Muwajjahah [208] | Pemilik kedudukan |
Al-Mauqif [209] | Berdasarkan riwayat, itu berarti seorang yang pada hari kiamat memberhentikan dan menjaga orang-orang di sisi Tuhan. [210] |
Al-Muhajir [211] | Orang yang berhijrah; orang yang melakukan hijrah menuju Tuhan |
Al-Muhdāh [212] | Dihadiahkan[213] |
Al-Muhaimin [214] | Dominan dan kuat |
Al-Nāsyir [215] | Penyebar Islam[216] |
Al-Nāshih [217] | Baik hati dan jujur |
Al-Nāhi [218] | orang yang melarang dan mencegah |
Al-Nabi [219] | Seorang Nabi |
Al-Nabi al-Ummi [220] | Seorang nabi yang tidak belajar |
Nabi al-Taubah[221] | Nabi yang bertaubat dan kembali kepada Tuhannya |
Nabi al-Rahmah[222] | Pembawa berita yang pengasih dan penyayang |
Nabi al-Malhamah [223] | Pembawa berita yang penuh semangat atau Nabi yang pembaharu dan bersahabat |
Al-Nabi al-Muhazdab [224] | Nabi yang sopan dan berbudi luhur |
Al-Najm [225] | Bintang |
Al-Najm al-Tsaqib [226] | bintang terang yang membelah kegelapan |
Najiyullah [227] | Yang berbisik dengan Tuhan |
Al- Nazdir [228] | yang memberi peringatan dan menakut-nakuti |
Al-Ni'mah [229] | Kenikmatan |
Ni'matullah [230] | Nikmat Allah |
Al-Naqib [231] | Pelindung |
Al-Nur [232] | Cahaya |
Nun [233] | Salah satu dari huruf-huruf muqatta'ah yang berdaarkan sebagian riwayat, salah satu dari nama-nama Nabi.[234] Sebagian orang meyakini bahwa maksud dari itu adalah ناقل العلمyang artinya pemindah ilmu.[235] |
Al-Wādhi' [236] | Seorang yang menghapus kejahiliyahan dan taklif yang tidak berarti |
Wādhi' al-Ishri wa al-Aghlal [237] | Pemberi kebebasan; seorang yang melepaskan belenggu dan membuat kesulitan-kesulitan menjadi kemudahan |
Al-Wāfi [238] | Insan sempurna yang menepati janji [239] |
Al-Hādi [240] | Pemberi petunjuk |
Hadiyatullah [241] | Hadiah Tuhan |
Yasin [242] | Yasin adalah salah satu dari huruf-huruf muqatta'ah yang berdaarkan sebagian riwayat, salah satu dari nama-nama Nabi dan memiliki arti: یا أَیُّهَا السَّامِعُ لِلْوَحْی Wahai pendengar wahyu.[243] |
Monografi
Sebagian dari kitab-kitab yang ditulis dengan tema gelar-gelar Nabi saw adalah sebagai berikut:
- Alqabu al-Rasul wa 'Itratihi, yang dinisbatkan kepada Quthb al-Rawandi, seorang muhaddits Syiah, dalam kitab Majmu'atun Nafisah fi Tārikh al-Aimmah yang telah diterbitkan pada tahun 1422 H.[244]
- Kitab Asma al-Rasul al-Musthafa wa Alqabuhu wa Kunahu wa Shifatuhu, yang ditulis oleh Abbas Tabriziyan, dalam tiga jilid yang mencakup seribu nama, panggilan dan sifat Nabi saw dan telah disusun dan disyarahi sesuai dengan urutan huruf-huruf alifbata. Karya ini diterbitkan di Beirut, oleh penerbit Dar al-Atsar paada tahun 1423 H.[245]
Buku Asma al-Nabi Lughatan wa Istilahan, karya Muhammad Arif Na’imi, memiliki lebih dari seribu nama Nabi yang dibarengi dengan penjelasan[246] dan Asma Al-Nabi Fi Alquran wa al-Sunnah, karya ‘Athif Qasim Amin Maliji, mencakup 29 nama Nabi yang masyhur berbarengan dengan penjelasan[247] termasuk dari buku-buku lainnya dengan tema ini.
Pranala Terkait
Catatan Kaki
- ↑ Lauhatu Hilyah bi Khatti al-Ustadz Syirwan al-Barzanji, Hurufat
- ↑ Muhammadi Parsa, Barresi Jaigah Tarikhi va Irfani Imam Ali as dar Hunar Khushnevisi Eslami, hlm.91 dan 92.
- ↑ Thabrasi. I'lām al-Warā, jld.1, hlm.147.
- ↑ Majlisi. Bihār al-Anwār, jld.16, hlm.101-107.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manaqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Syekh Shaduq. Ma'āni al-Akhbār, jld.1, hlm.52.
- ↑ Ba'li, al-Muthali' 'ala Alfazh al-Muqni', hlm.510.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.131.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.150.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.151.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Ibnu Syadzan. Al-Fadhail, hlm.83.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Thuraihi. Majma' al-Bahrain, jld.4, hlm.251.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.151.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.154.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.157.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.157.
- ↑ Thabrasi.I'lām al-Warā, jld.1, hlm.50.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas.U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Na'imi.Asma al-Nabi Lughtan wa Istilahan, jld.1, hlm.80.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.131.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.131.
- ↑ Ibnu Syar Asyub, Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ya'qubi. Tarikh Ya'qubi, jld.2, hlm.122.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas,U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub, Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Syar Asyub, Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas,U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub, Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Shalihi Syami. Sabil al-Huda, jld.1, hlm.437.
- ↑ Shalihi Syami. Sabil al-Huda, jld.1, hlm.437.
- ↑ Shalihi Syami. Sabil al-Huda, jld.1, hlm.440.
- ↑ Shalihi Syami.Sabil al-Huda, jld.1, hlm.445.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas.U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi.Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas.U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Shalihi Syami,Sabil al-Huda, jld.1, hlm.442.
- ↑ Bukhari.Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.185.
- ↑ Bukhari.Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.185.
- ↑ Shalihi Syami.Sabil al-Huda, jld.1, hlm.445.
- ↑ Thabrasi.I'lām al-Warā, jld.1, hlm.50.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.422.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas.U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Zarandi.Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Zarandi.Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Shalihi Syami.Sabil al-Huda, jld.1, hlm.452.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Thabrasi. I'lām al-Warā, jld.1, hlm.50.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Shalihi Syami. Sabil al-Huda, jld.1, hlm.455.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.23.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.69.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.1, hlm.69.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Thabrasi. I'lām al-Warā, jld.1, hlm.50.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.2, hlm.115 dan 116.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Thabrasi. I'lām al-Warā, jld.1, hlm.50.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.2, hlm.143.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.446.
- ↑ Qasthilani. al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.131.
- ↑ Zarandi.Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Syekh Hur Amili. Itsbat al-Huda, jld.1, hlm.210.
- ↑ Thuraihi. Majma' al-Bahrain, jld.2, hlm.376.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.2, hlm.177.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.2, hlm.177.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.2, hlm.177.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Qasthilani. al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.447.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Zarandi.Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Abi al-Tsalj. Majmu'atun Nafisah fi Tārikh al-Aimmah, hlm.155.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Kaf'ami. al-Mishbah, hlm.718.
- ↑ Ibnu Masyhadi. al-Mazar al-Kabir, hlm.62.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Qasthilani. al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.447.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Syeikh Shaduq. Ma'āni al-Akhbār, hlm.22.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi.Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.131.
- ↑ Bukhari. Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.185.
- ↑ Bukhari. Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.185.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.447.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Shalihi Syami,Sabil al-Huda, jld.1, hlm.493.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Thabrasi. I'lām al-Warā, jld.1, hlm.50.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.3, hlm.94 dan 95.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Maliji. Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.67.
- ↑ Na'imi. Asma al-Nabi Lughtan wa Istilahan, jld.3, hlm.452.
- ↑ Maliji. Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.67.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Bukhari. Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.185.
- ↑ Bukhari. Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.185.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas,U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Na'imi. Asma al-Nabi Lughtan wa Istilahan, jld.1, hlm.451.
- ↑ Na'imi. Asma al-Nabi Lughtan wa Istilahan, jld.1, hlm.451.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Thabrasi. I'lām al-Warā, jld.1, hlm.50.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Maliji. Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.70.
- ↑ Maliji. Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.70.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Qasthilani. al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Na'imi. Asma al-Nabi Lughtan wa Istilahan, jld.3, hlm.608.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.151.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.3, hlm.298.
- ↑ Ibnu Sa'ad. Al-Thabaqāt al-Kubrā, jld.1, hlm.84.
- ↑ Maliji. Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.72.
- ↑ Maliji.. Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.71.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.3, hlm.350.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.3, hlm.355.
- ↑ Tabriziyan. Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.3, hlm.356.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawāhib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Fayumi. Al-Mishbāh al-Munir, jld.2, hlm.636.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Maliji. Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.72.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas.. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas, U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Qasthilani, Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.448.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.152.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Bahrani. Al-Burhan fi Tafsir Al-Qur'an, jld.5, hlm.484.
- ↑ Bahrani, al-Burhan fi Tafsir Al-Qur'an, jld.5, hlm.484.
- ↑ Tabriziyan, Asma al-Rasul al-Musthafa, jld.3, hlm.446.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382.
- ↑ Ibnu Syar Asyub. Manāqib Al Abi Thalib, jld.1, hlm.153.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.449.
- ↑ Maliji, Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.74.
- ↑ Ibnu Sayyid al-Nas. U'yun al-Atsar, jld.2, hlm.382; Zarandi. Nazhm Durar al-Simthain, hlm.27.
- ↑ Qasthilani. Al-Mawahib al-Laduniyah, jld.1, hlm.449.
- ↑ Syeikh Shaduq. Ma'āni al-Akhbār, hlm.22.
- ↑ Syekh Shaduq. Ma'āni al-Akhbār, hlm.22.
- ↑ Ibnu Abi al-Tsalj, Majmu'atun Nafisah fi Tārikh al-Aimmah, hlm.151.
- ↑ Tabriziyan, Asma al-Rasul al-Musthafa.
- ↑ Na'imi,Asma al-Nabi Lughtan wa Istilahan.
- ↑ Maliji, Asma' al-Nabi fi Al-Qur'an wa al-sunnah, hlm.6.
Daftar Pustaka
- Bahrani, Sayyid Hasyim bin Sulaiman. Al-Burhān fī Tafsīr Al-Qur'ān. Riset & editor Qism Ad-Dirasat Al-Islamiyyah Muassasah Al-Bi'tsah. Qom: Muassasah Al-Bi'tsah, 1374 HS/1995.
- Ba'li, Muhammad bin Abil Fath. Al-Mathla' 'alā Alfādz Al-Muqni' . Riset Mahmud Al-Arna'uth & Yasin Mahmud Khathib. Maktabah As-Sawadi li At-Tauzi' 1423 H.
- Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahīh Al-Bukhārī. Riset Muhammad Fuad Abdul Baqi. Beirut: Dar Thauq An-Najah, 1422 H.
- Fayyumi, Ahmad bin Muhammad. Al-Mishbāh Al-Munīr fī Gharīb Asy-Syarh Al-Kabīr li Ar-Rāfi'ī. Qom: Muassasah Dar Al-Hijrah, 1414 H.
- Hurr Amili, Muhammad bin Hasan. Itsbāt Al-Hudāh. Pengantar Sayyid Syihabuddin Mar'asyi An-Najafi. Beirut: Muassasah Al-A'lami li Al-Mathbu'at, 1425 H.
- Ibn Abits Tsalj, Muhammad bin Ahmad dan Tim. Majmū'ah Nafīsah fī Tārīkh Al-A'immah (as) min Atsār Al-Qudamā' min Al-'Ulamā' Al-Imāmiyyah Ats-Tsuqāt. Beirut: Dar Al-Qari', 1422 H.
- Ibn Masyhadi, Muhammad bin Ja'far. Al-Mazār Al-Kabīr. Riset & editor Jawad Qayyumi Isfahani. Qom: Daftar-e Entesyarat-e Eslami Wabaste be Jame'e-e Mudarrisin-e Hauze Ilmiyye Qom ,1419 H.
- Ibn Sa'd, Muhammad bin Sa'd. Ath-Thabaqāt Al-Kubrā. Riset Muhammad Abdul Qadir Atha. Beirut: 1410 H.
- Ibn Sayyidun Nas. 'Uyūn Al-Atsar. Beirut: Dar Al-Qalam, 1414 H.
- Ibn Syadzan. Syādzan bin Jibrā'īl. Qom: Razi, 1363 HS/1984.
- Ibn Syahr Asyub, Muhammad bin Ali. Manāqib Āl 'Alī bin Abī Thālib. Qom: Allame, 1379 H.
- Kaf'ami, Ibrahim bin Ali. Al-Mishbāh Jannah Al-Amān Al-Wāqiyah wa Jannah Al-Imān Al-Bāqiyah. Qom: Dar Ar-Radhi, 1405 H.
- Lauhah Hilyah bi Khath Al-Ustādz Sirwan Al-Barzanji. Site Hrofiat (https://hrofiat.com/archives/4240), diakses tanggal 21 Oktober 2021.
- Majlisi, Muhammad bin Baqir. Bihār Al-Anwār. Teheran: Eslamiyye, 1363 HS/1984.
- Maliji, Athif Qasim Amin. Asmā' An-Nabī fī Al-Qur'ān wa As-Sunnah. Pembimbing Salim Mahmud. Kairo: Am Al-Fikr, 1419 H.
- Muhammadi Parsa, Abdullah. Barresi-e Jaygah-e Tarekhi wa Erfani-e Emam Ali (as) Dar Hunar-e Khusynewisi-e Eslami. Jurnal Elahiyyat-e Hunar. Vol: 11, 1396 HS/2017.
- Na'mi, Muhammad Arif. Asmā' An-Nabī Lughah wa Ishtilāhan. Pembimbing Khaliq Dad. Lahore: Jami'ah Punjab Qism Al-Lughah Al-'Arabiyyah, 2006.
- Qasthalani, Ahmad bin Muhammad. Al-Mawāhib Al-Ladunniyyah bi Al-Manh Al-Muhammadiyyah. Kairo: Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, tanpa tahun.
- Shaduq, Muhammad bin Ali. Ma'ānī Al-Akhbār. Riset & editor Ali Akbar Ghaffari. Daftar-e Entesyarat-e Eslami Wabaste be Jame'e-e Mudarrisin-e Hauze Ilmiyye Qom ,1403 H.
- Shalihi Syami, Muhammad bin Yusuf. Subul Al-Hudā wa Ar-Rasyād fī Sīrah Khair Al-'Ibād, wa Dzikr Fadhā'ilh wa A'lām Nubuwwatih wa Af'ālih wa Ahwālih fī Al-Mabda' wa Al-Ma'ād. Riset Adil Ahmad Abdul Maujud wa Ali Muhammad Muawwadh. Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah ,1414 H.
- Tabriziyan, Abbas. Asmā' Ar-Rasūl Al-Mushtafā wa Alqābuh wa Kunnāh wa Shifātuh. Riset Hasyim Khatami. Beirut: Dar Al-Atsar, 1423 H.
- Thabrisi, Fadhl bin Hasan. A'lām Al-Warā. Riset & editor Muassasah Ali Al-Bait. Qom: Alu Al-Bait, 1417 H.
- Thuraihi, Fakhruddin bin Muhammad. Majma' Al-Bahrain. Riset & editor Ahmad Husaini Asykuri. Teheran: Murtezawi, 1375 HS/1996.
- Ya'qubi, Ahmad bin Ishaq. Tārīkh Al-Ya'qūbī. Beirut: Dar Shadir, tanpa tahun.
- Zarandi, Muhammad bin Yusuf. Nadzm Durar Ash-Shimthain. Beirut: Dar Ihya' At-Turats Al-'Arabi, 1425 H.