Haritsah bin Numan
Info pribadi | |
---|---|
Nama lengkap | Haritsah bin Nu'man |
Julukan | Aba Abdillah |
Garis keturunan | Suku Khazraj |
Muhajir/Anshar | Anshar |
Tempat Tinggal | Madinah |
Wafat/Syahadah | 50 H |
Informasi Keagamaan | |
Terkenal sebagai | Sahabat Nabi saw |
Peran utama | Pemberian rumah kepada Nabi saw |
Aktivitas lain | Meriwayatkan hadis |
Hâritsah bin Nu'mân (bahasa Arab:حارثة بن النعمان) (w. 50 H) adalah salah satu sahabat Nabi saw dan Imam Ali as. Dia ikut serta dalam perang Badar, Uhud, Hunain dan perang-perang lainnya pada masa pemerintahan Imam Ali as. Hâritsah menghadiahkan rumahnya kepada Rasulullah saw agar bisa tinggal di sana bersama istri-istrinya. Dia juga memberikan rumah kepada Nabi saw untuk ditempati Imam Ali as dan Fatimah sa setelah mereka menikah. Dia pernah melihat Jibril dalam wujud salah seorang sahabat nabi bernama Dihyah al-Kalbi dan memberinya ucapan salam.
Beberapa riwayat telah diriwayatkan dari Nabi melalui Hâritsah ini dalam berbagai sumber-sumber kitab hadis.
Kedudukan
"Dalam mimpiku aku mendengar suara orang yang membaca Al-Quran di surga; Saya berkata: Siapa orang ini? Mereka berkata bahwa itu adalah suara Hâritsah bin Nu'mân; Nabi berkata itulah (buah dari) kebaikan".[1]
Hâritsah bin Nu'mân adalah salah satu sahabat Rasulullah saw dan Imam Ali as.[2] Dia ikut serta bersama Nabi saw dalam perang Badar, [3] Uhud, Hunain dan pertempuran lainnya.[4] Menurut Syeikh Thusi, beliau hadir dalam peperangan pada masa pemerintahan Imam Ali as dan membelanya.[5]
Hâritsah dianggap sebagai sahabat yang bersama Nabi dan membelanya dalam pertempuran Hunain setelah sebagian umat Islam melarikan diri malam pertempuran malam berdarah kaum musyrikin.[6]
Kedudukan Dalam Periwayatan
Hâritsah merupakan salah satu perawi hadis[7] yang riwayatnya dinukil banyak di dalam kumpulan besar kitab periwayatan, kitab rijal dan sejarah, seperti Musnad Ahmad bin Hanbal, Kitab al-Maghâzi, al-Mu'talaf wa al-Mukhtalif.[8] Riwayat-riwayat dari Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Âmir bin Rabî'ah dan Tsa'labah bim Abi Malik yang meriwayatkan dari Nabi saw melalui jalur Hâritsah.[9]
Melihat Jibril
Di dalam sumber-sumber kitab mengenai Sahabat Haritsah digambarkan sebagai salah satu shabat utama[10] Syekh Thusi mengatakan bahwa ia pernah melihat Jibril dua kali dalam wujud salah seorang sahabat nabi bernama Dihyah al-Kalbi dan menyapanya.[11] Selain dari pada itu, Ibn Abdillbarr di dalam kitab al-Istî’âb menuliskan bahwa Hâritsah terkenal suka membantu dan menghormati ibunya.[12]
Menghadiahkan Rumahnya kepada Nabi saw
Hâritsah dianggap sebagai orang pertama yang menghadiahkan rumahnya kepada Nabi saw di Madinah.[13] Menurut Ibnu Sa'ad, seorang sejarawan abad ke-3 H, rumah Hâritsah dekat dengan rumah Rasulullah saw.[14]
Setiap kali Nabi saw melakukan pernikahan baru, Hâritsah berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya yang lebih jauh, dan dengan cara ini, ia telah memberikan seluruh rumahnya kepada Nabi saw untuk tinggal bersama istri-istrinya.[15] Di antara beberapa rumah tersebut adalah rumah pertama untuk Mariyah al-Qibthiyah,[16] dan juga rumah yang Nabi saw berikan kepada Shafiyah, dan Aisyah, yang mana para wanita Anshar terbiasa berkunjung ke rumah itu untuk menemuinya.[17]
Nabi saw tidak lupa untuk selalu mendoakan Hâritsah sebab ia telah banyak menghadiahkan rumahnya kepada Nabi saw dan para Muhajirin.[18]
Menghadiahkan Rumah kepada Imam Ali as dan Fatimah sa
Sejarawan Sunni, Ibnu Sa'ad (w. 230 H.) dalam Thabaqât al-Kubra meriwayatkan dari Imam Baqir as bahwa Imam Ali as setelah menikah dengan Fatimah sa, menyiapkan sebuah rumah yang agak jauh dari rumah Nabi saw. Nabi saw bersabda bahwa dia ingin putrinya tinggal di dekat rumahnya sendiri. Fatimah sa meminta Nabi saw untuk berbicara dengan Hâritsah agar mereka bisa tinggal di rumahnya.[19] Nabi saw mengatakan bahwa dia malu untuk berbicara kepada Hâritsah tentang hal ini; Karena beberapa rumahnya telah diberikan kepada Nabi saw, dan karena hal itu pula ia berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya yang lebih jauh.[20] Hâritsah mengetahui hal ini dan memberikan rumahnya kepada Nabi saw untuk ditempati Sayidah Zahra sa.[21] Menurut beberapa sumber Syiah, setelah Imam Ali as dan Fatimah sa menikah, mereka menetap di rumah yang dihadiahkan Hâritsah kepada Nabi saw.[22]
Ibnu Syubbah (w. 262 H) sejarawan Ahlusunah menyatakan bahwa rumah Hâritsah terletak di sebelah rumah Abu Ayyub al-Anshâri kemudian dimiliki oleh Imam Shadiq as dan menjadi tempat tinggalnya.[23] Dikarenakan proses perluasan pembangunan kota Madinah, rumah ini telah dihancurkan pada tahun 1986 M.[24]
Keturunan dan Wafat
Hâritsah adalah putra Nu'man bin Nafa' atau Naqa'[25] Anshâri Khazraji[26] dan Ja’dah binti Ubaid bin Tsa’labah.[27] Nama panggilannya adalah Abu Abdillah[28] dan berasal dari suku Bani Najjâr[29] serta tinggal di Madinah[30] karena kehadirannya dalam perang Badar, dalam beberapa sumber, ia juga disebut sebagai Hâritsah bin Nu'man Anshâri Badri.[31] Dikatakan pula bahwa Muhammad bin Abdurrahman bin Abdullah bin Hâritsah, yang dikenal sebagai Abu Al-Rijâl, adalah salah satu dari keturunannya.[32]
Ibnu Hibbân (w. 354 H), seorang muhaddis dan penulis Sunni, berdasarkan sebuah hadis mengatakan bahwa Hâritsah syahid dalam perang Badar;[33] namun ada pula yang menolak pendapat Ibnu Hibbân tersebut karena adanya keterangan lainnya yang menyatakan bahwa Hâritsah hadir dalam perang-perang lainnya di zaman Nabi saw.[34] Menurut laporan Ibnu Sa'ad, para sejarawan mencukupkan keterangan yang menyebutkan bahwa bahwa Hâritsah meninggal pada masa kekhalifahan Muawiyah.[35]
Catatan Kaki
- ↑ Ibnu Abdu al-Bar, al-Isti'ab, jld. 1, hlm. 397
- ↑ Syekh Thusi, Rijal Thusi, hlm.37
- ↑ Waqidi, al-Maghazi, jld. 1, hlm. 24
- ↑ Ibnu Abdu al-Bar, al-Isti'ab, jld. 1, hlm. 307
- ↑ Thusi, Rijal Thusi, hlm. 17
- ↑ Ibnu Atsir, Usud al-Ghabah, jld. 1, hlm. 655
- ↑ Haitsami, Majma' al-Zawaid, jld. 9, hlm. 313-314
- ↑ Azizi dan lain-lain, al-Rawah al-Musytarakun bain al-Syiah wa al-Sunnah, jld. 1, hlm. 191
- ↑ Thabrani, al-Mu'jam al-Kabir, jld. 3, hlm. 227; Abi Nu'aim, Ma'rifah al-Ashab, jld. 2, hlm. 58
- ↑ Silakan lihat ke: Ibnu Atsir, Usud al-Ghabah, jld. 1, hlm. 655
- ↑ Thusi, Rijal Thusi, hlm. 37
- ↑ Ibnu Abdu al-Bar, al-Isti'ab, jld. 1, hlm. 307
- ↑ Abdu al-Ghani, Buyut al-Shahabah, hlm. 69
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 132
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 132
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 171
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 100; Baladzuri, al-Ansab al-Asyraf, jld. 1, hlm. 444
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 133
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 132
- ↑ Ibnu Jauzi, al-Muntazham, jld. 5, hlm. 246
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 132-133
- ↑ Thabarsi, I'lam al-Wara, jld. 1, hlm. 161
- ↑ Ibnu Syaibah, Tarikh al-Madinah li Ibni Syaibah, jld. 1, hlm. 259
- ↑ Syurrab, Farhangg-e A'lam Jugrafiyai, jld. 1, hlm. 149
- ↑ Ibnu Hibban, al-Tsuqat, jld. 3, hlm. 79
- ↑ Dzahabi, Seir A'lam al-Nubala, jld. 2, hlm. 378
- ↑ Ibnu Abdu al-Bar, Al-Isti'ab, jld. 1, hlm. 397
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 3, hlm. 371
- ↑ Abi Nu'aim, Ma'rifah al-Ashab, jld. 2, hlm. 58
- ↑ Ibnu Atsir, Usud al-Ghabah, jld. 1, hlm. 655
- ↑ Thabrani, al-Mu'jam al-Kabir, jld. 3, hlm. 227; Abi Nu'aim, Ma'rifah al-Ashab, jld. 2, hlm. 58
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 5, hlm. 402
- ↑ Ibnu Hibban, al-Tsuqat, jld. 3, hlm. 79
- ↑ Ibnu Balban al-Farisi, al-Ihsan, jld. 10, hlm. 510
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 132
Daftar Pustaka
- Abdu al-Ghani, Muhammad Ilyas. Buyut al-Shahabah Radhiyallahu 'anhum Haula al-Masjid al-Nabawi al-Syarif. Madinah Munawwarah: Tanpa Penerbit, 1420 HS
- Abi Nu'aim, Ahmad bin Abdullah. Ma'rifah al-Shabah. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1422 HS
- Azizi, Husain dan lain-lain. al-Rawah al-Musytarakun baina al-Syiah wa al-Sunnah. Teheran: al-Majma' al-'Alami li al-taqrib baina al-Mazahib al-Islamiah, 1388 S
- Baihaqi, Ahmad bin Yahya. Dalail al-Nubuwwah wa Ma'rifah Ahwal Shahib al-Syari'ah. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1405 HS
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Kitab Jumal min Ansab al-Asyraf. Riset: Suhail Zakar dan Riyadh Zirkili. Beirut: Dar al-Fikr, 1417 HS
- Dzahabi, Muhammad bin Ahmad. Seir A'lam al-Nubala. Riset: Syu'aib Arnauth. Beirut: Yayasan al-Risalah, 1414 HS
- Dzahabi, Muhammad bin Ahmad. Tarikh al-Islam wa Wafayat al-Masyahir wa al-A'lam. Riset: Basyar Awwad Ma'ruf. Dar al-Gharb al-Islami, 2003, tanpa tempat
- Ibnu Abd al-Bar, Yusuf bin Abdullah. al-Isti'ab fi Ma'rifah al-Ashab. Riset: Ali Muhammad Bajawi. Beirut: Subh Piruzi, 1412 HS
- Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad. Usud al-Ghabah fi Ma'rifah al-Shabah. Riset: Ali Muhammad Muawwidh, Adil Ahmad Abdul Maujud. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1415 HS
- Ibnu Balban al-Farisi, 'Alauddin Ali. al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu Hibban. Riset: Syu'aib Arnauth. Beirut: Yayasan al-Risalah, 1408 HS
- Ibnu Hibban, Muhammad bin Hibban. al-Tsuqat. Riset: Muhammad Abd al-Mu'id Khon. India: Dairah al-Ma'arif al-'Utsmaniah Haidarabad al-Dakn India, 1393 HS
- Ibnu Jauzi, Abdu al-Rahman bin Ali. al-Muntazham. Riset: Muhammad Abdul Qadir Atha. Musthafa Abdul Qadir Atha. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, cet. 1, 1412 HS
- Ibnu Sa'ad, Muhammad bin Sa'ad. al-Thabaqat al-Kubra. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, cet. 1, 1410 HS
- Ibnu Syaibah, Umar. Tarikh al-Madinah li Ibnu Syaibah. Riset: Fahim Muhammad Syaltut. Jedah: Tanpa penerbit, 1399 HS
- Syurrab, Muhammad bin Husain. Farhangg-e A'lam Jugrafiyai Tarikhi dar Hadis va Sire-e Nabavi. Terjemah: Muhammad Ridha Ni'mati, Hamid Ridha Syeikhi. Teheran: penerbit Masy'ar, 1383 S
- Thabarani, Sulaiman bin Ahmad. al-Mu'jam al-Kabir. Riset: Hamdi bin Abdul Majid al-Salafi. Kairo: Perpustakaan Ibnu Taimiyah, 1415 HS
- Thabarsi, Fadhl bin Hasan. A'lam al-Wara bi A'lam al-Huda. Qom: Alulbait (as) 1417 HS
- Thusi, Muhammad bin Hasan. Rijal al-Thusi. Jama'ah al-Mudarrisin fi al-Hauzah al-Ilmiah. Qom: Yayasan al-Nashr al-Islami, 1373 S
- Waqidi, Muhammad bin Umar. al-Maghazi. Riset: Marsden Jones. Beirut: Yayasan al-A'lami li al-Mathbu'at, 1409 HS