Pengguna anonim
Zainab binti Jahsy: Perbedaan antara revisi
→Perpisahan dengan Zaid
imported>Yuwono |
imported>Yuwono |
||
Baris 82: | Baris 82: | ||
==Perpisahan dengan Zaid== | ==Perpisahan dengan Zaid== | ||
Meski selalu bersama<ref>Abu 'Ubaidah, hlm. 62; Abu Na'im Isfahani, jld. 2, hlm. 52.</ref>namun Zaid mengeluhkan akhlak buruk Zainab kepada Rasulullah saw, yang oleh Rasulullah saw ia diminta bersabar dan bertahan bersama istrinya.<ref>Ibnu Sa'ad, jld. 8, hlm. 103; Baladzuri, jld. 1, hlm. 522; Thabrani, jld. 24, hlm. 41. </ref>Sampai akhirnya | Meski selalu bersama<ref>Abu 'Ubaidah, hlm. 62; Abu Na'im Isfahani, jld. 2, hlm. 52.</ref>namun Zaid mengeluhkan akhlak buruk Zainab kepada Rasulullah saw, yang oleh Rasulullah saw ia diminta bersabar dan bertahan bersama istrinya.<ref>Ibnu Sa'ad, jld. 8, hlm. 103; Baladzuri, jld. 1, hlm. 522; Thabrani, jld. 24, hlm. 41. </ref>Sampai akhirnya Nabi Muhammad saw meminta agar Zaid menceraikan istri setelah ada perintah dari [[Allah swt]] agar keduanya berpisah. | ||
Menurut mayoritas sejarawan, perceraian antara Zainab dan Zaid terjadi pada tahun ke-5 H/626 atau setelah terjadinya Perang Muraisa' pada bulan [[Sya'ban]]. <ref>Lih. Ibnu Sa'ad, jld. 8, hlm. 114; Baladzuri, jld. 1, hlm. 521; Ibnu Abd al-Barr, jld. 4, hlm. 1849, yang sependapat dengan pendapat Qitadah; Abu 'Ubaidah, hlm. 61; Baladzuri, jld. 1, hlm. 521; Ibnu Abd al-Barr, jld. 4, hlm. 1849, yang menyebutkan waktu berpisahnya Zainab dengan Zaid pada tahun ke-3 H/624 meskipun Baladzuri menyebut bahwa pendapat tersebut tidak dapat dipastikan. </ref> | Menurut mayoritas sejarawan, perceraian antara Zainab dan Zaid terjadi pada tahun ke-5 H/626 atau setelah terjadinya Perang Muraisa' pada bulan [[Sya'ban]]. <ref>Lih. Ibnu Sa'ad, jld. 8, hlm. 114; Baladzuri, jld. 1, hlm. 521; Ibnu Abd al-Barr, jld. 4, hlm. 1849, yang sependapat dengan pendapat Qitadah; Abu 'Ubaidah, hlm. 61; Baladzuri, jld. 1, hlm. 521; Ibnu Abd al-Barr, jld. 4, hlm. 1849, yang menyebutkan waktu berpisahnya Zainab dengan Zaid pada tahun ke-3 H/624 meskipun Baladzuri menyebut bahwa pendapat tersebut tidak dapat dipastikan. </ref> |