Abdullah bin Imam Hasan al-Mujtaba as
Nama | Abdullah bin Hasan |
---|---|
Afiliasi Agama | Islam |
Ayah | Imam Hasan as |
Tempat Lahir | Madinah |
Wafat | 10 Muharram 61 H |
Tempat Dimakamkan | Karbala |
Abdullah bin al-Imam al-Hasan as (bahasa Arab:عبدالله بن الإمام الحسن علیه السلام) salah seorang putra Imam Hasan al-Mujtaba as yang gugur syahid dalam peristiwa Karbala. Pada hari Asyura, ketika Imam Husain as tengah berada di medan peperangan ia menghampiri beliau. Abdullah dengan tangannya menghadang pedang Abjar bin Ka'ab yang hendak membunuh Imam Husain as. Akibat pukulan pedang ini, tangannya putus dan menggantung di kulitnya. Disaat ia berada dalam dekapan pamannya, tiba-tiba Harmalah bin Kahil Asadi memanahnya dan gugurlah ia sebagai syahid.
Nasab
Abdullah adalah putra Imam Hasan as. Sebagian sejarawan menyebutkan bahwa ibunya putri dari Salil bin Abdullah -saudara Jarir bin Abdullah Bajali- dan sebagian lainnya menyebutkan bahwa ibunya seorang budak, tanpa menyebutkan namanya.[1]
Umur
Berkenaan dengan tanggal kelahiran Abdullah bin Hasan as tidak ada informasi yang detail dan valid mengenai hal tersebut, namun disebutkan bahwa sewaktu turut gugur di padang Karbala, ia belum mencapai usia baligh kala itu.[2]
Kronologi Kesyahidan
Ketika pasukan Kufah mengepung Imam Husain as, Abdullah maju menghampiri pamannya. Imam Husain as meminta Zainab supaya mencegah Abdullah, namun ia tidak kuasa menghalanginya. Abdullah berkata: "Demi Allah, aku tidak akan berpisah dari pamanku", dengan cepat ia menyampaikan dirinya ke Imam. Abjar bin Ka'ab menyerang Imam Husain as dengan pedangnya, Abdullah berteriak kepadanya, "Hai anak zina, celakalah bagimu, apa kau hendak membunuh pamanku?" Abjar pun mengayunkan pedang ke arahnya, namun Abdullah menahannya dengan kedua tanggannya sehingga pukulan itu mengenai tangannya dan tangan pun terputus menggantung di kulitnya.[3]
Reaksi Imam Husain as
Imam Husain as pun mendekap tubuh keponakannya tersebut seraya berkata: "Hai putra saudaraku, bersabarlah dan yakinlah bahwa kejadian ini menjadi kebaikan bagimu, karena Allah swt menghendaki engkau bergabung dengan ayah-ayahmu yang saleh".[4]
Pembunuh Abdullah
Sumber-sumber menyebutkan bahwa Abjar bin Ka'ab memotong tangan Abdullah.[5] Harmalah bin Kahil Asadi menggugurkannya sebagai syahid dengan bidikan panahnya.[6] Dalam ziarah Nahiyah Muqaddasah yang tidak makruf, Harmalah bin Kahil Asadi disebutkan sebagai pembunuhnya dan pembidik panah kepadanya serta dilaknat.[7]
Catatan Kaki
- ↑ Abul Furuj Isfahani, Maqatil al-Thalibiyyin
- ↑ Syaikh al-Mufid, jld.2, hlm. 111
- ↑ Thabari, Tarikh, jld. 5, hlm. 450-451; al-Mufid, jld. 2, hlm. 111
- ↑ Thabari, Tarikh, jld. 5, hlm. 450-451; al-Mufid, jld. 2, hlm. 111
- ↑ Thabari, Tarikh, jld. 5, hlm. 450-451; al-Mufid, jld. 2, hlm. 111
- ↑ Abul Faraj Isfahani, Maqatil al-Thalibiyyin, hlm. 93; Thabari, jld.5, hlm. 468
- ↑ Ibnu Masyhadi, al-Mazar al-Kabir, hlm. 490
Daftar Pustaka
- Syaikh Mufid. Al-Irsyād fi Ma'rifah Hujujillah 'ala al-'Ibād. Qom: Muassasah Al al-Bait li Ahyā al-Turats, 1416 H/1995.
- Syaikh Mufid. Al-Irsyād, terj: Muhammad Baqir Sa'adi Khurasani. Tehran: Intisyarat Islamiyah, 1422 H.
- Isfahani Abu al-Faraj. Maqātil al-Thālibiyyin, riset: Sayid Ahmad Shaqar. Qom: Intisyarat al-Syarif al-Rhadi, 1416 H.