Lompat ke isi

Abu Bakar bin Abi Quhafah: Perbedaan antara revisi

imported>Yuwono
imported>Yuwono
Baris 217: Baris 217:
Sementara berita meninggalnya Nabi saw masih belum sampai ke seluruh jazirah Arab, namun di beberapa titik kawasan, terjadi interaksi-interaksi dalam bentuk yang bermacam-macam. Sebagian sumber menjelaskan bahwa banyak orang-orang yang diperangi oleh Abu Bakar dengan alasan murtad, sejatinya mereka masih mendirikan [[salat]], mereka meyakini [[Tauhid]] dan [[Kenabian]]. Tampaknya, mereka tidak menerima secara resmi kekhalifahan Abu Bakar atau mereka tidak mau membayar [[zakat]]. Menurut penuturan Ibnu Katsir <ref> Ibnu Katsir, ''al-Bidāyah wa al-Nihāyah'', jld.6, hlm.311.</ref> selain Ibnu Majah seluruh ulama ahli hadis menukil bahwa [[Umar]] memprotes Abu Bakar mengapa bertindak tidak sesuai dengan [[Sunah]] Nabi, memerangi masyarakat yang masih bersyahadat dengan keesaan [[Allah swt]] dan kenabian [[Muhammad saw]]? Abu Bakar menjawab: "Demi Allah, dengan siapa saja yang membeda-bedakan antara salat dan zakat, dia akan aku perangi". [[Thabari]] juga menukil bahwa beberapa kelompok dari kaum Arab datang ke [[Madinah]] yang berikrar tentang salat, namun mereka enggan membayar zakat.<ref> Ibnu Katsir, ''al-Bidāyah wa al-Nihāyah'', jld.6, hlm.311.</ref> Diantara para penentang terdapat orang-orang yang memprotes pada kekhalifahan Abu Bakar dan enggan untuk membayar zakat kepadanya.<ref> Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.246; Ibnu Katsir, ''al-Bidāyah wa al-Nihāyah'', jld.6, hlm.311.</ref>
Sementara berita meninggalnya Nabi saw masih belum sampai ke seluruh jazirah Arab, namun di beberapa titik kawasan, terjadi interaksi-interaksi dalam bentuk yang bermacam-macam. Sebagian sumber menjelaskan bahwa banyak orang-orang yang diperangi oleh Abu Bakar dengan alasan murtad, sejatinya mereka masih mendirikan [[salat]], mereka meyakini [[Tauhid]] dan [[Kenabian]]. Tampaknya, mereka tidak menerima secara resmi kekhalifahan Abu Bakar atau mereka tidak mau membayar [[zakat]]. Menurut penuturan Ibnu Katsir <ref> Ibnu Katsir, ''al-Bidāyah wa al-Nihāyah'', jld.6, hlm.311.</ref> selain Ibnu Majah seluruh ulama ahli hadis menukil bahwa [[Umar]] memprotes Abu Bakar mengapa bertindak tidak sesuai dengan [[Sunah]] Nabi, memerangi masyarakat yang masih bersyahadat dengan keesaan [[Allah swt]] dan kenabian [[Muhammad saw]]? Abu Bakar menjawab: "Demi Allah, dengan siapa saja yang membeda-bedakan antara salat dan zakat, dia akan aku perangi". [[Thabari]] juga menukil bahwa beberapa kelompok dari kaum Arab datang ke [[Madinah]] yang berikrar tentang salat, namun mereka enggan membayar zakat.<ref> Ibnu Katsir, ''al-Bidāyah wa al-Nihāyah'', jld.6, hlm.311.</ref> Diantara para penentang terdapat orang-orang yang memprotes pada kekhalifahan Abu Bakar dan enggan untuk membayar zakat kepadanya.<ref> Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.246; Ibnu Katsir, ''al-Bidāyah wa al-Nihāyah'', jld.6, hlm.311.</ref>


Sebagian dari para Ahli berpendapat bahwa di hari-hari semacam ini penduduk jazirah Arab, selain kaum muslimin yang tegar, terdapat 3 kelompok: 1. Kelompok yang telah memeluk [[Islam]], kemudian murtad; 2. Kelompok yang enggan membayar zakat kepada Abu Bakar, tetapi mereka menerima salat; 3. Kelompok mayoritas adalah kelompok yang masih dalam keraguan.<ref> Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.246; Fayyadh, Tārikh Islām, hlm.133.</ref>
Sebagian dari para Ahli berpendapat bahwa di hari-hari semacam ini penduduk jazirah Arab, selain kaum muslimin yang tegar, terdapat 3 kelompok:
1. Kelompok yang telah memeluk [[Islam]], kemudian murtad
2. Kelompok yang enggan membayar zakat kepada Abu Bakar, tetapi mereka menerima salat
3. Kelompok mayoritas adalah kelompok yang masih dalam keraguan.<ref> Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.246; Fayyadh, Tārikh Islām, hlm.133.</ref>


Sebagian orang-orang meninggal dalam peperangan ini, begitu pula terbunuhnya [[Malik bin Nuwairah]] di tangan [[Khalid bin Walid] dan dukungan Abu Bakar padanya. Hal ini benar-benar bertentangan dengan Kitab [[Alquran]] dan [[Sunah]] Nabi saw dan ini merupakan noda serta aib Abu Bakar.<ref> Sayid Murtadha, al-Syāfi fi al-Imāmah, jld.4, hlm.161-167;  Thabathabai, Syieh dar Islām, hlm.11.</ref> Pandangan sebagian para pembesar [[sahabat]] dan [[Ahlusunah]] seperti [[Abu Qatadah Anshari]], [[Abdullah bin Umar]] dan bahkan Umar tentang pembunuhan Malik sesuai dengan pandangan ulama Syiah.<ref> ''Tārikh Ya'qubi'', jld.2, hlm.131-132; Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.278; Ibnu Atsir al-Jaziri, ''Usd al-Ghābah'', jld.4, hlm.295-296.</ref>  
Sebagian orang-orang meninggal dalam peperangan ini, begitu pula terbunuhnya [[Malik bin Nuwairah]] di tangan [[Khalid bin Walid] dan dukungan Abu Bakar padanya. Hal ini benar-benar bertentangan dengan Kitab [[Alquran]] dan [[Sunah]] Nabi saw dan ini merupakan noda serta aib Abu Bakar.<ref> Sayid Murtadha, al-Syāfi fi al-Imāmah, jld.4, hlm.161-167;  Thabathabai, Syieh dar Islām, hlm.11.</ref> Pandangan sebagian para pembesar [[sahabat]] dan [[Ahlusunah]] seperti [[Abu Qatadah Anshari]], [[Abdullah bin Umar]] dan bahkan Umar tentang pembunuhan Malik sesuai dengan pandangan ulama [[Syiah]].<ref> ''Tārikh Ya'qubi'', jld.2, hlm.131-132; Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.278; Ibnu Atsir al-Jaziri, ''Usd al-Ghābah'', jld.4, hlm.295-296.</ref>  


Abu Bakar sebagaimana yang ia perintahkan kepada para komandan pasukan, dia secara lahir menampakkan kesopanan dan keramahan dalam menyergap para pembangkang serta memberikan hukuman yang keras dan tegas kepada mereka. Menurut sebuah riwayat tindakannya terhadap Fuja'ah Sulami (Iyas bin Abdu Yalil) menjelaskan hal ini bahwa: awalnya Iyas datang ke hadapan Abu Bakar dan mengambil senjata dan peralatan darinya untuk berperang dengan penduduk Riddah, namun dengan peralatan tersebut dia merampok kaum [[muslimin]]. Setelah Abu bakar mengalahkan dan menangkapnya, dia memerintahkan untuk menyalakan api besar di mushalla [[Madinah]] dan setelah Iyas dililit dalam sebuah kain lalu ia dilempar ke dalam api tersebut.<ref> Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.264; Abu Ali Miskawaih, Tajārub al-Umam, jld.1, hlm.168.</ref>   
Abu Bakar sebagaimana yang ia perintahkan kepada para komandan pasukan, dia secara lahir menampakkan kesopanan dan keramahan dalam menyergap para pembangkang serta memberikan hukuman yang keras dan tegas kepada mereka. Menurut sebuah riwayat tindakannya terhadap Fuja'ah Sulami (Iyas bin Abdu Yalil) menjelaskan hal ini bahwa: awalnya Iyas datang ke hadapan Abu Bakar dan mengambil senjata dan peralatan darinya untuk berperang dengan penduduk Riddah, namun dengan peralatan tersebut dia merampok kaum [[muslimin]]. Setelah Abu bakar mengalahkan dan menangkapnya, dia memerintahkan untuk menyalakan api besar di mushalla [[Madinah]] dan setelah Iyas dililit dalam sebuah kain lalu ia dilempar ke dalam api tersebut.<ref> Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.264; Abu Ali Miskawaih, Tajārub al-Umam, jld.1, hlm.168.</ref>   
Pengguna anonim