Asma binti Umais
![]() | |
Info pribadi | |
---|---|
Garis keturunan | Bani Khats'am |
Kerabat termasyhur | Ja'far bin Abi Thalib • Abu Bakar • Imam Ali bin Abi Thalib as (suami-suami) • Muhammad bin Abu Bakar (anak)) |
Muhajir/Anshar | Muhajir |
Tempat Tinggal | Mekah • Madinah |
Wafat/Syahadah | setelah tahun 40 H |
Informasi Keagamaan | |
Hijrah ke | Abyssinia • Madinah |
Peran utama | Perawi hadis |
Aktivitas lain | hadir dalam serangkaian pengkafanan dan penguburan Fatimah binti Muhammad sa |
Asma' binti Umais (bahasa Arab:أسماء بنت عميس) adalah salah satu sahabat perempuan Nabi Muhammad saw. Dia memeluk Islam bersama dengan suaminya, Ja'far bin Abi Thalib. Dengan demikian, ia termasuk dari kalangan pemeluk Islam pertama. Setelah kesyahidan Ja'far ia menikah dengan Abu Bakar. Ketika Abu Bakar meninggal, ia menikah dengan Imam Ali as. Asma' adalah ibu Abdullah bin Jakfar (suami Zainab sa) dan Muhammad bin Abu Bakar yang menjadi wakil Imam Ali di Mesir.
Asma' binti Umais atas wasiat Sayidah Fatimah al-Zahra sa, bersama Imam Ali as memandikan jenazah beliau. Asma' juga tercatat sebagai orang pertama yang membuat tabut (keranda tertutup) dalam Islam untuk jenazah Sayidah Fatimah sa agar tubuh beliau tidak terlihat. Menurut satu riwayat, Asma' hadir di sisi Fatimah sa di detik-detik terakhir kehidupan beliau. Ia melaporkan momen-momen terakhir tersebut, termasuk reaksi Imam Hasan as, Imam Husain as dan Imam Ali saat berhadapan dengan jenazah Sayidah Fatimah as.
Asma' termasuk golongan Muslimin generasi awal. Ia berhijrah ke Habasyah (Etiopia) dan kemudian ke Madinah bersama suaminya, Ja'far bin Abi Thalib. Ia juga dikenal sebagai perawi hadis Nabi Muhammad saw.
Biografi
Asma' binti Umais bin Ma'ad berasal dari bani Khats'am dan ibunya Hindun binti 'Aun. [1] Saudari-saudari Asma binti Umais seperti;
- Salma binti Umais adalah istri Hamzah bin Abdul Muthalib.
- Maimunah istri Nabi saw (saudari seibu).[2]
Asma' menikah dengan saudara Imam Ali as, Ja'far bin Abi Thalib. Ia termasuk kalangan pemeluk Islam pertama. Ia masuk Islam sebelum Nabi saw masuk ke rumah Arqam. [3] Pada tahun ke- 5 setelah Bi'tsah,[4] ia hijrah ke Habasyah bersama suaminya, [5] Ja'far bin Abi Thalib. Dan ia berhijrah ke Madinah pada tahun ke- 7 H.[6] Pada tahun 8 H, suaminya, Ja'far, syahid dalam perang Mu'tah.[7] Setelah itu, ia menjadi istri Abu Bakar. Dan setelah Abu Bakar meninggal dunia ia menikah dengan Imam Ali as.[8]
Dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq as; Asma' merupakan wanita ahli surga.[9]
Hubungan Asma' dan Sayidah Fatimah sa
Atas wasiat Sayidah Fatimah sa, Asma' memandikan jenazah sucinya bersama Imam Ali as.[10] Berdasarkan hadis yang berasal dari sumber-sumber riwayat Syiah, telah dinukilkan bahwa Asma' adalah orang yang pertama kali dalam sejarah Islam yang membuat peti jenazah untuk Sayidah Fatimah sa. Disaat Sayidah Fatimah sa dalam keadaan sakit, beliau meminta Asma' untuk meletakkan jenazahnya di dalam peti mati ketika dirinya telah meninggal dunia sehingga tubuhnya tidak terlihat. Kemudian Asma' membuat peti mati yang dia lihat di Habasyah untuk Sayidah Fatimah sa dan beliaupun senang melihatnya.[11][catatan 1] Menurut sebuah riwayat, dia berada di sisi Sayidah Fatimah sa di detik-detik terakhir hidupnya. Ia juga meriwayatkan detik-detik bagaimana Hasanain as dan Imam Ali as memperlakukan tubuh Fatimah.[12] Dan dalam sebagian riwayat Asma' juga meriwayatkan ritual duka kesyahidan Sayidah Fatimah sa.[13]
Menurut beberapa riwayat, Asma' juga hadir pada upacara pernikahan Imam Ali as dengan Sayidah Fatimah sa.[14] Menurut sebuah riwayat, atas perintah Nabi saw Asma' hadir sebagai bidan selama persalinan Sayidah Fatimah sa.[15] Menurut Ali bin Isa Irbili, seorang teolog Syiah dari abad ke-7, terdapat kekeliruan antara Asma' binti Yazid Anshari dan Asma' binti Umais. Karena pernikahan Sayidah Fatimah sa terjadi pada tahun 2 atau 3 Hijriyah, sedangkan Asma' sampai tahun ke -7 H berada di Habasyah.[16] Irbili juga memberikan sebuah kemungkinan adanya kekeliruan yang terjadi antara Asma' dan Salma binti Umais istri Hamzah; Karena Asma' lebih terkenal daripada Salma, mereka pun meriwayatkan darinya atau seorang perawi telah melakukan kesalahan dalam menukil dan yang lain mengikutinya.[17][catatan 2]
Asma' juga hadir di samping Rasulullah saw ketika sakit yang menyebabkan kematiannya.[18]
Periwayatan Hadis
Asma' binti Umais meriwayatkan hadis-hadis Rasulullah saw.[19] Begitu juga putranya Abdullah, Sa'id bin Musayyib, 'Urwah bin Zubair dan yang lainnya meriwayatkan darinya.[20] Fatimah binti Ali bin Abi Thalib as meriwayatkan hadis Manzilah[21] dan Radd al-Syams darinya[22]
Sejarawan abad ke-3 H Ahmad bin Abi Ya'qub, menyebutkan sebuah buku karya Asma' yang berisi hadis Nabi saw.[23]
Anak-anak
Selama berhijrah ia memiliki tiga putra: Abdullah, Muhammad dan Aun yang berasal dari suami pertama, Ja'far bin Abu Thalib. [24] Dari suami ke dua, Abu Bakar, ia melahirkan Muhammad,[25] di mana dia menjadi wakil Imam Ali di Mesir. [26] Dari pernikahannya dengan Imam Ali as, ia melahirkan Yahya. [27] Akan tetapi, Yahya meninggal saat masih kecil.[28]
Tahun Wafat
Ibnu Katsir Dimasyqi sejarawan abad ke-8 H, mengatakan tahun wafat Asma' binti Umais pada tahun 38 H.[29] Tentunya dalam beberapa sumber disebutkan bahwa tahun wafatnya setelah syahadah Imam Ali as (W. 40 H).[30] Dan sebuah kuburan di pemakaman Bab al-Shaghir telah dinisbatkan kepadanya.[31]
Catatan
- ↑ Di catatan kaki Bihar al-Anwar, jld. 81, hal. 252. Pembuatan peti mati untuk Sayidah Fatimah sa atas usul Asma' diragukan, mengingat pemakaman Sayidah Fatimah sa di rumah atau masjid Nabi saw, penguburannya dilakukan secara rahasia dan kondisi lain yang mengatur pemakaman Sayidah Fatimah sa.
- ↑ و التي شهدت الزفاف سَلمى بنت عميس أختها، و هي زوجة حمزة بن عبد المطّلب (عليه السلام)، و لعلّ الأخبار عنها، و كانت أسماء أشهر من أختها عند الرواة فرووا عنها، أو سهى راوٍ واحد فتبعوه. (Dan yang menyaksikan pernikahan tersebut adalah Salma binti Umais, saudara perempuannya dan dia adalah istri Hamzah bin Abdul Muthalib as. Mungkin berita tentangnya dan Asma' lebih terkenal dari saudara perempuannya di kalangan perawi, sehingga mereka meriwayatkan darinya atau seorang perawi lalai lalu mereka mengikutinya.)
Catatan Kaki
- ↑ Kalbi, Hisyam, Nasab Ma'du al-Yaman al-Kabir, jil. 1, hal. 356, hal. 358.
- ↑ Kalbi, Hisyam, Nasab Ma'du al-Yaman al-Kabir, jil. 1, hlm. 358-359
- ↑ Ibnu Sa'ad, Muhammad, al-Thabaqāt al-Kubrā, jil. 8, hlm. 219.
- ↑ Maqrizi, Amta' al-Asma', jld. 9, hlm. 116.
- ↑ Ibnu Hisyam, Abdul Malik, al-Sirah al-Nabawiyyah, jil. 1, hal. 346.
- ↑ Ibnu Abd al-Bar, Al-Isti'ab, jld. 1, hlm. 242.
- ↑ Ibnu Sa'ad, At-Thabaqat al-Kubra, jld. 8, hlm. 219.
- ↑ Ibnu Abd al-Bar, Al-Isti'ab, jld. 3, hlm. 1784-1785.
- ↑ Syekh Shaduq, Al- Khisal, jld.2, hlm. 363
- ↑ Baladzuri, Ansab al-Asyraf, jld. 1, hlm. 405.
- ↑ Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 503.
- ↑ Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 500-501.
- ↑ Silahkan lihat:Ruzeh wa Tawasul Besyar Jansuz-wizeh Fatimiyah, Paygah Khimehgah.
- ↑ Untuk contoh silahkan lihat:Ganji Syafi'i, Kifayah al-Thalib, hlm. 306; Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 365-366.
- ↑ Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 551.
- ↑ Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 373.
- ↑ Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 366-367
- ↑ Baladzuri, Ansab al-Asyraf, jld. 1, hlm. 545.
- ↑ Hamidi, al-Musnad, jld. 1, hlm. 328; Waqidi, al-Maghazi, jld. 2, hlm. 766
- ↑ Dzahabi, Siyar A'lam al-Nubala', jld. 3, hlm. 519
- ↑ Ibnu Abd al-Bar, Al-Isti'ab, jld. 3, hlm. 1097.
- ↑ Hurr 'Amuli, Itsbt al-Huda, jld. 1, hlm. 414
- ↑ Ya'qubi, Tarikh Ya'qubi, jld. 1, hlm. 101
- ↑ Ibnu Sa'ad, Thabaqat al-Kubra, gld. 8, hlm. 219
- ↑ Ibnu Abd al-Bar, Al-Isti'ab, hlm. 1784-1785.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, hlm. 555- 556
- ↑ Ibnu Abdulbarr, al-Isti'ab, hlm. 1784-1785
- ↑ Abul faraj Isfahani, Maqatil al-Thalibiyin, hlm. 37
- ↑ Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al- Nihayah, jld. 7, hlm. 318
- ↑ Ibnu Hajar 'Asqalani, Taqrib al-Tadzhib, hlm. 743
- ↑ Qaidan, Amakin Ziyarati Siyahati Suriah, hlm. 105
Daftar Pustaka
- Abu al-Faraj al-Isfahani, Ali bin Husain. Maqatil al-Talibiyinn. Tahqiq: Sayid Ahmad Saqr) Beirut: Dar al-Ma'rifah, t.t.
- Al-Arbili, Ali bin Isa. Kasyf al-Ghummah fi Ma'rifah al-A'immah. Sunting: Sayid Hasyim Rasuli Muhallati. Tabriz: Bani Hasyemi, 1381 H.
- Al-Baladzuri, Ahmad bin Yahya. 1959 M. Ansab al-Asyraf. Tahqiq: Muhammad Hamidullah. Kairo: Dar al-Ma'arif, 1381 H.
- Al-Dzahabi, Muhammad bin Ahmad. Siyar A'lam al-Nubala'. Kairo: Dar al-Hadits, 1427 H/2006 M.
- Al-Hamidi, Abdullah bin Zubair. Al-Musnad. Tahqiq: Hasan Sulaim al-Darani. Damaskus: Dar al-Saqa, 1996 M.
- Al-Hurr al-Amili, Muhammad bin Hasan. Itsbat al-Hudat bi al-Nushush wa al-Mu'jizat. Beirut: Al-A'lami, 1425 H.
- Al-Kanji al-Syafi'i, Muhammad bin Yusuf. Kifayah al-Thalib fi Manaqib Ali bin Abi Thalib. Dar Ihya' al-Turats Ahl al-Bait, t.t.
- Al-Maqrizi, Ahmad bin Ali. Imta' al-Asma' Tahqiq: Muhammad Abdul Hamid al-Numaisi. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1420 H/1999 M.
- Al-Thabari, Muhammad bin Jarir. Tarikh al-Umam wa al-Muluk. Tahqiq: Muhammad Abul Fadhl Ibrahim. Beirut: Dar al-Turats. Edisi ke-2, 1387 H/1967 M.
- Al-Waqidi, Muhammad bin Umar. Al-Maghazi. Tahqiq: Marsden Jones. Beirut: Muassasah al-A'lami. Edisi ke-3, 1409 H/1989 M.
- Al-Ya'qubi, Ahmad bin Abi Ya'qub. Tarikh al-Ya'qubi. Beirut: Dar Shadir, t.t.
- Ibnu Abd al-Bar, Yusuf bin Abdullah. Al-Isti'ab fi Ma'rifah al-Ashab. Tahqiq: Ali Muhammad al-Bajawi. Beirut: Dar al-Jail, 1412 H/1992 M.
- Ibnu Hajar al-Asqalani, Ahmad bin Ali. Taqrib al-Tahdzib. Tahqiq: Muhammad Awamah. Suriah: Dar al-Rasyid, 1406 H/1986 M.
- Ibnu Hisyam, Abdul Malik bin Hisyam. Al-Sirah al-Nabawiyyah. Tahqiq: Musthafa Saqa dkk. Kairo-Beirut: Dar al-Ma'rifah, t.t.
- Ibnu Katsir, Ismail bin Umar. Al-Bidayah wa al-Nihayah. Beirut: Dar al-Fikr, 1407 H/1986 M.
- Ibnu Khalbi, Hisyam bin Muhammad. Nasab Ma'ad wa al-Yaman al-Kabir. Tahqiq: Naji Hasan. Beirut: Alam al-Kutub, 1408 H/1988 M.
- Ibnu Sa'd, Muhammad. Al-Thabaqat al-Kubra. Tahaqiq: Muhammad Abdul Qadir Atha. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1410 H/1990 M.
- Qa'idan, Asghar. Amakan Ziyarati wa Siyahati Suriah. Tehran: Masy'ar, 1387 S.
- Syekh Shaduq, Muhammad bin Ali. Al-Khishal. Sunting: Ali Akbar Ghaffari. Qom: Jami'ah Mudarrisin, 1362 S.
- Rawdhah wa Tawassul Bisyar Jansuz, Khusus Fathimiyyah. Situs Khaymahgah. Tanggal Publikasi: 6 Februari 2017, Diakses: 14 Juni 2022.