Abu Sa'id al-Khudri

Prioritas: c, Kualitas: c
Dari wikishia
(Dialihkan dari Abu Said al-Khudri)
Abu Sa'id al-Khudri
Info pribadi
Nama lengkapSa'd bin Malik bin Sinan
JulukanAbu Sa'id
LakabAl-Khudri
Garis keturunanBani Khudrah, salah satu suku dari 'Auf Anshar
Lahir10 tahun sebelum hijrah
Muhajir/AnsharAnshar
Tempat TinggalMadinah
Wafat/Syahadah74 H (64 H), Madinah
Tempat dimakamkanBaqi'
Informasi Keagamaan
Keikutsertaan dalam GhazwahBeberapa peperangan, perang Shiffin dan Nahrawan

Sa'd bin Malik bin Sinan (bahasa Arab:سعد بن مالك بن سنان) (lahir: 10 tahun sebelum Hijrah- 74 H/612-693 M)yang terkenal dengan nama Abu Said al-Khudri (أبو سعيد الخدري) adalah seorang sahabat Nabi Muhammad saw, dan juga termasuk sahabat Imam Ali as serta pembesar suku Anshar. Ia termasuk perawi hadis Ghadir. Ayahnya juga seorang sahabat Nabi Muhammad saw. Ia turut serta dalam berbagai perang Nabi Muhammad saw. Dalam perang Shiffin dan Nahrawan ia berada di pihak Imam Ali as. Para sejarawan mengakui kefaqihan Abu Sa'id. Ahli rijal Syiah pun memuji kemampuannya. Kebanyakan sumber sejarah mencatat tahun wafatnya adalah 74 H, namun sebagian yang lain menuliskan bahwa tahun wafat Abu Sa'id satu tahun setelah Peristiwa Harrah pada tahun 64 H. Pusaranya, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab rujukan berada di Madinah, Pemakaman Baqi.

Silsilah Keluarga

Sumber-sumber sejarah Islam tentang Abu Sa'id menerangkan: Sa'd bin Malik bin Sinan bin Ubaid bin Tsa'labah bin Ubaid bin Abjar. [1] Julukannya adalah Abu Sa'id dikaitkan dengan nenek moyangnya Khudrah yang terkenal dengan nama Abjar. [2] Bani Khudrah adalah sekelompok masyarakat yang merupakan bagian dari bani Anshar. Malik bin Sinan ayah Abu Sa'id syahid dalam perang Uhud. [3] Ibunya adalah Anisah binti Abu Haritsah, berasal dari kabilah bani Najjar. [4]

Kedudukan Kepribadian dan Agama

Sumber-sumber sejarah mengenal bahwa Abu Sa'id adalah termasuk pembesar suku Anshar [5] dan mengakui kefakihannya. [6] Para sahabatnya mengenal Abu Sa'id dengan kehidupannya yang zuhud. Terkait dengan hal ini, Abu Na'im dalam kitab Hilyah al-Auliya[7] dan Ibnu Jauzi dalam Shifat al-Shafwah [8] menuliskan tentang kepribadiannya. Ahli Rijal Syiah juga menilai bahwa ia adalah seorang yang besar dan sangat memujinya,[9]Di antara sahabat Nabi ia berada dalam satu tingkatan dengan Salman dan Abu Dzar, dan diantara sahabat Imam Ali as berada dalam golongan "Ashfiya” (penolong terpilih). [10] Dalam Rijal Kasysyi yang dinukilkan dari Imam Shadiq as dikatakan bahwa Abu Sa'id, memiliki sikap yang konsisten dalam beragama dan mengenal kebenaran. Dari Fadhl bin Syadzan juga diceritakan bahwa Abu Sa'id termasuk golongan yang pertama masuk Islam dari kalangan para sahabat. [11]

Riwayat

Abu Sa'id adalah salah seorang perawi kenamaan Nabi Muhammad saw. Suku Anshar dan Muhajirin meriwayatkan hadis darinya. [12] Hadis-hadis yang diriwayatkan Abu Sa'id yang berasal dari Nabi Muhammad sejumlah 1170, dan sebagian darinya dituliskan oleh pemilik kitab Shihah Sittah seperti Muslim dan Bukhari. [13] Buqa bin Khaul juga menuliskan banyak dari hadis-hadis tersebut di dalam Musnad Kabirnya. [14] Diantara riwayat-riwayat dan hadis-hadis yang dinukilkan oleh Abu Sa'id adalah hadis Ghadir yang merupakan hal yang sangat penting menurut orang Syiah. Ia juga meriwayatkan hadis dari sahabat-sahabat yang masyhur. Diantara orang-orang yang meriwayatkan hadis dari Abu Sa'id Khudri adalah sekelompok dari para sahabat masyhur Nabi seperti: Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik. Sangat banyak para tabiin seperti: Sa'd bin Musabab, Atha bin Yasar dan Nafi' menjumpai Abu Sa'id. [15]

Kedudukan Politik

Semasa kehidupan Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as Abu Sa'id aktif dalam kehidupan politik. Ia berusia 13 tahun ketika ayahnya membawanya ke hadapan Nabi Muhammad saw untuk mengikutsertakan dalam perang Uhud, namun Nabi saw tidak memberikan ijin kepadanya karena usianya yang masih kecil. Setelah perang Uhud, ia turut serta dalam berbagai peperangan yang diikuti oleh Nabi Muhammad saw. [16]Waqidi, seorang penulis sejarah pada abad ke-3 dan ke-4 H menukilkan bahwa perang pertama kali yang diikuti oleh Abu Sa'id adalah perang Khandaq. [17] Ibnu Katsir (774 H) berkata bahwa ia ikut serta dalam 12 peperangan Nabi Muhammad saw. [18] Pada zaman kekhalifahan Imam Ali as ia turut serta dalam perang Shiffin dan Nahrawan. [19]

Abu Sa'id tidak memiliki hubungan pertemanan dengan bani Umayah dan pada berbagai kesempatan melancarkan kritikan kepada mereka diantaranya ketika Marwan bin Hakam mendahulukan khutbah Id sebelum melaksanakan Shalat Id. [20] Demikian juga ketika Muawiyah memerintah, ia pergi ke Syam untuk mengkritik pemerintahannya. [21] Mengenai bahwa Abu Sa'id pada tahun 73 H membaiat Abdul Malik bin Marwan secara tertulis, dan juga Abdul Malik sebelum kekhilafahannya, maka berdasarkan hadis dari Abu Sa'id [22] baik dari sisi zaman dan dari sisi jenis hubungan antara Abu Sa'id dan bani Umayah maka hal itu diragukan kebenarannya.

Menurut perkataan Ibnu Qutaibah[23]Abu Sa'id dalam Peristiwa Harrah ketika terjadi serangan yang dilancarkan oleh pasukan Syam ke Madinah menjadikan ia berdiam di rumah, namun pasukan Syam menyerang rumah Abu Sa'id dan menginginkan uang dan harta darinya, namun karena mereka tidak menemukan apa-apa, maka mereka menyiksa Abu Sa'id. Dalam riwayat yang lain, Abu Sa'id lari ke gua dan salah satu pasukan Syam mengejar Abu Sa'id untuk membunuhnya, namun setelah mengenal Abu Sa'id pasukan Syam itu mengampuni Abu Sa'id [24] dan meminta Abu Sa'id untuk memintakan ampun supaya Allah mengampuninya. [25]

Kematian

Sebagian besar sejarawan menulis bahwa Abu Sa'id wafat pada tahun 74 H. [26] Namun sebagian yang lainnya menuliskan satu tahun setelah peristiwa Harrah. [27] Mereka berkata, ikhtidhar (keadaan menjelang kematian) Abu Sa'id berlangsung selama 3 hari. Berdasarkan dari referensi-referensi yang ada, ia dikuburkan di Madinah di Pemakaman Baqi. [28] Namun ada juga yang mengatakan bahwa kuburannya ada di Istanbul. [29]

Catatan Kaki

  1. Ibnu Abdul Bar, al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 602.
  2. Thabari, Al-Muntakhab min Kitāb Dzail al-Mudzil, jld. 11, hlm. 525.
  3. Ibnu Abdul Bar, Al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 1352.
  4. Khalifah bin Khayath, al-Thabaqāt, jld. 1, hlm. 216.
  5. Ibnu Abdul Bar, al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 602, Khatib Baghdadi, Tārikh Baghdād, jld. 1, hlm. 180; Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld. 2, hlm. 289.
  6. Ibnu Sa'ad, Thabaqāt, jld. 2, hlm. 372; Khatib Baghdadi, Tārikh Baghdād, jld. 1, hlm. 180; Abul Ishaq Syirazi, Thabaqāt al-Fuqaha, hlm. 51; Nawawi, Tahdzib al-Asma wa al-Lughāt, jld. 2, hlm. 237; Dzahabi, Siyar A'lām al-Nubalā, jld. 3, hlm. 170; Ibnu Hajar Asqalani, Al-Ishābah, jld. 2, hlm. 35.
  7. Abu Na'im Isfahani, Hilyah al-Auliyā, jld. 1, hlm. 369-371.
  8. Ibnu jauzi, Sifah al-Shafwah, jld. 1, hlm. 715714.
  9. Barqi, Al-Rijāl, hlm. 2.
  10. Barqi, Ahmad bin Muhammad, Al-Rijāl, hlm. 3.
  11. Thusi, Ikhtiyār Ma'rifah al-Rijāl, hlm. 30-38.
  12. Ibnu Abdul Bar, Al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 602.
  13. Nuri, Tahdzib al-Asmā wa al-Lughāh, 2/237.
  14. Dzahabi, Siyar A'lām al-Nubala, jld. 3, hlm. 171.
  15. Nawawi, Tahdzib al-Asmā wa al-Lughāt, jld. 2, hlm. 237; Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld. 2, hlm. 289.
  16. Thabari, Muntakhab min Kitāb dzail Mudzil, jld. 11, hlm. 525-52; Hakim Nisyaburi, Mustadrak al-Shahihin, jld. 3, hlm. 5 63; Ibnu Abdul Barr, al-Isti'ab, jld. 2, hlm. 602.
  17. Al-Isti'āb, jld. 1, hlm. 156.
  18. Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 9, hlm. 4.
  19. Ibnu Habib, al-Muhabbar, hlm. 291; Khatib, Baghdadi, Tārikh Baghdād, jld. 1, hlm. 180.
  20. Shafadi, al-Wāfi bi al-Wāfayāt, jld. 15, hlm. 148.
  21. Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Dimasq, jld. 7, hlm. 182-183, Mengenai penolakann Abu Said terhadap Muawiyah silahkan lihat: Nashr bin Muzahim Minqari, Waq'ah Shiffin, hlm. 216.
  22. Ibnu Sa'ad, Thabaqāt, jld. 5, hlm. 229-234.
  23. Al-Imamah wa al-Siyasah, jld. 1, hlm. 213
  24. Ibnu Qutaibah, al-Imāmah wa al-Siyāsah, jld. 1, hlm. 213.
  25. Dzahabi, Tārikh al-Islām, jld. 3, hlm. 220-221.
  26. Khalifah bin Khayath, al-Thabaqāt, jld. 1, hlm. 216, Ibnu Qutaibah, al-Ma'arif, jld. 11, hlm. 267 dan 526; Thabrani, Al-Mu'jam al-Kabir, jld. 6, hlm. 40; Ibnu Abdul Barr, al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 602; Khatib Baghdadi, Tārikh Baghdad, jld. 1, hlm. 118.
  27. Ibnu Hayan, Masyāhir Ulama al-Amshar, hlm. 11.
  28. Hakim Naisyaburi, Muhammad bin Abdullah, Mustadrak al-Shahihain, jld. 2, hlm. 237.
  29. Isyli, 70-73, Necdet, Istanbul‘da sahabe kabir ue makamlan, Ankara, Renk ofset matbaacilik.

Daftar Pustaka

  • Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad. Usd al-Ghābah. Beirut: Dar Ihya al-Tsurats al-Arabi.
  • Ibnu Jauzi, Abdurahman bin Ali. Shifat ash-Shafwah. Muhammad Fakhuri dan Muhammad Rawas Qal'aji. Beirut: 1406 H/1986.
  • Ibnu Habib, Muhammad. Al-Muhabbar. Hydarabad Dekkan: 1361 H/1954.
  • Ibnu Hajar Asqalani Ahmad bin Ali. Al-Ishābah. Kairo: 1328 H.
  • Ibnu Hayan, Muhammad. Masyāhir Ulama al-Amshār. Fulayisyhamir. Kairo: 1379 H/1959.
  • Ibnu Sa'ad, Muhammad. Thabaqāt. Beirut: Dar Shadir.
  • Ibnu Abdul Barr, Yusuf bin Abdullah. Al-Isti'āb. Kairo: 1380 H/1960.
  • Ibnu Asakir, Ali bin Husain. Tārikh Madinah Dimasyq. Aman: Dar al-Basyir.
  • Ibnu Qutaibah. Al-Ma'ārif. Kairo: Tsirwat ‘Akasyah, 1960.
  • Ibnu Qutaibah, Abdullah bin Muslim. Al-Imāmah wa as-Siyāsah. Kairo: 1388 H/1969.
  • Abul Ishaq Syirazi, Ibrahim bin Ali. Thabaqāt al-Fuqaha. Riset: Ihsan Abas. Beirut: 1401 H/1981.
  • Abu Na'im Isfahani, Ahmad bin Abdullah. Hilyah al-Auliya. Kairo: 1351 H/1959.
  • Barqi, Ahmad bin Muhammad. Ar-Rijāl. Riset: Jalaluddin Muhadits. Teheran: 1342 HS.
  • Hakim Nisyaburi, Muhammad bin Abdullah. Mustadrak ash-Shahihain. Hydarabad Dekkan: 1324 H.
  • Khatib Baghdadi, Ahmad bin Ali. Tārikh Bagdad. Kairo: 1349 H.
  • Khalifah bin Khayath. Ath-Thabaqāt. Riset: Suhail Zakar. Damaskus: 1966.
  • Dzahabi, Muhammad bin Ahmad. Siyar A'lām an-Nubala. Riset: Syu'aib Arnaot dkk. Beirut: 1405 H/1958.
  • Dzahabi, Muhammad bin Ahmad. Tārikh al-Islām. Kairo: 1368 H.
  • Shafadi, Khalil bin Aibak. Al-Wāfi bi al-Wāfayāt. Riset: Brand Ratakeh Wisabadan, 1399 H/1979.
  • Thabrani, Sulaiman bin Ahmad. Al-Mu'jam al-Kabir. Riset: Hamdi Abdul Majid Salafi. Baghdad: 1399 H/1979.
  • Thabari. Al-Muntakhab min Kitāb Dzail Mudzil. Dilengkapi dengan Tarikh Thabari.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan. Ikhtiyār Ma'rifah ar-Rijāl. Riset: Hasan Musthafawi. Masyhad: 1348 HS.
  • Nashr bin Muzahim Minqari. Waqa'ah Shiffin. Riset: Abdul Salam Muhammad Harun. Kairo: 1382 H.
  • Nawawi, Yahya bin Syaraf. Tahdzib al-Asma wa al-Lughat. Kairo: Idarah al-Thaba'ah al-Musyiriyah.