Doa Kesembilan Shahifah Sajjadiyah

Prioritas: c, Kualitas: b
tanpa foto
tanpa infobox
tanpa alih
Dari wikishia
Manuskrip Shahifah Sajjadiah, ditulis oleh Abdullah Yazdi pada bulan Sya'ban 1102 H

Doa Kesembilan Shahifah Sajjadiyah (bahasa Arab: الدعاء التاسع من الصحيفة السجادية) adalah termasuk dari doa-doa Shahifah Sajjadiyah Imam Sajjad as mengenai taubat dari dosa dan rindu memohon ampunan Allah. Imam Ali Zainal Abidin as dalam doa ini selain menjelaskan dua jalan memilih antara agama dan dunia dan antara ridha Allah dan murka-Nya, juga memohon pertolongan dari Allah dalam memilih jalan yang benar dan melakukan perbuatan-perbuatan yang diridhai-Nya. Dalam doa ini juga dikupas hakikat penciptaan manusia, dan dimohon bantuan dari Allah untuk menutup jalan dosa.

Doa kesembilan telah dijelaskan dalam kitab-kitab syarah Shahifah Sajjadiyah seperti Deyare Asyeqan karya Husain Anshariyan yang ditulis dalam bahasa Persia, dan Riyadh al-Salikin karya Sayid Alikhan Madani yang ditulis dalam bahasa Arab.

Pelajaran-pelajaran

Doa, Munajat dan Ziarah

Tema asli doa kesembilan Shahifah Sajjadiyah mengenai kerinduan bertaubat dari dosa, permohonan bantuan dari Allah untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk, dan penjelasan hakikat penciptaan manusia. Pelajaran-pelajaran doa ini yang keluar dari Imam Sajjad as dalam tujuh untaian[1] adalah sebagai berikut:

  • Bantuan dari Allah untuk bertaubat dan kerinduan mencari ampunan-Nya.
  • Memilih antara agama dan dunia (kerugian di dunia lebih baik dari kerugian dalam agama).
  • Dua jalan antara keridhaan Allah dan murka-Nya (taufik melakukan perbuatan yang diridhai Allah dan lemah dalam melakukan perbuatan yang dibenci-Nya).
  • Taubat dari dosa dicintai Allah dan bersikeras atas dosa dibenci oleh-Nya.
  • Nafsu manusia memilih kebatilan (kecuali Allah memberinya taufik).
  • Penjelasan tentang hakikat penciptaan manusia (dasar penciptaan manusia bertumpu di atas kelemahan) dan permintaan bantuan dari Allah.
  • Permintaan dari Allah untuk menutup jalan-jalan maksiat dan dosa.
  • Berdoa untuk diberikan taufik melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk.[2]

Penjelasan-penjelasan

Doa kesembilan telah dijelaskan secara terperinci dengan bahasa Persia di dalam kitab-kitab syarah Shahifah Sajjadiyah, di antaranya jilid ke-5 kitab Deyare Asyeqan karya Husain Anshariyan.[3] Doa ini juga dijelaskan dengan bahasa Persia di dalam kitab Syuhud va Syenakht karya Mohammad Hasan Mamduhi Kermanshahi,[4] Syarh wa Tarjumeh Shahifah Sajjadiyah karya Sayid Ahmad Fahri,[5] dan beberapa kitab yang lain.

Doa kesembilan Shahifah Sajjadiyah juga diberi penjelasan dengan bahasa Arab dalam kitab-kitab syarah Arab, diantaranya Riyadh al-Salikin karya Sayid Alikhan Madani,[6] Fi Zhilal al-Shahifah al-Sajjadiyah karya Mohammad Jawad Moghniyah,[7] Riyadh al-Arifin karya Mohammad bin Mohammad Darabi[8] dan Afaq al-Ruh karya Sayid Husain Fadhlullah[9] Kosakata-kosakata doa ini juga dijelaskan artinya dalam syarah literal, Ta'liqat ala al-Shahifah al-Sajjadiyah karya Faidh Kasyani.[10]

Teks dan Terjemahan

Doa Kesembilan Shahifah Sajjadiyah
Terjemahan Teks Arab
Doa Imam Sajjad as Mengenai kerinduan mencari ampunan Allah saw.
وَ كَانَ مِنْ دُعَائِهِ عَلَيْهِ السّلَامُ فِي الِاشْتِيَاقِ إِلَى طَلَبِ الْمَغْفِرَةِ مِنَ اللّهِ جَلّ جَلَالُهُ
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan ubahlah jalan kami menuju taubat yang Engkau cintai, dan jauhkanlah keberadaan kami dari berlebihan atas dosa yang Engkau benci.
اللّهُمّ صَلّ عَلَى مُحَمّدٍ وَ آلِهِ، وَ صَيّرْنَا إِلَى مَحْبُوبِكَ مِنَ التّوْبَةِ، و أَزِلْنَا عَنْ مَكْرُوهِكَ مِنَ الْإِصْرَارِ
Ya Allah, setiap kali ikatan dengan dunia atau agama, kami berada pada kekurangan, maka kekurangan itu Engkau masukkan ke dunia kami yang lebih cepat sirna, dan jadikanlah taubat di dalam agama kami yang lebih kekal.
اللّهُمّ وَ مَتَى وَقَفْنَا بَيْنَ نَقْصَيْنِ فِي دِينٍ أَوْ دُنْيَا، فَأَوْقِعِ النّقْصَ بِأَسْرَعِهِمَا فَنَاءً، وَ اجْعَلِ التّوْبَةَ فِي أَطْوَلِهِمَا بَقَاءً
Dan setiap saat kami hendak melakukan dua program yang salah satunya membuat-Mu senang kepada kami dan yang lain membuat-Mu murka kepada kami, maka condongkan kami pada perbuatan yang membuat-Mu senang kepada kami, dan lemahkan energi dan kekuatan kami dari perbuatan yang membuat-Mu murka pada kami.
وَ إِذَا هَمَمْنَا بِهَمّيْنِ يُرْضِيكَ أَحَدُهُمَا عَنّا، وَ يُسْخِطُكَ الْ‏آخَرُ عَلَيْنَا، فَمِلْ بِنَا إِلَى مَا يُرْضِيكَ عَنّا، وَ أَوْهِنْ قُوّتَنَا عَمّا يُسْخِطُكَ عَلَيْنَا
Dan dalam perkara ini jangan tinggalkan kami di antara nafsu kami dan pilihan mereka, dimana nafsu menjadi pemilih kebatilan, kecuali Engkau memberi taufik dalam memilih kebenaran, dan ia banyak memerintah kepada keburukan kecuali Engkau merahmatinya.
وَ لَا تُخَلّ فِي ذَلِكَ بَيْنَ نُفُوسِنَا وَ اخْتِيَارِهَا، فَإِنّهَا مُخْتَارَةٌ لِلْبَاطِلِ إِلّا مَا وَفّقْتَ، أَمّارَةٌ بِالسّوءِ إِلّا مَا رَحِمْت‏
Ya Allah sesungguhnya Engkau ciptakan kami dari kelemahan, dan Engkau bangun dari kelemahan, dan Engkau wujudkan kami dari air yang tak berarti, maka tidak daya bagi kami kecuali dengan kekuatan-Mu, dan tiadak kekuatan bagi kami kecuali dengan bantuan-Mu.
اللّهُمّ وَ إِنّكَ مِنَ الضّعْفِ خَلَقْتَنَا، وَ عَلَى الْوَهْنِ بَنَيْتَنَا، وَ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ ابْتَدَأْتَنَا، فَلَا حَوْلَ لَنَا إِلّا بِقُوّتِكَ، وَ لَا قُوّةَ لَنَا إِلّا بِعَوْنِكَ
Maka kuatkanlah kami dengan taufik-Mu, dan teguhkanlah kami dengan petunjuk-Mu, butakanlah penglihatan hati kami dari sesuatu yang menentang kecintaan-Mu, dan jangan Engkau jadikan satu pun dari raga kami masuk ke dalam maksiat-Mu.
فَأَيّدْنَا بِتَوْفِيقِكَ، وَ سَدّدْنَا بِتَسْدِيدِكَ، وَ أَعْمِ أَبْصَارَ قُلُوبِنَا عَمّا خَالَفَ مَحَبّتَكَ، وَ لَا تَجْعَلْ لِشَيْ‏ءٍ مِنْ جَوَارِحِنَا نُفُوذاً فِي مَعْصِيَتِكَ
Ya Allah, sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan jadikanlah rahasia-rahasia hati kami, pergerakan-pergerakan raga kami, kedipan-kedipan mata kami dan nada-nada mulut kami pada sesuatu yang mendatangkan pahala-Mu, sehingga tak terlewatkan dari kami kebaikan yang dengannya kami berhak mendapatkan balasan-Mu, dan tak tersisa bagi kami keburukan yang dengannya kami berhak mendapatkan siksa-Mu.
اللّهُمّ فَصَلّ عَلَى مُحَمّدٍ وَ آلِهِ، وَ اجْعَلْ هَمَسَاتِ قُلُوبِنَا، وَ حَرَكَاتِ أَعْضَائِنَا وَ لَمَحَاتِ أَعْيُنِنَا، وَ لَهَجَاتِ أَلْسِنَتِنَا فِي مُوجِبَاتِ ثَوَابِكَ حَتّى لَا تَفُوتَنَا حَسَنَةٌ نَسْتَحِقّ بِهَا جَزَاءَكَ، وَ لَا تَبْقَى لَنَا سَيّئَةٌ نَسْتَوْجِبُ بِهَا عِقَابَكَ

Catatan Kaki

  1. Terjemahan dan penjelasan doa kesembilan Sahifah Sajjadiyah, Situs Erfan
  2. Anshariyan, Deyare Asyeqan, jld. 5, hlm. 21-74
  3. Anshariyan, Deyare Asyeqan, jld. 5, hlm. 21-74
  4. Mamduhi, Ketab Syuhud wa Syenakht, jld. 1, hlm. 451-464
  5. Fahri, Syarh wa Tafsir Shahifah Sajjadiyah, jld. 1, hlm. 499-515
  6. Madani Syirazi, Riyadh al-Salikin, jld. 2, hlm. 401-423
  7. Moghniyah, Fi Zhilal al-Shahifah, hlm. 153-159
  8. Darabi, Riyadh al-Arifin, hlm. 133-136
  9. Fadhlullah,Afaq al-Ruh, jld. 1, hlm. 261-273
  10. Faidh Kasyani, Ta'liqat ala al-Shahifah al-Sajjadiyah, hlm. 34

Daftar Pustaka

  • Anshariyan, Husain. Deyare Asyeqan: Tafsir Jami' Shahifah Sajjadiyah. Teheran: Peyame Azadi, 1373 HS.
  • Khallaji, Muhammad Taqi. Asrare Khamusyan. Qom: Partuwe Khurshid, 1383 HS.
  • Darabi, Muhammad bin Muhammad. Riyadh al-Arifin fi Syarh al-Shahifah al-Sajjadiyah. Riset Husain Dargahi. Teheran: Penerbit Uswah, 1379 HS.
  • Fadhlullah, Sayid Muhammad Husain. Afaq al-Ruh. Beirut: Dar al-Malik, 1420 H.
  • Faidh Kasyani, Muhammad bij Murtadha. Ta'liqat ala al-Shahifah al-Sajjadiyah.Teheran: muassasah al-Buhuts wa al-Tahqiqat al-Tsaqafiyah, 1407 H.
  • Madani Syirazi, Sayid Alikhan. Riyadh al-Salikin fi Syarh Shahifah Sayyid al-Sajidin. Qom: Muassasah al-Nasyr al-Islami, 1435 H.
  • Mughniyah, Muhammad Jawad. Fi Zhilal al-Shahifah al-Sajjadiyah. Qom: Dar al-Kitab al-Islami, 1428 H.
  • Mamduhi Kermanshahi, Hasan. Syuhud wa Syenakht, Terjumeh wa Syarh Shahifah Sajjadiyah, dengan pengantar Ayatullah Jawadi Amoli. Qom: Bustan Ketab, 1388 HS.