Doa Ketiga Puluh Dua Shahifah Sajjadiyah

Prioritas: c, Kualitas: c
Dari wikishia
Doa Ketigapuluh Dua Shahifah Sajjadiyah
Informasi Doa dan Ziarah
Nama LainDoa Imam Sajjad as Setelah Salat Malam
TentangPenyifatan Allah swt, pengakuan dosa, penjelasan tahapan penciptaan manusia, memohon rahmat ilahi
Ma’tsur atau TidakMa'tsur
Dinukil dariImam Sajjad as
PeriwayatMutawakkil bin Harun
Sumber-sumber SyiahShahifah Sajjadiyah


Doa Ketiga Puluh Dua Shahifah Sajjadiyah (bahasa Arab:الدعاء الثاني والثلاثون من الصحيفة السجادية) merupakan salah satu doa Imam Sajjad as, yang Imam as bacakan setelah salat malam, di mana Imam as menjelaskan pengakuan dosa-dosa dan cara memohon ampun kepada Allah swt.

Dalam doa ini juga disebutkan banyak hal diantaranya beberapa sifat-sifat kesempurnaan Allah swt, ciri-ciri setan, cara pengaruhnya terhadap manusia, gambaran siksa neraka, dan kebalikannya berupa ampunan dan rahmat Allah swt, pencarian perlindungan kepada Allah swt dan syafaat-Nya diungkapkan sebagai cara untuk menyingkirkan setan dan terhindar dari siksa neraka.

Doa ketiga puluh dua ini dijelaskan dalam berbagai syarah dan penjelasan Sahifah Sajjadiyah seperti Diyâr ‘Âshighan karya Husein Ansarian dan Shuhud va shenakht (Persaksian dan Pengetahuan) oleh Hasan Mamduhi Kermansyahi dalam bahasa Persia, adapun dalam bahasa Arab seperti buku Riyâdh Al-Sâlikîn karya Sayid Ali Khan Madani.

Pengajaran Doa

Doa ketiga Puluh Dua ini merupakan salah satu doa Shahifah Sajjadiyah yang dibacakan Imam Sajjad as setelah selesai salat malam, dimana Imam as menjelaskan pengakuan dosa dan bagaimana memohon ampun kepada Allah swt.

Doa ini dianggap penting karena di dalamnya terdapat pelajaran berupa makrifat pada sifat-sifat kesempurnaan Allah swt dan permohonan minta maaf dan ampun yang dapat menarik rahmat Allah swt.[1] Pengajaran - pengajaran doa ini adalah sebagai berikut:

  • Kelanggengan kedaulatan dan otoritas Tuhan.
  • Kekuasaan Tuhan yang mutlak tanpa memerlukan pasukan dan dukungan.
  • Kemuliaan Tuhan yang kekal di segala zaman.
  • Kemuliaan Tuhan tidak ada awalnya, tidak ada akhirnya, dan tidak terbatas.
  • Ketidakmampuan penyifatan Tuhan dari orang yang ingin menyifatkan-Nya.
  • Pemerintahan Allah swt yang tak terkalahkan dan tak tercapai akal.
  • Pemerintahan Ilahi yang terunggul atas segala ciptaan.
  • Ketidakmungkinan mengenal Dzat Tuhan dengan pikiran dan ketidakmungkinan akal dapat mengembara di lembah (yang tak ada ujungnya) ini.
  • Sifat Tuhan yang Azali (tidak ada awal) dan Abadi (Kekal).
  • Mengakui ketidakmampuan manusia dalam melakukan amalan.
  • Pengakuan akan tingginya keinginan manusia.
  • Ketidakmampuan manusia untuk mengabdi dan menaati Tuhan tanpa rahmat dan kasih sayang-Nya.
  • Pengampunan Tuhan adalah satu-satunya harapan dan keinginan manusia.
  • Berlindung kepada Tuhan dari segala rencana dan tipu muslihat setan.
  • Memohon rahmat dan ampunan Tuhan atas kurangnya ketaatan dan banyaknya kemaksiatan dalam catatan amal.
  • Berlindung kepada Allah adalah cara untuk terbebas dari perbuatan buruk.
  • Ilmu Tuhan yang tidak terbatas mengenai tindakan manusia (cakupan Tuhan terhadap sistem keberadaan).
  • Mengadu tentang kejahatan Iblis kepada Tuhan, berlindung kepada Tuhan dari kejahatan setan.
  • Akibat mengikuti setan (jatuh dalam kebinasaan, berbuat dosa dan mengobarkan murka Tuhan).
  • Kejatuhan manusia secara bertahap.
  • Tuhan adalah satu-satunya tempat perlindungan dan pemberi syafaat serta penyelamat manusia.
  • Meminta pengampunan ilahi.
  • Pengakuan dosa di hadapan Tuhan.
  • Mengakui kecilnya tindakan dan ketidakmampuan untuk memenuhi hak ilahi.
  • Allah swt menutup tabir dihadapan dosa hamba.
  • Takut dan berharap pada pintu Allah (Khauf dan Rajâ’).
  • Tuhan adalah Dzat yang paling layak mendapatkan kepercayaan dan keyakinan.
  • Kemurahan dan ampunan Tuhan menjadi sumber pengharapan bagi para hamba.
  • Meminta penutup tabir (terhadap dosa) dan menjaga kerahasiaan (dirinya) kepada Allah pada hari kiamat.
  • Mempercayai Tuhan dalam mengambil manfaat dari pengampunan dan pemberian maaf.
  • Tahapan penciptaan manusia (gambaran keadaan manusia dalam kandungan ibu).
  • Solusi Ilahi dalam tahapan perkembangan manusia.
  • Kurangnya rasa percaya terhadap rahmat dan rezeki Tuhan menjadi penyebab terlantarnya ibadah dan penghambaan.
  • Setan adalah penyebab kecurigaan terhadap Tuhan dan lemahnya keyakinan.
  • Permohonan kepada Tuhan agar kebal dari makar dan tipu muslihat setan.
  • Anugerah dan kemurahan Tuhan yang kekal terhadap hamba-hamba-Nya.
  • Permintaan untuk mendapatkan manfaat dari rezeki dan kemudahan.
  • Meminta kerelaan terhadap takdir Allah swt dan kegembiraan berupa keberuntungan dan rezeki.
  • Permintaan untuk kehidupan yang bernilai dan menggunakan tubuh dalam ketaatan dan pengabdian.
  • Berlindung kepada Allah dari api Neraka.
  • Ciri-ciri api neraka.
  • Jenis-jenis siksa neraka.
  • Mengharap rahmat dan karunia Tuhan agar terbebas dari api neraka.
  • Memohon agar kesalahannya diampuni dan tidak dipermalukan oleh Tuhan yang merupakan sebaik-baik perlindungan.
  • Salawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya as yang suci[2]


Syarah-syarah

Doa ketiga puluh dua dijelaskan dalam berbagai syarah Sahifah Sajjadiyah, antara lain dalam buku Diyâr ‘Asyeghan karya Husain Ansariân,[3] Syuhud va shenakht (Persaksian dan Pengetahuan) oleh Muhammad Hasan Mamduhi Kermansyahi[4] serta Syarh e va tarjameh Shahifah Sajjadiyeh karya Sayyid Ahmad Fahri,[5] yang ditulis dalam bahasa Persia.

Doa ketiga puluh dua dari Sahifah Sajjadiyah juga dijelaskan dan di syarahkan dalam bahasa Arab, seperti dalam kitab Riyâdh Al-Sâlikîn karya Sayid Ali Khan Madani.[6] Doa ini juga dijelaskan dalam kitab Fi Dzilal Shahifah Al-Sajjadiyah karya Muhammad Javad Mughniyeh,[7] Riyâdh Al-‘Ârifîn yang ditulis oleh Muhammad Bin Muhammad Dârâbi[8] dan Âfâq al-Ruh yang ditulis oleh Sayid Muhammad Husain Fadhlullah ][9] dalam bahasa Arab.

Kata-kata doa ini juga dijelaskan dalam tafsir leksikal seperti Ta’liqât Âla Al-Shahîfah al-Sajjadiyah oleh Faidh Kâsyâni[10] dan Syarhu Al-Shahifah al-Sajjadiyah oleh Izzuddin Al-Jazâiri.[11]

Teks dan Terjemahan

Doa Ketigapuluh Dua Shahifah Sajjadiyah
Terjemahan Teks Arab
Doa Imam as Sesudah Salat Malam
وَ كَانَ مِنْ دُعَائِهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ بَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْ صَلَاةِ اللَّيْلِ لِنَفْسِهِ فِي الاِعْتِرَافِ بِالذَّنْبِ
Ya Allah Wahai Pemilik kerajaan yang kekal abadi
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمُلْكِ الْمُتَأَبِّدِ بِالْخُلُودِ
kekuasaan penuh kekuatan tanpa bala tentara dan penolong
وَ السُّلْطَانِ الْمُمْتَنِعِ بِغَيْرِ جُنُودٍ وَ لَا أَعْوَانٍ
keagungan teguh yang terus-menerus sepanjang masa, seluruh waktu, sekekal berlalunya zaman dan hari- hari
وَ الْعِزِّ الْبَاقِي عَلَى مَرِّ الدُّهُورِ وَ خَوَالِي الْأَعْوَامِ وَ مَوَاضِي الْأَزمَانِ وَ الْأَيَّامِ
Mahamulia kekuasaan-Mu kekuasaan tak diawali sesuatu,  kekuasaan tak berhingga karena tak berakhir
عَزَّ سُلْطَانُكَ عِزّاً لَا حَدَّ لَهُ بِأَوَّلِيَّةٍ ، وَ لَا مُنْتَهَى لَهُ بِآخِرِيَّةٍ
Maha Tinggi kerajaan-Mu begitu tinggi sehingga segala sesuatu jatuh tanpa mampu mencapainya
وَ اسْتَعْلَى مُلْكُكَ عُلُوّاً سَقَطَتِ الْأَشْيَاءُ دُونَ بُلُوغِ أَمَدِهِ
Yang paling rendah yang Kautetapkan untuk kerajaan-Mu tak kan tercapai oleh penyifatan terjauh dari siapa pun yang menyifatkan-Mu
وَ لَا يَبْلُغُ أَدْنَى مَا اسْتَأْثَرْتَ بِهِ مِنْ ذَلِكَ أَقْصَى نَعْتِ النَّاعِتِينَ
Mengenai Diri-Mu segala penyifatan tersesat, segala gambaran berguguran, Mengenai keagungan-Mu khayalan paling lembut pun kebingungan
ضَلَّتْ فِيكَ الصِّفَاتُ ، وَ تَفَسَّخَتْ دُونَكَ النُّعُوتُ ، وَ حَارَتْ فِي كِبْرِيَائِكَ لَطَائِفُ الْأَوْهَامِ
Itulah Engkau, Allah yang Awal dalam keazalian-Mu, karena itulah engkau selalu kekal abadi
كَذَلِكَ أَنْتَ اللَّهُ الْأَوَّلُ فِي أَوَّلِيَّتِكَ ، وَ عَلَى ذَلِكَ أَنْتَ دَائِمٌ لَا تَزُولُ
Sedangkan daku hanyalah hamba yang lemah dalam beramal, yang besar dalam angan-angan, Lepas dari tanganku semua sarana penghubung selain yang dihubungkan oleh rahmat-Mu, putus dari diriku semua ikatan harapan selain yang aku pegang teguh pada ampunan-Mu
وَ أَنَا الْعَبْدُ الضَّعِيفُ عَمَلاً ، الْجَسِيمُ أَمَلاً ، خَرَجَتْ مِنْ يَدِي أَسْبَابُ الْوُصُلَاتِ إِلَّا مَا وَصَلَهُ رَحْمَتُكَ ، وَ تَقَطَّعَتْ عَنِّي عِصَمُ الآْمَالِ إِلَّا مَا أَنَا مُعْتَصِمٌ بِهِ مِنْ عَفْوِك
Sedikit padaku kebiasaan untuk taat kepada-Mu, Banyak yang ku kerjakan dari kemaksiatan kepada-Mu, Tidaklah berat bagi-Mu untuk pengampunan terhadap hambamu betapa pun ia berbuat keburukan, maka ampunilah daku!
قَلَّ عِنْدِي مَا أَعْتَدُّ بِهِ مِنْ طَاعَتِكَ ، و كَثُرَ عَلَيَّ مَا أَبُوءُ بِهِ مِنْ مَعْصِيَتِكَ وَ لَنْ يَضِيقَ عَلَيْكَ عَفْوٌ عَنْ عَبْدِكَ وَ إِنْ أَسَاءَ ، فَاعْفِ عَنِّي
Ya Allah Ilmu-Mu meliputi segala amal yang tersembunyi, dan dalam pengetahuan-Mu terbuka semua yang tertutup, dan segala perkara secara detail tidak tersembunyi dari-Mu, dan tidak samar dari-Mu segala rahasia yang gaib
اللَّهُمَّ وَ قَدْ أَشْرَفَ عَلَى خَفَايَا الْأَعْمَالِ عِلْمُكَ ، وَ انْكَشَفَ كُلُّ مَسْتُورٍ دُونَ خُبْرِكَ ، وَ لَا تَنْطَوِي عَنْكَ دَقَائِقُ الْأُمُورِ ، وَ لَا تَعْزُبُ عَنْكَ غَيِّبَاتُ السَّرَائِرِ
Telah menguasai diriku musuh-Mu yang minta tangguh untuk memperdayaku dan Kauberi tangguh, dan  yang meminta tempo dari-Mu sampai hari kiamat untuk menyesatkanku dan Kauberi tempo
وَ قَدِ اسْتَحْوَذَ عَلَيَّ عَدُوُّكَ الَّذِي اسْتَنْظَرَكَ لِغَوَايَتِي فَأَنْظَرْتَهُ ، وَ اسْتَمْهَلَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ لِإِضْلَالِي فَأَمْهَلْتَهُ
ia telah menyergapku padahal aku telah lari menuju-Mu dari segala dosa-dosa kecil yang membinasakan, dan dari segala dosa-dosa besar yang mencelakakan sehingga ketika aku lakukan maksiat pada-Mu dan karena jeleknya amalku aku sudah pasti mendapat murka-Mu, maka ia menyingkirkan dariku buhul pengkhinatannya, dan ia bisikkan kepadaku kalimat kufurnya, dan ia berpaling berlepas diri dariku,  ia lari membelakangiku, ia lemparkankan daku sendirian pada sahara murka-Mu, dan ia usir daku gelandangan di halaman pembalasan-Mu
فَأَوْقَعَنِي وَ قَدْ هَرَبْتُ إِلَيْكَ مِنْ صَغَائِرِ ذُنُوبٍ مُوبِقَةٍ ، وَ كَبَائِرِ أَعْمَالٍ مُرْدِيَةٍ حَتَّى إِذَا قَارَفْتُ مَعْصِيَتَكَ ، وَ اسْتَوْجَبْتُ بِسُوءِ سَعْيِي سَخْطَتَكَ ، فَتَلَ عَنِّي عِذَارَ غَدْرِهِ ، وَ تَلَقَّانِي بِكَلِمَةِ كُفْرِهِ ، وَ تَوَلَّى الْبَرَاءَةَ مِنِّي ، وَ أَدْبَرَ مُوَلِّياً عَنِّي ، فَأَصْحَرَنِي لِغَضَبِكَ فَرِيداً ، وَ أَخْرَجَنِي إِلَى فِنَاءِ نَقِمَتِكَ طَرِيداً
Tiada penolong dapat menolongku di hadirat-Mu, tiada pelindung dapat menentramkanku dari hadapan-Mu, tiada benteng dapat menjagaku dari kehadiran-Mu, dan tiada perlindungan dapat melindungiku dari diri (azab)-Mu
لَا شَفِيعٌ يَشْفَعُ لِي إِلَيْكَ ، وَ لَا خَفِيرٌ يُؤْمِنُنِي عَلَيْكَ ، وَ لَا حِصْنٌ يَحْجُبُنِي عَنْكَ ، وَ لَا مَلَاذٌ أَلْجَأُ إِلَيْهِ مِنْكَ
Di sinilah tempat bersimpuh orang yang kembali kepada-Mu, tempat orang mengakui dosa-dosanya di hadapan-Mu, maka janganlah anugerah-Mu menjadi sempit untukku, janganlah ampunan-Mu menjadi kurang bagiku, jangan jadikan daku yang paling malang di antara hamba-Mu yang kembali kepada-Mu, jangan jadikan juga yang paling putus asa di antara hamba-Mu yang datang kepada-Mu dengan penuh pengharapan, ampunilah aku, sungguh Engkau Pengampun yang paling Baik
فَهَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ ، وَ مَحَلُّ الْمُعْتَرِفِ لَكَ ، فَلَا يَضِيقَنَّ عَنِّي فَضْلُكَ ، وَ لَا يَقْصُرَنَّ دُونِي عَفْوُكَ ، وَ لَا أَكُنْ أَخْيَبَ عِبَادِكَ التَّائِبِينَ ، وَ لَا أَقْنَطَ وُفُودِكَ الآْمِلِينَ ، وَ اغْفِر لِي ، إِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ
Ya Allah Engkau memerintahkanku (dengan kebaikan) aku tinggalkan, Engkau melarangku (bermaksiat), aku kerjakan, Bisikan buruk menggodaku untuk berbuat dosa aku pun alpa
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَنِي فَتَرَكْتُ ، وَ نَهَيْتَنِي فَرَكِبْتُ ، وَ سَوَّلَ لِيَ الْخَطَاءَ خَاطِرُ السُّوءِ فَفَرَّطْتُ
Sehingga aku tidak berpuasa di siang hari, tidak sanggup berlindung di waktu malam dengan tahajudku, tiada sunnah yang aku hidupkan dapat memberikan pujian padaku, apalagi  kewajiban yang siapa pun melalaikannya akan celaka!
وَ لَا أَسْتَشْهِدُ عَلَى صِيَامِي نَهَاراً ، وَ لَا أَسْتَجِيرُ بِتَهَجُّدِي لَيْلًا ، وَ لَا تُثْنِي عَلَيَّ بِإِحْيَائِهَا سُنَّةٌ حَاشَا فُرُوضِكَ الَّتِي مَنْ ضَيَّعَهَا هَلَكَ
Aku tak mampu mendekati-Mu dengan keutamaan ibadat nafilah karena banyaknya amal yang Kauwajibkan atasku telah aku lalaikan, Telah kulanggar batas-batas yang Kaugariskan sehingga kunodai kemuliaan, kulakukan dosa-dosa besar walau ampunan-Mu untukku telah menutupi kejelekannya وَ لَسْتُ أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِفَضْلِ نَافِلَةٍ مَعَ كَثِيرِ مَا أَغْفَلْتُ مِنْ وَظَائِفِ فُرُوضِكَ ، وَ تَعَدَّيْتُ عَنْ مَقَامَاتِ حُدُودِكَ إِلَى حُرُمَاتٍ انْتَهَكْتُهَا ، وَ كَبَائِرِ ذُنُوبٍ اجْتَرَحْتُهَا ، كَانَتْ عَافِيَتُكَ لِي مِنْ فَضَائِحِهَا سِتْراً
Inilah tempat orang yang sangat malu berada di depan-Mu yang marah pada dirinya, dan rida pada diri-Mu, Maka datanglah ia menemui-Mu dengan diri yang penuh ketakutan dengan tengkuk yang merunduk dengan punggung yang berat dengan kesalahan  sembari bersimpuh di hadapan-Mu dengan cemas dan harapan
وَ هَذَا مَقَامُ مَنِ اسْتَحْيَا لِنَفْسِهِ مِنْكَ ، وَ سَخِطَ عَلَيْهَا ، وَ رَضِيَ عَنْكَ ، فَتَلَقَّاكَ بِنَفْسٍ خَاشِعَةٍ ، وَ رَقَبَةٍ خَاضِعَةٍ ، وَ ظَهْرٍ مُثْقَلٍ مِنَ الْخَطَايَا وَاقِفاً بَيْنَ الرَّغْبَةِ إِلَيْكَ وَ الرَّهْبَةِ مِنْكَ
Engkaulah yang paling pantas diharapkan, Engkaulah yang paling berhak ditakutkan, Berikanlah duhai Tuhanku apa yang kuharapkan, Tentramkan daku dari apa yang kutakutkan, Berbaiklah padaku dengan kebaikan kasih-Mu, Sungguh Engkaulah yang paling baik untuk diminta!
وَ أَنْتَ أَوْلَى مَنْ رَجَاهُ ، وَ أَحَقُّ مَنْ خَشِيَهُ وَ اتَّقَاهُ ، فَأَعْطِنِي يَا رَبِّ مَا رَجَوْتُ ، وَ آمِنِّي مَا حَذِرْتُ ، وَ عُدْ عَلَيَّ بِعَائِدَةِ رَحْمَتِكَ ، إِنَّكَ أَكْرَمَ الْمَسْئُولِينَ
Ya Allah Engkau telah menutup kejelekanku dengan ampunan-Mu, Engkau telah melimpahkanku dengan karunia-Mu di dunia fana di tengah sesama hamba, Maka lindungilah aku dari keadaan dipermalukan di akhirat yang baqa di hadapan para saksi malaikat yang didekatkan, di hadapan para utusan yang dimuliakan, dan para syuhada dan shalihin, di hadapan tetangga yang telah kusembunyikan dari mereka kejelekanku, di hadapan keluarga yang aku malu kepada mereka karena rahasia hatiku
اللَّهُمَّ وَ إِذْ سَتَرْتَنِي بِعَفْوِكَ ، وَ تَغَمَّدْتَنِي بِفَضْلِكَ فِي دَارِ الْفَنَاءِ بِحَضْرَةِ الْأَكْفَاءِ ، فَأَجِرْنِي مِنْ فَضِيحَاتِ دَارِ الْبَقَاءِ عِنْدَ مَوَاقِفِ الْأَشْهَادِ مِنَ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِينَ ، وَ الرُّسُلِ الْمُكَرَّمِينَ ، وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِينَ ، مِنْ جَارٍ كُنْتُ أُكَاتِمُهُ سَيِّئَاتِي ، وَ مِنْ ذِي رَحِمٍ كُنْتُ أَحْتَشِمُ مِنْهُ فِي سَرِيرَاتِي
Aku tidak percaya kepada mereka Tuhanku untuk menutupi aibku, tetapi aku percaya kepada-Mu Tuhanku untuk mengampuniku, Engkaulah yang paling terpercaya, yang paling pemurah dari semua, yang dicari yang paling pengasih dari semua yang dimohonkan kasihnya, maka Kasihini diriu!
لَمْ أَثِقْ بِهِمْ رَبِّ فِي السِّتْرِ عَلَيَّ ، وَ وَثِقْتُ بِكَ رَبِّ فِي الْمَغْفِرَةِ لِي ، وَ أَنْتَ أَوْلَى مَنْ وُثِقَ بِهِ ، وَ أَعْطَى مَنْ رُغِبَ إِلَيْهِ ، وَ أَرْأَفُ مَنِ اسْتُرْحِمَ ، فَارْحَمْنِي
Ya Allah Engkau turunkan daku sebagai air yang hina dari sulbi tulang yang menyempit, melalui jalan lewat yang rapat menuju rahim yang sempit yang Kaututupi dengan tirai-tirai, Engkau pindahkan daku ke dalam berbagai keadaan sampai aku mencapai bentuk kesempurnaan, Engkau teguhkan anggota badanku seperti Kaujelaskan dalam Kitab-Mu setetes nutfah kemudian menjadi segumpal darah kemudian segumpal daging kemudian disusun tulang kemudian Kaubungkuskan tulang pada daging kemudian Kauciptakan daku makhluk lain yang Kaukehendaki
اللَّهُمَّ وَ أَنْتَ حَدَرْتَنِي مَاءً مَهِيناً مِنْ صُلْبٍ مُتَضَايِقِ الْعِظَامِ ، حَرِجِ الْمَسَالِكِ إِلَى رَحِمٍ ضَيِّقَةٍ سَتَرْتَهَا بِالْحُجُبِ ، تُصَرِّفُنِي حَالاً عَنْ حَالٍ حَتَّى انْتَهَيْتَ بِي إِلَى تَمَامِ الصُّورَةِ ، وَ أَثْبَتَّ فِيَّ الْجَوَارِحَ كَمَا نَعَتَّ فِي كِتَابِكَ نُطْفَةً ثُمَّ عَلَقَةً ثُمَّ مُضْغَةً ثُمَّ عَظْماً ثُمَّ كَسَوْتَ الْعِظَامَ لَحْماً ، ثُمَّ أَنْشَأْتَنِي خَلْقاً آخَرَ كَمَا شِئْتَ
Sehingga ketika aku memerlukan rezeki-Mu, yang tidak bisa kupenuhi tanpa limpahan anugerah-Mu, Kauberikan padaku kekuatan melalui anugerah makanan dan minuman, Kaualirkan hal itu lewat hamba-Mu yang dalam perutnya Kautempatkan daku, dan yang dalam rahimnya Kaududukkan daku
حَتَّى إِذَا احْتَجْتُ إِلَى رِزْقِكَ ، وَ لَمْ أَسْتَغْنِ عَنْ غِيَاثِ فَضْلِكَ ، جَعَلْتَ لِي قُوتاً مِنْ فَضْلِ طَعَامٍ وَ شَرَابٍ أَجْرَيْتَهُ لِأَمَتِكَ الَّتِي أَسْكَنْتَنِي جَوْفَهَا ، وَ أَوْدَعْتَنِي قَرَارَ رَحِمِهَا
Sekiranya, Tuhanku Engkau serahkan daku dalam perubahan itu pada kekuatanku saja, Engkau desak daku untuk bersandar pada dayaku semata, Pastilah terlepas kekuatanku, menjauh dayaku
وَ لَوْ تَكِلْنِي يَا رَبِّ فِي تِلْكَ الْحَالَاتِ إِلَى حَوْلِي ، أَوْ تَضْطَرُّنِي إِلَى قُوَّتِي لَكَانَ الْحَوْلُ عَنِّي مُعْتَزِلًا ، وَ لَكَانَتِ الْقُوَّةُ مِنِّي بَعِيدَةً
Kaubesarkan daku dengan karunia-Mu dalam pemeliharaan Yang Mahabaik dan Mahalembut, Kaulakukan padaku selalu dengan limpahan anugerah-Mu sampai saat ini, Tak pernah daku kekurangan kebaikan-Mu, tak pernah Engkau terlambat memberi daku sebaik-baiknya penciptaan-Mu, Anehnya, dengan segala nikmat-Mu tidak makin kuat kepercayaanku kepada-Mu sehingga aku dapat mencurahkan perhatian untuk kemaslahat terbaik untukku menurut-Mu
فَغَذَوْتَنِي بِفَضْلِكَ غِذَاءَ الْبَرِّ اللَّطِيفِ ، تَفْعَلُ ذَلِكَ بِي تَطَوُّلًا عَلَيَّ إِلَى غَايَتِي هَذِهِ ، لَا أَعْدَمُ بِرَّكَ ، وَ لَا يُبْطِىُ بِي حُسْنُ صَنِيعِكَ ، وَ لَا تَتَأَكَّدُ مَعَ ذَلِكَ ثِقَتِي فَأَتَفَرَّغَ لِمَا هُوَ أَحْظَى لِي عِنْدَكَ
Setan telah mengendalikan daku dengan berburuk sangka dan lemahnya keyakinan, aku adukan pada-Mu perlakuannya yang buruk kepadaku, dan ketaatan diriku padanya, aku mohonkan perlindungan kepada-Mu dari kekuasaannya, aku berserah diri kepada-Mu untuk memalingkan tipuannya dariku
قَدْ مَلَكَ الشَّيْطَانُ عِنَانِي فِي سُوءِ الظَّنِّ وَ ضَعْفِ الْيَقِينِ ، فَأَنَا أَشْكُو سُوءَ مُجَاوَرَتِهِ لِي ، وَ طَاعَةَ نَفْسِي لَهُ ، وَ أَسْتَعْصِمُكَ مِنْ مَلَكَتِهِ ، وَ أَتَضَرَّعُ إِلَيْكَ فِي صَرْفِ كَيْدِهِ عَنِّي
Aku bermohon kepada-Mu mudahkan jalan rezekiku, Bagi-Mu pujian karena Engkau telah memulai dengan anugerah-Mu yang besar, dan telah Kauilhamkan rasa syukur atas segala kebaikan dan pemberian, sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, mudahkan bagiku rezekiku, puaskan daku dengan apa yang telah Kautakdirkan untukku, ridokan daku dengan bagian yang telah Kautentukan bagiku, tempatkan di jalan ketaatan pada-Mu apa yang telah hilang dari tubuh dan usiaku, Sungguh Engkau sajalah sebaik-baik Pemberi Rezeki
وَ أَسْأَلُكَ فِي أَنْ تُسَهِّلَ إِلَى رِزْقِي سَبِيلًا ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى ابْتِدَائِكَ بِالنِّعَمِ الْجِسَامِ ، وَ إِلْهَامِكَ الشُّكْرَ عَلَى الْإِحْسَانِ وَ الْإِنْعَامِ ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، وَ سَهِّلْ عَلَيَّ رِزْقِي ، وَ أَنْ تُقَنِّعَنِي بِتَقْدِيرِكَ لِي ، وَ أَنْ تُرْضِيَنِي بِحِصَّتِي فِيما قَسَمْتَ لِي ، وَ أَنْ تَجْعَلَ مَا ذَهَبَ مِنْ جِسْمِي وَ عُمْرِي فِي سَبِيلِ طَاعَتِكَ ، إِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari Neraka yang dengannya Engkau berlaku keras kepada siapa saja yang menentang-Mu, dan Engkau mengancam siapa saja yang berpaling dari Rida-Mu, aku berlindung kepada-Mu dari neraka yang cahayanya kegelapan, yang ringannya pedih, yang jauhnya dekat, dan dari neraka yang satu dengan lainnya saling memakan, yang satu dengan lainnya saling mencengkram
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ نَارٍ تَغَلَّظْتَ بِهَا عَلَى مَنْ عَصَاكَ ، وَ تَوَعَّدْتَ بِهَا مَنْ صَدَفَ عَنْ رِضَاكَ ، وَ مِنْ نَارٍ نُورُهَا ظُلْمَةٌ ، وَ هَيِّنُهَا أَلِيمٌ ، وَ بَعِيدُهَا قَرِيبٌ ، وَ مِنْ نَارٍ يَأْكُلُ بَعْضَهَا بَعْضٌ ، وَ يَصُولُ بَعْضُهَا عَلَى بَعْضٍ
Dari neraka yang membuat tulang-belulang luluh-lantak, yang memberi minum penghuninya dengan air bergolak, dari neraka yang tidak membiarkan orang yang berserah diri padanya, yang tidak menyayangi orang yang minta belas kasihan kepadanya, yang tidak mampu memberi keringanan kepada orang yang takut dan berserah diri kepadanya dan ia berikan kepada para penghuninya yang paling panas dari apa yang dimilikinya dari siksa yang pedih dan akibat yang berat
وَ مِنْ نَارٍ تَذَرُ الْعِظَامَ رَمِيماً ، وَ تَسقِي أَهْلَهَا حَمِيماً ، وَ مِنْ نَارٍ لَا تُبْقِي عَلَى مَنْ تَضَرَّعَ إِلَيْهَا ، وَ لَا تَرْحَمُ مَنِ اسْتَعْطَفَهَا ، وَ لَا تَقْدِرُ عَلَى التَّخْفِيفِ عَمَّنْ خَشَعَ لَهَا وَ اسْتَسْلَمَ إِلَيْهَا تَلْقَى سُكَّانَهَا بِأَحَرِّ مَا لَدَيْهَا مِنْ أَلِيمِ النَّكَالِ وَ شَدِيدِ الْوَبَالِ
Aku berlindung kepada-Mu dari kalajengkingnya yang mulutnya menganga lebar, dari ular-ularnya yang taring – taringnya mengeluarkan suara keras, dari minumannya yang merobek-robek perut dan jantung penghuninya, serta mencerabut hatinya, Aku mohonkan bimbingan kepada-Mu agar terjauh dan terlepas darinya
وَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَقَارِبِهَا الْفَاغِرَةِ أَفْوَاهُهَا ، وَ حَيَّاتِهَا الصَّالِقَةِ بِأَنْيَابِهَا ، وَ شَرَابِهَا الَّذِي يُقَطِّعُ أَمْعَاءَ وَ أَفْئِدَةَ سُكَّانِهَا ، وَ يَنْزِعُ قُلُوبَهُمْ ، وَ أَسْتَهْدِيكَ لِمَا بَاعَدَ مِنْهَا ، وَ أَخَّرَ عَنْهَا
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, selamatkan aku daripadanya dengan keutamaan kasih-Mu, lindungi aku dari ketergelinciranku dengan sebaik-baiknya perlindunganMu, Jangan terlantarkan aku wahai Pelindung yang Paling Baik
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، وَ أَجِرْنِي مِنْهَا بِفَضْلِ رَحْمَتِكَ ، وَ أَقِلْنِي عَثَرَاتِي بِحُسْنِ إِقَالَتِكَ ، وَ لَا تَخْذُلْنِي يَا خَيْرَ الُْمجِيرِينَ
Ya Allah Engkau melindungi kami dari yang dibenci, Engkau membagi kebaikan, Engkau melakukan apa yang Kauinginkan, Sungguh Engkau berkuasa atas segala sesuatu اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَقِي الْكَرِيهَةَ ، وَ تُعْطِي الْحَسَنَةَ ، وَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ ، وَ أَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْ‌ءٍ قَدِيرٌ
Ya Allah Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, kapan saja orang-orang baik disebut, Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, selama bergilir siang dan malam, dengan salawat yang tidak terputus rentangannya, dan tidak terhitung bilangannya, dengan salawat yang mengisi udara, memenuhi bumi dan angkasa
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، إِذَا ذُكِرَ الْأَبْرَارُ ، وَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، مَا اخْتَلَفَ اللَّيْلُ وَ النَّهَارُ ، صَلَاةً لَا يَنْقَطِعُ مَدَدُهَا ، وَ لَا يُحْصَى عَدَدُهَا ، صَلَاةً تَشْحَنُ الْهَوَاءَ ، وَ تَمْلَأُ الْأَرْضَ وَ السَّمَاءَ
Semoga Allah menyampaikan kesejahteraan kepadanya sampai Dia rido, Semoga Allah menyampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya setelah Ia rido, salawat yang tidak terbatas dan tidak terhingga, Wahai yang Paling Pengasih dari semua yang mengasih
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ حَتَّى يَرْضَى ، وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ بَعْدَ الرِّضَا ، صَلَاةً لَا حَدَّ لَهَا وَ لَا مُنْتَهَى ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Catatan Kaki

  1. Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 35.
  2. Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 86-157; Syarh-e Farazha-e Du'a-e Cehelum Az Sait-e Erfan, site Erfan.
  3. Ansariyan, Diyar-e Asyeqan, jld. 7, hlm. 197-226.
  4. Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 77-157..
  5. Fahri, Syarh Wa Tafsir-e Shahife-e Sajjadiye, jld. 3, hlm. 19-63.
  6. Madani Syirazi, Riyādh as-Sālikīn, jld. 5, hlm. 5-122.
  7. Mughniyah, Fī Dzhilāl as-Shahīfah, hlm. 401-418.
  8. Darabi, Riyādh al-'Ārifīn, hlm. 417-441.
  9. Fadhlullah, Āfāq ar-Rūh, jld. 2, hlm. 161-188.
  10. Faidh Kasyani, Ta'līqāt 'Alā as-Shahīfah as-Sajjādiyyah, hlm. 68.
  11. Jazayiri, Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah, hlm. 170-179.

Daftar Pustaka

  • Ansariyan, Husein. Diyar-e Asyeqan: Tafsir-e Jame' Shahife-e Sajjadiye. Tehran: Payam-e Azadi, 1372 HS/1994.
  • Darabi, Muhammad bin Muhammad. Riyādh al-'Ārifīn Fī Syarh as-Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah. Riset: Husein Dargahi. Tehran: Nasyr-e Uswe, 1379 HS/2001.
  • Fadhlullah, Sayyid Muhammad Husein. Āfāq ar-Rūh. Beirut: Dar al-Malik, 1420 H.
  • Fahri, Sayyid Ahmad. Syarh Wa Tarjume-e Shahife-e Sajjadiye. Tehran: Uswe, 1388 HS/2010.
  • Faidh Kasyani, Muhammad bin Murtadha. Ta'līqāt 'Alā as-SHahīfah as-Sajjādiyyah. Tehran: Yayasan al-Buhuts at-Tahqiqat ats-Tsaqafiyyah, 1407 H.
  • Jazayiri, Izzudin. Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah. Beirut: Dar at-Ta'aruf Li al-Mathbu'at, 1402 H.
  • Madani Syirazi, Sayyid Ali Khan. Riyādh as-Sālikīn Fī Syarh Shahīfah Sayyid as-Sājidīn. Qom: Yayasan an-Nasyr al-Islami, 1435 H.
  • Mamduhi Kermansyahi, Hasan. Syuhud Wa Syenakht. Tarjume Wa Syarh-e Shahife-e Sajjadiye. Pengantar: Ayatullah Jawadi Amuli. Qom: Bustan-e Ketab, 1388 H.
  • Mughniyah, Muhammad Jawad. Fī Dzhilāl as-Shahīfah as-Sajjādiyyah. Qom: Dar al-Kitab al-Islami, 1428 H.
  • Syarh-e Farazha-e Du'a-e Cehelum Az Sait-e Erfan. Site Erfan.