Lompat ke isi

Doa Nudbah

Prioritas: a, Kualitas: b
Dari wikishia
Doa, Munajat dan Ziarah

Doa Nudbah (bahasa Arab: دعاء الندبة) termasuk doa-doa yang sangat terkenal yang mana telah dinukil dari Imam Shadiq as bahwa doa ini mustahab dibaca pada empat hari raya (Fitri, Qurban, Ghadir dan Jum'at). Ali bin Thawus memuat doa ini dalam kitab Iqbal al-A'mal. Orang-orang Syi'ah lebih sering membaca doa ini pada waktu subuh hari-hari Jum'at sebelum matahari terbit mengenang keterpisahannya dengan Imam Zaman as.

Doa ini berisi istigasah (rintihan dan permintaan tolong) kepada Imam Zaman as, rasa penyesalan atas kegaiban beliau dan tangisan atas keterpisahan darinya. Dan inilah arti dari Nudbah.

Sisi Penamaan

Nudbah bermakna panggilan, tangisan dan rintihan. Doa ini mengandung istigasah, permintaan tolong kepada Imam Zaman as, penyesalan atas kegaiban dan tangisan atas keterpisahan dengan beliau. Karena itu, ia terkenal dengan nama ini. [1]

Sanad

Doa ini dinukil oleh Sayid Radhiyuddin Ali bin Thawus dalam kitabnya, Iqbal [2] dan Mishbāh al-Zāir pasal ke-7 (manuskrip), dan Muhammad bin Ja'far bin Masyhadi Hairi (ulama abad ke-6 H) dalam kitab Mazar yang dikenal dengan Mazār Masyhadi. [3]

Allamah Majlisi menukil doa Nudbah di dalam kitab Bihar al-Anwar [4] dan Tuhfat al-Zāir, yang di mukaddimah Bihar ia memberikan kesaksian akan keakuratan sanad doa tersebut. Dengan tegas dan secara khusus ia membenarkan keakuratan sanad doa Nudbah yang berakhir kepada Imam Ja'far al-Shadiq as. Pernyataannya di dalam kitab Zād al-Ma'ād adalah: " Adapun doa Nudbah yang memuat akidah-akidah yang benar dan rasa penyesalan atas kegaiban Imam al-Qāim as adalah dinukil dengan sanad yang akurat dari Imam Ja'far al-Shadiq as yang mana kita disunnahkan membacanya pada empat hari raya". [5]

Waktu Pembacaan

Disunnahkan membaca doa Nudbah pada empat hari raya, yaitu lebaran idul Fitri, Qurban, Ghadir dan hari Jum'at. [6] Diriwayatkan dari Imam Shadiq as bahwa setelah selesai doa, orang-orang mukmin hendaknya meletakkan sisi kanan wajah mereka di tanah dalam keadaan sujud dan membaca doa dan setelah itu, mengangkat kepala dan mengangkat tangan seraya memohon kepada Allah swt untuk mengabulkan hajat-hajat mereka.[7]

Kandungan

Doa ini diawali dengan pujaan dan pujian kepada Allah swt dan salam kepada Nabi saw dan keluarganya. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan filosofi dari keterpilihan para nabi dan wali dan diterimanya mereka di sisi Allah swt. Disinggung pula fase terpenting dari kehidupan setiap nabi-nabi Ulul Azmi dan sebelum mereka yaitu Nabi Adam as. Ditekankan juga bahwa supaya kebenaran senantiasa langgeng maka Allah swt menentukan wasi dan pengganti masing-masing mereka supaya kebatilan tidak mengalahkan kebenaran dan seseorang tidak lagi berdalih di hadapan Allah swt bahwa mengapa seorang nabi dan utusan tidak diutus dari sisi-Mu dan seorang pemberi petunjuk dan peringatan tidak datang sehingga kami dapat mengikuti ayat-ayat-Mu?.

Kemudian doa ini menjelaskan tentang penggantian Imam Ali as. Dengan mengutip sekelumit dari keutamaan-keutamaannya ia menyinggung tentang ketidaksetiaan dan kemalangan musuh-musuh agama yang menentang perintah Rasul saw dimana mereka membunuh Imam Ali as dan para pemberi petunjuk dari anak-anak beliau satu demi satu sehingga mereka gugur sebagai syahid. lalu doa ini menyinggung tentang istigasah dan penampakan rasa rindu kepada sang pewaris terakhir yang maksum dari keluarga Rasulullah saw. Kemudian ditutuplah doa ini dengan salam khusus atas baginda Rasulullah saw dan keluarganya disertai dengan serentetan permohonan penting demi dipercepatnya kemunculan Imam Mahdi as, terealisasinya pemerintahan yang hak, sirnanya kebatilan dan bertambah kuatnya hubungan dengan Imam Zaman as. [8]

Syarah-syarah Doa Nudbah

  1. Syarhe Du'ā Nudbah, Shadruddin, Muhammad Hasani Mudarris Yazdi.
  2. 'Aqd al-Jammān linudbah Shāhib al-Zaman, Mirza Abdurrahim Tabrizi.
  3. Wasilah al-Qurbah fi Syarh Du'ā al-Nudbah, Mulla Hasan Turbati Sabzawari.
  4. Al-Nukhbah fi Syarh Du'ā al-Nudbah, Sayid Mahmud Mar'asyi.
  5. Penjelasan atau terjemahan doa Nudbah, Muhaddits Armawi.
  6. Ma'ālim al-Qurbah fi Syarh Du'ā al-Nudbah, Sardar Kabuli.
  7. Wazhāif al-Syi'ah fi Syarh Du'ā al-Nudbah, Adib Isfahani.
  8. Kasyf al-Kurbah, Muhaddits Armawi.
  9. Nawide Bamdād Piruzi, Musawi Khurram Ābadi.
  10. Nushrah al-Muslimin, Abdurridha Khan Ibrahimi.
  11. Furugh al-Wilāyah, Ayatullah Shafi.
  12. Al-Kalimāt al-Nukhbah, Athai Isfahani.
  13. Risalah Haula Du'ā al-Nudbah, Muhammad Taqi Tustari.
  14. Risalah Haula Du'ā al-Nudbah, Mirjahani Isfahani.
  15. Sanade Du'ā al-Nudbah, Sayid Yasin Musawi.
  16. Syarh Bar Du'ā Nudbah, Alawi Thaliqani.

Teks dan Terjamahan Doa

Doa Nudbah
Terjemahan Teks Arab
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, salam sempurna Allah dan menyeluruh, semoga shalawat Allah senantiasa tercurahkan kepada pemimpin kami Nabi Muhammad dan keluarganya!. Ya Allah, bagi-Mu segala puji atas ketentuan terhadap para wali-Mu. yang terpilih sebagai pengayom agama-Mu, yang telah Engkau beri karunia melimpah dari sisi-Mu. karunia yang tidak akan hilang maupun berkurang setelah Engkau syaratkan kepada mereka agar tidak tergoda kehidupan hina dunia yang gemerlap dan mewah! Engkau Mengetahui bahwa mereka pasti menepati itu. Karenanya, Engkau terima dan dekatkan mereka di sisi-Mu, Engkau puji dan agungkan mereka, Engkau turunkan malaikat-malaikat-Mu untuk mengiringi mereka, Engkau muliakan mereka dengan wahyu-Mu, Engkau bekali mereka dengan ilmu-Mu, Engkau jadikan mereka perantara-Mu, penghubung ridha-Mu, dari mereka ada yang Engkau tempatkan di surga dan Engkau keluarkan dia darinya, ada yang Engkau sertakan dalam perahu-Mu dan dengan rahmat-Mu, Engkau anugerahkan keselamatan kepadanya dan orang-orang beriman yang bersamanya dari kehancuran! Ada juga yang Engkau jadikan kekasih-Mu, dia yang memohon kepada-Mu dengan lidah yang jujur di akhirat. Karenanya, Engkau kabulkan doanya dan memilihkan untuknya seorang dari keluarganya!
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعالَمينَ وَصَلَّى اللهُ عَلى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ نَبِيِّهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ تَسْليماً، اَللّـهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلى ما جَرى بِهِ قَضاؤكَ في اَوْلِيائِكَ الَّذينَ اسْتَخْلَصْتَهُمْ لِنَفْسِكَ وَدينِكَ، اِذِ اخْتَرْتَ لَهُمْ جَزيلَ ما عِنْدَكَ مِنَ النَّعيمِ الْمُقيمِ الَّذي لا زَوالَ لَهُ وَلاَ اضْمِحْلالَ، بَعْدَ اَنْ شَرَطْتَ عَلَيْهِمُ الزُّهْدَ في دَرَجاتِ هذِهِ الدُّنْيَا الدَّنِيَّةِ وَزُخْرُفِها وَزِبْرِجِها، فَشَرَطُوا لَكَ ذلِكَ وَعَلِمْتَ مِنْهُمُ الْوَفاءَ بِهِ فَقَبِلْتَهُمْ وَقَرَّبْتَهُمْ، وَقَدَّمْتَ لَهُمُ الذِّكْرَ الْعَلِيَّ وَالثَّناءَ الْجَلِىَّ، وَاَهْبَطْتَ عَلَيْهِمْ مَلائِكَتَكَ وَكَرَّمْتَهُمْ بِوَحْيِكَ، وَرَفَدْتَهُمْ بِعِلْمِكَ، وَجَعَلْتَهُمُ الذَّريعَةَ اِلَيْكَ وَالْوَسيلَةَ اِلى رِضْوانِكَ، فَبَعْضٌ اَسْكَنْتَهُ جَنَّتَكَ اِلى اَنْ اَخْرَجْتَهُ مِنْها، وَبَعْضٌ حَمَلْتَهُ في فُلْكِكَ وَنَجَّيْتَهُ وَمَنْ آمَنَ مَعَهُ مِنَ الْهَلَكَةِ بِرَحْمَتِكَ، وَبَعْضٌ اتَّخَذْتَهُ لِنَفْسِكَ خَليلاً وَسَأَلَكَ لِسانَ صِدْق فِي الاْخِرينَ فَاَجَبْتَهُ وَجَعَلْتَ ذلِكَ عَلِيّاً،
Ada juga yang Engkau ajak bicara dari balik pahon dan Engkau jadikan saudaranya sebagai pendamping dan wazirnya! Di antara mereka ada yang lahir tanpa ayah, Engkau sempurnakan dia dengan cahaya dan petunjuk, Engkau bekali dia dengan Ruhul-Qudus, Engkau berikan masing-masing dari mereka hukum, Engkau tetapkan ajaran, Engkau memilihkan untuk mereka para washi guna menjaga agama-Mu dari masa ke masa, untuk menegakkan agama-Mu dan menjadi hujah atas hamba-hamba-Mu! Agar kebenaran tidak sirna dari tempatnya dan para pengikut kebatilan dikalahkan oleh pengikut kebenaran, sehingga tak seorang pun berkata, “Seandainya Engkau (Ya Allah) mengutus kepada kami seorang rasul yang memberi peringatan dan Engkau tegakkan panji pemberi petunjuk, maka kami pasti akan mengetahui ayat-ayat dan bukti-bukti kebesaran-Mu sebelum menjadi hina dan sengsara (di hari Kiamat)!” Akhirnya, Engkau rampungkan misi kenabian dengan kekasih pilihan-Mu Muhammad (saw), shalawat dan salam atasnya dan keluarganya! Dialah pilihan sebagai penghulu mahluk-Mu! Dialah hamba paling suci dari orang-orang yang Engkau sucikan! Dialah sebaik-baik pilihan-Mu! Dialah hamba termulia dari para pembawa risalah-Mu! Engkau utamakan dia di atas para nabi-Mu! Engkau utus dia untuk jin dan manusia! Engkau taklukkan untuknya Timur dan Barat! Engkau anugerahkan untuknya Buraq dan Engkau Mikrajkan dia ke langit-Mu! Engkau bekali dia dengan pengetahuan sejarah masa lalu dan peristiwa yang akan datang hingga berakhirnya ciptaan-Mu! Kemudian, Engkau menangkan dia dari para musuhnya tanpa takut dikhianati mereka! Engkau utus Jibril dan Mikail serta malaikat lainnya menyertainya! Engkau janjikan kemenangan untuk agamanya di atas seluruh agama meskipun kaum musyrik membencinya!
وَبَعْضٌ كَلَّمْتَهُ مِنْ شَجَـرَةٍ تَكْليماً وَجَعَلْتَ لَهُ مِنْ اَخيهِ رِدْءاً وَوَزيراً، وَبَعْضٌ اَوْلَدْتَهُ مِنْ غَيْرِ اَب وَآتَيْتَهُ الْبَيِّناتِ وَاَيَّدْتَهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ، وَكُلٌّ شَرَعْتَ لَهُ شَريعَةً، وَنَهَجْتَ لَهُ مِنْهاجاً، وَتَخَيَّرْتَ لَهُ اَوْصِياءَ، مُسْتَحْفِظاً بَعْدَ مُسْتَحْفِظ مِنْ مُدَّةٍ اِلى مُدَّةٍ، اِقامَةً لِدينِكَ، وَحُجَّةً عَلى عِبادِكَ، وَلِئَلّا يَزُولَ الْحَقُّ عَنْ مَقَرِّهِ وَيَغْلِبَ الْباطِلُ عَلى اَهْلِهِ، وَلا يَقُولَ اَحَدٌ لَوْلا اَرْسَلْتَ اِلَيْنا رَسُولاً مُنْذِراً وَاَقَمْتَ لَنا عَلَماً هادِياً فَنَتَّبِـعَ آياتِكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ نَذِلَّ وَنَخْزى، اِلى اَنِ انْتَهَيْتَ بِالاَْمْرِ اِلى حَبيبِكَ وَنَجيبِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ، فَكانَ كَمَا انْتَجَبْتَهُ سَيِّدَ مَنْ خَلَقْتَهُ، وَصَفْوَةَ مَنِ اصْطَفَيْتَهُ، وَاَفْضَلَ مَنِ اجْتَبَيْتَهُ، وَاَكْرَمَ مَنِ اعْتَمَدْتَهُ، قَدَّمْتَهُ عَلى اَنْبِيائِكَ، وَبَعَثْتَهُ اِلَى الثَّقَلَيْنِ مِنْ عِبادِكَ، وَاَوْطَأتَهُ مَشارِقَكَ وَمَغارِبَكَ، وَسَخَّرْتَ لَهُ الْبُراقَ، وَعَرَجْتَ (به) بِرُوْحِهِ اِلى سَمائِكَ، وَاَوْدَعْتَهُ عِلْمَ ما كانَ وَما يَكُونُ اِلَى انْقِضاءِ خَلْقِكَ، ثُمَّ نَصَرْتَهُ بِالرُّعْبِ، وَحَفَفْتَهُ بِجَبْرَئيلَ وَميكائيلَ وَالْمُسَوِّمينَ مِنْ مَلائِكَتِكَ وَوَعَدْتَهُ اَنْ تُظْهِرَ دينَهُ عَلَى الدّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ،
Setelah Engkau tempatkan dia bersama kebenaran dan ahlinya, Engkau janjikan untuknya dan untuk mereka rumah pertama yang didirikan untuk manusia yang terletak di Mekkah! Rumah yang diberkati dan petunjuk bagi alam semesta! Di dalamnya terdapat tanda-tanda kekuasan-Mu, Maqam Ibrahim! Sesiapa yang masuk di dalamnya akan merasa aman! Engkau berfiman, “Hanyasaja Allah berkedendak untuk menghilangkan kenistaan dari kalian wahai Ahlulbait dan menyucikan kalian sesuci-sucinya!” Kemudian Engkau jadikan upah (risalah) Muhammad (saw) di dalam kitab-kitab-Mu, yaitu mencintai mereka (keluarga suci Muhammad saw)! Karenanya, Engkau berfirman, “Katakanlah bahwa aku tidak menghendaki upah apa pun selain kecintaan (kalian) kepada kerabatku!” Karenanya, Engkau berfirman, “Upah apa pun yang kau minta adalah kalian juga!” Karenanya,
وَذلِكَ بَعْدَ اَنْ بَوَّأتَهُ مَبَوَّأَ صِدْقٍ مِنْ اَهْلِهِ، وَجَعَلْتَ لَهُ وَلَهُمْ اَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنّاسِ لَلَّذي بِبَكَّةَ مُبارَكاً وَهُدىً لِلْعالَمينَ، فيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ مَقامُ اِبْراهيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً، وَقُلْتَ (اِنَّما يُريدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهيراً) ثُمَّ جَعَلْتَ اَجْرَ مُحَمَّدٍ صَلَواتُكَ عَلَيْهِ وَآلِهِ مَوَدَّتَهُمْ في كِتابِكَ فَقُلْتَ: (قُلْ لا اَسْاَلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْراً اِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبى) وَقُلْتَ (ما سَألْتُكُمْ مِنْ اَجْر فَهُوَلَكُمْ)
Engkau berfirman, “Aku tidaklah mengharapkan balasan dari kalian kecuali bagi mereka yang mencari jalan Tuhan!” Merekalah jalan-Mu, titian menuju ridha-Mu! Maka ketika saat-saat akhir (Nabi) tiba, ia tunjuk Ali bin Abi Thalib as sebagai wali dan penunjuk jalan, karena dia pemberi peringatan kepada setiap kaum dan petunjuk! Dia bersabda di hadapan umat, “Sesiapa yang bersaksi bahwa aku adalah maula dan pepimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya! Ya Allah, pimpinlah orang yang menjadikannya pemimpin dan musuhilah yang memusuhinya! Tolonglah orang yang menolongnya dan hinakanlah yang menghinakannya!” Dia juga bersabda, “Sesiapa yang bersaksi bahwa aku nabinya, maka Ali adalah pemimpinnya” Dia juga bersabda, “Aku dan Ali berasal dari satu pohon, sedangkan manusia lainnya dari pohon yang bermacam-macam!” Dia samakan kedudukan Ali sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa seraya mengatakan kepadanya, “Kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa! Hanya saja tiada lagi nabi setelahku!” Dia nikahkan Ali dengan putrinya, penghulu wanita alam semesta! Dia halalkan untuknya dari mesjid apa yang boleh dan halal baginya! Dia tutup pintu-pintu penghubung mesjid kecuali pintunya!
وَقُلْتَ: (ما اَسْاَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْر الاّ مَنْ شاءَ اَنْ يَتَّخِذَ اِلى رَبِّهِ سَبيلاً)، فَكانُوا هُمُ السَّبيلَ اِلَيْكَ وَالْمَسْلَكَ اِلى رِضْوانِكَ، فَلَمَّا انْقَضَتْ اَيّامُهُ اَقامَ وَلِيَّهُ عَلِيَّ بْنَ اَبي طالِب صَلَواتُكَ عَلَيْهِما وَآلِهِما هادِياً، اِذْ كانَ هُوَ الْمُنْذِرَ وَلِكُلِّ قَوْم هاد، فَقالَ وَالْمَلأُ اَمامَهُ: مَنْ كُنْتُ مَوْلاهُ فَعَلِيٌّ مَوْلاهُ اَللّـهُمَّ والِ مَنْ والاهُ وَعادِ مَنْ عاداهُ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَهُ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَهُ، وَقالَ: مَنْ كُنْتُ اَنَا نَبِيَّهُ فَعَلِيٌّ اَميرُهُ، وَقالَ اَنَا وَعَلِيٌّ مِنْ شَجَرَة واحِدَة وَسائِرُالنَّاسِ مِنْ شَجَر شَتّى، وَاَحَلَّهُ مَحَلَّ هارُونَ مِنْ مُوسى، فَقال لَهُ اَنْتَ مِنّي بِمَنْزِلَةِ هارُونَ مِنْ مُوسى الّا اَنَّهُ لا نَبِيَّ بَعْدي، وَزَوَّجَهُ ابْنَتَهُ سَيِّدَةَ نِساءِ الْعالَمينَ، وَاَحَلَّ لَهُ مِنْ مَسْجِدِهِ ما حَلَّ لَهُ، وَسَدَّ الاَْبْوابَ اِلاّ بابَهُ،
Lalu dia bekali Ali dengan ilmu dan hikmah seraya bersabda, “Akulah kota ilmu dan Ali pintunya. Sesiapa yang menghendaki kota dan hikmah itu, masuklah dari pintunya!” Kemudian ia bersabda, “Engkau adalah saudara, washi dan pewarisku. Dagingmu adalah dagingku, darahmu adalah darahku. Kedamaianmu adalah kedamaianku dan musuhmu adalah musuhku! Iman telah menjadi darah dan dagingmu sebagaimana darah-dagingmu telah bercampur dengan iman! Engkau khalifahku di telaga (Haudh) kelak! Engkau yang melunasi utang dan memenuhi janjiku! Para pengikutmu akan berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya dan wajah mereka berseri-seri di sekelilingku di dalam surga! Merekalah para tetanggaku! Engkau khalifahku di telaga (Seandainya tak ada engkau, orang Mukmin tak dapat diketahui sepeniggalku kelak!” Dialah penunjuk jalan dari kesesatan sepeniggalnya, cahaya dari kebutaan, tali Allah yang kokoh, jalan-Nya yang lurus,audh) kelak! Engkau yang melunasi utang dan memenuhi janjiku! Para pengikutmu akan berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya dan wajah mereka berseri-seri di sekelilingku di dalam surga! Merekalah para tetanggaku! kerabat terdekat dan pemeluk Islam pertama, tak seorang pun menyamai kepiawaiannya mengikuti jejak langkah Rasul saw, berperang untuk meluruskan penyalahartian tanpa peduli cercaan siapa pun, menggetarkan hati para pemuka Arab, membinasakan pahlawan-pahlawan mereka, mengadu ketangkasan dengan mereka! Karenanya, bersemilah kembang kedengkian setelah Badar, Khaibar, Hunain dan lainnya, tertanamlah kebencian terhadapnya, tumbuhlah rasa ingin mengatasinya! Kemudian, dia perangi orang-orang pengkhianat yang menyimpangkan kebenaran dan keluar dari agama!
ثُمَّ اَوْدَعَهُ عِلْمَهُ وَحِكْمَتَهُ فَقالَ: اَنـَا مَدينَةُ الْعِلْمِ وَعَلِىٌّ بابُها، فَمَنْ اَرادَ الْمَدينَةَ وَالْحِكْمَةَ فَلْيَاْتِها مِنْ بابِها، ثُمَّ قالَ: اَنْتَ اَخي وَوَصِيّي وَوارِثي، لَحْمُكَ مِنْ لَحْمي وَدَمُكَ مِنْ دَمي وَسِلْمُكَ سِلْمي وَحَرْبُكَ حَرْبي وَالإيمانُ مُخالِطٌ لَحْمَكَ وَدَمَكَ كَما خالَطَ لَحْمي وَدَمي، وَاَنْتَ غَداً عَلَى الْحَوْضِ خَليفَتي وَاَنْتَ تَقْضي دَيْني وَتُنْجِزُ عِداتي وَشيعَتُكَ عَلى مَنابِرَ مِنْ نُور مُبْيَضَّةً وُجُوهُهُمْ حَوْلي فِي الْجَنَّةِ وَهُمْ جيراني، وَلَوْلا اَنْتَ يا عَلِيُّ لَمْ يُعْرَفِ الْمُؤْمِنُونَ بَعْدي، وَكانَ بَعْدَهُ هُدىً مِنَ الضَّلالِ وَنُوراً مِنَ الْعَمى، وَحَبْلَ اللهِ الْمَتينَ وَصِراطَهُ الْمُسْتَقيمَ، لا يُسْبَقُ بِقَرابَةٍ في رَحِمٍ وَلا بِسابِقَةٍ في دينٍ، وَلا يُلْحَقُ في مَنْقَبَةٍ مِنْ مَناقِبِهِ، يَحْذُو حَذْوَ الرَّسُولِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِما وَآلِهِما، وَيُقاتِلُ عَلَى التَّأويلِ وَلا تَأخُذُهُ فِي اللهِ لَوْمَةُ لائِمٍ، قَدْ وَتَرَ فيهِ صَناديدَ الْعَرَبِ وَقَتَلَ اَبْطالَهُمْ وَناوَشَ (ناهش) ذُؤْبانَهُمْ، فَاَوْدَعَ قُلُوبَهُمْ اَحْقاداً بَدْرِيَّةً وَخَيْبَرِيَّةً وَحُنَيْنِيَّةً وَغَيْرَهُنَّ، فَاَضَبَّتْ عَلى عَداوَتِهِ وَاَكَبَّتْ عَلى مُنابَذَتِهِ، حَتّى قَتَلَ النّاكِثينَ وَالْقاسِطينَ وَالْمارِقينَ،
Ajal menjemputnya akibat dibunuh orang celaka yang mengikuti leluhurnya! Perintah Rasulullah saw tentang menaati para pemberi petunjuk tidak dihiraukan, namun umat membencinya, bersepakat untuk memutuskan tali kekerabatannya dengan mengasingkan putra-putranya! Sedikit orang yang setia menjaga dan mempertahankan hak mereka, ada yang terbunuh, ada yang tertawan, ada yang diasingkan, ketentuan (qadha) atas mereka adalah pahala dan balasan terbaik dari Allah, karena bumi adalah milik Allah yang diwariskan kepada hamba yang dikehendaki-Nya, dan akhir dari semua itu adalah milik orang-orang yang bertakwa! Mahasuci Tuhan kami karena janji-Nya akan terwujud, Dia tidak pernah mengingkari janji-Nya, Dia Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana! Untuk orang-orang suci dari keluarga Muhammad dan Ali (salawat Allah atas keduanya), menangislah hai orang-orang yang bersedih! Untuk mereka, merataplah hai orang-orang yang berduka! Untuk mereka, teteskanlah air mata! Untuk mereka, histerislah hai orang-orang yang menjerit! Untuk mereka, teriaklah hai orang-orang yang berteriak! Untuk mereka, berkabunglah hai orang-orang yang berkabung! Di manakah al-Hasan? Di manakah al-Husain? Di manakah putra-putra al-Husain yang kesalehannya melebihi orang-orang saleh, yang kejujurannya melebihi orang-orang jujur!
وَلَمّا قَضى نَحْبَهُ وَقَتَلَهُ اَشْقَى الاْخِرينَ يَتْبَعُ اَشْقَى الاَْوَّلينَ، لَمْ يُمْتَثَلْ اَمْرُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ فِي الْهادينَ بَعْدَ الْهادينَ، وَالاُْمَّةُ مُصِرَّةٌ عَلى مَقْتِهِ مُجْتَمِعَةٌ عَلى قَطيعَةِ رَحِمِهِ وَاِقْصاءِ وُلْدِهِ اِلّا الْقَليلَ مِمَّنْ وَفى لِرِعايَةِ الْحَقِّ فيهِمْ، فَقُتِلَ مَنْ قُتِلَ، وَسُبِيَ مَنْ سُبِيَ وَاُقْصِيَ مَنْ اُقْصِيَ وَجَرَى الْقَضاءُ لَهُمْ بِما يُرْجى لَهُ حُسْنُ الْمَثُوبَةِ، اِذْ كانَتِ الاَْرْضُ للهِ يُورِثُها مَنْ يَشاءُ مِنْ عِبادِهِ وَالْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقينَ، وَسُبْحانَ رَبِّنا اِنْ كانَ وَعْدُ رَبِّنا لَمَفْعُولاً، وَلَنْ يُخْلِفَ اللهُ وَعْدَهُ وَهُوَ الْعَزيزُ الْحَكيمُ، فَعَلَى الاَْطائِبِ مِنْ اَهْلِ بَيْتِ مُحَمَّدٍ وَعَلِيٍّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِما وَآلِهِما فَلْيَبْكِ الْباكُونَ، وَاِيّاهُمْ فَلْيَنْدُبِ النّادِبُونَ، وَلِمِثْلِهِمْ فَلْتَذْرِفِ (فَلْتًدرِ) الدُّمُوعُ، وَلْيَصْرُخِ الصّارِخُونَ، وَيَضِجَّ الضّاجُّونَ، وَيَعِـجَّ الْعاجُّوَن، اَيْنَ الْحَسَنُ اَيْنَ الْحُسَيْنُ اَيْنَ اَبْناءُ الْحُسَيْنِ، صالِحٌ بَعْدَ صالِـحٍ، وَصادِقٌ بَعْدَ صادِقٍ،
Adakah jalan kebenaran setelah jalan kebenarannya? Adakah pilihan setelah pilihannya? Di manakah matahari-matahari yang terbit itu? Di manakah bulan-bulan yang yang bersinar itu? Di manakah bintang-gemintang yang benderang itu? Di manakah lambang–lambang agama dan pondasi-pondasi ilmu itu? Di manakah Baqiyyatullah (sisa peninggalan Allah di bumi) yang tak pernah sunyi dari keluarga petunjuk kebenaran itu? Di manakah orang yang dipersiapkan untuk memotong tali kezaliman? Di manakah dia yang dinanti-nanti untuk meluruskan penyimpangan? Di manakah dia, harapan yang menghapus kezaliman dan permusuhan? Di manakah dia sang pembaharu fardu dan sunah? Di manakah dia yang terpilih sebagai pembela agama dan syariat? Di manakah dia harapan penghidup al-Quran dan hukum-hukum-Nya? Di manakah dia pelita kehidupan agama dan pemeluknya?Di manakah dia pencabut akar kekuatan si pelampau batas? Di manakah dia penghancur bangunan syirik dan kemunafikan? Di manakah dia pembinasa orang-orang fasik, ahli maksiat dan kezaliman? Di manakah dia pembersih jejak-jejak penyimpangan dan kedurjanaan? Di manakah dia penebas ranting-ranting kesesatan dan perselisihan? Di manakah dia penggunting tali-tali dusta dan kebohongan? Di manakah dia pembinasa si congkak dan durjana? Di manakah dia pembasmi kaum pembangkang, kesesatan dan kekafiran? Di manakah dia pemulia para auliya dan penghina para musuh?
اَيْنَ السَّبيلُ بَعْدَ السَّبيلِ، اَيْنَ الْخِيَرَةُ بَعْدَ الْخِيَرَةِ، اَيْنَ الشُّمُوسُ الطّالِعَةُ، اَيْنَ الاَْقْمارُ الْمُنيرَةُ، اَيْنَ الاَْنْجُمُ الزّاهِرَةُ، اَيْنَ اَعْلامُ الدّينِ وَقَواعِدُ الْعِلْمِ، اَيْنَ بَقِيَّةُ اللهِ الَّتي لا تَخْلُو مِنَ الْعِتْرَةِ الْهادِيـَةِ، اَيـْنَ الـْمُعَدُّ لِـقَطْعِ دابِرِ الظَّلَمَةِ، اَيْنَ الْمُنْتَظَرُ لاِِقامَةِ الاَْمْتِ وَاْلعِوَجِ، اَيْنَ الْمُرْتَجى لاِزالَةِ الْجَوْرِ وَالْعُدْوانِ، اَيْنَ الْمُدَّخَرُ لِتَجْديدِ الْفَرآئِضِ و َالسُّنَنِ، اَيْنَ الْمُتَخَيَّرُ لاِِعادَةِ الْمِلَّةِ وَالشَّريعَةِ، اَيْنَ الْمُؤَمَّلُ لاِِحْياءِ الْكِتابِ وَحُدُودِهِ، اَيْنَ مُحْيي مَعالِمِ الدّينِ وَاَهْلِهِ، اَيْنَ قاصِمُ شَوْكَةِ الْمُعْتَدينَ، اَيْنَ هادِمُ اَبْنِيَةِ الشِّرْكِ وَالنِّفاقِ، اَيْنَ مُبيدُ اَهْلِ الْفُسُوقِ وَالْعِصْيانِ وَالطُّغْيانِ، اَيْنَ حاصِدُ فُرُوعِ الْغَيِّ وَالشِّقاقِ (النِفاقِ)، اَيْنَ طامِسُ آثارِ الزَّيْغِ وَالاَْهْواء،ِ اَيْنَ قاطِعُ حَبائِلِ الْكِذْبِ (الكَذِبِ) وَالاِْفْتِراءِ، اَيْنَ مُبيدُ الْعُتاةِ وَالْمَرَدَةِ، اَيْنَ مُسْتَأصِلُ اَهْلِ الْعِنادِ وَالتَّضْليلِ وَالاِْلْحادِ، اَيْنَ مُـعِزُّ الاَْوْلِياءِ وَمُذِلُّ الاَْعْداءِ،
Di manakah dia pemersatu kalimat takwa? Di manakah dia pintu Allah yang harus diketuk? Di manakah dia Sang Wajhullahi tempat para auliya menghadap? Di manakah dia tali yang terjulur dari langit hingga bumi? Di manakah dia pemilik hari kemenangan dan pengibar bendera hidayah? Di manakah dia pemersatu kebajikan dan keridhaan? Di manakah dia penuntut darah para nabi dan putra-putra mereka? Di manakah dia penuntut darah orang yang terbunuh di Karbala? Di manakah dia yang memenangkan peperangan melawan musuh-musuh dan para pendustanya? Di manakah dia yang menjadikan orang yang kesulitan terkabul doanya? Di manakah dia pempimpin para makhluk yang bijak dan bertakwa? Di mankah dia putra Nabi al-Musthafa, putra Ali al-Murtadha, putra Khadijah al-Garra, putra Fathimah al-Kubra? Demi ayah, ibu, dan jiwaku, hanya untukmulah keberpihakan perlindungan dan pembelaan(ku)! Wahai putra para pemimpin! Wahai putra orang-orang mulia! Wahai putra para petunjuk kebenaran! Wahai putra para pilihan yang terdidik! Wahai putra orang-orang terhormat yang mulia! Wahai putra orang-orang bersih yang suci! Wahai putra para dermawan yang suci!
اَيْنَ جامِعُ الْكَلِمَةِ (الكَلِمِ)عَلَى التَّقْوى، اَيْنَ بابُ اللهِ الَّذى مِنْهُ يُؤْتى، اَيْنَ وَجْهُ اللهِ الَّذى اِلَيْهِ يَتَوَجَّهُ الاَْوْلِياءُ، اَيْنَ السَّبَبُ الْمُتَّصِلُ بَيْنَ الاَْرْضِ وَالسَّماءِ، اَيْنَ صاحِبُ يَوْمِ الْفَتْحِ وَناشِرُ رايَةِ الْهُدى، اَيْنَ مُؤَلِّفُ شَمْلِ الصَّلاحِ وَالرِّضا، اَيْنَ الطّالِبُ بِذُحُولِ الاَْنْبِياءِ وَاَبْناءِ الاَْنْبِياءِ، اَيْنَ الطّالِبُ (المُطالِبُ) بِدَمِ الْمَقْتُولِ بِكَرْبَلاءَ، اَيْنَ الْمَنْصُورُ عَلى مَنِ اعْتَدى عَلَيْهِ وَافْتَرى، اَيْنَ الْمُضْطَرُّ الَّذي يُجابُ اِذا دَعا اَيْنَ صَدْرُ الْخَلائِقِ ذُوالْبِرِّ وَالتَّقْوى، اَيْنَ ابْنُ النَّبِىِّ الْمُصْطَفى، وَابْنُ عَلِيٍّ الْمُرْتَضى، وَابْنُ خَديجَةَ الْغَرّآءِ، وَابْنُ فاطِمَةَ الْكُبْرى، بِاَبي اَنْتَ وَاُمّي وَنَفْسي لَكَ الْوِقاءُ وَالْحِمى، يَا بْنَ السّادَةِ الْمُقَرَّبينَ، يَا بْنَ النُّجَباءِ الاَْكْرَمينَ، يَا بْنَ الْهُداةِ الْمَهْدِيّينَ (المُهْتَدينَ)، يَا بْنَ الْخِيَرَةِ الْمُهَذَّبينَ، يَا بْنَ الْغَطارِفَةِ الاَْنْجَبينَ، يَا بْنَ الاَْطائِبِ الْمُطَهَّرينَ (المُتَطَهْريِِنَ)، يَا بْنَ الْخَضارِمَةِ الْمُنْتَجَبينَ،
Wahai putra para pembesar yang mulia! Wahai putra purnama-purnama yang bersinar! Wahai putra pelita-pelita yang benderang! Wahai putra lampu-lampu pijar angkasa! Wahai putra bintang-bintang gemilang! Wahai putra jalan-jalan terang! Wahai putra panji-panji berkibar! Wahai putra ilmu-ilmu sempurna! Wahai putra sunah-sunah masyhur! Wahai putra ajaran-ajaran yang diwariskan! Wahai putra mukjizat-mukjizat! Wahai putra bukti-bukti nyata! Wahai putra jalan yang lurus! Wahai putra berita yang besar! Wahai putra yang disebut di dalam al-Quran di sisi Allah Yang Mahatinggi lagi Maha Bijaksana! Wahai putra ayat-ayat dan Bayyinat! Wahai putra dalil-dalil yang jelas! Wahai putra bukti-bukti yang nyata dan terang! Wahai putra nikmat-nikmat yang tercurah! Wahai putra Thaha dan Muhkamat! Wahai putra Yâsîn dan Dzariyat! Wahai putra Thur dan ‘Adiyat! Wahai putra dia yang didekatkan di antara dua busur atau lebih dekat dari itu, dekat dengan Allah Zat Yang Mahatinggi! Oh… di manakah gerangan dikau berada? Tanah dan belahan bumi manakah tempat dikau berpijak? Radhawa-kah dia atau lainnya atau mungkin bukit Thuwa?
يَا بْنَ الْقَماقِمَةِ الاَْكْرَمينَ (الأكْبَرينَ)، يَا بْنَ الْبُدُورِ الْمُنيرَةِ، يَا بْنَ السُّرُجِ الْمُضيئَةِ، يَا بْنَ الشُّهُبِ الثّاقِبَةِ، يَا بْنَ الاَْنْجُمِ الزّاهِرَةِ، يَا بْنَ السُّبُلِ الْواضِحَةِ، يَا بْنَ الاَْعْلامِ الّلائِحَةِ، يَا بْنَ الْعُلُومِ الْكامِلَةِ، يَا بْنَ السُّنَنِ الْمَشْهُورَةِ، يَا بْنَ الْمَعالِمِ الْمَأثُورَةِ، يَا بْنَ الْمُعْجِزاتِ الْمَوْجُودَةِ، يَا بْنَ الدَّلائِلِ الْمَشْهُودَةِ (المَشْهُورَةِ)، يَا بْنَ الصـِّراطِ الْمُسْتَقيمِ، يَا بْنَ النَّبَأِ الْعَظيمِ، يَا بْنَ مَنْ هُوَ في اُمِّ الْكِتابِ لَدَى اللهِ عَلِيٌّ حَكيمٌ، يَا بْنَ الآياتِ وَالْبَيِّناتِ، يَا بْنَ الدَّلائِلِ الظّاهِراتِ، يَا بْنَ الْبَراهينِ الْواضِحاتِ الْباهِراتِ، يَا بْنَ الْحُجَجِ الْبالِغاتِ، يَا بْنَ النِّعَمِ السّابِغاتِ، يَا بْنَ طه وَالْـمُحْكَماتِ، يَا بْنَ يس وَالذّارِياتِ، يَا بْنَ الطُّورِ وَالْعادِياتِ، يَا بْنَ مَنْ دَنا فَتَدَلّى فَكانَ قابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنى دُنُوّاً وَاقْتِراباً مِنَ الْعَلِيِّ الاَْعْلى، لَيْتَ شِعْري اَيْنَ اسْتَقَرَّتْ بِكَ النَّوى، بَلْ اَيُّ اَرْض تُقِلُّكَ اَوْ ثَرى، اَبِرَضْوى اَوْ غَيْرِها اَمْ ذي طُوى،
Sungguh terasa berat bebanku saat melihat orang-orang sementara engkau tak terlihat olehku, tiada kudengar bisikan maupun rintihanmu! Sungguh terasa beban deritaku berat saat mengetahui segala musibah yang menimpamu, sementara rintihan dan ratapanku tak menambah manfaat bagimu! Demi jiwaku, engkaulah yang digaibkan yang tak pernah ingin kami lupakan! Demi jiwaku, engkaulah harapankami yang tak kunjung sirna, Demi jiwaku, engkaulah harapan para pengharap, Mukmin maupun Mukminah tergetar karena mengingatmu! Demi jiwaku, engkaulah puncak kemuliaan yang tak terlampaui! Demi jiwaku, engkaulah puncak kehormatan yang tak ternilai! Demi jiwaku, engkaulah sumber yang dikaruniai tiada bandingnya! Demi jiwaku, engkaulah wujud kesempurnaan yang terpadankan! Sampai kapankah kegelisahanku berlangsung karena menantimu wahai penghuluku? Dengan untaian kata dan ungkapan apa harus kugambarkan dirimu? Berat kiranya bagiku mendapat jawaban pembicaraanmu! Betapa pedih deritaku saat menangisimu sementara orang-orang menghinakanmu! Betapa pedih deritaku mengetahui semua yang menimpamu namun tidak menimpa mereka! Adakah yang menolongku, hingga kuperpanjang keluhan dan tangisan ini? Adakah orang yang menghentikan rintihannya untuk kulanjutkan rintihannya! Adakah air mata yang kering untuk kualirkan lagi air mataku?
عَزيزٌ عَلَيَّ اَنْ اَرَى الْخَلْقَ وَلا تُرى وَلا اَسْمَعُ لَكَ حَسيساً وَلا نَجْوى، عَزيزٌ عَلَيَّ اَنْ (لا تُحِيطَ بِِيَ دُونكَ) تُحيطَ بِكَ دُونِيَ الْبَلْوى وَلا يَنالُكَ مِنّي ضَجيجٌ وَلا شَكْوى، بِنَفْسي اَنْتَ مِنْ مُغَيَّبٍ لَمْ يَخْلُ مِنّا، بِنَفْسي اَنْتَ مِنْ نازِحٍ ما نَزَحَ (يَنْزِحُ) عَنّا، بِنَفْسي اَنْتَ اُمْنِيَّةُ شائِقٍ يَتَمَنّى، مِنْ مُؤْمِن وَمُؤْمِنَةٍ ذَكَرا فَحَنّا، بِنَفْسي اَنْتَ مِنْ عَقيدِ عِزٍّ لايُسامى، بِنَفْسي اَنْتَ مِنْ اَثيلِ مَجْدٍ لا يُجارى، بِنَفْسي اَنْتَ مِنْ تِلادِ نِعَمٍ لا تُضاهى، بِنَفْسي اَنْتَ مِنْ نَصيفِ شَرَف لا يُساوى، اِلى مَتى اَحارُ فيكَ يا مَوْلايَ وَاِلى مَتي، وَاَىَّ خِطابٍ اَصِفُ فيكَ وَاَيَّ نَجْوى، عَزيزٌ عَلَيَّ اَنْ اُجابَ دُونَكَ وَاُناغى، عَزيزٌ عَلَيَّ اَنْ اَبْكِيَكَ وَيَخْذُلَكَ الْوَرى، عَزيزٌ عَلَيَّ اَنْ يَجْرِيَ عَلَيْكَ دُونَهُمْ ما جَرى، هَلْ مِنْ مُعينٍ فَاُطيلَ مَعَهُ الْعَويلَ وَالْبُكاءَ، هَلْ مِنْ جَزُوعٍ فَاُساعِدَ جَزَعَهُ اِذا خَلا، هَلْ قَذِيَتْ عَيْنٌ فَساعَدَتْها عَيْني عَلَى الْقَذى،
Adakah jalan untuk menemuimu wahai putra Ahmad? Akankah suatu hari kita kan bertemu? Kapankah kiranya kami datang ke telagamu untuk meminum airnya hingga dahaga terlepas? Kapankah kiranya kami dapat meneguk segarnya airmu? Sungguh telah lama dahaga ini mencekik! Kapankah kita kita berkumpul sepanjang hari sehingga tentram hati ini? Kapankah kita berjumpa? Sungguh panji kemenanganmu telah nampak, akankah engkau melihat kami mengelilingimu saat kau pimpin manusia! Sungguh telah engkau bentangkan keadilan di muka bumi dan engkau timpakan kepada musuh-musuhmu azab dan kehinaan! ngkau binasakan orang yang menerjang batas dan penentang kebenaran! Engkau musnahkan orang-orang congkak! Engkau cabut akar-akar para penindas! Saat itulah kami berucap, “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam!” Ya Allah, Engkaulah Pengurai segala kesulitan dan petaka! Kepada-Mu aku memohon pertolongan karena hanya Engkaulah pertolongan itu, Engkaulah Tuhan dunia-akhirat! Maka tolonglah hamba-Mu ini yang memohon pertolongan! Pertemukanlah dia dengan pemimpinnya, wahai Yang Mahakuat! Hilangkanlah rasa putusasanya dan sejukkanlah rasa dahaganya, wahai Penguasa Arsy Tempat kembali!
هَلْ اِلَيْكَ يَا بْنَ اَحْمَدَ سَبيلٌ فَتُلْقى، هَلْ يَتَّصِلُ يَوْمُنا مِنْكَ بِعِدَةٍ فَنَحْظى، مَتى نَرِدُ مَناهِلَكَ الرَّوِيَّةَ فَنَرْوى، مَتى نَنْتَقِعُ مِنْ عَذْبِ مائِكَ فَقَدْ طالَ الصَّدى، مَتى نُغاديكَ وَنُراوِحُكَ فَنُقِرَّ عَيْناً (فَتَقُرُ عًُيًُوننا)، مَتى تَرانا وَنَراكَ وَقَدْ نَشَرْتَ لِواءَ النَّصْرِ تُرى، اَتَرانا نَحُفُّ بِكَ وَاَنْتَ تَاُمُّ الْمَلاََ وَقَدْ مَلأْتَ الاَْرْضَ عَدْلاً وَاَذَقْتَ اَعْداءَكَ هَواناً وَعِقاباً، وَاَبَرْتَ الْعُتاةَ وَجَحَدَةَ الْحَقِّ، وَقَطَعْتَ دابِرَ الْمُتَكَبِّرينَ، وَاجْتَثَثْتَ اُصُولَ الظّالِمينَ، وَنَحْنُ نَقُولُ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعالَمينَ، اَللّـهُمَّ اَنْتَ كَشّافُ ْالكُرَبِ وَالْبَلْوى، وَاِلَيْكَ اَسْتَعْدى فَعِنْدَكَ الْعَدْوى، وَاَنْتَ رَبُّ الاْخِرَةِ وَالدُّنْيا (الاُول?)، فَاَغِثْ يا غِياثَ الْمُسْتَغيثينَ عُبَيْدَكَ الْمُبْتَلى، وَاَرِهِ سَيِّدَهُ يا شَديدَ الْقُوى، وَاَزِلْ عَنْهُ بِهِ الاَْسى وَالْجَوى، وَبَرِّدْ غَليلَهُ يا مَنْ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوى، وَمَنْ اِلَيْهِ الرُّجْعى وَالْمُنْتَهى،
Ya Allah, kamilah hamba-hamba yang merindukan wali-Mu yang mengingatkan kami kepada-Mu dan kepada Nabi-Mu! Engkau jadikan dia benteng dan tempat kami bernaung! Engkau tegakkan dia sebagai sendi iman bagi orang-orang Mukmin di antara kami! Maka sampaikanlah salam hormat kami kepadanya dan tambahkanlah dengan itu kehormatan bagi kami, wahai Tuhan kami! Jadikanlah keberadaannya di antara kami keberadaan yang tetap! Sempurnakanlah nikmat-Mu dengan menjadikannya pemimpin kami, hingga Engkau anugerahkan kepada kami surga-Mu dan kebersamaan dengan para syuhada yang ikhlas menuju-Mu! Ya Allah, anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad! Anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad kakeknya dan utusan-Mu sang pemimpin agung, kepada ayahnya sang pemimpin penerus, kepada neneknya Shiddiqah yang agung, Fathimah putri Muhammad, kepada para pilihan-Mu dari pendahulu-pendahulunya yang baik! Baginya shalawat-Mu yang lebih utama, sempurna, langgeng dan lebih banyak dari shalawat yang Engkau anugerahkan kepda siapa pun juga dari pilihan-Mu! Anugerhakanlah kepadanmya shalawat-Mu yang tak berbilang, yang tak berbatas dan tak berakhir! Ya Allah, bersamanya tegakkanlah kebenaran, hancurkanlah kebatilan, menangkanlah wali-wali-Mu, dan hinakanlah musuh-musuh-Mu! Sambungkanlah tali penghubung antara kami dengannya, agar kami dapat berkumpul dengan para pendahulunya!
اَللّـهُمَّ وَنَحْنُ عَبيدُكَ التّائِقُونَ (الشائقون) اِلى وَلِيِّكَ الْمُذَكِّرِ بِكَ وَبِنَبِيِّكَ، خَلَقْتَهُ لَنا عِصْمَةً وَمَلاذاً، وَاَقَمْتَهُ لَنا قِواماً وَمَعاذاً، وَجَعَلْتَهُ لِلْمُؤْمِنينَ مِنّا اِماماً، فَبَلِّغْهُ مِنّا تَحِيَّةً وَسَلاماً، وَزِدْنا بِذلِكَ يارَبِّ اِكْراماً، وَاجْعَلْ مُسْتَقَرَّهُ لَنا مُسْتَقَرّاً وَمُقاماً، وَاَتْمِمْ نِعْمَتَكَ بِتَقْديمِكَ اِيّاهُ اَمامَنا حَتّى تُورِدَنا جِنانَكَ (جَنّاتِكَ) وَمُرافَقَةَ الشُّهَداءِ مِنْ خُلَصائِكَ، اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَصَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ جَدِّهِ وَرَسُولِكَ السَّيِّدِ الاَكْبَرِ، وَعَلى اَبيهِ السَّيِّدِ الاَصْغَرِ، وَجَدَّتِهِ الصِّدّيقَةِ الْكُبْرى فاطِمَةَ بِنْتِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ، وَعَلى مَنِ اصْطَفَيْتَ مِنْ آبائِهِ الْبَرَرَةِ، وَعَلَيْهِ اَفْضَلَ وَاَكْمَلَ وَاَتَمَّ وَاَدْوَمَ وَاَكْثَرَ وَاَوْفَرَ ما صَلَّيْتَ عَلى اَحَدٍ مِنْ اَصْفِيائِكَ وَخِيَرَتِكَ مِنْ خَلْقِكَ، وَصَلِّ عَلَيْهِ صَلاةً لا غايَةَ لِعَدَدِها وَلا نِهايَةَ لِمَدَدِها وَلا نَفادَ لاَِمَدِها، اَللّـهُمَّ وَاَقِمْ بِهِ الْحَقَّ وَاَدْحِضْ بِهِ الْباطِلَ وَاَدِلْ بِهِ اَوْلِياءَكَ وَاَذْلِلْ بِهِ اَعْداءَكَ وَصِلِ اللّهُمَّ بَيْنَنا وَبَيْنَهُ وُصْلَةً تُؤَدّى اِلى مُرافَقَةِ سَلَفِهِ،
Jadikanlah kami orang-orang yang berlari kepadanya dan berada di bawah naungannya! Bantulah kami untuk menunaikan hak-haknya, bersungguh-sungguh menaatinya dan menjauhi larangannya, serta anugerahkan kepada kami keridhaannya! Anugerahkanlah kepada kami kelembutan, kasih-sayang, doa, dan kebaikannya sehingga keluasan rahmat-Mu dan kesuksesan di sisi-Mu dapat kuperoleh karenanya! Jadikanlah dia sebab diterimanya shalat kami, diampuninya dosa-dosa kami, dikabulkannya doa kami, melimpahnya rezeki kami, terobatinya kegelisahan kami dan terpenuhinya kebutuhan kami! Sambutlah kami dengan wajah-Mu yang mulia! Terimalah taqarub kami kepada-Mu! Pandanglah kami dengan pandangan penuh rahmat yang menyempurnakan kemuliaan kami di sisi-Mu! Kemudian jangan Engkau memalingkannya dari kami demi kemurahan-Mu! Berilah kami minum dari telaga Haudh milik kakeknya saw dengan cawan dan tangannya, minuman yang menyegarkan dan membahagiakan yang menghilangkan dahaga selama-lamanya, wahai Yang Maha Pengasih dari para pengasih!
وَاجْعَلْنا مِمَّنْ يَأخُذُ بِحُجْزَتِهِمْ، وَيَمْكُثُ في ظِلِّهِمْ، وَاَعِنّا عَلى تَأدِيَةِ حُقُوقِهِ اِلَيْهِ، وَالاْجْتِهادِ في طاعَتِهِ، وَاجْتِنابِ مَعْصِيَتِهِ، وَامْنُنْ عَلَيْنا بِرِضاهُ، وَهَبْ لَنا رَأَفَتَهُ وَرَحْمَتَهُ وَدُعاءَهُ وَخَيْرَهُ مانَنالُ بِهِ سَعَةً مِنْ رَحْمَتِكَ وَفَوْزاً عِنْدَكَ، وَاجْعَلْ صَلاتَنا بِهِ مَقبُولَةً، وَذُنُوبَنا بِهِ مَغْفُورَةً، وَدُعاءَنا بِهِ مُسْتَجاباً وَاجْعَلْ اَرْزاقَنا بِهِ مَبْسُوطَةً، وَهُمُومَنا بِهِ مَكْفِيَّةً، وَحَوآئِجَنا بِهِ مَقْضِيَّةً، وَاَقْبِلْ اِلَيْنا بِوَجْهِكَ الْكَريمِ وَاقْبَلْ تَقَرُّبَنا اِلَيْكَ، وَانْظُرْ اِلَيْنا نَظْرَةً رَحيمَةً نَسْتَكْمِلُ بِهَا الْكَرامَةَ عِنْدَكَ، ثُمَّ لا تَصْرِفْها عَنّا بِجُودِكَ، وَاسْقِنا مِنْ حَوْضِ جَدِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ بِكَأسِهِ وَبِيَدِهِ رَيّاً رَوِيّاً هَنيئاً سائِغاً لا ظَمَاَ بَعْدَهُ يا اَرْحَمَ الرّاحِمينَ.

Catatan Kaki

  1. Shadr Jawadi, Dāirah al-Ma'ārif Tasyayyu', jld. 7, hlm. 535.
  2. Sayid Ibnu Thawus, Iqbāl, hlm. 604-609.
  3. Mazār ibnu Masyhadi, hlm. 537-584.
  4. Majlisi, Bihār, jld. 99, hlm. 104.
  5. Zād al-Ma'ād, hlm. 303.
  6. Sayid Ibnu Thawus, Iqbāl, hlm. 604-609.
  7. Sayid bin Thawus, Iqbal al-A'mal, hlm. 504-513
  8. Shadr Jawadi, Dāirah al-Ma'ārif Tasyayyu', jld. 7, hlm. 535.

Daftar Pustaka

  • Ibnu Masyhadi, Muhammad bin Ja'far, al-Mazār al-Kabir, Jāmi'ah Mudarrisin, 1419 H.
  • Ibnu Thawus, Sayid Radhiyuddin. Iqbāl alA'māl. Beirut: Muassasah al-A'lami li al-Mathbu'āt, 1417 H.
  • Majlisi, Muhammad Baqir, Bihār al-Anwār. Beirut: Dār Ihyā' al-Turāts al-Arabi, 1403 H.
  • Majlisi,Muhammad Baqir, Zād al-Ma'ād. Beirut: Alauddin A'lami, 1423 H / 2003 M.
  • Shadr Haji Jawadi, Ahmad. Dāirah al-Ma'ārif Tasyayyu, jld. 7. Teheran: Nasyre Syahid Hasan Muhibbi, 1380 S.