Doa Kedua Belas Shahifah Sajjadiyah

Prioritas: c, Kualitas: b
tanpa foto
tanpa infobox
tanpa alih
Dari wikishia
Doa, Munajat dan Ziarah

Doa Kedua Belas Shahifah Sajjadiyah termasuk dari doa-doa Shahifah Sajjadiyah Imam Sajjad as mengenai pengakuan akan dosa dan permohonan taubat dari sisi Allah. Imam Sajjad as dalam doa ini juga menyampaikan faktor-faktor dicabutnya taufik untuk berdoa, karakteristik para hamba yang dicintai Allah, dibukanya jalan taubat dan keadaan-keadaan manusia yang bertaubat.

Doa keduabelas telah dijelaskan dengan bahasa Persia di dalam kitab-kitab syarah Shahifah Sajjadiyah seperti Deyare Asyeqan karya Husain Anshariyan dan Syuhud wa Syenakht karya Hasan Mamduhi Kermansyahi, dan juga dijelaskan dengan bahasa Arab di dalam kitab Riyadh al-Salikin karya Sayid Alikhan Madani.

Pelajaran-Pelajaran

Tema asli doa keduabelas Shahifah Sajjadiyah mengenai pengakuan terhadap dosa, permohonan untuk kembali kepada Allah, faktor-faktor pencabutan taufik untuk berdoa, karakteristik hamba-hamba yang bertaubat dan kriteria-kriteria hamba Allah yang paling baik.[1] Pelajaran-pelajaran doa ini yang keluar dari lisan Imam Sajjad as dalam enam belas untaian[2] adalah sebagai berikut:

  • Faktor-faktor pencabutan taufik untuk berdoa: malas dalam menjalankan perintah Ilahi dan lalai dalam melakukan kewajiban, segera kepada larangan Allah, dan tidak mensyukuri nikmat (kufur nikmat)
  • Karunia Ilahi merupakan faktor pendorong hamba untuk berperasangka baik kepada Allah saw dan memohon kepada-Nya
  • Kebutuhan dan kelemahan zat makhluk di hadapan Allah (mengakui kehambaan)
  • Memohon taufik Ilahi untuk selamat dari dosa dan maksiat
  • Kekhawatiran terhadap konsekuensi-konsekuensi dosa dan maksiat (hakikat maksiat dan konsekuensinya)
  • Terbukanya jalan taubat bagi hamba pendosa
  • Pemanfaatan kesempatan bertaubat
  • Keadaan-keadaan hamba yang bertaubat: merunduk karena rendah hati, kaki bergetar, air mata mengalir dll.
  • Mengharap ampunan dan pemaafan Ilahi (Lebih dahulu kasih sayang Allah atas murka-Nya dengan taubat hamba)
  • Upaya menarik kasih sayang dan ampunan Ilahi
  • Mengakui kekurangan di hadapan Ilahi
  • Kriteria-kriteria hamba yang paling baik dan dicintai: tidak membangkang dan tidak sombong, tidak bersikeras melakukan dosa dan mewajibkan istigfar atas dirinya
  • Tawakkal kepada Allah dan meminta ampunan dari sifat sombong dan bersikeras atas dosa-dosa
  • Berlindung kepada Allah dari efek-efek dosa dan berharap kepada-Nya
  • Bertawakkal dan berlindung kepada Allah serta menampakkan kerendahan hati di hadapan kebenaran
  • Berlindung kepada Allah merupakan satu-satunya jalan kemenangan dan kesuksesan
  • Memanfaatkan nikmat-nikmat Ilahi sekalipun hamba-hamba pendosa
  • Menzalimi diri sendiri dengan melakukan dosa dan meremehkan kehormatan Ilahi
  • Kesenangan Allah terhadap amal hamba yang sedikit dan banyaknya balasan-Nya.[3]

Syarah-syarah

Doa keduabelas Shahifah Sajjadiyah telah dijelaskan secara detail dengan bahasa Persia dalam beberapa kitab seperti Deyare Asyeqan karya Husain Anshariyan.[4] Doa ini juga diberi penjelasan dengan bahasa Persia dalam kitab Syuhud wa Syenakht karya Muhammad Hasan Mamduhi Kermansyahi,[5] Syarh wa Tarjumeh Shahifah Sajjadiyah karya Sayid Ahmad Fahri[6] dan beberapa kitab yang lain.

Doa keduabelas juga dijabarkan dengan bahasa Arab dalam syarah-syarah Arab, di antaranya Riyadh al-Salikin karya Sayid Alikhan Madani,[7] Fi Zhilal al-Shahifah al-Sajjadiyah karya Muhammad Jawad Mughniyah,[8]Riyadh al-Arifin karya Muhammad bin Muhammad Darabi[9] dan Afaq al-Ruh karya Sayid Muhammad Husain Fadhlullah.[10] Kosakata-kosakata doa ini juga dijelaskan artinya di dalam syarah literal Ta'liqat ala al-Shahifah al-Sajjadiyah karya Faidh Kasyani.[11]

Teks dan Terjemahan Doa

Doa Kedua Belas Shahifah Sajjadiyah
Terjemahan Teks Arab
Doa Imam Sajjad as menyampaikan pengakuan dan memohonkan ampunan Allah swt.
وَ كَانَ مِنْ دُعَائِهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي الاِعْتِرَافِ وَ طَلَبِ التَّوْبَةِ إِلَي اللهِ تَعَالَي
Ya Allah Tiga hal mencegahku dan satu hal mendesakku untuk bermohon pada-Mu
اللَّهُمَّ إِنَّهُ يَحْجُبُنِي عَنْ مَسْأَلَتِكَ خِلَالٌ ثَلَاثٌ ، وَ تَحْدُونِي عَلَيْهَا خَلَّةٌ وَاحِدَةٌ
Tak sanggup kusampaikan doa karena seringnya aku melalaikan perintah-Mu karena cepatnya aku melakukan larangan-Mu karena kurangnya aku mensyukuri nikmat-Mu
يَحْجُبُنِي أَمْرٌ أَمَرْتَ بِهِ فَأَبْطَأْتُ عَنْهُ ، وَ نَهْيٌ نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَأَسْرَعْتُ إِلَيْهِ ، وَ نِعْمَةٌ أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ فَقَصَّرْتُ فِي شُكْرِهَا
Namun kuberanikan diriku bermohon pada-Mu karena (aku tahu) Engkau amat Pemurah kepada mereka yang menghadap-Mu dan menemui-Mu dengan penuh pengharapan semua kebaikan-Mu karunia semua nikmat-Mu anugerah
وَ يَحْدُونِي عَلَى مَسْأَلَتِكَ تَفَضُّلُكَ عَلَى مَنْ أَقْبَلَ بِوَجْهِهِ إِلَيْكَ ، وَ وَفَدَ بِحُسْنِ ظَنِّهِ إِلَيْكَ ، إِذْ جَمِيعُ إِحْسَانِكَ تَفَضُّلٌ ، وَ إِذْ كُلُّ نِعَمِكَ ابْتِدَاءٌ
Inlah aku, Ya Ilahi bersimpuh di pintu keagungan-Mu bergetar berserah diri pada-Mu kusampaikan pada-Mu, betapa pun besar rasa maluku permohonan hamba yang papa jelata
فَهَا أَنَا ذَا ، يَا إِلَهِي ، وَاقِفٌ بِبَابِ عِزِّكَ وُقُوفَ الْمُسْتَسْلِمِ الذَّلِيلِ ، وَ سَائِلُكَ عَلَى الْحَيَاءِ مِنِّي سُؤَالَ الْبَائِسِ الْمُعيِلِ
Tak pernah kuakui anugerah-Mu kecuali dengan menghindari maksiat pada-Mu Padahal setiap saat aku dilimpahi karunia-Mu
مُقِرٌّ لَكَ بِأَنِّي لَمْ أَسْتَسْلِمْ وَقْتَ إِحْسَانِكَ إِلَّا بِالْإِقْلَاعِ عَنْ عِصْيَانِكَ ، وَ لَمْ أَخْلُ فِي الْحَالَاتِ كُلِّهَا مِنِ امْتِنَانِكَ
Ya Ilahi masihkah berguna bagiku pengakuan dosa yang kulakukan dapatkah menolongku pengakuan nista yang kukerjakan Apakah saat ini Engkau telah menjatuhkan murka-Mu Apakah kini pada saat aku berdoa Engkau telah menetapkan kemarahan-Mu
فَهَلْ يَنْفَعُنِي ، يَا إِلَهِي ، إِقْرَارِي عِنْدَكَ بِسُوءِ مَا اكْتَسَبْتُ وَ هَلْ يُنْجِينِي مِنْكَ اعْتِرَافِي لَكَ بِقَبِيحِ مَا ارْتَكَبْتُ أَمْ أَوْجَبْتَ لِي فِي مَقَامِي هَذَا سُخْطَكَ أَمْ لَزِمَنِي فِي وَقْتِ دُعَايَ مَقْتُكَ
Wahai yang mahasuci, (apa pun yang terjadi) aku tak ‘kan berputus asa terhadap-Mu bukankah Engkau telah membukakan bagiku pintu ampunan-Mu Bahkan ingin kusampaikan ucapan hamba yang hina yang meremehkan kebesaran Tuhannya
سُبْحَانَكَ ، لَا أَيْأَسُ مِنْكَ وَ قَدْ فَتَحْتَ لِي بَابَ التَّوْبَةِ إِلَيْكَ ، بَلْ أَقُولُ مَقَالَ الْعَبْدِ الذَّلِيلِ الظَّالِمِ لِنَفْسِهِ الْمُسْتَخِفِّ بِحُرْمَةِ رَبِّهِ
yang dosa-dosanya makin membesar bersama hari-hari hidupnya Sehingga sampailah saat ketika kesempatan berbuat telah terlambat dan maut telah menjemput Yakinlah ia tiada tempat lari dan berlindung kecuali pada naungan-Mu Datanglah ia menghadap-Mu dengan ketulusan taubatnya bersimpuh di hadapan-Mu dengan hati yang bersih suci menyeru-Mu dengan suara parau dan gemetar
الَّذِي عَظُمَتْ ذُنُوبُهُ فَجَلَّتْ ، وَ أَدْبَرَتْ أَيَّامُهُ فَوَلَّتْ حَتَّى إِذَا رَأَى مُدَّةَ الْعَمَلِ قَدِ انْقَضَتْ وَ غَايَةَ الْعُمُرِ قَدِ انْتَهَتْ ، وَ أَيْقَنَ أَنَّهُ لَا مَحِيصَ لَهُ مِنْكَ ، وَ لَا مَهْرَبَ لَهُ عَنْكَ ، تَلَقَّاكَ بِالْإِنَابَةِ ، وَ أَخْلَصَ لَكَ التَّوْبَةَ ، فَقَامَ إِلَيْكَ بِقَلْبٍ طَاهِرٍ نَقِيٍّ ، ثُمَّ دَعَاكَ بِصَوْتٍ حَائِلٍ خَفِيٍّ
Ia merunduk di muka-Mu sampai melengkung punggungnya menunduk di depan-Mu sampai rebah kepalanya Kakinya berguncang karena takutnya pada-Mu Air matanya deras membasahi pipinya Seraya memanggil-Mu: Ya Arhamar-Rahimin Wahai Yang Paling Kasih dari segala yang mengasihi Wahai Yang Paling Sayang kepada para pemohon kasih sayang Wahai Yang Paling Santun kepada para pemohon ampunan WahaiYang Maaf-Nya lebih sering dari siksa-Nya Wahai Yang Rido-Nya lebih besar dari murka-Nya
قَدْ تَطَأْطَأَ لَكَ فَانْحَنَى ، وَ نَكَّسَ رَأْسَهُ فَانْثَنَى ، قَدْ أَرْعَشَتْ خَشْيَتُهُ رِجْلَيْهِ ، وَ غَرَّقَتْ دُمُوعُهُ خَدَّيْهِ ، يَدْعُوكَ بِيَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ، وَ يَا أَرْحَمَ مَنِ انْتَابَهُ الْمُسْتَرْحِمُونَ ، وَ يَا أَعْطَفَ مَنْ أَطَافَ بِهِ الْمُسْتَغْفِرُونَ ، وَ يَا مَنْ عَفْوُهُ أَكْثَرُ مِنْ نَقِمَتِهِ ، وَ يَا مَنْ رِضَاهُ أَوْفَرُ مِنْ سَخَطِهِ
Wahai Yang Selalu Menganugerahkan Ampunan pada makhluk-Nya Wahai Yang Memperbaiki pedosa dengan ampunan Wahai Yang rida dengan amal hamba yang kurang Wahai Yang Membesarkan amal yang kecil Wahai Yang Menjaminkan ijabah doa Wahai Yang menjanjikan sebagus-bagusnya imbalan
وَ يَا مَنْ تَحَمَّدَ إِلَى خَلْقِهِ بِحُسْنِ التَّجَاوُزِ ، وَ يَا مَنْ عَوَّدَ عِبَادَهُ قَبُولَ الْإِنَابَةِ ، وَ يَا مَنِ اسْتَصْلَحَ فَاسِدَهُمْ بِالتَّوْبَةِ وَ يَا مَنْ رَضِيَ مِنْ فِعْلِهِمْ بِالْيَسِيرِ ، وَ يَا مَنْ كَافَى قَلِيلَهُمْ بِالْكَثِيرِ ، وَ يَا مَنْ ضَمِنَ لَهُمْ إِجَابَةَ الدُّعَاءِ ، وَ يَا مَنْ وَعَدَهُمْ عَلَى نَفْسِهِ بِتَفَضُّلِهِ حُسْنَ الْجَزَاءِ
Bukanlah aku pedosa besar yang Engkau maafkan Bukanlah aku pengaku hina yang Engkau terima Bukanlah aku pentaubat zalim yang Engkau ampunkan
مَا أَنَا بِأَعْصَى مَنْ عَصَاكَ فَغَفَرْتَ لَهُ ، وَ مَا أَنَا بِأَلْوَمِ مَنِ اعْتَذَرَ إِلَيْكَ فَقَبِلْتَ مِنْهُ ، وَ مَا أَنَا بِأَظْلَمِ مَنْ تَابَ إِلَيْكَ فَعُدْتَ عَلَيْهِ
Di tempat ini aku bertaubat pada-Mu taubat orang yang menyesali kelalaiannya yang takut karena tumpukan dosanya yang malu karena kelakuannya
أَتُوبُ إِلَيْكَ فِي مَقَامِي هَذَا تَوْبَةَ نَادِمٍ عَلَى مَا فَرَطَ مِنْهُ ، مُشْفِقٍ مِمَّا اجْتَمَعَ عَلَيْهِ ، خَالِصِ الْحَيَاءِ مِمَّا وَقَعَ فيِهِ
yang tahu bahwa memaafkan dosa besar tidaklah menyulitkan-Mu mengampuni kesalahan yang banyak tidak menyusahkan-Mu membebaskan kejahatan yang keji tidak memberatkan-Mu yang tahu bahwa hamba yang paling Engkau cintai adalah hamba yang tidak takabur pada-Mu yang tidak mengulangi maksiat pada-Mu yang membiasakan istighfar
عَالِمٍ لَيْكَ، بِأَنَّ الْعَفْوَ عَنِ الذَّنْبِ الْعَظِيمِ لَا يَتَعَاظَمُكَ ، وَ أَنَّ التَّجَاوُزَ عَنِ الْإِثْمِ الْجَلِيلِ لَا يَسْتَصْعِبُكَ ، وَ أَنَّ احْتِمالَ الْجِنَايَاتِ الْفَاحِشَةِ لَا يَتَكَأَّدُكَ ، وَ أَنَّ أَحَبَّ عِبَادِكَ إِلَيْكَ مَنْ تَرَكَ الاِسْتِكْبَارَ عَلَيْكَ ، وَ جَانَبَ الْاِصْرَارَ ، وَ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ
Aku berlepas diri pada-Mu dari takabur aku berlindung pada-Mu dari mengulangi maksiat aku istighfar pada-Mu dari kekuranganku aku memohon bantuan-Mu dari kelemahanku
وَ أَنَا أَبْرَأُ إِلَيْكَ مِنْ أَنْ أَسْتَكْبِرَ ، وَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُصِرَّ ، وَ أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا قَصَّرْتُ فِيهِ ، وَ أَسْتَعِينُ بِكَ عَلَى مَا عَجَزْتُ عَنْهُ
Ya Allah, limpahkan sejahtera bagi Muhammad dan keluarganya berikan kemampuan padaku untuk melaksanakan perintah-Mu ampuni aku bila melalaikan kewajibanku pada-Mu lindungi aku dari apa yang ditakuti orang yang berbuat salah Sungguh, Engkau penuh ampunan yang diharap maghfirah-Nya yang dikenal maaf-Nya Aku tidak mencari pemenuh hajatku selain-Mu Aku tidak mencari pengampun dosa selain-Mu Tidak, tidak!
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، وَ هَبْ لِي مَا يَجِبُ عَلَيَّ لَكَ ، وَ عَافِنِي مِمَّا أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ ، وَ أَجِرْنِي مِمَّا يَخَافُهُ أَهْلُ الْإِسَاءَةِ ، فَإِنَّكَ مَلِي‌ءٌ بِالْعَفْوِ ، مَرْجُوٌّ لِلْمَغْفِرَةِ ، مَعْرُوفٌ بِالتَّجَاوُزِ ، لَيْسَ لِحَاجَتِي مَطْلَبٌ سِوَاكَ ، وَ لَا لِذَنْبِي غَافِرٌ غَيْرُكَ ، حَاشَاكَ
Aku tidak takut kecuali pada-Mu Engkaulah yang layak ditakuti Engkaulah yang layak mengampuni Limpahkan sejahtera pada Muhammad dan keluarganya Penuhi hajatku Laksanakan dambaku Ampuni dosaku Tenteramkan kecemasan diriku Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu Semuanya mudah bagi-Mu Amin, Rabbal-'alamin
وَ لَا أَخَافُ عَلَى نَفْسِي إِلَّا إِيَّاكَ ، إِنَّكَ أَهْلُ التَّقْوَى وَ أَهْلُ الْمَغْفِرَةِ ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ ، وَ اقْضِ حَاجَتِي ، وَ أَنْجِحْ طَلِبَتِي ، وَ اغْفِرْ ذَنْبِي ، وَ آمِنْ خَوْفَ نَفْسِي ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْ‌ءٍ قَدِيرٌ ، وَ ذَلِكَ عَلَيْكَ يَسِيرٌ ، آمِينَ رَبَّ الْعَالَمِينَ

Catatan Kaki

  1. Mamduhi, Syuhud wa Syenakht, jld. 1, hlm. 505
  2. [ https://www.erfan.ir/farsi/sahifeh12/faraz1 Terjemahan dan penjelasan doa keduabelas Shahifah Sajjadiyah], Situs Erfan
  3. Anshariyan, Deyare Asyeqan, jld. 5, hlm. 129-157; Mamduhi, Syuhud wa Syenakht, jld. 1, hlm. 505-557
  4. Anshariyan, Deyare Asyeqan, jld. 5, hlm. 125-157
  5. Mamduhi, Ketab Syuhud wa Syenakht, jld. 1, hlm. 505-557
  6. Fahri, Syarh wa Tafsir Shahifah Sajjadiyah, jld. 2, hlm. 15-62
  7. Madani Syirazi, Riyadh al-Salikin, jld. 2, hlm. 465-523
  8. Mughniyah, Fi Zhilal al-Shahifah, hlm. 171-181
  9. Darabi, Riyadh al-Arifin, hlm. 145-158
  10. Fadhllah, Afaq al-Ruh, jld. 1, hlm. 299-316
  11. Faidh Kasyani, Ta'liqat ala al-Shahifah al-Sajjadiyah, hlm. 35-38

Daftar Pustaka

  • Anshariyan, Husain. Deyare Asyeqan: Tafsir Jami' Shahifah Sajjadiyah. Teheran: Peyame Azadi, 1373 HS.
  • Darabi, Muhammad bin Muhammad. Riyadh al-Arifin fi Syarh al-Shahifah al-Sajjadiyah. Riset Husain Dargahi. Teheran: Penerbit Uswah, 1379 HS.
  • Fadhlullah, Sayid Muhammad Husain. Afaq al-Ruh. Beirut: Dar al-Malik, 1420 H.
  • Faidh Kasyani, Muhammad bij Murtadha. Ta'liqat ala al-Shahifah al-Sajjadiyah.Teheran: muassasah al-Buhuts wa al-Tahqiqat al-Tsaqafiyah, 1407 H.
  • Fahri, Sayid Ahmad. Syarh wa Tarjumah Shahifah Sajjadiyah. Teheran: Uswah, 1388 HS.
  • Madani Syirazi, Sayid Alikhan. Riyadh al-Salikin fi Syarh Shahifah Sayyid al-Sajidin. Qom: Muassasah al-Nasyr al-Islami, 1435 H.
  • Mughniyah, Muhammad Jawad. Fi Zhilal al-Shahifah al-Sajjadiyah. Qom: Dar al-Kitab al-Islami, 1428 H.
  • Mamduhi Kermanshahi, Hasan. Syuhud wa Syenakht, Terjumeh wa Syarh Shahifah Sajjadiyah, dengan pengantar Ayatullah Jawadi Amoli. Qom: Bustan Ketab, 1388 HS.