Doa Ketiga Puluh Satu Shahifah Sajjadiyah
| Informasi Doa dan Ziarah | |
|---|---|
| Nama Lain | Doa Tobat |
| Tentang | Meminta tobat, Syarat tobat sungguh-sungguh, menjelaskan kondisi pentobat dan cara-cara berlepas diri dari dosa |
| Ma’tsur atau Tidak | Ma'tsur |
| Dinukil dari | Imam Sajjad as |
| Periwayat | Mutawakkil bin Harun |
| Sumber-sumber Syiah | Shahifah Sajjadiyah |
Doa Ketiga Puluh Satu Shahifah Sajjadiyah (bahasa Arab:الدعاء الواحد والثلاثون من الصحيفة السجادية) merupakan salah satu doa Imam Sajjad as yang terkenal, yang di dalamnya terdapat doa berupa permintaan taubat yang sesungguhnya kepada Allah swt.
Dalam doa ini, Imam Sajjad as menyebutkan syarat-syarat tobat yang sejati, Kondisi dan keadaan orang yang benar-benar bertobat, dan cara-cara menghindari dari dosa. Berdasarkan kandungan doa ini, transformasi batin seseorang merupakan syarat lain untuk pertobatan sejati, dan cinta Ilahi adalah benteng pencegah dosa.
Menurut penjelasan Imam Zainal Abidin as, dosa di dunia dan di akhirat merupakan beban yang berat bagi manusia. Selain itu, neraka juga merupakan akibat yang alami dari dosa; Oleh karena itu, seseorang harus selalu meminta pertobatan kepada Tuhan. Meminta syafaat dan pelepasan dari kebodohan dan kesesatan melalui wasilah Muhammad saw dan Keluarganya yang suci as adalah salah satu pengajaran lain dari doa ini.
Buku Athr Ma’rifat: Gul-e Vâzegâni Az Golestan Ma’refat e Tobeh (Parfum Makrifat: Bunga Kosakata dari Taman Bunga Makrifat Tobat) karya Sayid Muhammad Dhiyâ’ Âbâdi ditulis dalam bahasa Persia yang mengulas mengenai uraian doa ketigapuluh satu Shahifah Sajjâdiyah. Doa ini pun sudah ditulis penjelasannya dalam bahasa Persia dan Arab di dalam kitab Syarh-ye Shahifah Sajjadiyyeh.
| Doa, Munajat dan Ziarah |
Ziarah
Ziarah Asyura • Ziarah Warits • Ziarah Arbain • Ziarah Aminullah • Ziarah Al Yasin • Ziarah Jami'ah Kabirah • |
Pengajaran Doa
Tema utama doa ketigapuluh satu Shahifah Sajjadiyah adalah permintaan tobat kepada Allah swt. Doa taubat digambarkan sebagai salah satu doa paling cemerlang dan unggul dari Shahifah Sajjadiyyah.[1] Dalam doa ini, Imam Sajjad as telah menyebutkan jenis-jenis dosa, keadaan dan kondisi orang yang bertaubat, dan syarat-syarat taubat yang sejati.[2] Secara ringkas pengajaran doa ini adalah sebagai berikut:
- Tuhan di atas jangkauan penyifatan orang yang menyifatkan-Nya. (Ketidakmampuan penyifatan orang yang menyifatkan-Nya)
- Neraka adalah akibat alami dari dosa.
- Tuhan adalah harapan utama bagi mereka yang berharap.
- Tuhan tidak menyia-nyiakan pahala orang saleh.
- Rasa takut seorang hamba dihadapan Tuhannya
- Tuhan adalah ketakutan terbesar para jamaah dan akhir dari segala ketakutan bagi orang-orang saleh.
- Keberadaan manusia berada di tangan kekuasaan Tuhan.
- Pengakuan kesalahan dan dosa di hadapan Tuhan.
- Transformasi batin manusia adalah syarat pertobatan sejati.
- Akibat dosa akan menimpa manusia di dunia dan di akhirat.
- Pelepasan buta hati merupakan awal dari pertobatan. (yakni terbiasa dengan kenikmatan berdosa dapat menghalangi pertobatan.)
- Pengharapan akan pengampunan Tuhan adalah bagian dari sebab terjadinya pertobatan.
- Ketidaktahuan akan kekuasaan Tuhan dan ketidakpercayaan terhadap nikmat-Nya adalah akibat dari kendali setan atas manusia.
- Keadaan bertobat yang sejati: (penyerahan dan kerendahan hati di hadapan Tuhan, mata berkaca-kaca, permohonan yang tulus dan penyesalan atas umur yang habis karena dosa).
- Pengampunan dosa besar ada di tangan Tuhan.
- Tuhan telah berjanji kepada hamba-hamba-Nya bahwa doa-doa mereka akan dikabulkan.
- Tuhan tidak terburu-buru menghukum dosa hambanya.
- Cara-cara menghilangkan dosa (kemantapan dan konsistensi manusia dalam ketaatan dan ibadah, terhindar dari lereng licin dosa, berlindung pada Allah yang menutupi cacat dan mencuci hati dari kekeruhan dosa).
- Kasih sayang Tuhan bagi mereka yang bertobat.
- Syarat-syarat taubat yang sejati (taubat atas dosa lahir dan batin, taubat dari kesalahan masa lalu dan masa kini, perjanjian dengan Tuhan untuk tidak kembali berbuat dosa, penyucian hati dari karat dosa dan penyesalan dosa).
- Pertobatan sejati, berpaling kepada Tuhan dengan rasa malu dan harapan.
- Pertobatan sejati, disertai rasa percaya dan sangat mengingini anugerah Tuhan.
- Taubat yang sejati, dengan menghilangkan keinginan terhadap selain Allah dan tidak takut kepada selain Allah.
- Meminta taufik dan keberhasilan dalam melakukan pekerjaan yang dicintai Allah Swt.
- Cinta Ilahi adalah benteng kuat yang mencegah dosa.
- Mohon untuk teguh dalam niat penghambaan.
- Berjanji pada Tuhan untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak disukai-Nya.
- Menjamin untuk tidak melakukan hal-hal yang dikutuk Tuhan.
- Membuat perjanjian dengan Tuhan untuk menghindari segala dosa.
- Daya tahan pertobatan hanya jika dilihat dari pemeliharaan dan perlindungan Tuhan.
- Meminta pertobatan yang menyucikan dosa masa lalu dan melindungi dari dosa masa depan.
- Bertaubat meminta kekebalan dari azab Tuhan.
- Meminta pertobatan dari segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak dan kasih sayang Tuhan.
- Meminta dengan kemuliaan Tuhan atas permohonan hamba yang rendah dan hina ini.
- Pengakuan penyesalan dan tekad meninggalkan dosa serta meminta pengampunan sebagai bukti pertobatan.
- Doa untuk memberikan kompensasi atas hak-hak masyarakat yang terlupakan.
- Berlindung kepada Tuhan agar tidak kembali berbuat dosa.
- Meminta maaf kepada Tuhan atas ketidaktahuan
- Bertobat dari tindakan yang menjauhkan manusia dari kasih sayang Tuhan.
- Meminta syafaat meski tidak layak menerimanya.
- Memohon syafaat melalui rahmat dan kemurahan hati Tuhan.
- Pengakuan ketiadaan pelindung dari azab Ilahi.
- Langit dan bumi menjadi saksi pertobatan.
- Berargumen ke hadirat Tuhan untuk meminta supaya doa dikabulkan.
- Meminta pembebasan manusia dari kebodohan dan kesesatan dengan wasilah Nabi Agung Muhammad dan keluarganya.[3]
Syarah Doa
Buku Athr Ma'rifat: Gul e Vâzegâni Az Golestan Ma'refat e Tobeh (Parfum Makrifat: Bunga Kosakata dari Taman Bunga Makrifat Tobat) karya Sayyid Mohammad Dhiyâ’ Âbâdi ditulis dalam bahasa Persia yang mengulas mengenai uraian doa ketiga puluh satu Sahifah Sajjâdiyah. Buku tersebut dipulikasikan oleh Penerbit Yayasan Amal Al-Zahra sa Tehran, pada tahun 2014.[4]
Doa ini dijelaskan dalam berbagai macam syarah dan penjelasan terhadap Shahifah Sajjadiyah seperti buku Diyâr Asheqân karya Husain Ansarian,[5] Syuhud va shenakht (Persaksian dan Pengetahuan) karya Muhammad Hasan Mamdohi Kermanshahi[6] serta Syarh-e Va Tarjameh Sahifah Sajadiyeh (deskripsi dan terjemahan Sahifah Sajjadiyah) karya Sayid Ahmad Fahri[7] dalam bahasa Persia.
Doa Sahifa Sajjadiyah ke-31 juga terdapat dalam buku-buku seperti Riyadh al-Sâlikîn karya Sayyid Ali Khan Madani,[8] Fi Dhilâl Shahifah al-Sajjâdiyah (dalam bayang-bayang Sahifa al-Sajjadiyah) karya Muhammad Jawad Mughniyah,[9] Riyâdh al-‘Arifin karya Muhammad bin Muhammad Darabi[10] dan Âfâq al-Ruh yang ditulis oleh Sayid Muhammad Husain Fadlullah[11] dijelaskan dalam bahasa Arab. Kata-kata doa ini juga dijelaskan dalam tafsir leksikal seperti Ta’lîqât 'Ala al-Shahifah al-Sajjadiyah oleh Faidh Kâshâni[12] dan Syarh al-Sahifa al-Sajadiyyah oleh Izzudin Al-Jazâiri.[13]
Teks Doa dan Terjemahannya
وَ كَانَ مِنْ دُعَائِهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي ذِكْرِ التَّوْبَةِ وَ طَلَبِهَا
اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا يَصِفُهُ نَعْتُ الْوَاصِفِينَ
وَ يَا مَنْ لَا يُجَاوِزُهُ رَجَاءُ الرَّاجِينَ
وَ يَا مَنْ لَا يَضِيعُ لَدَيْهِ أَجْرُ الُْمحْسِنِينَ
وَ يَا مَنْ هُوَ مُنْتَهَى خَوْفِ الْعَابِدِينَ.
وَ يَا مَنْ هُوَ غَايَةُ خَشْيَةِ الْمُتَّقِينَ
هَذَا مَقَامُ مَنْ تَدَاوَلَتْهُ أَيْدِي الذُّنُوبِ، وَ قَادَتْهُ أَزِمَّةُ الْخَطَايَا، وَ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِ الشَّيْطَانُ، فَقَصَّرَ عَمَّا أَمَرْتَ بِهِ تَفْرِيطاً، وَ تَعَاطَى مَا نَهَيْتَ عَنْهُ تَغْرِيراً.
كَالْجَاهِلِ بِقُدْرَتِكَ عَلَيْهِ، أَوْ كَالْمُنْكِرِ فَضْلَ إِحْسَانِكَ إِلَيْهِ حَتَّى إِذَا انْفَتَحَ لَهُ بَصَرُ الْهُدَى، وَ تَقَشَّعَتْ عَنْهُ سَحَائِبُ الْعَمَى، أَحْصَى مَا ظَلَمَ بِهِ نَفْسَهُ، وَ فَكَّرَ فِيما خَالَفَ بِهِ رَبَّهُ، فَرَأَى كَبِيرَ عِصْيَانِهِ كَبِيراً وَ جَلِيلَ مُخَالَفَتِهِ جَلِيلًا.
فَأَقْبَلَ نَحْوَكَ مُؤَمِّلًا لَكَ مُسْتَحْيِياً مِنْكَ، وَ وَجَّهَ رَغْبَتَهُ إِلَيْكَ ثِقَةً بِكَ، فَأَمَّكَ بِطَمَعِهِ يَقِيناً، وَ قَصَدَكَ بِخَوْفِهِ إِخْلَاصاً، قَدْ خَلَا طَمَعُهُ مِنْ كُلِّ مَطْمُوعٍ فِيهِ غَيْرِكَ، وَ أَفْرَخَ رَوْعُهُ مِنْ كُلِّ مَحْذُورٍ مِنْهُ سِوَاكَ.
فَمَثَلَ بَيْنَ يَدَيْكَ مُتَضَرِّعاً، وَ غَمَّضَ بَصَرَهُ إِلَى الْأَرْضِ مُتَخَشِّعاً، وَ طَأْطَأَ رَأْسَهُ لِعِزَّتِكَ مُتَذَلِّلا، وَ أَبَثَّكَ مِنْ سِرِّهِ مَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنْهُ خُضُوعاً، وَ عَدَّدَ مِنْ ذُنُوبِهِ مَا أَنْتَ أَحْصَى لَهَا خُشُوعاً، وَ اسْتَغَاثَ بِكَ مِنْ عَظِيمِ مَا وَقَعَ بِهِ فِي عِلْمِكَ وَ قَبِيحِ مَا فَضَحَهُ فِي حُكْمِكَ مِنْ ذُنُوبٍ أَدْبَرَتْ لَذَّاتُهَا فََذَهَبَتْ، وَ أَقَامَتْ تَبِعَاتُهَا فَلَزِمَتْ.
لَا يُنْكِرُ يَا إِلَهِي عَدْلَكَ إِنْ عَاقَبْتَهُ، وَ لَا يَسْتَعْظِمُ عَفْوَكَ إِنْ عَفَوْتَ عَنْهُ وَ رَحِمْتَهُ، لِأَنَّكَ الرَّبُّ الْكَرِيمُ الَّذِي لَا يَتَعَاظَمُهُ غُفْرَانُ الذَّنْبِ الْعَظِيمِ
اللَّهُمَّ فَهَا أَنَا ذَا قَدْ جِئْتُكَ مُطِيعاً لِأَمْرِكَ فِيما أَمَرْتَ بِهِ مِنَ الدُّعَاءِ، مُتَنَجِّزاً وَعْدَكَ فِيما وَعَدْتَ بِهِ مِنَ الْإِجَابَةِ، إِذْ تَقُولُ ﴿ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ﴾.
اللَّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ، وَ الْقَنِي بِمَغْفِرَتِكَ كَمَا لَقِيتُكَ بِإِقْرَارِي، وَ ارْفَعْنِي عَنْ مَصَارِعِ الذُّنُوبِ كَمَا وَضَعْتُ لَكَ نَفْسِي، وَ اسْتُرْنِي بِسِتْرِكَ كَمَا تَأَنَّيْتَنِي عَنِ الِانْتِقَامِ مِنِّي.
اللَّهُمَّ وَ ثَبِّتْ فِي طَاعَتِكَ نِيَّتِي، وَ أَحْكِمْ فِي عِبَادَتِكَ بَصِيرَتِي، وَ وَفِّقْنِي مِنَ الْأَعْمَالِ لِمَا تَغْسِلُ بِهِ دَنَسَ الْخَطَايَا عَنِّي، وَ تَوَفَّنِي عَلَى مِلَّتِكَ وَ مِلَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ إِذَا تَوَفَّيْتَنِي.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَتُوبُ إِلَيْكَ فِي مَقَامِي هَذَا مِنْ كَبَائِرِ ذُنُوبِي وَ صَغَائِرِهَا، وَ بَوَاطِنِ سَيِّئَاتِي وَ ظَوَاهِرِهَا، وَ سَوَالِفِ زَلَّاتِي وَ حَوَادِثِهَا، تَوْبَةَ مَنْ لَا يُحَدِّثُ نَفْسَهُ بِمَعْصِيَةٍ، وَ لَا يُضْمِرُ أَنْ يَعُودَ فِي خَطِيئَةٍ
وَ قَدْ قُلْتَ يَا إِلَهِي فِي مُحْكَمِ كِتَابِكَ إِنَّكَ تَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِكَ، وَ تَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ، وَ تُحِبُّ التَّوَّابِينَ، فَاقْبَلْ تَوْبَتِي كَمَا وَعَدْتَ، وَ اعْفُ عَنْ سَيِّئَاتِي كَمَا ضَمِنْتَ، وَ أَوْجِبْ لِي مَحَبَّتَكَ كَمَا شَرَطْتَ
وَ لَكَ يَا رَبِّ شَرْطِي أَلَّا أَعُودَ فِي مَكْرُوهِكَ، وَ ضَمَانِي أَنْ لَا أَرْجِعَ فِي مَذْمُومِكَ، وَ عَهْدِي أَنْ أَهْجُرَ جَمِيعَ مَعَاصِيكَ.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَعْلَمُ بِمَا عَمِلْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا عَلِمْتَ، وَ اصْرِفْنِي بِقُدْرَتِكَ إِلَى مَا أَحْبَبْتَ.
اللَّهُمَّ وَ عَلَيَّ تَبِعَاتٌ قَدْ حَفِظْتُهُنَّ، وَ تَبِعَاتٌ قَدْ نَسِيتُهُنَّ، وَ كُلُّهُنَّ بِعَيْنِكَ الَّتِي لَا تَنَامُ، وَ عِلْمِكَ الَّذِي لَا يَنْسَى، فَعَوِّضْ مِنْهَا أَهْلَهَا، وَ احْطُطْ عَنِّي وِزْرَهَا، وَ خَفِّفْ عَنِّي ثِقْلَهَا، وَ اعْصِمْنِي مِنْ أَنْ أُقَارِفَ مِثْلَهَا.
اللَّهُمَّ وَ إِنَّهُ لَا وَفَاءَ لِي بِالتَّوْبَةِ إِلَّا بِعِصْمَتِكَ، وَ لَا اسْتِمْسَاكَ بِي عَنِ الْخَطَايَا إِلَّا عَنْ قُوَّتِكَ، فَقَوِّنِي بِقُوَّةٍ كَافِيَةٍ، وَ تَوَلَّنِي بِعِصْمَةٍ مَانِعَةٍ.
اللَّهُمَّ أَيُّمَا عَبْدٍ تَابَ إِلَيْكَ وَ هُوَ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ فَاسِخٌ لِتَوْبَتِهِ، وَ عَائِدٌ فِي ذَنْبِهِ وَ خَطِيئَتِهِ، فَإِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَكُونَ كَذَلِكَ، فَاجْعَلْ تَوْبَتِي هَذِهِ تَوْبَةً لَا أَحْتَاجُ بَعْدَهَا إِلَى تَوْبَةٍ. تَوْبَةً مُوجِبَةً لَِمحْوِ مَا سَلَفَ، وَ السَّلَامَةِ فِيمَا بَقِيَ.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعْتَذِرُ إِلَيْكَ مِنْ جَهْلِي، وَ أَسْتَوْهِبُكَ سُوءَ فِعْلِي، فَاضْمُمْنِي إِلَى كَنَفِ رَحْمَتِكَ تَطَوُّلًا، وَ اسْتُرْنِي بِسِتْرِ عَافِيَتِكَ تَفَضُّلًا.
اللَّهُمَّ وَ إِنِّي أَتُوبُ إِلَيْكَ مِنْ كُلِّ مَا خَالَفَ إِرَادَتَكَ، أَوْ زَالَ عَنْ مَحَبَّتِكَ مِنْ خَطَرَاتِ قَلْبِي، وَ لَحَظَاتِ عَيْنِي، وَ حِكَايَاتِ لِسَانِي، تَوْبَةً تَسْلَمُ بِهَا كُلُّ جَارِحَةٍ عَلَى حِيَالِهَا مِنْ تَبِعَاتِكَ، وَ تَأْمَنُ مِمَا يَخَافُ الْمُعْتَدُونَ مِنْ أَلِيمِ سَطَوَاتِكَ.
اللَّهُمَّ فَارْحَمْ وَحْدَتِي بَيْنَ يَدَيْكَ، وَ وَجِيبَ قَلْبِي مِنْ خَشْيَتِكَ، وَ اضْطِرَابَ أَرْكَانِي مِنْ هَيْبَتِكَ، فَقَدْ أَقَامَتْنِي يَا رَبِّ ذُنُوبِي مَقَامَ الْخِزْيِ بِفِنَائِكَ، فَإِنْ سَكَتُّ لَمْ يَنْطِقْ عَنِّي أَحَدٌ، وَ إِنْ شَفَعْتُ فَلَسْتُ بِأَهْلِ الشَّفَاعَةِ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ، وَ شَفِّعْ فِي خَطَايَايَ كَرَمَكَ، وَ عُدْ عَلَى سَيِّئَاتِي بِعَفْوِكَ، وَ لَا تَجْزِنِي جَزَائِي مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَ ابْسُطْ عَلَيَّ طَوْلَكَ، وَ جَلِّلْنِي بِسِتْرِكَ، وَ افْعَلْ بِي فِعْلَ عَزِيزٍ تَضَرَّعَ إِلَيْهِ عَبْدٌ ذَلِيلٌ فَرَحِمَهُ، أَوْ غَنِيٍّ تَعَرَّضَ لَهُ عَبْدٌ فَقِيرٌ فَنَعَشَهُ.
اللَّهُمَّ لَا خَفِيرَ لِي مِنْكَ فَلْيَخْفُرْنِي عِزُّكَ، وَ لَا شَفِيعَ لِي إِلَيْكَ فَلْيَشْفَعْ لِي فَضْلُكَ، وَ قَدْ أَوْجَلَتْنِي خَطَايَايَ فَلْيُؤْمِنِّي عَفْوُكَ.
فَمَا كُلُّ مَا نَطَقْتُ بِهِ عَنْ جَهْلٍ مِنِّي بِسُوءِ أَثَرِي، وَ لَا نِسْيَانٍ لِمَا سَبَقَ مِنْ ذَمِيمِ فِعْلِي، لَكِنْ لِتَسْمَعَ سَمَاؤُكَ وَ مَنْ فِيهَا وَ أَرْضُكَ وَ مَنْ عَلَيْهَا مَا أَظْهَرْتُ لَكَ مِنَ النَّدَمِ، وَ لَجَأْتُ إِلَيْكَ فِيهِ مِنَ التَّوْبَةِ.
فَلَعَلَّ بَعْضَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَرْحَمُنِي لِسُوءِ مَوْقِفِي، أَوْ تُدْرِكُهُ الرِّقَّةُ عَلَيَّ لِسُوءِ حَالِي فَيَنَالَنِي مِنْهُ بِدَعْوَةٍ هِيَ أَسْمَعُ لَدَيْكَ مِنْ دُعَائِي، أَوْ شَفَاعَةٍ أَوْكَدُ عِنْدَكَ مِنْ شَفَاعَتِي تَكُونُ بِهَا نَجَاتِي مِنْ غَضَبِكَ وَ فَوْزَتِي بِرِضَاكَ.
اللَّهُمَّ إِنْ يَكُنِ النَّدَمُ تَوْبَةً إِلَيْكَ فَأَنَا أَنْدَمُ النَّادِمِينَ، وَ إِنْ يَكُنِ التَّرْكُ لِمَعْصِيَتِكَ إِنَابَةً فَأَنَا أَوَّلُ الْمُنِيبِينَ، وَ إِنْ يَكُنِ الِاسْتِغْفَارُ حِطَّةً لِلذُّنُوبِ فَإِنِّي لَكَ مِنَ الْمُسْتَغْفِرِينَ.
اللَّهُمَّ فَكَمَا أَمَرْتَ بِالتَّوْبَةِ، وَ ضَمِنْتَ الْقَبُولَ، وَ حَثَثْتَ عَلَى الدُّعَاءِ، وَ وَعَدْتَ الْإِجَابَةَ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ، وَ اقْبَلْ تَوْبَتِي، وَ لَا تَرْجِعْنِي مَرْجِعَ الْخَيْبَةِ مِنْ رَحْمَتِكَ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ عَلَى الْمُذْنِبِينَ، وَ الرَّحِيمُ لِلْخَاطِئِينَ الْمُنِيبِينَ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ، كَمَا هَدَيْتَنَا بِهِ، وَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ، كَمَا اسْتَنْقَذْتَنَا بِهِ، وَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ، صَلَاةً تَشْفَعُ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ يَوْمَ الْفَاقَةِ إِلَيْكَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَ هُوَ عَلَيْكَ يَسيِرٌ.
Doa Imam as ketika Bertaubat:
Ya Allah Wahai Dia yang tak terperikan oleh gambaran para pemeri!
Wahai Dia yang tak terlewati oleh harapan para pengharap!
Wahai Dia yang di-sisi-Nya tak tersia-sia pahala para pelaku kebaikan
Wahai Dia yang akhir ketakutan para hamba!
Wahai Dia yang ujung ketakutan orang takwa!
Di sinilah bersimpuh orang yang tangan-tangan dosa telah melumurinya kendali maksiat telah menggiringnya setan telah menguasainya sehingga melakukan apa yang Kauperintahkan ia tak mampu dan mengerjakan apa yang Kaularang karena tertipu
Seperti orang yang tak tahu akan kekuasaan-Mu atasnya seperti orang yang mengingkari limpahan karunia-Mu kepadanya sehingga ketika terbuka mata petunjuk dan tersingkap awan kebutaan mulailah ia menghitung betapa sering ia menzalimi dirinya dan merenungkan betapa sering ia menentang Tuhannya Maksiatnya yang besar terlihat besar dosanya yang bertumpuk tampak bertumpuk
Maka, datanglah ia ke hadapan-Mu berharap kepada-Mu sambil malu pada -Mu ia kemukakan keinginannya kepada-Mu karena percaya pada -Mu ia berangkat kepada-Mu dalam kerinduan dengan penuh keyakinan ia menuju-Mu dalam ketakutan dengan penuh keikhlasan selain-Mu, sudah tiada kerinduannya kepada yang dirindukan selain-Mu, sudah hilang ketakutannya kepada yang ditakutkan
Maka ia hempaskan dirinya di hadapan-Mu dengan penuh kehinaan ia tundukkan matanya ke bumi dengan penuh ketakutan ia rebahkan kepalanya karena kebesaran-Mu dengan segala kerendahan ia ungkapkan rahasia yang Engkau lebih tahu tentangnya dengan segala kepapaan ia hitung dosa-dosanya yang Engkau lebih tahu hitungannya dengan penuh ketakutan ia berlindung kepada-Mu dari kedurhakaan besar yang berada dalam pengetahuan-Mu dari kejelekan yang menghinakannya dalam ketentuan-Mu dari dosa-dosa yang kelezatannya sudah hilang lenyap sedang akibat buruknya terus menetap
Tuhanku, ia tak menolak keadilan-Mu jika Kausiksa dia ia tak meluarbiasakan ampunan-Mu jika Kauampuni dia dan Kausayangi dia Sungguh, Engkau Tuhan Maha Pemurah yang tidak berat bagi-Nya mengampuni dosa yang berat
Ya Allah, inilah aku datang kepada-Mu melaksanakan perintah-Mu ketika Engkau perintahkan aku untuk berdoa berharap Engkau memenuhi janji-Mu (Bukankah Engkau berjanji untuk mengijabah doa ketika Engkau bersabda: berdoalah kepada-Ku, Aku akan jawab doamu
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya sambutlah aku dengan ampunan-Mu sebagaimana aku temui dikau dengan pengakuanku angkatlah aku dari kejatuhan dosa sebagaimana aku rendahkan diriku kepada-Mu tutupilah aku dengan penutupan-Mu sebagaimana telah Kautangguhkan hukuman padaku
Ya Allah teguhkan niatku dalam menaati-Mu kokohkan hatiku dalam beribadah kepada-Mu bimbinglah aku untuk melakukan amal yang dengannya Kaubersihkan kotoran dosaku matikan aku pada agama-Mu dan agama nabi-Mu Muhammad alaihis salam ketika Engkau matikan aku
Ya Allah di tempat ini aku bertaubat kepada-Mu dari dosa besar dan kecil dari kesalahan yang tampak dan tersembunyi dari ketergelinciran yang lama dan baru dengan taubat orang yang tidak bermaksud untuk melakukan kemaksiatan dan tidak berniat kembali kepada kedurhakaan
Engkau telah berfirman, Tuhanku dalam kejelasan Kitab-Mu Engkau akan menerima taubat hamba-Mu mengampuni kesalahan dan mencintai para pemohon ampunan38 terimalah taubatku seperti yang Kaujanjikan maafkan kesalahanku seperti yang Kaujaminkan pastikan bagiku kecintaan-Mu seperti yang Kausyaratkan
Bagi-Mu, wahai Tuhanku syaratku aku tak kan kembali pada apa yang Kaubenci jaminanku aku tak kan ulang apa yang Kaukecam janjiku aku akan jauhi semua maksiat pada-Mu
Ya Allah Engkau mengetahui apa yang aku lakukan ampunilah apa yang Engkau ketahui hadapkanlah aku dengan kekuasaan-Mu kepada apa yang Engkau cintai
Ya Allah padaku ada tuntutan tuntutan yang aku ingat dan tuntutan yang aku lupakan semuanya dalam pengawasan mata-Mu yang tidak pernah tidur dan ilmu-Mu yang tidak pernah lupa berilah ganti kepada para penuntut lepaskan daku dari bebannya ringankan daku dari beratnya lindungi daku untuk melakukan yang semacamnya
Ya Allah aku tidak mampu menjaga taubatku tanpa penjagaan-Mu aku tidak dapat menjauhi kesalahan tanpa kekuatan-Mu kuatkan daku dengan kekuatan yang memadai perhatikan daku dengan penjagaan yang menghalangi
Ya Allah jika ada hamba yang bertaubat tetapi dalam ilmu gaib-Mu ia akan membatalkan taubatnya dan kembali lagi pada dosa-dosanya maka aku berlindung pada -Mu dari menjadi orang itu Jadikan taubatku ini taubat yang tidak memerlukan sesudahnya taubat lagi dan taubat yang menghapuskan apa yang telah terjadi dan menyelamatkan apa yang bakal terjadi
Ya Allah aku mohon maaf kepada-Mu atas kejahilanku aku mohon Engkau mengabaikan kejelekan perbuatanku masukkan aku dalam lindungan kasih-Mu dengan anugerah-Mu tutupkan padaku tirai kesejahteraan-Mu dengan karunia-Mu
Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari apa saja yang menentang kehendak-Mu atau menjauhkan aku dari cinta-Mu dari getaran hatiku lirikan mataku ucapan lidahku dengan taubat yang menyebabkan semua anggota badanku selamat dari akibat buruk dari-Mu dan aman dari kepedihan murka-Mu yang ditakutkan orang-orang yang durhaka kepada-Mu
Ya Allah kasihi kesendirianku di hadapan-Mu gemetar hatiku karena gentar pada -Mu goncangan tubuhku karena takut pada -Mu Dosa-dosaku, duhai Tuhanku, telah membawaku pada tempat kehinaan di hadapan-Mu Jika aku diam tak seorang pun akan berbicara untukku Jika aku mohon syafaat tak seorang pun akan memberi syafaat kepadaku
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya jadikan kemurahan-Mu syafaat bagiku ikutilah kesalahanku dengan ampunan-Mu jangan balas aku balasan setimpal dengan hukuman-Mu curahkan padaku anugerah-Mu tutuplah aku dengan penutupan-Mu perlakukan aku dengan perlakuan orang mulia kepada hamba hina yang merendah kepadanya lalu ia mengasihinya atau perlakuan orang kaya kepada hamba fakir yang berserah diri kepadanya lalu ia mencukupinya
Ya Allah tak ada pelindung bagiku dari-Mu perkenankan kemuliaan-Mu melindungiku tak ada pemberi syafaat untukku di hadapan-Mu perkenankan karunia-Mu memberikan syafaat padaku kesalahanku sudah mengetarkanku perkenankan ampunanmu menentramkanku
Tidaklah semua yang kuucapkan keluar dari kejahilanku akan keburukan jejak langkahku atau dari lupa akan perbuatan burukku pada waktu dulu melainkan agar langit-Mu dan semua yang ada di dalamnya bumi-Mu dan semua penghuninya mendengarkan penyesalan yang aku ungkapkan dan taubat yang aku mohonkan perlindungannya kepada-Mu
Mudah-mudahan sebagian di antara mereka ada yang mengasihi kedudukanku yang buruk yang jatuh iba akan keadaanku yang teruk lalu mendoakan aku dengan doa yang lebih Kaudengar dari doaku atau memberikan syafaat yang lebih kuat dari syafaatku sehingga selamatlah aku dari murka-Mu dan beruntunglah aku dengan Rida-Mu
Ya Allah jika penyesalan itu taubat kepada-Mu maka akulah penyesal yang paling menyesal jika meninggalkan maksiat itu inabah maka akulah orang yang pertama berinabah jika istighfar itu penghapus dosa maka inilah aku datang kepada-Mu beristighfar
Ya Allah sebagaimana Engkau perintahkan taubat dan Kaujaminkan penerimaan sebagaimana Engkau anjurkan berdoa dan Kaujanjikan jawaban sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya terimalah taubatku jangan tolakkan daku dengan tolakan kekecewaan dari kasih-sayang-Mu Sungguh, Engkau Pemberi ampunan kepada para pendosa dan maha Penyayang pada orang-orang salah yang berinabah
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau tunjuki kami dengan dia sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau selamatkan kami dengan dia sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya dengan salawat yang memberikan syafaat kepada kami pada hari kiamat, hari kami sangat memerlukan pertolongan-Mu Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu dan semuanya mudah bagi-Mu
Catatan Kaki
- ↑ Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 35.
- ↑ Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 35.
- ↑ Ansariyan, Diyar-e Asyeqan, jld. 7, hlm. 125-196; Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 35-75.
- ↑ Wafai, Tarikh-e Hadis-e Syi'e Az Aghaz-e Sade-e Jahardahum-e Hejri Ta Emruz, hlm. 232.
- ↑ Ansariyan, Diyar-e Asyeqan, jld. 7, hlm. 115-196.
- ↑ Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 29-75.
- ↑ Fahri, Syarh Wa Tafsir-e Shahife-e Sajjadiye, jld. 2, hlm. 535-583.
- ↑ Madani Syirazi, Riyādh as-Sālikīn, jld. 4, hlm. 373-479.
- ↑ Mughniyah, Fī Dzhilāl as-Shahīfah, hlm. 383-400.
- ↑ Darabi, Riyādh al-'Ārifīn, hlm. 393-415.
- ↑ Fadhlullah, Āfāq ar-Rūh, jld. 2, hlm. 123-160.
- ↑ Faidh Kasyani, Ta'līqāt 'Alā as-Shahīfah as-Sajjādiyyah, hlm. 67-68.
- ↑ Jazayiri, Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah, hlm. 161-169.
Daftar Pustaka
- Ansariyan, Husein. Diyar-e Asyeqan: Tafsir-e Jame' Shahife-e Sajjadiye. Tehran: Payam-e Azadi, 1372 HS/1994.
- Darabi, Muhammad bin Muhammad. Riyādh al-'Ārifīn Fī Syarh as-Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah. Riset: Husein Dargahi. Tehran: Nasyr-e Uswe, 1379 HS/2001.
- Fadhlullah, Sayyid Muhammad Husein. Āfāq ar-Rūh. Beirut: Dar al-Malik, 1420 H.
- Fahri, Sayyid Ahmad. Syarh Wa Tarjume-e Shahife-e Sajjadiye. Tehran: Uswe, 1388 HS/2010.
- Faidh Kasyani, Muhammad bin Murtadha. Ta'līqāt 'Alā as-SHahīfah as-Sajjādiyyah. Tehran: Yayasan al-Buhuts at-Tahqiqat ats-Tsaqafiyyah, 1407 H.
- Jazayiri, Izzudin. Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah. Beirut: Dar at-Ta'aruf Li al-Mathbu'at, 1402 H.
- Madani Syirazi, Sayyid Ali Khan. Riyādh as-Sālikīn Fī Syarh Shahīfah Sayyid as-Sājidīn. Qom: Yayasan an-Nasyr al-Islami, 1435 H.
- Mamduhi Kermansyahi, Hasan. Syuhud Wa Syenakht. Tarjume Wa Syarh-e Shahife-e Sajjadiye. Pengantar: Ayatullah Jawadi Amuli. Qom: Bustan-e Ketab, 1388 H.
- Mughniyah, Muhammad Jawad. Fī Dzhilāl as-SHahīfah as-Sajjādiyyah. Qom: Dar al-Kitab al-Islami, 1428 H.
- Wafai, Murtadha. Tarikh-e Hadis-e Syi'e Az Aghaz-e Sade-e Jahardahum-e Hejri Ta Emruz. Qom: Yayasan Elmi Farhanggi-e Dar al-Hadis, Sazman-e Cap Wa Nasyr, 1390 HS/2012.