Doa Ya Ali Ya Azhim

Doa Ya Ali Ya Azhim

Informasi Doa dan Ziarah
Tentang	Pengenalan Tuhan, Mengenal Bulan Ramadan, Mengenal Al-Qur'an, Mengenal Malam al-Qadar, Pengajaran tentang adab-adab berdoa
Ma’tsur atau Tidak	Ma'tsur
Dinukil dari	Imam Shadiq as dan Imam Kazhim as
Sumber-sumber Syiah	Iqbal al-A'mal, Mishbah Kaf'ami, Zad al-Ma'ad
Waktu	Setelah salat-salat wajib bulan Ramadan

Doa Ya Ali Ya Azhim (bahasa Arab: دعاء يا عَلِيُّ يا عَظِيم) adalah salah satu doa masyhur di bulan Ramadan, di mana dianjurkan untuk dibaca setelah selesai dari salat harian. Oleh karena itu, orang-orang Syiah biasanya membaca doa ini bersama-sama setelah salat harian. Doa ini tercantum dalam buku-buku seperti, Iqbal al-A'mal, Mishbah al-Kaf'ami dan Zad al-Ma'ad, di mana doa ini dinukil dari Imam Shadiq as dan Imam Kazhim as. Dalam doa ini terdapat pelajaran-pelajaran tentang mengenal Allah, bulan Ramadan, Al-Qur'an, Lailatul Qadar dan tata cara berdoa.

Urgensi Pembahasan

Doa Ya Ali Ya Azhim adalah salah satu doa yang diyakini oleh Ayatullah Makarim Syirazi memiliki muatan dan kandungan yang sangat agung. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Allamah Majlisi (W. 1110 H) dalam kitab Zad al-Ma'ad dari Imam Shadiq as dan Imam Kazhim as, doa ini dianjurkan untuk dibaca setelah selesai dari salat harian di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, orang-orang Syiah biasanya membaca doa ini bersama-sama setelah salat harian. Doa ini dapat memberikan pengaruh dalam hal pengenalan kepada Allah, pengenalan bulan Ramadhan, pengenalan Al-Qur'an, pengenalan tentang Lailatul Qadar dan tata cara berdoa yang baik bagi seorang manusia.

Sanad Doa

Doa Ya Ali Ya Azim, pertama kali dinukil oleh Sayid bin Thawus (W. 664 H) dalam kitab Iqbal al-A'mal, di mana riwayat itu dinisbahkan kepada Imam Shadiq as dan Imam Kazhim as. Selain itu, Kaf'ami (W. 905 H) dalam kitab Mishbah al-Kaf'ami dan Allamah Majlisi (W. 1110 H) dalam kitab Zad al-Ma'ad juga menukil doa ini. Meskipun demikian, doa yang disebutkan dalam kitab Mishbah al-Kaf'ami sedikit berbeda dengan yang terdapat dalam kitab Iqbal al-A'mal dan Zad al-Ma'ad. Sebagai contoh penggalan doa وَ هَذَا شَهْرٌ عَظَّمْتَهُ وَ كَرَّمْتَهُ وَ شَرَّفْتَهُ وَ فَضَّلْتَهُ عَلَى الشُّهُورِ yang terdapat dalam kitab Iqbal al-A'mal dan Zad al-Ma'ad. Penggalan doa tersebut tertulis وَ هَذَا شَهْرٌ شَرَّفْتَهُ وَ عَظَّمْتَهُ وَ كَرَّمْتَهُ وَ فَضَّلْتَهُ عَلَى الشُّهُورِوَ هَذَا شَهْرٌ شَرَّفْتَهُ وَ عَظَّمْتَهُ وَ كَرَّمْتَهُ وَ فَضَّلْتَهُ عَلَى الشُّهُورِ dalam kitab Misbah al-Kaf'ami. Begitu juga penggalan doa يا عَلِيُّ يا عَظِيمُ يا غَفُورُ يا رَحيم‏ cetakan lama dari kitab Iqbal al-A'mal mencantumkan يَا عَلِيُّ يَا عَظِيمُ يَا غَفُورُ يَا شَكُورٌ يَا رَحِيم‏ penggalan doa tersebut dengan sedikit perbedaan.

Kandungan Doa

Menurut keyakinan Ayatullah Makarim Syirazi, setiap penggalan dari doa "Ya Ali Ya Azim" memiliki pesan tersendiri. Menurutnya, penggalan pembuka doa membahas tentang pengenalan kepada Allah swt dan menjelaskan sifat-sifat-Nya, sedangkan penggalan berikutnya mengacu pada karakteristik bulan Ramadan. Adanya tiga jenis petunjuk dalam Al-Qur'an, penekanan bahwa Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan, serta pelajaran tentang tata cara berdoa merupakan beberapa pelajaran lain yang terkandung dalam doa ini, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ayatullah Makarim Syirazi.

Teks dan Terjemahan Doa

Doa Ya Ali Ya Azhim

Terjemahan

Teks Doa

"Wahai Yang Maha Tinggi, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Pengampun, wahai Yang Maha Penyayang, Engkaulah Tuhan Yang Maha Besar yang tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dan inilah bulan yang Engkau muliakan, Engkau agungkan, Engkau unggulkan, dan Engkau lebihkan atas bulan-bulan lainnya. Dan inilah bulan Ramadhan yang Engkau wajibkan berpuasa kepadaku, dan di bulan inilah Engkau turunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan tentang kebenaran dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan, dan Engkau jadikan malam Lailatul Qadar di dalamnya, yang lebih baik dari seribu bulan. Wahai Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang tidaklah diberikan kepadamu suatu keutamaan, berilah kepadaku kebebasan dari api neraka, bukan dengan mencapai mereka yang diberikan keutamaan atas mereka, dan masukkanlah aku ke dalam surga-Mu, wahai Yang Maha Pengasih di antara para pengasih."

يا عَلِيُّ يا عَظِيمُ يا غَفُورُ يا رَحيمُ، انْتَ الرَّبُّ الْعَظِيمُ، الَّذي لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْ‏ءٌ وَ هُوَ السَّميعُ الْبَصِيرُ، وَ هَذا شَهْرٌ عَظَّمْتَهُ وَ كَرَّمْتَهُ وَ شَرَّفْتَهُ وَ فَضَّلْتَهُ عَلَى الشُّهُورِ، وَ هُوَ الشَّهْرُ الَّذي فَرَضْتَ صِيامَهُ عَلَيَّ، وَ هُوَ شَهْرُ رَمَضانَ، الَّذي انْزَلْتَ فيهِ الْقُرْآنَ، هُدىً لِلنّاسِ وَ بَيِّناتٍ مِنَ الْهُدى‏ وَ الْفُرْقانِ، وَ جَعَلْتَ فيهِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَ جَعَلْتَها خَيْراً مِنْ الْفِ شَهْرٍ. فَيا ذَا الْمَنِّ و لا يُمَنُّ عَلَيْكَ، مُنَّ عَلَيَّ بِفَكاكِ رَقَبَتي مِنَ النّارِ، فيمَنْ تَمُنُّ عَلَيْهِ، وَ ادْخِلْني الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ يا ارْحَمَ الرَّاحِمِينَ