Doa Kedua Puluh Lima Shahifah Sajjadiyah

Prioritas: c, Kualitas: c
tanpa referensi
Dari wikishia
Doa Keduapuluh Lima Shahifah Sajjadiyah
Naskah tulisan tangan Shahifah Sajjadiyah, tulisan Ahmad Nairizi, ditulis tahun 1145 H
Naskah tulisan tangan Shahifah Sajjadiyah, tulisan Ahmad Nairizi, ditulis tahun 1145 H
Informasi Doa dan Ziarah
TentangDoa untuk anak, cara-cara godaan setan
Dinukil dariImam Sajjad as
PeriwayatMutawakkil bin Harun
Sumber-sumber SyiahShahifah Sajjadiyah


Doa Kedua Puluh Lima Shahifah Sajjadiyah (bahasa Arab:الدعاء الخامس والعشرون من الصحيفة السجادية) adalah salah satu doa Imam Sajjad as yang terkenal dan berpengaruh yang ditujukan untuk untuk anak-anaknya. Dalam doa ini, Imam Sajjad as memohon kepada Allah swt untuk menganugerahkan bagi anak-anaknya kesalehan dan meminta kebajikan, umur panjang dan bagi mereka kemuliaan. Selain itu, ia berlindung kepada Allah swt dari godaan setan dan melalui doa ini ia menjelaskan jalan-jalan setan dalam mempengaruhi manusia.

Doa ke-25 dijelaskan dalam tafsir sejumlah syarah Shahifah Sajjadiyah. Diantaranya seperti dalam kitab Deyar-e 'Asyiqan, karya Husain Anshariyan dan dalam kitab Syuhud wa Syenakht karya oleh Hasan Mamduhi Kermansyahi dalam bahasa Persia, dan dalam buku Riyadh al-Salikin karya Sayid Ali Khan al-Madani dalam bahasa Arab.

Pelajaran-pelajaran

Doa ke-25 Shahifah Sajjadiyah adalah doa untuk anak. Dalam doa ini, Imam Sajjad as berbicara tentang hak bersama antara orang tua dan anak, dan di dalamnya ia berharap agar anak-anak menikmati berkah ukhrawi dan maknawi.[1] Ajaran doa ini dalam tiga belas untaian [2] adalah sebagai berikut:

  • Meminta keturunan yang saleh
  • Doa untuk umur yang panjang dan kemuliaan bagi anak-anak
  • Doa kebaikan untuk anak-anak (doa kebajikan bersama dengan ketakwaan dan basirah)
  • Doa agar rezeki anak dilimpahkan
  • Doa agar anak-anak dikaruniai mahabbah dan ketaatan dalam memenuhi hak wali-wali Allah
  • Doa agar-agar anak memiliki permusuhan terhadap musuh-musuh Allah
  • Memohon pertolongan Allah dalam mendidik dan mengajarkan adab kepada anak dan memiliki mahabbah kepada mereka
  • Doa untuk menyelamatkan anak-anak dari pengaruh setan
  • Doa agar anak-anak dijauhkan dari membangkang pada kedua orangtua
  • Doa agar ingatan anak tetap bertahan
Doa, Munajat dan Ziarah
  • Kemustahilan mengusir setan kecuali dengan izin Allah
  • Memenjarakan Iblis dengan kekuasaan Ilahi dan banyak berdoa
  • Godaan setan untuk menyesatkan manusia: menghalanginya mengerjakan amal shaleh, mendorongnya berbuat maksiat, menimbulkan keragu-raguan dalam akidahnya, melenakannya dengan angan-angan yang jauh dan panjang
  • Doa untuk diijabahnya semua hajat-hajat
  • Doa untuk kebaikan seluruh urusan dunia dan akhirat
  • Mencapai kedudukan sebagai pembaharu dengan memohon kepada Allah
  • Tawakkal adalah jalan untuk tidak kehilangan nikmat dan karunia Allah
  • Doa agar tergabung dalam kelompok orang-orang yang melakukan perbaikan
  • Keuntungan dalam menjalin hubungan dan berjual beli dengan Allah
  • Ketaatan kepada Allah swt adalah jalan untuk berhasil dalam kebaikan, pertumbuhan dan kebenaran
  • Ketakwaan Ilahi adalah jalan untuk kebal dari dosa, kesalahan dan kekeliruan
  • Kehormatan dan kebanggaan serta harapan-harapan lain yang diidam-idamkan bagi seluruh umat beriman dan umat Islam di dunia dan akhirat
  • Berlindung kepada Allah dari siksa neraka
  • Meminta kebaikan dan kebajikan untuk dunia dan akhirat [3]

Syarah-syarah

Doa ke-24 dijelaskan dalam tafsir sejumlah syarah Sahifah Sajjadiyah. Diantaranya seperti dalam kitab Deyar-e Asyeqan,[4] karya Husain Anshariyan dan dalam kitab Syuhud wa Syenakht karya oleh Hasan Mamduhi Kermansyahi[5] dan Syarah wa Tarjameh Shahifah Sajjadiyah karya Sayid Ahmad Fahri[6] dalam bahasa Persia.

Doa ke-25 Shahifah Sajjadiyyah juga terdapat dalam kitab seperti kitab Riyadh al-Salikin karya Sayid Ali Khan al-Madani,[7] kitab Fi Zhilal al-Shahifah al-Sajadiyah karya Muhammad Jawad Mughniyah,[8] Riyadh al-'Arifin karya Muhammad bin Muhammad al-Darabi[9] dan Afaq al-Ruh ditulis oleh Sayid Muhammad Husain Fadhlullah[10] yang ditulis dalam bahasa Arab.

Kata-kata doa ini juga dijelaskan dalam tafsir lughawi, seperti dalam kitab Ta'liqat 'ala al-Shahifa al-Sajadiyah oleh Faidh Kasyani[11] dan Tafsir al-Shahifah al-Sajjadiyah oleh 'Aza al-Din al-Jazairi.[12]

Catatan Kaki

Daftar Pustaka