Surat Imam Ali as kepada Utsman bin Hunaif
Surat untuk Utsman bin Huniaf (Bahasa Arab:الرسالة لعثمان بن حنیف), sebuah surat yang dikirim oleh Imam Ali as kepada Utsman bin Hunaif sebagai walikotanya di Bashrah.
Utsman bin Hunaif adalah salah seorang yang bekerja dengan Imam Ali as di kota Bashrah. Sebuah kabar berita sampai kepada Amirul Mukminin bahwa ia diundang dalam sebuah jamuan oleh salah seorang penduduk Bashrah dan pergi ke sana. [1] Kemudian Imam Ali menulis surat untuknya.
Teks Surat
Teks Arab | Terjemahan |
---|---|
Amma ba'du: Wahai Ibnu Hunaif! Saya mendengar bahwa seorang lelaki muda dari Bashrah mengundang Anda ke pesta dan Anda menyambutnya. | |
Makanan berbagai macam dipilhkan untuk Anda dan mangkuk-mangkuk besar disajikan di hadapan Anda. Tak pernah terpikirkan oleh saya bahwa Anda akan menerima pesta dari suatu kaum yang mengusir para pengemis dan mengundang orang-orang kaya, | |
Lihatlah pada suapan yang Anda ambil, tinggalkan apa yang Anda ragu tentangnya dan ambillah apa yang Anda yakin tentangnya bahwa itu diperoleh secara halal. | |
Ingatlah, setiap pengikut memiliki pemimpin yang diikutinya dan mengambil cahaya dari cahaya pengetahuannya. Sadarlah bahwa Imam Anda telah berpuas diri dengan dua potong pakain gembel dari kesenangan duniawi dan dua kerat roti untuk makanannya. | |
Tentulah Anda tidak dapat berbuat demikian. Namun, setidak-tidaknya dukunglah saya dalam hal keshalihan, usaha, kesucian dan kejujuran. | |
Apabila mau, saya dapat mengambil jalan yang menghantarkan saya kepada kesenangan duniawi seperti madu murni, gandum yang halus, dan pakaian sutra. Namun mustahil hawa nafsu memimpin saya dan keserakahan membawa saya untuk memilih makanan yang bagus-bagus sementara di Hijaz atau Yamah mungkin ada orang yang tak memiliki harapan secercahpun untuk mendapatkan roti, atau tidak mempunyai cukup makanan untuk di santap sampai kenyang. | |
Apakah saya akan berbaring dengan perut kenyang sementara di sekitar saya mungkin ada orang yang resah dan gelisah lantaran perut yang lapar dan haus? Ataukah saya akan menjadi seperti yang dikatakan sang penyair, "Cukuplah bagi Anda untuk punya suatu penyakit, Bahwa Anda berbaring dengan perut penuh, Sementara di sekitar Anda Orang mungkin sangat merindukan kulit kering". | |
"Apakah saya akan puas di panggil Amirul Mukminin, walaupun saya tidak turut serta dengan rakyat dalam pelbagai kesukaran duniawi?" | |
Saya melihat seolah-olah seseorang dari Anda akan mengatakan bahwa apabila makanan ini yang dikosumsi Ali bin Abi Thalib, pasti kelemahan akan membuatnya tak pantas untuk memerangi musuh dan bertarung dengan orang perkasa. Ingatlah, pohon dari hutan adalah kayu yang terbaik, ranting-ranting hijau berbunyi lembut, sementara belantara liar sangat kuat menyalanya dan lambat padam. | |
Hubungan saya dengan Rasulullah saw ibarat hubungan cabang dengan cabang lain, atau pergelangan tangan dengan lengan. Demi Allah, seandainya orang-orang arab bergabung untuk memerangi saya, saya tidak akan pernah lari dari mereka, Dan apabila mendapat kesempatan, saya akan bergegas menangkap leher mereka. Saya pasti akan berjuang untuk membebaskan bumi dari orang-orang yang berpikiran menyeleweng dan bertubuh kasar, sehingga remah-remah tanah berpisah dari gabah. | |
Wahai Hunaif! Bertakwalah kepada Allah dan cukuplah dengan roti Anda sendiri agar luput dari api neraka. |
Catatan Kaki
- ↑ Nahjul Balaghah, Terjemah Anshariyan, hlm.661.
Daftar pustaka
- Nahjul Balaghah, Terjemah Husain Anshariyan.