Khotbah Asybah
Tema | Menyifati Tuhan • Malaikat • Penciptaan Langit, Bumi, dan Adam as |
---|---|
Diriwayatkan dari | Imam Ali as |
Periwayat utama | Mas'adah bin Shadaqah |
Validitas hadis | Muktabar |
Sumber Syiah | Al-Tauhid • Nahjul Balaghah |
Sumber Ahlusunah | Rabi' al-Abrar • Al-'Iqd al-Farid |
Khotbah Asybah (bahasa Arab: خطبةالأشباح) adalah salah satu khotbah dalam Nahjul Balaghah yang membahas tentang pengenalan Tuhan. Ibnu Abil Hadid, dalam menjelaskan nilai sastra khotbah ini, menyatakan bahwa perkataan para ahli bahasa Arab bagaikan tanah, sedangkan khotbah ini bagaikan emas murni. Sayid Ibnu Thawus, dengan mempertimbangkan nilai teks khotbah ini, menyatakan bahwa tidak ada keraguan tentang keabsahannya.
Khotbah ini tidak hanya diriwayatkan dalam sumber-sumber Syiah, tetapi juga dalam kitab-kitab Ahlusunah. Beberapa topik yang dibahas dalam khotbah Asybah antara lain: sifat-sifat Tuhan, Al-Qur'an sebagai standar untuk mengenal Asma dan Sifat Allah swt, ketidakmampuan manusia untuk memahami hakikat dan sifat-sifat Tuhan, penciptaan malaikat beserta sifat dan karakteristik mereka, serta pengetahuan Tuhan atas semua rahasia manusia.
Ada beberapa buku yang telah ditulis terkait khotbah ini, diantaranya adalah Ali as wa Salikin Rah-e Syeitan, karya Abdulali Goya.
Pengenalan Khotbah
Khotbah Asybah adalah salah satu khotbah dalam Nahjul Balaghah yang dianggap sangat bernilai dan kaya akan makna.[1] Ibnu Abi al-Hadid, salah seorang penafsir Nahjul Balaghah, dalam menjelaskan kefasihan dan keindahan khotbah ini, membandingkannya dengan perkataan para ahli bahasa Arab dan menyatakan bahwa perbandingan antara perkataan ahli bahasa Arab dengan khotbah ini seperti perbandingan antara tanah dengan emas murni.[2]
Menurut riwayat Sayid Radhi, pengumpul Nahjul Balaghah, khotbah ini disampaikan atas permintaan seseorang yang meminta Imam Ali as untuk menggambarkan Tuhan sedemikian rupa sehingga seolah-olah dia melihat-Nya dengan mata kepalanya sendiri. Berdasarkan riwayat ini, Imam Ali as marah setelah mendengar permintaan tersebut, mengumpulkan orang-orang, dan membacakan khotbah ini di atas mimbar Masjid Kufah.[3] Ada beberapa kemungkinan mengapa permintaan ini membuat Imam Ali as marah; salah satunya adalah bahwa orang tersebut mengharapkan sifat-sifat Tuhan digambarkan seperti sifat-sifat makhluk sehingga dia bisa melihat-Nya,[4] dan juga karena mengapa umat Islam, setelah bertahun-tahun sejak munculnya Islam, masih belum mengenal sifat-sifat Tuhan.[5]
Nomor urut khotbah ini berbeda-beda dalam berbagai versi Nahjul Balaghah:[6]
Nama Naskah | Nomor khotbah |
---|---|
Al-Mu'jam al-Mufahras, Subhi Saleh | 91 |
Faydh al-Islam, Syarah Khui, Mulla Saleh, Ibnu Abi al-Hadid | 90 |
Ibnu Maysam | 88 |
Abduh | 87 |
Mulla Fathullah | 97 |
Fi Zilal | 89 |
Penamaan
Tentang alasan penamaan khotbah ini dengan "Asybah", beberapa kemungkinan berikut disebutkan: "Asybah" adalah kiasan untuk malaikat, dan sebagian dari khotbah ini membahas tentang hal tersebut;[7] Kata "asybah" digunakan dalam khotbah ini (menurut beberapa riwayat lain,[8] selain Nahjul Balaghah);[9] "Asybah" berarti segala sesuatu yang terlihat dari kejauhan dan tidak jelas; karena dalam khotbah ini dibahas hal-hal yang tidak begitu jelas bagi pendengarnya, maka khotbah ini dinamakan "Asybah".[10]
Isi
Beberapa topik yang dibahas dalam khotbah ini antara lain:
- Penyebutan beberapa sifat Tuhan;
- Al-Qur'an sebagai standar untuk mengenal Asma dan Sifat Allah swt;
- Ketidakmampuan manusia untuk memahami hakikat dan sifat-sifat Tuhan;
- Pengaturan Tuhan dalam penciptaan alam semesta;
- Penciptaan langit yang megah;
- Penciptaan malaikat beserta sifat dan karakteristik mereka;
- Penciptaan bumi, penciptaan Nabi Adam as, dan pengutusan para nabi;
- Pengetahuan Tuhan atas semua rahasia manusia.[11]
Keabsahan Khotbah
Menurut Sayid Ibnu Thawus, penulis buku Faraj al-Mahmum fi Tarikh Ulama al-Nujum, dalam menilai keabsahan khotbah ini, tidak perlu meneliti sanadnya; karena teks khotbah ini memiliki keagungan yang hanya dapat diungkapkan oleh para maksum.[12] khotbah Asybah adalah salah satu khotbah terkenal Imam Ali as dan telah dikenal sebelum masa Sayid Radhi.[13] khotbah ini tidak hanya diriwayatkan dalam sumber-sumber Syiah (seperti kitab al-Tauhid karya Syekh Shaduq[14] dan kitab Taysir al-Mathalib karya Yahya bin Husain Haruni, seorang ulama Zaidiyah[15]), tetapi juga dalam kitab-kitab Ahlusunah (seperti al-'Iqd al-Farid[16] dan Rabi' al-Abrar[17]).
Menurut Sayid Abdul Zahra al-Husaini al-Khatib, penulis buku Masadir Nahjul Balaghah, Sayid Radhi meriwayatkan khotbah ini dari kitab Khutab Amirul Mukminin as karya Mas'adah bin Shadaqah; karena di satu sisi, Sayid Radhi secara tegas menyatakan di awal khotbah bahwa dia meriwayatkannya dari Mas'adah bin Shadaqah, yang meriwayatkannya dari Imam Shadiq as, dan di sisi lain, Mas'adah memiliki kitab terkenal berjudul Khutab Amirul Mukminin asyang masih ada hingga masa Sayid Hasyim Bahrani, penulis kitab al-Burhan fi Tafsir al-Qur'an.[18]
Monografi
Beberapa buku telah ditulis tentang khotbah Asybah, di antaranya adalah karya-karya berikut:
- Ali as wa Salikin Rah-e Syeitan (Fauj Muqtahim), karya Abdul Ali Goya: Penerbit Dalil Ma menerbitkan edisi ketiga buku ini pada tahun 1386 HS (2007 M) dalam 424 halaman.[19]
- Tabiat dar khotbah Asybah Nahjul Balaghah, karya Mohsen Setorgi: Karya ini diterbitkan pada tahun 1392 HS (2013 M) oleh penerbit Dahsara di Rasht dalam 160 halaman.[20]
Teks dan Terjemahan Khotbah
Catatan Kaki
- ↑ Makarim Syirazi, Payam-e Imam Amirul Mukminin as, 1386 HS, jilid 4, hlm. 16.
- ↑ Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, 1404 H, jilid 6, hlm. 425.
- ↑ Nahjul Balaghah, 'Tahqiq Subhi Saleh', 1414 H, khotbah 91, hlm. 124.
- ↑ Hasyimi Khui, Manhaj al-Balaghah, 1400 H, jilid 6, hlm. 287.
- ↑ Makarim Syirazi, Payam-e Imam Amirul Mukminin as, 1386 HS, jilid 4, hlm. 19.
- ↑ Dasyti dan Kazem Muhammadi, Al-Mu'jam al-Mufahras li Alfaz Nahjul Balaghah, 1375 HS, hlm. 509.
- ↑ Makarim Syirazi, Payam-e Imam Amirul Mukminin as, 1386 HS, jilid 4, hlm. 18.
- ↑ Lihat: Syekh Shaduq, Al-Tauhid, 1398 H, hlm. 79.
- ↑ Makarim Syirazi, Payam-e Imam Amirul Mukminin as, 1386 HS, jilid 4, hlm. 18.
- ↑ Syahidi, Tarjumeh Nahjul Balaghah, 1378 HS, hlm. 471.
- ↑ Lihat: Nahjul Balaghah, *Tahqiq Subhi Saleh, 1414 H, khotbah 91, hlm. 124-136.
- ↑ Sayid Ibnu Thawus, Faraj al-Mahmum, 1368 H, hlm. 56.
- ↑ Al-Husaini al-Khatib, Masadir Nahjul Balaghah, 1409 H, jilid 2, hlm. 164.
- ↑ Syekh Shaduq, Al-Tauhid, 1398 H, hlm. 48-56.
- ↑ Haruni, Taysir al-Mathalib, 1422 H, hlm. 287-289.
- ↑ Ibnu Abd Rabbih, Al-'Iqd al-Farid, 1407 H, jilid 4, hlm. 196-198.
- ↑ Zamakhsyari, Rabi' al-Abrar, 1412 H, jilid 1, hlm. 310-312.
- ↑ Al-Husaini al-Khatib, Masadir Nahjul Balaghah, 1409 H, jilid 2, hlm. 164.
- ↑ Goya, Ali as wa Salikin Rah-e Syeitan, 1386 HS, halaman identitas.
- ↑ Setorgi, Tabiat dar khotbah Asybah Nahjul Balaghah, 1392 HS, halaman identitas.
Daftar Pustaka
- Al-Husaini al-Khatib, Sayid Abdul Zahra. Masadir Nahjul Balaghah wa Asaniduh, Beirut: Dar al-Zahra, 1409 H.
- Dasyti, Muhammad, dan Kazhim Muhammadi. Al-Mu'jam al-Mufahras li Alfaz Nahjul Balaghah, Qom: Muassasah Farhanggi Tahqiqati Amirul Mukminin as, 1375 HS.
- Goya, Abdul Ali. Ali as wa Salikin Rah-e Syeitan, Qom: Dalil Ma, 1386 HS.
- Haruni, Yahya bin Husain. Taysir al-Mathalib fi Amali Abi Thalib, Sana'a: Muassasah Imam Zaid bin Ali al-Thaqafiyyah, 1422 H.
- Hashimi Khui, Mirza Habibullah. Manhaj al-Balaghah fi Syarh 'Nahjul Balaghah, Tehran: Maktabah al-Islamiyyah, 1400 H.
- Ibnu Abi al-Hadid, Abdul Hamid bin Hibatullah. Syarh Nahjul Balaghah, Tahqiq: Muhammad Abul Fadhl Ibrahim, Qom: Perpustakaan Ayatullah Mar'ashi Najafi, 1404 H.
- Ibnu Abd Rabbih, Ahmad bin Muhammad. Al-'Iqd al-Farid, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1407 H.
- Makarim Syirazi, Nashir. Payam-e Imam Amirul Mukminin as, Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 1386 HS.
- Sayid Ibnu Thawus, Faraj al-Mahmum fi Tarikh Ulama al-Nujum, Qom: Dar al-Dzakhair, 1368 H.
- Sayid Radhi, Muhammad bin Husain. Nahjul Balaghah, Terjemahan Sayid Ja'far Syahidi, Tehran: Perusahaan Penerbitan Ilmiah dan Budaya, 1377 HS.
- Sayid Radhi, Muhammad bin Husain. Nahjul Balaghah, Terjemahan Nashir Makarim Syirazi, Qom: Madrasah Imam Ali bin Abi Thalib as, 1384 HS.
- Sayid Radhi, Muhammad bin Husain. Nahjul Balaghah, Tahqiq Subhi Saleh, Qom: Hijrah, 1414 H.
- Setorgi, Muhsin, Tabiat dar Khutbah Asybah Nahjul Balaghah, Rasyt: Dahsara, 1392 HS.
- Syekh Shaduq, Muhammad bin Ali. Al-Tauhid, Qom: Kantor Penerbitan Islami, 1398 H.
- Zamakhsyari, Mahmud bin Umar. Rabi' al-Abrar wa Nusus al-Akhbar, Beirut: Muassasah al-A'lami lil-Mathbu'at, 1412 H.