Khutbah Muttaqin
| Nama lain | Khotbah Hammam |
|---|---|
| Tema | Sifat-sifat orang bertakwa, orang beriman atau pengikut Syiah |
| Diriwayatkan dari | Imam Ali as |
| Sumber Syiah | Nahjul Balaghah, Al-Tamhish, Al-Amali Syekh Shaduq, Kanz al-Fawaid, dan lainnya |
Khutbah Muttaqin (bahasa Arab: خطبة المتقين) adalah khutbah-khutbah Amirul Mukminin Ali as yang beliau sampaikan guna memenuhi permintaan salah seorang sahabat dan pengikut Syiah sejati bernama Hammam. Oleh itu, khutbah ini juga dikenal dengan nama khutbah Hammam. Imam Ali as dalam khutbah ini, yang juga terdapat dalam kitab Nahjul Balaghah, menjelaskan sifat-sifat orang yang bertakwa. Dalam khutbah ini, tindakan-tindakan pribadi, juga ibadah orang-orang yang bertakwa digambarkan dengan sangat jelas sehingga dikatakan bahwa setelah Hammam mendengar khutbah itu, ia jatuh pingsan kemudian meninggal dunia.
Urutan Khutbah dalam Kitab Nahjul Balaghah
Urutan Khutbah Hammam dalam kitab Nahjul Balaghah adalah berbeda. [1]
Sebab Pembacaan Khutbah
Salah seorang sahabat dan pengikut Syiah yang bernama Hammam meminta supaya Imam Ali as menjelaskan sifat orang-orang yang bertakwa. [2] Ia berkata kepada Imam Ali as: Wahai Amirul Mukminin, gambarkan kepada saya tentang orang-orang yang bertakwa sehingga seolah-olah saya melihatnya. Imam Ali as dalam menjawab pertanyaan Hammam berkata: "Hai Hammam, bertakwalah kepada Allah swt dan laksanakanlah amal saleh karena sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar." [3]Hammam tak puas dengan jawaban itu dan mendesak Imam Ali as untuk menjelaskan lebih banyak. Kemudian Imam Ali as memuji Allah dan memuliakan-Nya seraya menyampaikan salawat-Nya atas Nabi, lalu menyampaikan khutbahnya. [4] Dikatakan bahwa setelah Imam Ali as menyampaikan khutbahnya, Hammam jatuh pingsan kemudian meninggal dunia. Imam Ali as berkata: "Sungguh ia takut kepada Allah Swt." Lalu Imam berkata: "Nasehat yang efektif menghasilkan efek semacam itu pada pikiran yang mau menerima." Seorang laki-laki berkata: "Wahai Amirul Mukminin, bagaimana Anda tidak menerima efek semacam itu?" Amirul Mukminin menjawab, "Celaka bagimu. Untuk kematian ada saat tertentu yang tak dapat dilewati dan (ada) suatu penyebab yang tidak berubah. Sekarang lihatlah, jangan sekali-kali mengulangi pembicaraan semacam itu, yang telah diletakkan oleh iblis pada lidahmu." [5]
Penamaan Khutbah
Dari sisi bahwa khutbah ini dikarenakan memiliki kandungan yang didalamnya menjelaskan tentang sifat-sifat orang-orang yang bertakwa, maka disebut dengan khutbah muttaqin dan dari sisi bahwa karena yang meminta supaya Imam Ali as menyampaikan khutbah adalah seseorang bernama Hammam, maka khutbah ini disebut dengan khutbah Hammam.
Kandungan Khutbah
Kandungan khutbah sebagaimana namanya adalah gambaran tentang sifat-sifat orang yang bertakwa. Imam Ali as dalam menjelaskan hal ini menggambarkan sikap orang-orang yang beriman dalam kehidupan kemasyarakatan, sikap individual mereka, cara beribadah, bagaimana mereka memandang kepada dirinya sendiri dan lainnya. Berikut ini adalah beberapa sifat-sifat yang disebutkan. Tentu saja pembagian sifat-sifat ini tidak dimaksudkan untuk membatasi sifat-sifat itu, olehnya sebagian sifat-sifat itu bisa saja menjadi sifat-sifat bagi sifat-sifat yang lain, melainkan penulis hanya bermaksud mengelompokkan sifat-sifat orang-orang yang bertakwa dengan pengelompokan sebagai berikut:
Sifat-sifat Kemasyarakatan Orang-orang yang Bertakwa
Sebagian sifat-sifat orang bertakwa di masyarakat adalah:
- Bertutur kata baik
- Moderat
- Rendah hati
- Menahan pandangan dari non mahram
- Mendengarkan ilmu yang bermanfaat
- Sangat bersemangat dalam mencari ilmu
- Sabar dalam kesulitan
- Memaafkan orang yang menganiayanya
- Menjauhkan diri dari perkataan keji
- Tidak merusak kebaikan yang telah dilakukan
- Menundukkan pandangan
- Masyarakat aman dari tindakan buruknya
- Mereka berharap dalam melakukan pekerjaan baik
Sifat-sifat Individu
- Mencurigai dirinya sendiri
- Takut akan pujian orang lain
- Iman dengan penuh yakin
- Toleransi
- Berharap kepada urusan akhirat dan tidak menaruh perhatian terhadap urusan dunia
Berhubungan dengan Allah swt
- Melakukan salat dan membaca Alquran
- Mencari penyembuhan melalui al-Quran
- Pengaruh Alquran pada hati mereka
- Khusyu dalam beribadah
- Mengingat Tuhan dan bersyukur dalam sehari semalam
Terjemah-terjemah
Khutbah ini di samping termaktub dalam kitab Nahjul Balaghah secara lengkap, terdapat pula terjemah-terjemah secara terpisah, sebagiannya adalah:
- Az Parsayan Barayam Begu: Terjemah Khutbah Muttaqin (Hamam) terjemah dan penjelasan Jamaluddin Din Parwar. [6]
- Sifat Muttaqin (Khutbah Hamam) Maula Muttaqiyan, Amirul Mukminin as, terjemah Ghulam Ridha Yasipur. [7]
- Matsnawi Parsa Nameh: Terjemah Mandzum az Khutbah Muttaqin Hadhrat Ali as wa Nameh Hadhrat Ali be Imam Hasan as, Sarayandeh Abdul Mahdi Ma’ruf Zadeh. [8]
Syarah-syarah
- Aushaf al-Muttaqin, Muhammad Syarifi Asykuri [9]
- Aushaf Parsiyan: Syarah Khutbah Imam Ali as tentang Muttaqin, Abdul Karim Surusy. [10]
- Aushaf Muttaqin: Terjemah dan Syarah Tafsir Khutbah Hammam Nahjul Balaghah, Qadir Fadheli, Mukadimah Muhammad Taqi Jakfari. [11]
- Syarah Khutbah Muttaqin (Syarah Khutbah Hammam), Muhammad Taqi al-Majlisi, Editor: Juya Jahanbahsy. [12]
- Sifat Muttaqin dar Kalam Maula Muttaqiyan (Syair Persia): Syarah Khutbah Amirul Mukminin Hadhrat Ali as kepada Hammam, Surudeh Muhammad Ali Muhammmadi (Omid). [13]
- Muttaqin, Gulhai Sar Sabad Oferinesy, Daryafti az Khutbah Hammam Nahjul Balaghah, Mahdi Syuja’i. [14]
- Naghmah Ilahi: Syarah Mandzum wa Terjemah Khutbah Muttaqin az Nahjul Balaghah, Mahdi Ilahi Qumsyeh-i. [15]
- Aineh Parhizkaran Syarah Khutbah Hammam. Persia. Sayid Ibrahim Alawi Khui. Pada tahun 1341 HS, 347 halaman dicetak oleh percetakan Waziri. [16]
- Tanbiyah al-Ibad Syarah Khutbah Hammam, Syaikh Muhammad Jawan bin Muhammad Ali bin Ja'far Tustari, (w. 1325). [17]
- Darr Tsamin Syarah Khutbah Hammam. Bahasa Persia. Syaikh Abdul Husain bin Syaikh Muhammad Thahir Dezfuli (w. 1339 HS) [18]
- Syarah Khutbah Hammam, Mir Ashaf Qazwini (w. kira-kira pada 1140). Naskahnya dilihat oleh Syaikh Abdul Nabi Qazwini pengarang Tatsmim Amal Amuli. [19]
- Syarah Khutbah Hammam. Mirza Abul Qasim bin Mirza Ahmad Ishtabahbanati terkenal dengan Allamah (w. 1312) [20]
- Syarah Khutbah Hammam, Muhammad Taqi bin Husain Ali Harawi (w. 1299). [21]
- Syarah Khutbah Hammam. Husain bin Ali bin Muhammad Syafi’ (w. 1331). [22]
- Syarah Khutbah Hammam. Sayid Alauddin Gulistaneh Isfahani (w. 1110). [23]
- Syarah Mandzum Khutbah Hammam. Bahasa Persia. Dr Jawad Nur Bahy Kermani yang dicetak pada tahun 1371 H di Teheran. [24]
- Nurul Yaqin, Syarah wa Tarjumeh Khutbah Hammam. Husain Syafi’I yang dicetak pada tahun 1372. [25]
Catatan Kaki
- ↑ Menurut nukilan dari Muhammadi, al-Mu'jam al-Mufehres li Alfadz Nahj al-Balāghah, Jadwal Ikhtilāf Nushe Intihāi Kitāb, hlm. 235.
- ↑ Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld. 10, hlm. 133.
- ↑ Qs al-Nahl [16]: 128.
- ↑ Syahidi, Nahj al-Balāghah, hlm. 224.
- ↑ Syahidi, Nahj al-Balāghah, hlm. 227.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Sazman Isnad wa Ketab Khaneh Meli Jumhuri Islami Iran.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 5.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 22.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 24-25.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 33-34.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 34.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 34.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 34.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 34.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 36.
- ↑ Ustadi, Ketāb NāmehNahj al-Balāghah, hlm. 62.
Daftar Pustaka
- Nahj al-Balāghah. Terjemah Sayid Ja’far Syahidi. Ilmi wa Farhanggi, 1377.
- Ibnu Abil Hadid. Syarah Nahj al-Balāghah. jld. 10, Riset: Muhammad ABul Fadzl Ibrahim, tanpa tempat, Muasasah Ismailiyan lil Thaba’ah wa al-Nasyar wa al-Tuzi’, tanpat tempat.
- Ustadi, Ridha. Ketāb NāmehNahj al-Balagah. 1359 S.
- Muhammadi, Sayid Kadhim, Muhammad. Al-Mu’jam al-Mufahres lil Alfadz Nahj al-Balāghah. Qum: Nasyar Imam Ali as, 1369.