Membaca Al-Qur’an Perjuz

tanpa infobox
Dari wikishia
Majelis khataman Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an Perjuz (bahasa Arab:قرأة القرآن) adalah adalah membaca Al-Qur'an perbagian-bagian, yang biasanya dilakukan secara berkelompok. Merupakan tradisi untuk mengkhatamkan bacaan Al-Qur'an di bulan Ramadan, dengan dibaca satu juz perharinya, juga dibaca pada momen pembukaan perayaan-perayaan serta pada majelis haul kematian. Pembagian Al-Qur'an menjadi 30 bagian dilakukan pada akhir abad pertama atau awal abad kedua Hijriyah.

Tradisi Pembacaan Al-Qur'an Perjuz

Dalam acara pembacaan Al-Qur'an perjuz, qari membaca satu atau beberapa juz dan jamaah lainnya mendengarkan atau turut mengikuti bacaan dengan suara yang dipelankan.[1] Metode ini biasa dilakukan di bulan Ramadan,[2] begitu juga dalam majelis khataman Al-Qur'an yang biasa dilakukan di rumah-rumah. Demikian juga biasanya ditradisikan untuk memulai setiap acara perayaan serta pada majelis haul kematian. Pada momen-momen itu 30 juz Al-Qur'an dibagikan kepada setiap orang yang hadirkemudian mereka masing-masing membaca satu juz sehingga setidaknya pada saat itu bacaan Al-Qur'an telah dikhatamkan satu kali atau lebih.[3]

Pembacaan Al-Qur'an perjuz juga bisa dilakukan secara virtual.[4]

Khataman Al-Qur’an

Majelis khataman Al-Qur'an di Haram Imam Husain as pada bulan Ramadhan 1443 H[5]

Salah satu metode cepat mengkhatam bacaan Al-Qur'an adalah membaca Al-Qur'an perjuz. Yaitu dengan digelar dalam majelis baik di rumah atau di masjid. Setiap orang mendapatkan bagian satu juz atau lebih untuk dia baca. Demikian pula membaca perjuz ini biasa dilakukan sepanjang bulan Ramadan, dengan membaca satu juz setiap harinya. Sehingga sampai akhir Ramadan tiba, Al-Qur'an telah dikhatamkan.[6] Majelis membaca Al-Qur'an perjuz di bulan Ramadan diadakan di berbagai negara negara.[7] Setidaknya di Republik Islam Iran, acara ini disiarkan live dari tempat-tempat keagamaan seperti makam Imam Ridha di kota Masyhad dan makam Sayidah Fatimah Maksumah sa di kota Qom melalui siaran Radio dan Televisi Republik Islam Iran.[8]

Pembagian Al-Qur'an Menjadi Beberapa Juz

Pembagian Al-Qur'an menjadi tiga puluh juz dilakukan pada abad pertama atau kedua Hijriyah untuk tujuan agar memudahkan dalam membaca, menghafal, mengajar dan membawa Al-Qur'an.[9] Pembagian Al-Qur'an seperti ini pertama kali dinisbatkan kepada Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi[10] dan Ma'mun Abbasi.[11] Namun, Zarkasyi, salah seorang mufassir Al-Qur'an abad ke-8 H, menganggap praktik membagi Al-Qur'an menjadi 30 juz berasal dari sekolah-sekolah agama.[12] Di beberapa negara Islam, juz-juz Al-Qur'an juga dicetak dan diperbanyak secara terpisah.

Catatan Kaki

  1. Behtarin Syiveye Qiraat-e Quran Karim dar Mah-e Ramazan Site Khabarnegaran Javan
  2. Muini, Juz, hlm. 836
  3. Silakan lihat ke: Musawi Amili, Syenakht-e Quran; Quran dar Marasem-e Khatm Site Hawzah
  4. Khatm-e Quran, Majalah Nasim Wahy-e, no. 7
  5. Khatm-e Quran, Majalah Nasim Wahy-e, no. 7
  6. Khatm-e Quran, Majalah Nasim Wahy-e, no. 7
  7. Muqabele Ayin-e Sunnati Quran Khani Mardum-e Bu Syahr dar Mah-e Mubarak-e Ramazan Site shabestan
  8. Zaman-e Pakhsy-e Tartil-e Juz Khani-e Quran-e Karim Syabakehaye Sima
  9. Farhang Nameh Ulum-e Qurani, hlm. 482-481
  10. Faidh Kasyani, Mahjah al-Baidha, hlm. 224
  11. Ma'rifat, al-tamhid, jld. 1, hlm. 364
  12. Zarkasyi, al-Burhan, jld. 1, hlm. 250

Daftar Pustaka