Quthbuddin ar-Rawandi

Prioritas: c, Kualitas: b
tanpa referensi
Dari wikishia
(Dialihkan dari Quthb al-Rawandi)
Informasi Pribadi
Nama LengkapQuthb al-Din Abul Husain Sa'id bin Abdullah bin Husain bin Hibatullah al-Rawandi al-Kasyani
Terkenal denganQutb ar-Rawandi
Informasi ilmiah
Guru-guruFadhl bin Hasan Thabrisi • Imaduddin Thabari • Abu Nashr al-Ghazi
Murid-muridMuhammad bin Ali Ibn Syahr Asyub • Syekh Muntajab al-Din Razi • dan...
Karya-karyaAl-Kharāij wa al-JarāihTahafut al-FalasifahMinhaj al-Bara'ah fi Sharh Nahjul Balaghah • dan ...
Kegiatan Sosial dan Politik


Quthb al-Din Abul Husain Sa'id bin Abdullah bin Husain bin Hibatullah al-Rawandi al-Kasyani (bahasa Arab:قطب‌الدين ابوالحسين سعيد بن عبدالله بن حسين بن هبةالله الراوندي الکاشاني) (w. 573 H/1177) lebih dikenal dengan sebutan Quthb ar-Rawandi (قطب الراوندي) adalah seorang ahli hadis, ahli tafsir, ahli kalam, fakih, filosof dan sejarawan besar Syiah. Ia hidup pada abad ke 6 Hijriyah dan merupakan murid dari Syekh al-Thabrisi penulis kitab tafsir Majma' al-Bayān. Quthb al-Rawandi meninggalkan banyak karya tulis dan yang menjadi magnum opus dari keseluruhan karyanya adalah kitab al-Kharāij wa al-Jarāih.

Ibnu Syahr Asyub dan Syekh Muntajib al-Din Razi adalah diantara muridnya yang terkenal.

Biografi

Tidak ada catatan yang jelas mengenai waktu kelahirannya namun disebutkan ia lahir di Rawand sebuah kota yang terletak didekat Kasyan. [1] Afandi Isfahani mengatakan, "Namanya lebih sering dinisbatkan kepada kakeknya yaitu Sa'id bin Hibatullah." [2] Ia dikenal memiliki kunyah Abu al-Hasan dan Abu al-Husain. [3]

Quthbuddin ar-Rawandi menyelesaikan pendidikan ibtidaiyahnya dibawah bimbingan ayah dan kakeknya, kemudian ia melanjutkan menimbah ilmu di kota Qom. Menurut Afandi al-Isfahani ia mendengar langsung dan menukilkan sejumlah hadis dari para ahli hadis yang tersebar di Isfahan, Khurasan dan Hamadan. [4]

Keturunan

Sayid Muhsin al-Amin menyebutkan nama dari putra-putra dari Quthb Rawandi sebagai berikut:

  • Syekh Ali bin Sa'id
  • Syekh Muhammad bin Sa'id penulis kitab 'Ajālah al-Ma'rifah
  • Syekh Husain bin Sa'id [5]

Testimoni Ulama Islam atas Qutbh al-Rawandi

  • Allamah Amini menyebut al-Rawandi sebagai salah seorang pembesar ulama Syiah dalam bidang fikih dan hadis. Tidak ditemukan kekurangan dari karya-karyanya dan tidak pula diragukan darinya dalam masalah keutamaan dan kesungguhnya dalam melakukan perkhidmatan pada Islam. Ia berakhlak shaleh dan tidak ada dari warisan ilmunya yang tidak bermanfaat. [6]
  • Penulis kitab Raudhāt al-Janāt: Ia fakih, seorang pilihan dan terpercaya serta memiliki sejumlah karya. [7]
  • Mirza Abdullah Afandi al-Isfahani: Quthb Rawandi adalah seorang syekh, imam fakih, seorang yang memiliki banyak keutamaan, alim, fasih, muhaddis, mutakallim dan sangat memiliki penguasaan ilmu yang mendalam mengenai hadis-hadis dan syair-syair. [8]
  • Syekh Abbas al-Qummi: Ia adalah seorang yang alim, terpercaya, fakih, muhaddis, mufasir dan muhaqqiq. Ia adalah seorang pembesar dari kalangan muhaddis Syiah.[9]
  • Ibnu Hajar al-'Asqalani (salah seorang ulama Ahlusunah): Ia penganut mazhab Syiah, dan memiliki keunggulan dalam berbagai bidang ilmu dan dari semua itu, ia banyak menulis syair-syair.

[10]

Guru-gurunya

  • Fadhil bin Hasan ath-Thabrisi, penulis kitab Majma' al-Bayān.
  • 'Imad al-Din ath-Thabari, penulis kitab Basyārah al-Mushthafa.
  • Shafi al-Din Murtadha bin Da'i al-Razi, penulis kitab Tabsharah al-'Awām.
  • Syekh Abu Ja'far Muhammad bin Ali al-Halabi.
  • Muhammad bin Hasan, ayah Khajah Nashiruddin al-Thusi.
  • Muhammad bin Ismail al-Masyhadi.
  • Abu al-Hasan Muhammad bin Ali Tamimi al-Naisyaburi.
  • Abdurrahim bin Ahmad Syaibani.
  • Abu Nashr al-Ghazi.
  • Abu Shamsham Dzu al-Fiqar bin Muhammad bin Ma'bad Husaini.
  • Abu Ja'far bin Kamyih.
  • Abu Shamsham Ahmad bin Muhammad Ali Marsyaki.
  • Abu al-Sa'id Hasan bin Ali Larabadi.
  • Abu al-Qasim Hasan bin Muhammad al-Hadiqi. [11]

Murid-murid

  • Nashr al-Din Husain bin Sa'id al-Rawandi, putranya sendiri.
  • Dzhahir al-Din Muhammad bin Sa'id al-Rawandi, putranya yang lain.
  • Qadhi Ahmad bin Ali bin Abd al-Jabbar ath-Thusi.
  • Qadhi Jamal al-Din Ali bin Abd al-Jabbar ath-Thusi.
  • Faqih Ali bin Muhammad al-Madani.
  • Faqih 'Az al-Din Muhammad bin Hasan Alawi al-Baghdadi.
  • Zain al-Din Abu Ja'far Muhammad bin Abd al-Hamid bin Mahmud Da'widar.
  • Rasyid al-Din Muhammad bin Ali, lebih dikenal dengan nama Ibnu Syahr Asyub al-Mazandarani. Ia dikenal sebagai murid terbaik al-Rawandi.
  • Syekh Muntajib al-Razi. [12]

Karya-karyanya

Kitab yang ditulis Quthb al-Rawandi sekitar 60 judul termasuk risalah. Sebagian dari karya tulisnya yang memiliki tema yang beragam dalam berbagai cabang keilmuan diantaranya sebagai berikut:

Ilmu Tafsir

  • Umm al-Qur'an
  • Tafsir al-Qur'an dalam 2 jilid.
  • Khalāshah al-Tafāsir dalam 10 jilid.
  • Syarh Ayāt al-Musykilah fi al-Tanzih.
  • Al-Labāb fi Fadhl Ayat al-Kursi.
  • Al-Nāsikh wa al-Mansukh min al-Qur'an.

Syarah Nahjul Balāghah

Minhaj al-Barā'ah fi Syarh Nahj al-Balāghah (Rawandi) Ibn Abi al-Hadid berkata: Sepengetahuan saya, tidak ada seorang pun yang menulis tafsir Nahj al-Balāghah sebelum saya kecuali satu orang yaitu Sa'id bin Habahullah bin Husain yang dikenal dengan nama Quthb al-Rawandi. [13]

Kalam dan Falsafah

  • Al-Kharāij wa al-Jarāih. Kitab ini dikenal sebagai karya terbaik Quthb al-Rawandi yang berkisar mengenai masalah mukjizat dan seputar kehidupan Rasulullah saw dan Para Imam as.
  • Umm al-Mu'jizāt.
  • Al-Ikhtilāfāt. Kitab ini berisi tema-tema pilihan perbedaan pandangan kalam antara Syekh Mufid dan Sayid Murtadha.
  • Tahāfat al-Falāsafah. Kitab ini berisi tema-tema yang beragam mengenai hikmat dan filsafat.
  • Jawāhar al-Kalām fi Syarh Muqaddimah al-Kalām. Kitab ini merupakan syarh dari kitab Muqaddimah al-Kalām karya Syekh Thusi dalam bidang ilmu kalam.

Fikih

  • Ayāt al-Ahkām.
  • Ahkām al-Ahkām.
  • Al-Anjāz. Syarah dari kitab al-Ijāz fi al-Farāidh karya Syekh Thusi.
  • Hal al-Ma'qud fi al-Jamal wa al-'Uqud.
  • Al-Syāfiyah fi al-Ghaslah al-Tsāniyah.
  • Al-Khumus.
  • Min Hadhrah al-Adāa wa 'alihi al-Qadhāa
  • Risālah al-Fuqahāh.
  • Musykilāt al-Nihāyah.
  • Al-Muntaha fi Syarh al-Nihāyah. Kitab ini terdiri dari mensyarah kitab Nihāyah karya Syekh Thusi.
  • Al-Rāi' fi Syarāi'.
  • Al-Niyāt fi Jami' al-'Ibādāt.
  • Nahiyah al-Nihāyah.
  • Fiqh al-Qur'an.

Hadis

  • Tahfah al-'Alil. Berisi kumpulan doa dan adab serta hadis-hadis yang berkaitan dengan terapi penyakit dan menjauhkan dari berbagai bala.
  • Risālah fi Sihah Ahādits Ashhābinā. Kitab ini berisi kumpulan hadis sahih menurut ulama-ulama Syiah.
  • Syarh al-Kalamāt al-Māah. Berisi syarah dari 100 hadis Imam Ali bin Abi Thalib as.
  • Dhiyā al-Syahāb. Syarah dari kitab Syahāb al-Akhbār karya Qadhi al-Qadhai. Afandi al-Isfahani beranggapan bahwa karya ini menunjukkan Quthb al-Rawandi memiliki ketertarikan terhadap tasawuf, sebab merasa perlu mensyarah karya Qadha al-Qadhai yang seorang sufi. [14] Namun tanggapan Afandi al-Isfahani kontroversial sebab Qutbh al-Rawandi justru menjelaskan dalam kitab tersebut, bahwa Qadhi al-Qadhai adalah seorang penganut mazhab Syiah yang menukil banyak hadis-hadis Nabawi. [15]
  • Labāb al-Akhbār.
  • Lab al-Labāb. Kumpulan hadis tematik mengenai akhlak.
  • Mazār. Kitab yang berisi kumpulan bacaan ziarah.
  • Al-Majālis fi al-Hadits.
  • Al-Da'wāt.

Sejarah

Ushul Fikih

  • Al-Mustaqasha. Kitab ilmu ushul fikih yang merupakan syarah dari kitab al-Dzari'ah karya Sayid al-Murtadha.

Syair dan Adabiyat

  • Al-Taghrib fi al-Ta'rib
  • Al-A'rāb fi al-A'rāb
  • Syarh al-'Awāmil al-Māah. Berisi 100 tema dalam ilmu nahwu.
  • Gharib al-Nihāyah. Berisi syarah kalimat-kalimat yang sulit dalam kitab Nihāyah karya Syekh Thusi.
  • Nafatshah al-Mashdur. Kitab yang berisi kumpulan syair Quthb al-Rawandi. [16]

Wafat

Qutbh al-Rawandi wafat pada tahun 573 H/1177. [17]Ia dimakamkan di dalam komplek Haram Sayidah Fatimah Maksumah sa di Qom, Iran. Pembuatan nisannya yang terpasang saat ini adalah pesanan dari Ayatullah Mar'asyi al-Najafi dan diziarahi ratusan peziarah setiap harinya.

Ayatullah Araki menukilkan: Akhund Muhammad Hasan Jalali meriwayatkan, "Guruku Syekh Muhammad Husain berkata, Sewaktu Shadr A'dzham merenovasi kompleks Haram Sayidah Maksumah sa, makam Quthb al-Rawandi sempat mengalami kerusakan. Saya berziarah ke makam tersebut, tampak bagi saya dua lutut dari jasad Qutbh Rawandi yang masih utuh. Sayapun memasukkan kembali kedua lutut tersebut ke dalam makam setelah sebelumnya menciumnya. Saya tidak melihat ada tanda-tanda ketuaan pada lutut tersebut termasuk bekas ciumankupun tidak tampak." Ayatullah Araki melanjutkan: "Saya sebelumnya telah mendengarkan kisah ini, dan dikalangan masyarakat Qom telah mutawatir bahwa jenazah beliau dalam makam tersebut masih utuh". [18]

Catatan Kaki

  1. A'yān al-Syi'ah, jld. 7, hlm. 239.
  2. Riyādh al-'Ulamā, jld. 2, hlm. 419.
  3. A'yān al-Syi'ah, jld. 7. hlm. 239.
  4. Riyādh al-'Ulamā, jld. 2. hlm. 425.
  5. A'yān al-Syi'ah, jld. 7, hlm. 240.
  6. Al-Ghadir, jld. 5, hlm. 379.
  7. Raudhāt al-Janāt, jld. 4, hlm. 6 dan 7.
  8. Riyādh al-'Ulamā, jld. 2, hlm. 419.
  9. Al-Kuniyah wa al-Alqāb, jld. 3, hlm. 72.
  10. Lisān al-Mizān, jld. 3, hlm. 48.
  11. Raudhāt al-Jināt, jld. 4, hlm. 7.
  12. Dinukil dari Riyādh al-'Ulamā, Raudhāt al-Janāt, A'yān al-Syi'ah dll.
  13. Syarh Nahj al-Balāghah, jld. 1, hlm. 5.
  14. Riyādh al-'Ulamā, jld. 2, hlm. 421.
  15. Didghah Tarikhi Rawandiyan. Mustahafa Shadiqi.
  16. Dinukil dari Riyādh al-'Ulamā, Raudhāt al-Janāt, A'yān al-Syi'ah dll.
  17. Bihār al-Anwār, jld. 105, hlm. 135.
  18. Situs berita Farsnews.

Daftar Pustaka

  • Afandi, Abdullah. Riyādh al-'Ulamā wa Hiyādh al-Fudhalā. Qom: Mathba'ah al-Khiyam, tanpa tahun.
  • Amin, Muhsin. A'yān al-Syi'ah. Beirut: Dar al-Ta'arif, tanpa tahun.
  • Amini, Abdul al-Husain. Al-Ghadir. Beirut: Dar al-Kitab al-'Arabi, tanpa tahun.
  • Asqalani, Ibnu Hajar. Lisān al-Mizān. Beirut: al-'Ilmi, 1390 H.
  • Khawansari, Muhammad Baqir. Raudhāt al-Janāt fi Ahwāl al-'Ulamā wa al-Sādāt. Qom: Ismailiyan, tanpa tahun.
  • Qomi, Abbas. Al-Kuniyah wa al-Laqāb. Tehran: Maktabah al-Shadr, tanpa tahun.
  • Majlisi, Muhammad Baqir. Bihār al-Anwār. Beirut: Muassasah al-Wafa, 1403 H.