Manaqib Al Abi Thalib (buku)

Prioritas: b, Kualitas: b
Dari wikishia
Manaqib Al Abi Thalib
Judul Asliمَناقِبُ آل أبي طالب
PengarangMuhammad bin Ali bin Syahr Asyub
IlustrasiBerisi sifat-sifat luhur, keutamaan dan karamah Ahlulbait as
BahasaArab
Subyek-
Seri4 jilid
Diterbitkan olehAl-Maktbah al-Haidariyah
Tahun DisusunAbad ke-6 H
Tanggal Penerbitan1376 H/1957


Manāqib Āl Abi Thalib (bahasa Arab: مَناقِبُ آل أبي طالب) yang masyhur dengan al-Manāqib adalah kitab berbahasa Arab tentang manaqib (sifat-sifat luhur) dan keutamaan-keutamaan maksumin as karya seorang alim Syiah, Muhammad bin Ali bin Syahr Asyub (w. 588 H/1192). Dalam kitab ini pengarang berbicara tentang keutamaan-keutamaan Nabi Muhammad saw, para Imam as dan sahabat yang pada cetakan sekarang (keutamaan sahabat) tidak dimuat. Akan tetapi cetakan-cetakan yang sekarang yang disusun dalam 4 jilid dimulai dari pembahasan keutamaan-keutamaan Rasulullah saw dan ditutup dengan Imam Hasan al-Askari as, dan tidak berbicara tentang Imam Mahdi as. Sebagian poin-poin yang dimuat dalam kitab-kitab lain sang penulis yang dirujukkan kepada al-Manāqib tidak ditemukan dalam cetakan-cetakan yang ada sekarang. Al-Manāqib adalah termasuk dari karya-karya tulis muktabar Syiah dan banyak dari ulama Syiah dan Ahlusunah percaya kepada kitab ini dan menukil riwayat-riwayatnya.

Mengenai Pengarang

Muhammad bin Ali bin Syahr Asyub Sarawi Mazandarani (488-588 H/1095-1192) yang terkenal dengan Ibnu Syahr Asyub dan bergelar 'Rasyiduddin' dan 'Izzuddin' adalah seorang fakih, muhaddis dan alim Syiah abad ke-6 H. Ia lahir di Sari dan hijrah ke Bagdad untuk melanjutkan pedidikannya. Ibnu Syahr Asyub memiliki banyak karya seperti Manāqib Āl Abi Thalib dan Ma'ālim al-Ulama.

Tema Kitab

Pengarang dalam kitab ini berbicara tentang manaqib dan keutamaan-keutamaan Nabi saw, para Imam as dan sahabat. Kitab-kitab yang ditulis dengan judul 'Manāqib' berkenaan dengan Ahlulbait as, semuanya menjelaskan tentang kedudukan, keutamaan, mukjizat dan keramat mereka.[1]

Latar Belakang Penulisan

Pengarang dalam menjelaskan latar belakang dari penulisan kitab ini menulis: Karena saya melihat kekafiran musuh-musuh Amirul Mukminin as dan saya menemukan banyak perbedaan antara Syiah dan Sunni mengenai wilayah beliau, sementara banyak dari masyarakat menjauh dari mencintai keluarga suci Nabi saw atau jika mereka mencintai keluarga tersebut tidak berani menampakkannya. Oleh sebab itu saya bangun dari tidur kelalaian untuk menampakkan hakikat dari sela-sela perbedaan yang ada dan berbagai riwayat. Akhirnya saya menemukan perawi-perawi yang merubah dan menyelewengkan (distorsi) hadis-hadis Nabi saw serta membuat-buat keutamaan-keutamaan untuk orang lain. Mereka memotong-motong hadis-hadis dan menukil bagian-bagian yang menghilangkan hakikat serta menyesatkan kaum Muslimin dari hakikat wilayah Ilahi. Di lain sisi, mereka ini mencerca para perawi dan penukil kautamaan-keutamaan Ahlulbait as dengan tuduhan ghulat atau menyimpang.[2]

Nilai Kitab

Kitab al-Manāqib bisa dikategorikan sebagai kitab muktabar yang mendapat apresiasi dari ilmuan. Kemuktabarannya sampai pada suatu tingkat dimana ulama Syiah dan Ahlusunah percaya kepadanya dan menukil riwayat-riwayatnya tanpa sedikit kekhawatiran.[3]

Kandungan Kitab

Kitab ini disusun dalam 4 jilid:

  • Jilid Pertama membahas tentang keadaan-keadaan Nabi saw seperti pemberian kabar gembira akan Kenabian, kelahiran, Bi'tsah, dan peperang-peperangan dll.
  • Jilid Kedua mencakupi kedudukan, keutamaan, keramat, penghukuman Amirul Mukminin as, dan berbagai kekejaman dan musibah yang menimpa Ahlulbait as yang diurai sesuai urutan zaman.
  • Jilid Ketiga dimulai dengan menyebut hadis-hadis Nabi saw tentang pengangkatan Imam Ali as sebagai penggantinya. Keutamaan spiritual, keberanian dan kedudukan beliau dibahas dalam beberapa pasal. Masalah-masalah sepeti kesamaan Imam Ali as dengan semua para Nabi, biografi dan keadaan-keadaan beliau dibahas setelahnya. Setelah Imam Ali as, jilid ini membahas biografi Sayidah Zahra sa, dan terakhir bebicara tentang keimamahan anak-anak Sayidah Zahra sa.
  • Jilid Keempat membahas tentang keadaan-keadaan, keutamaan-keutamaan dan biografi Imam-imam yang lain sampai Imam ke sebelas. Dengan berakhirnya pasal yang berkaitan dengan Imam Hasan al-Askari as berakhir pulalah kitab ini.

Bab-bab Kitab

Nama-nama sebagian bab-bab al-Manaqib adalah:

  • Bab penyebutan Rasulullah saw
  • Bab Imamah
  • Bab kepemimpinan Imam dua belas
  • Bab derajat-derajat Amirul Mukminin as
  • Bab manaqib Khusus Amirul Mukminin as
  • Bab Pengenangan Amirul Mukminin as di sisi Sang Pencipta dan makhluk
  • Bab proposisi-proposisi (Qadhaya) Amirul Mukminin as
  • Bab nas-nas imamah
  • Bab penjelasan batin (jiwa) Amirul Mukminin as
  • Bab ringkasan peperangan Amirul Mukminin as
  • Bab manaqib Amirul Mukminin as di Akhirat
  • Bab poin-poin menarik
  • Bab Keadaan-keadaan Amirul Mukminin as
  • Bab Manaqib Sayidah Zahra sa
  • Bab kepemimpinan al-Sibthain (Imam Hasan as dan Imam Husain as).[4]

Kemudian pengarang membawa bab-bab mengenai imam-imam yang lain mulai dari Imam Hasan al-Mujtaba as sampai Imam Hasan al-Askari as dan untuk masing-masing mereka membuat satu bab secara terpisah. Kemudian menyusun setiap bab dalam beberapa pasal.

Karakterikstik Kitab

  1. Sebagian masalah-masalah dalam seluruh kitab Ibnu Syahr Asyub yang dia rujukkan sendiri kepada al-Manaqib, tidak ada dalam kitab ini.
  2. Bab yang berkaitan dengan Imam Zaman as dan masalah-masalah terkait keimamahan dan kegaibannya yang merupakan masalah teologi terpenting pada zaman itu tidak ada dalam kitab ini.
  3. Ibnu Syahr Asyub bermaskud mengumpulkan semua manaqib keluarga Nabi saw yang disinggung dalam riwayat, sementara banyak dari masalah-masalah dan hadis-hadis yang terdapat dalam literatur-literatur klasik tidak dimuat dalam kitab ini.
  4. Ibnu Syahr Asyub sendiri dalam mukadimah kitab berkata, "ada satu bab mengenai sahabat-sahabat Nabi saw dan keutamaan-keutamaan mereka", namun tidak ditemukan dalam kitab ini.
  5. Manaqib Ibnu Syahr Asyub meliputi persoalan-persoalan yang menakjubkan dan aneh, yang mana terkadang hanya terbatas pada penukilan sang pengarang dan tidak didapatkan di tempat lain.

Penelitian Seputar Kitab

Husain bin Jubair meringkas kitab al-Manāqib dan memberi nama Nukhab al-Manāqib li Āl Abi Thalib. Sebuah kitab dengan judul Nahj al-Iman juga ditulis oleh Ibnu Jubair dalam meringkas al-Manāqib.

Catatan Kaki

  1. Pustaka Digital Nur
  2. Ibnu Syahrasyub, al-Manāqib, mukaddimah kitab
  3. Pustaka Digital Nur
  4. Ibnu Syahrasyub, al-Manaqib, daftar isi