Surah-surah Makkiyah dan Madaniyah

Prioritas: c, Kualitas: a
Dari wikishia
(Dialihkan dari Makki dan Madani)

Surah-surah Makkiyah dan Madaniyah (bahasa Arab: السور المکیة و المدنیة) adalah sebuah istilah dan ungkapan di bidang jurusan Ulumul Quran dan sebagian dari cabang-cabang kajian Islam dan yang dimaksud darinya adalah dua bagian dari surah-surah Alquran yang berkaitan dengan tempat penurunannya. Mekah dan Madinah adalah dua tempat turunnya ayat-ayat Alquran al-Karim dan mengenal ayat-ayat yang turun di dua kota ini termasuk dari kekhawatiran umat Islam sejak abad-abad permulaan hingga hari ini dan menyebabkan munculnya sebuah ilmu baru dengan nama "Ilmu al-Makki wa al-Madani".

Tentunya untuk menentukan manakah yang termasuk ayat-ayat dan surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah? Adakah cara dan tolok ukur untuk membedakan antara dua periode penurunan tersebut? Apa kriteria-kriteria ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah?, itu semua termasuk dari pembahasan-pembahasan terpenting tentang ilmu ini yang mana menurut keyakinan para cendekiawan Ulumul Quran mempelajarinya adalah hal yang termulia dan paling bermanfaatnya bagian dari Ulumul Quran.

Jumlah Surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah serta Hal-hal yang Membedakannya

No. Nama Urutan Tempat Turun
1 Surah Al-Fatihah (Pembukaan) 5 Mekkah?
2 Surah Al-Baqarah (Sapi Betina) 87 Madinah
3 Surah Ali Imran (Keluarga Imran) 89 Madinah
4 Surah An-Nisa (Wanita) 92 Madinah
5 Surah Al-Maidah (Jamuan) 112 Madinah
6 Surah Al-An'am (Binatang Ternak) 55 Mekkah
7 Surah Al-A'raf (Tempat yang tertinggi) 39 Mekkah
8 Surah Al-Anfal (Harta rampasan perang) 88 Madinah
9 Surah At-Taubah (Pengampunan) 113 Madinah
10 Surah Yunus 51 Mekkah
11 Surah Hud 52 Mekkah
12 Surah Yusuf 53 Mekkah
13 Surah Ar-Ra'd (Guruh) 96 Madinah?
14 Surah Ibrahim 72 Mekkah
15 Surah Al-Hijr 54 Mekkah
16 Surah An-Nahl (Lebah) 70 Mekkah
17 Surah Al-Isra'
(Memperjalankan di waktu malam)
50 Mekkah
18 Surah Al-Kahf (Penghuni-penghuni gua) 69 Mekkah
19 Surah Maryam 44 Mekkah
20 Surah Thaha 45 Mekkah
21 Surah Al-Anbiya (Nabi-Nabi) 73 Mekkah
22 Surah Al-Hajj (Haji) 103 Madinah
23 Surah Al-Mukminun (Orang-orang mukmin) 74 Mekkah
24 Surah An-Nur (Cahaya) 102 Madinah
25 Surah Al-Furqan (Pembeda) 42 Madinah
26 Surah Asy-Syu'ara (Penyair) 47 Mekkah
27 Surah An-Naml (Semut) 48 Mekkah
28 Surah Al-Qashash Cerita 49 Mekkah
29 Surah Al-Ankabut (Laba-laba) 85 Mekkah
30 Surah Ar-Rum (Bangsa Romawi) 84 Mekkah
31 Surah Lukman 57 Mekkah
32 Surah As-Sajdah 75 Mekkah
33 Surah Al-Ahzab
(Golongan-Golongan yang bersekutu)
90 Madinah
34 Surah Saba' (Kaum Saba') 58 Mekkah
35 Surah Fathir (Pencipta) 43 Mekkah
36 Surah Yasin 41 Mekkah
37 Surah Ash-Shaffat (Barisan-barisan) 56 Mekkah
38 Surah Shad 38 Mekkah
39 Surah Az-Zumar (Rombongan-rombongan) 59 Mekkah
40 Surah Ghafir (Sang Pengampun dosa) 60 Mekkah
41 Surah Fusshilat (Yang dijelaskan) 61 Mekkah
42 Surah Asy-Syura (Musyawarah) 62 Mekkah
43 Surah Az-Zukhruf (Perhiasan) 63 Mekkah
44 Surah Ad-Dukhan (Kabut) 64 Mekkah
45 Surah Al-Jatsiyah (Yang bertekuk lutut) 65 Mekkah
46 Surah Al-Ahqaf (Bukit-bukit pasir) 66 Mekkah
47 Surah Muhammad 95 Madinah
48 Surah Al-Fath (Kemenangan) 111 Madinah
49 Surah Al-Hujurat (Kamar-kamar) 106 Madinah
50 Surah Qaf 34 Mekkah
51 Surah Adz-Dzariyat (Angin yang menerbangkan) 67 Mekkah
52 Surah Ath-Thur (Bukit) 76 Mekkah
53 Surah An-Najm (Bintang) 23 Mekkah
54 Surah Al-Qamar (Bulan) 37 Mekkah
55 Surah Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) 97 Madinah?
56 Surah Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) 46 Mekkah
57 Surah Al-Hadid (Besi) 94 Madinah
58 Surah Al-Mujadilah
(Wanita yang mengajukan gugatan)
105 Madinah
59 Surah Al-Hasyr (Pengusiran) 101 Madinah
60 Surah Al-Mumtahanah (Wanita yang diuji) 91 Madinah
61 Surah Ash-Shaff (Satu barisan) 109 Madinah?
62 Surah Al-Jumu'ah 110 Madinah
63 Surah Al-Munafiqun (Orang-orang yang munafik) 104 Madinah
64 Surah At-Taghabun
(Hari dinampakkan kesalahan-kesalahan)
108 Madinah?
65 Surah Ath-Thalaq (Talak) 99 Madinah
66 Surah At-Tahrim (Mengharamkan) 107 Madinah
67 Surah Al-Mulk (Kerajaan) 77 Mekkah
68 Surah Al-Qalam (Pena) 2 Mekkah
69 Surah Al-Haqqah (Hari kiamat) 78 Mekkah
70 Surah Al-Ma'arij (Tempat naik) 79 Mekkah
71 Surah Nuh 71 Mekkah
72 Surah Al-Jin 40 Mekkah
73 Surah Al-Muzammil (Orang yang berselimut) 3 Mekkah
74 Surah Al-Muddatsir (Orang yang berkemul) 4 Mekkah
75 Surah Al-Qiyamah 31 Mekkah
76 Surah Al-Insan (Manusia) 98 Madinah
77 Surah Al-Mursalat
(Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
33 Mekkah
78 Surah An-Naba (Berita besar) 80 Mekkah
79 Surah An-Nazi'at
(Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
81 Mekkah
80 Surah 'Abasa (Ia Bermuka masam) 24 Mekkah
81 Surah At-Takwir (Menggulung) 7 Mekkah
82 Surah Al-Infithar (Terbelah) 82 Mekkah
83 Surah Al-Muthaffifin (Orang-orang yang curang) 86 Mekkah?
84 Surah Al-Insyiqaq (Terbelah) 83 Mekkah
85 Surah Al-Buruj (Gugusan bintang) 27 Mekkah
86 Surah Ath-Thariq (Yang datang di malam hari) 36 Mekkah
87 Surah Al-A'la (Yang paling tinggi) 8 Mekkah
88 Surah Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) 68 Mekkah
89 Surah Al-Fajr (Fajar) 10 Mekkah
90 Surah Al-Balad (Negeri) 35 Mekkah
91 Surah Asy-Syams (Matahari) 26 Mekkah
92 Surah Al-Lail (Malam) 9 Mekkah
93 Surah Al-Dhuha
(Waktu matahari sepenggalahan naik)
11 Mekkah
94 Surah Al-Insyirah (Melapangkan) 12 Mekkah
95 Surah At-Tin (Buah Tin) 28 Mekkah
96 Surah Al-'Alaq (Segumpal Darah) 1 Mekkah
97 Surah Al-Qadr (Kemuliaan) 25 Mekkah?
98 Surah Al-Bayyinah (Pembuktian) 100 Madinah?
99 Surah Az-Zalzalah (Kegoncangan) 93 Madinah?
100 Surah Al-'Adiyat (Berlari kencang) 14 Mekkah
101 Surah Al-Qari'ah (Peristiwa Menggetarkan) 30 Mekkah
102 Surah At-Takatsur (Bermegah-megahan) 16 Mekkah
103 Surah Al-'Ashr (Masa/Waktu) 13 Mekkah
104 Surah Al-Humazah (Pengumpat) 32 Mekkah
105 Surah Al-Fil (Gajah) 19 Mekkah
106 Surah Quraisy 29 Mekkah
107 Surah Al-Ma'un
(Barang-barang yang berguna)
17 Mekkah
108 Surah Al-Kautsar (Nikmat yang berlimpah) 15 Mekkah
109 Surah Al-Kafirun (Orang-orang kafir) 18 Mekkah
110 Surah An-Nashr (Pertolongan) 114 Madinah
111 Surah Al-Masad (Gejolak Api/ Sabut) 6 Mekkah
112 Surah Al-Ikhlash 22 Mekkah?
113 Surah Al-Falaq (Waktu Subuh) 20 Mekkah?
114 Surah An-Nas (Manusia) 21 Mekkah?

Semua berkata bahwa jumlah surah-surah Madaniyyah adalah 20 surah dan yang menjadi perbedaan adalah 12 surah dan selainnya adalah termasuk surah-surah Makkiyah.

Surah-surah Madaniyyah yang disepakati oleh semua ulama adalah: surah Al-Baqarah, surah Al-Maidah, surah An-Nur, surah Al-Fath, surah Al-Mujadalah, surah Al-Jumu'ah, surah At-Tahrim, surah Ali Imran, surah Al-Anfal, surah Al-Ahzab, surah Al-Hujurat, surah Al-Hasyr, surah Al-Munafiqun, surah An-Nashr, surah An-Nisa, surah At-Taubah, surah Muhammad, surah Al-Hadid, surah Al-Mumtahanah dan surah Ath-Thalaq.

Surah-surah yang menjadi perselisihan diantara para ulama adalah: surah Al-Fatihah, surah Ash-Shaff, surah Ar-Ra'd, surah At-Taghabun, surah Ar-Rahman, surah Al-Muthaffifin, surah Al-Qadr, surah Al-Bayyinah, surah Az-Zalzalah, surah Al-Ikhlash, surah Al-Falaq dan surah An-Nas.

Berdasarkan hal ini, sisa dari surah-surah Alquran lainnya terhitung surah-surah Makkiyah dan jumlahnya adalah 82 surah. [1]

Kriteria-kriteria dan Tolok Ukur Mengenal Surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah

Dalam hal ini ulama membagi pada 3 kriteria:

  1. Kriteria waktu: Sebagian berpendapat bahwa setiap yang turun pada masa sebelum hijrahnya Nabi Muhammad saw adalah surah-surah Makiyyah dan setiap yang turun setelah hijrah adalah surah-surah Madaniyyah.
  2. Kriteria tempat: Sebagian berkata bahwa surah-surah yang turun di Mekah adalah Makkiyyah dan surah-surah yang turun di Madinah adalah surah-surah Madaniyyah. Demikian juga, surah-surah yang turun di sekitar daerah Mekah adalah surah-surah Makkiyyah dan surah-surah yang turun di sekitar daerah Madinah adalah surah-surah Madaniyyah.
  3. Kriteria mukhatab (audiens): Sebagian memperhatikan pada yang diajak bicara oleh wahyu dan mereka berkata: Apabila surah itu diperuntukkan bagi masyarakat Mekah maka surah itu adalah termasuk surah-surah Makkiyah dan jika surah-surah itu diperuntukkan bagi penduduk Madinah, maka surah-surah itu Madaniyyah. Kriteria untuk mengetahuinya adalah jika surah-surah itu menggunakan "Ya Ayyuhan Nas" adalah Makiyyah dan jika menggunakan "Ya Ayyuhalladzina Amanu" adalah Madaniyyah.

Sebagaimana banyak dikatakan oleh para peneliti Alquran bahwa kriteria-kriteria terbaik dalam menentukan Makiyyah atau Madaniyyahnya sebuah surah dalam tiga kriteria di atas adalah kriteria pertama. [2]

Metode-metode untuk Mengenal Surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah

  1. Cara terpenting untuk mengenal ayat ini melalui riwayat-riwayat dari Nabi Muhammad saw, para Imam as dan sahabat. Terkait dengan hal ini sangat penting untuk mengenal hadis-hadis dan riwayat-riwayat yang sesuai dengan ilmu "Dirayah Hadits".
  2. Apabila cara pertama (naqli dan riwayat) tidak cukup, para peneliti Alquran menggunakan cara qiyasi dan ijtihadi (ijithadi yang akli). Dalam hal ini, para peneliti harus meneliti kriteria-kriteria ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah yang diterima oleh semua kalangan, kemudian berijtihad berkaitan dengan ayat-ayat yang menjadi perselisihan dan melakukan qiyas terhadap ayat-ayat yang disebutkan, kemudian akan dapat diketahui ayat-ayat yang diperselisihkan apakah Makkiyah atau Madaniyah. [3]

Kriteria Penamaan Makkiyah dan Madaniyyah

Berdasarkan kriteria ketiga (kriteria tempat), semua ayat pada sebagian surah turun sebelum hijrah Nabi ke Madinah, dan atas dasar ini surah itu disebut surah Makkiyah. Selain itu, pada sebagian surah, seluruh ayat-ayatnya turun setelah hijrah ke Madinah, dan atas dasar ini dinamakan surah Madaniyyah. Dengan semua itu, pada sebagian surah, ayat-ayat permulannya turun di Mekah dan ayat-ayat pertengahan atau penghujungnya turun di Madinah, maka dalam kondisi ini untuk mengetahui Makkiyah dan Madiniyyahnya surah adalah harus melihat jumlah yang terbanyak dari ayat-ayat Makkiyah atau Madaniyyah. Sebagian dari para peneliti Alquran berkaitan dengan hal ini meyakini bahwa yang menentukan Makkiyah dan Madaniyyahnya sebuah surah adalah bukan jumlah yang terbanyak dari ayat-ayat Makkiyah atau Madaniyyahnya, akan tetapi yang menentukan itu adalah Makkiyah atau Madaniyyahnya ayat-ayat permulaannya.[4]

Ciri-ciri Surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah

Untuk menentukan surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah berdasarkan isi dan konten surah, telah disebutkan beberapa tolok ukur dan parameter. Atas dasar ini, surah-surah Makkiyah biasanya pendek dan berbicara tentang Tauhid dan penafian syirik serta tidak banyak menyinggung masalah pensyariatan dan perundang-undangan. Sementara surah-surah Madaniyyah adalah surah-surah yang lebih panjang dan lebih banyak terlihat di dalamnya tentang penjelasan undang-undang dan hukum-hukum syariat.

Ciri-ciri Surah-surah Makkiyah

  1. Terdapat sujud dalam surah-surah ini;
  2. Setiap surah yang terdapat lafadz «‌کلّا‌» adalah Makkiyah;
  3. Diawali dengan huruf-huruf muqatha'ah (terputus) seperti:"الم، الر، طسم، حم، ق"، dan "ن‌";
  4. Surah-surah Makkiyah adalah pendek-pendek;
  5. Ayat-ayat Makkiyah pada umumnya berkenaan dengan tauhid dan upaya pembersihan masyarakat dari penyembahan berhala dan syirik;
  6. Tasyri' dan pensyariatan hukum dalam ayat-ayat ini sangat sedikit;
  7. Pada ayat-ayat ini banyak mengandung kisah-kisah mengenai riwayat hidup dan kisah-kisah para Nabi;
  8. Pada ayat-ayat ini banyak mengandung mukjizat dan kefasihan yang kuat;
  9. Ayat-ayat ini mempunyai audiens khusus seperti «‌یا بنی آدم‌» dan «‌یا ایها الناس‌. [5]

Ciri-ciri Surah-surah Madaniyyah

  1. Terdapat kewajiban-kewajiban dan hukum-hukum dalam surah-surah ini;
  2. Surah-surah Madaniyyah pada umumnya panjang-panjang;
  3. Ayatnya panjang-panjang;
  4. Menjelaskan aturan-aturan kota, pengadilan, kemasyarakatan, pemerintahan, aturan-aturan peperangan dan perdamaian yang merupakan ciri-ciri terpenting surah-surah Madaniyyah;
  5. Ayat-ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang beriman «‌یا ایها الذین آمنوا‌»;
  6. Ayat-ayat ini menjelaskan tentang akidah-akidah Ahli Kitab dan mengajak mereka kepada agama Islam;
  7. Menjelaskan keadaan-keadaan dan tindakan-tindakan kaum Munafik dan sikap kaum Muslimin dan Nabi saw terhadap mereka;

Ciri-ciri ini bukanlah merupakan ciri-ciri yang pasti dan tetap dan pada keduanya terdapat pengecualian. Misalnya surah Al-Baqarah walaupun berisi tentang kisah Nabi Adam, tapi bukanlah surah Makkiyah, padahal jika sesuai dengan kriteria-kriteria di atas, maka seharusnya merupakan surah Madaniyyah. Demikian juga surah An-Nashr walaupun semua ayat-ayatnya adalah merupakan ayat-ayat yang pendek dan memiliki ciri-ciri surah Makkiyah, namun turun di Madinah. [6]

Manfaat Mengenal Makiyyah dan Madaniyyah

  1. Membantu dalam menafsirkan Alquran. Dari sisi bahwa untuk memahami ketelitian ayat-ayat dan isyarat-isyaratnya memiliki hubungan yang erat dengan tempat, maka penting bagi para mufassir untuk mengenal ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah;
  2. Dari sisi bahwa untuk membedakan antara ayat-ayat yang nasikh (yang menghapus) dan mansukh (yang dihapus hukumnya) yang merupakan hal-hal yang menjadi perbedaan pendapat dalam Ulumul Quran memerlukan pengenalan terhadap ayat-ayat sebelumnya dan ayat-ayat setelahnya, maka ayat-ayat Makiyyah dan Madaniyyah merupakan sebuah mukadimah yang sangat penting dalam membedakan antara ayat-ayat nasikh dan mansukh;
  3. Mengenal tahapan penyempurnaan pensyariatan dan penetapan hukum;
  4. Mengetahui bagaimana turunnya Alquran dan membantu mengetahui asbab Nuzul yang juga merupakan bagian dari Ulumul Quran;
  5. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sirah perjalanan Nabi Muhammad saw. [7]

Catatan Kaki

  1. Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh Quran wa Qurān Pazuhi, hal. 2145.
  2. Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, jld. 2, hal. 2145.
  3. Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, jld. 2, hal. 2145-2146.
  4. Haji Mirzai, Makki wa Madani, hal. 2146.
  5. Farzad Haji Mirzai, Makki wa Madani dar Dānesh Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, jld. 2, hal. 2146.
  6. Farzad Haji Mirzai, Makki wa Madani dar Dānesh Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, jld. 2, hal. 2146.
  7. Farzad Haji Mirzai, Makki wa Madani dar Dānesh Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, jld. 2, hal. 2146.

Daftar Pustaka

  • Haji Mirzai, Farzad. Makki wa Madani dar Dānesh Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi. Riset: Bahauddin Khuramsyahi. Teheran: Dustan-Nahid, 1377 HS.