Surah Shad
Al-Shaffat Shad Al-Zumar | |
Arti | Shad adalah salah satu huruf muqattha'ah |
---|---|
nomor | 38 |
Nama lain | - |
Juz | Juz 23 |
Wahyu | |
No. urut pewahyuan | 38 |
Klasifikasi | Makkiyah |
Informasi | |
Jumlah ayat | 88 |
Ayat Sajdah | Ayat 24 |
Jumlah kata | 735 |
Jumlah huruf | 3061 |
muqatta'at | Shad |
Surah Shad (bahasa Arab:ص, "Ṣhad") adalah surah ke-38 berdasarkan susunan mushaf dan juga surah ke-38 sesuai dengan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini adalah salah satu surah Makkiyah yang dimulai dengan huruf muqattha'ah (Shad). Dari sisi isi, surah Shad adalah surah Al-Matsāni dan surah ke-10 dari 14 surah sajdah dimana dianjurkan untuk sujud pada ayat 24 bagi mereka yang membaca atau mendengarkan ayat ini.
Identitas Surah Shad
Surah Shad adalah surah yang dimulai dengan huruf muqattha'ah (Shad) sehingga dengan demikian surah ini merupakan surah yang ke-20 yang dimulai dengan huruf muqattha'ah. Di samping itu, surah Shad adalah surah yang ke-3 yang diawali dengan pernyataan sumpah (setelah huruf muqattha'ah diawali sumpah dengan Al-Quran). Berdasarkan pendapat para qari Kufah, surah Shad terdiri dari 88 ayat dan sesuai dengan sebagian qari lainnya adalah 85 ayat. Sementara ada juga yang menilai surah Shad terdiri dari 86 ayat. Di antara tiga pendapat ini, pendapat pertama yang lebih masyhur. Surah Shad terdiri dari 735 kata dan 3061 huruf. Berdasarkan susunan mushaf, surah Shad adalah surah ke-38 dan sesuai dengan urutan pewahyuan adalah surah ke-38 Al-Quran. Surah ini adalah salah satu surah Makkiyah. Dari sisi isi, surah Shad adalah surah Al-Matsāni dan surah ke-10 dari 14 surah sajdah dimana dianjurkan untuk sujud pada ayat 24 bagi mereka yang membaca atau mendengarkan ayat ini. [1]
Tema Utama
Tema-tema dan kandungan surah Shad ini berkaitan dengan masalah-masalah tauhid, masalah-masalah tentang Al-Quran dan pewahyuannya, kondisi-kondisi para pengingkar dan ungkapan-ungkapan orang-orang musyrik terkait dengan Al-Quran dan keharusan untuk mentadabburi Al-Quran. Demikian juga menyebutkan tentang kisah Nabi Daud dan putranya Nabi Sulaiman as, kisah Nabi Ayyub as, kesabaran dan tabah dalam menghadapi pelbagai kesulitan, deskripsi tentang kondisi dua kelompok yaitu orang-orang bertakwa dan para ahli maksiat, pertengkaran antar penghuni neraka, kisah penciptaan Nabi Adam as, para malaikat, setan, terusirnya setan karena pembangkangannya terhadap perintah Ilahi dan sumpah setan untuk menyesatkan manusia, pemuliaan Allah swt atas para nabinya, Nabi Ibrahim as, Nabi Ismail as, Nabi Yakub as, Nabi Yusya' as dan Dzulkifli serta kisah-kisah kaum-kaum dan bangsa-bangsa pada masa lalu yang sarat dengan pelajaran seperti kaum Nuh, kaum 'Ad, kaum Tsamud, kaum Luth, Fir'aun, dan Ashab al-Aikah. [2]
Catatan Kaki
Daftar Pustaka
- Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur’an al-Karim, 1418 H/1376 S.
- Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.