Surah Al-Tin
Al-Insyirah Al-Tin Al-'Alaq | |
Arti | Buah Tin |
---|---|
nomor | 95 |
Nama lain | Al-Zaitun • Wa Al-Tin wa al-Zaitun |
Juz | Juz 30 |
Wahyu | |
Klasifikasi | Makkiyah |
Informasi | |
Jumlah ayat | 8 |
Jumlah kata | 34 |
Jumlah huruf | 162 |
Surah Al-Tin (bahasa Arab:التِّينِ, Al-Tin, "Buah Tin") adalah surah ke-95 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-28 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini dinamai Al-Tin karena dimulai dengan pernyataan sumpah dengan menggunakan kata ini pada awal surah. Terkadang surah ini juga disebut sebagai Al-Zaitun atau Al-Tin wa Al-Zaitun. Dari sisi isi surah Al-Tin adalah surah Al-Ausath Al-Mufasshalat yaitu bagian dari surah-surah kecil Al-Quran.
Nama-nama
Surah ini dinamai Al-Tin karena dimulai dengan pernyataan sumpah dengan menggunakan kata ini pada awal surah. Allah swt berfirman:
وَ التِّينِ وَ الزَّيْتُونِ "Demi buah Tin dan buah Zaitun." (QS Al-Tin [95]1)
Terkadang surah ini juga disebut sebagai Al-Zaitun atau Al-Tin wa Al-Zaitun. Berdasarkan pendapat mufasir, kata Tin dan Zaitun yang dijadikan sebagai obyek sumpah Allah swt pada awal surah ini terdapat beberapa kemungkinan:
- Zaitun buah yang dimakan
- Masjid Damaskus
- Masjid Baitul Muqaddas
- Dua gunung di tanah suci Syam dan Baitul Muqaddas yang disebut dalam bahasa Suryani sebagai Thur Tina dan Thur Zita.
Identitas Surah Al-Tin
Surah Al-Tin terdiri dari 8 ayat, 34 kata dan 162 huruf. Tidak terdapat perbedaan pendapat di kalangan mufasir dan para qari terkait dengan jumlah ayat pada surah ini. Surah Al-Tin adalah surah ke-95 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-28 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran serta tergolong sebagai surah Makkiyah. Dari sisi isi surah Al-Tin adalah surah Al-Ausath Al-Mufasshalat yaitu bagian dari surah-surah kecil Al-Quran. Posisi surah Al-Tin terletak pada juz 30 Al-Quran. Surah Al-Tin adalah surah ke-21 dari surah Mufasshalat dan surah ke-23 yang diawali dengan sumpah. Terdapat 4 hal yang dijadikan sebagai obyek sumpah pada surah ini.
Tema Utama
Surah ini menyinggung tentang penciptaan manusia dan perubahan yang terjadi pada diri manusia dan manusia pendosa yang kemudian dikembalikan ke tingkat yang serendah-rendahnya, namun orang-orang saleh dan orang-orang beriman memperoleh pahala yang tak terbatas. [1]
Catatan Kaki
- ↑ Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1265.
Daftar Pustaka
- Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
- Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2. disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.
Pranala Luar
Matan Surah dan Terjemahan
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ ﴿١﴾ وَطُورِ سِينِينَ ﴿٢﴾ وَهَـٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ ﴿٣﴾ لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ﴿٤﴾ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ ﴿٥﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ ﴿٦﴾ فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ ﴿٧﴾ أَلَيْسَ اللَّـهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ ﴿٨﴾
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, (1) dan demi bukit Sinai, (2) dan demi kota (Mekah) ini yang aman,(3) sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (4) Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), (5) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (6) Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? (7) Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?(8)