Mufashshalat

tanpa prioritas, kualitas: b
tanpa referensi
Dari wikishia

Mufashshalat (bahasa Arab: المُفَصَّلات) adalah surah-surah pendek yang terdapat di akhir Al-Qur'an, di mana diakhiri dengan Surah An-Nas; namun ada berbagai pandangan mengenai surah mufashshalat pertama. Mufashshalat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah ayatnya: Thiwal (panjang), awsat (menengah) dan qisar (pendek). Di surah-surah mufashshalat, ayat-ayat yang dinasakh (dihapus) lebih jarang ditemukan, sehingga juga disebut muhkamat. Surah-surah ini juga disebut Riyadh Al-Qur'an.

Definisi dan Nama-namanya

Mufashshalat adalah istilah yang digunakan untuk menyebut surah-surah yang terletak di akhir Al-Qur'an, surah pendek dan dipisahkan satu sama lain dengan Bismillahi Rahmanir Rahim.[1] Karena ayat-ayat yang dinasakh (dihapus) jarang ditemukan dalam surah-surah ini, maka disebut juga sebagai muhkamat; Ibnu Abbas dalam sebuah riwayat mengartikan muhkam dengan mufashshal.[2] Dalam beberapa riwayat, surah-surah mufashshalat juga disebut dengan istilah Riyadh Al-Qur'an.[3]

Sebagian besar surah-surah mufashshalat adalah surah-surah Makiyah.[4]

Kedudukan Mufashshalat di antara Surah-surah Al-Qur'an

Istilah mufashshal juga terdapat dalam sebuah riwayat yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw; dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa diberikan kepadaku surah-surah yang panjang sebagai ganti Taurat, surah-surah yang memiliki seratus ayat (miin) [catatan 1] sebagai ganti Injil, surah-surah (al-matsānī) sebagai ganti Zabur dan surah-surah mufashshal yang berjumlah 68 surah sebagai tambahan darinya.[5] Berdasarkan riwayat-riwayat lain, Allah telah melebihkan Nabi Muhammad saw atas para nabi lainnya karena surah-surah mufashshal.[6]

Macam-macam Mufashshalat

Surah-surah mufashshalat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah ayat:

Mufashshalat Thiwal
Surah Al-Hujurat, Surah Qaf, Surah Adz-Dzariyat, Surah Al-Thur, Surah An-Najm, Surah Al-Qamar, Surah Ar-Rahman, Surah Al-Waqi'ah, Surah Al-Hadid, Surah Al-Mujadalah, Surah Al-Hasyr, Surah Al-Mumtahanah, Surah Ash-Shaff, Surah Al-Jumu'ah, Surah Al-Munafiqun, Surah At-Taghabun, Surah Ath-Thalaq, Surah At-Tahrim, Surah Al-Mulk, Surah Al-Qalam, Surah Al-Haqqah, Surah Al-Ma'arij, Surah Nuh, Surah Al-Jin, Surah Al-Muzzammil, Surah Al-Muddatsir, Surah Al-Qiyamah, Surah Al-Insan, Surah Al-Mursalat, Surah An-Naba, Surah An-Nazi'at, Surah 'Abasa, Surah At-Takwir, Surah Al-Infithar, Surah Al-Muthaffifin, Surah Al-Insyiqaq dan Surah Al-Buruj
Mufashshalat Ausat
Surah Ath-Thariq, Surah Al-A'la, Surah Al-Ghasyiyah, Surah Al-Fajr, Surah Al-Balad, Surah Asy-Syams, Surah Al-Lail, Surah Adh-Dhuha, Surah Al-Insyirah, Surah Al-Tin, Surah Al-'Alaq, Surah Al-Qadr dan Surah Al-Bayyinah
Mufashshalat Qishar
Surah Az-Zalzalah, Surah Al-'Adiyat, Surah Al-Qari'ah, Surah At-Takatsur, Surah Al-'Ashr, Surah Al-Humazah, Surah Al-Fil, Surah Quraisy, Surah Al-Ma'un, Surah Al-Kautsar, Surah Al-Kafirun, Surah An-Nashr, Surah Al-Lahab, Surah Al-Ikhlash, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas[7]

Perbedaan Pandangan dalam Surah Mufashalat Pertama

Surah terakhir dari kelompok mufashshalat tanpa perdebatan adalah Surah An-Nas, tetapi mengenai surat pertama dari kelompok mufashshalat, terdapat dua belas pandangan yang berbeda: Surah Ash-Shaffat, Surah Al-Jatsiyah, Surah Muhammad, Surah Al-Fath, Surah Al-Hujurat, Surah Ar-Rahman, Surah Ash-Shaff, Surah Al-Furqan, Surah Al-Insan, Surah Al-A'la dan Surah Adh-Dhuha.[8]

Catatan Kaki

  1. Thabrisi, Majma' al-Bayan, jld. 1, hlm. 26; Ramyar, Tarikh-e Quran, hlm. 595.
  2. Ahmad bin Hanbal, Musnad ibnu Hanbal, jld. 4, hlm. 343.
  3. Sakhawi, Jamal al-Qurra, jld. 1, hlm. 89.
  4. Ma'rifat, Ulum-e Qurani, hlm. 83.
  5. Kulaini, al-Kafi, jld. 2, hlm. 601.
  6. Thabrisi, Majma' al-Bayan, jld. 1, hlm. 25.
  7. Farhangnameh Ulum-e Quran, hlm. 2412.
  8. Sakhawi, Jamal al-Qurra, jld. 1, hlm. 89; Khurramsyahi, Daneshnameh Quran va Quranpazuhi, jld. 2, hlm. 2131.

Catatan

  1. Dalam beberapa versi, digunakan kata “Sunan” sebagai pengganti kata “Miin”. Dalam hal ini dikatakan bahwa kata yang benar adalah Miin, dan kemungkinan besar karena kesalahan penulis maka ditulis Sunan. (Husaini Tehrani, Mehrtaban, 1426 H, hal. 152.)

Daftar Pustaka

  • Ahmad bin Hanbal. Musnad. Riset: Muhammad Syakir. Kiaro: 1368-1375 H.
  • Farhangnameh Ulum-e Quran. Qom: Pusat Informasi dan Dokumen Islam/Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam, 1394 HS.
  • Husaini Tehrani, Muhammad Husain. Mehr-e Taban. Masyhad: Penerbit Nur Malakut-e Quran, 1426 H.
  • Jarjani, Husain bin Hasan. Jalau al-Adzhan. Teheran: Penerbit Universitas Teheran, cet. 1, 1377 SH.
  • Khurramsyahi, Bahauddin. Daneshnameh Quran va Quranpazuhi. Teheran: Penerbit Nahid, 1377 HS.
  • Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. al-Kafi. Teheran: Penerbit Dar al-Kutub al-Islamiah, 1407 H.
  • Ma'rifat, Muhammad Hadi. Ulum-e Qurani. Qom: Yayasan Farhanggi-e Tamhid, 1380 HS.
  • Ramyar, Mahmud. Tarikh-e Quran. Teheran: Penerbit Yayasan Penerbit Amir Kabir, 1387 HS.
  • Sakhawi, Ali bin Muhammad. Jamal al-Qurra wa Kamal al-Aqra. Riset: Marwan al-Athiyah dan Husain Khurabah. Damaskus/Beirut: Dar al-Ma'mun li al-Turats, cet. 1, 1418 H/1997 M.
  • Suyuthi, Abdul Rahman bin Abi Bakar. al-Dur al-Mantsur fi al-Tafsir al-Mantsur. Qom: 1404 H.
  • Thabrisi, Fadhl bin Hasan. Majma' al-Bayan fi Tafsir al-Quran. Penerjemah: Muhammad Bistuni. Masyhad: Astan Quds-e Razavi, 1390 HS.