Surah Al-Ankabut
Al-Ankabut | |
---|---|
العنكبوت | |
Arti: | Laba-laba |
Nama lain: | - |
Surah ke: | 29 |
No urut pewahyuan: | 85 |
Klasifikasi: | Makkiyah |
Juz: | Juz 20 (ayat 1-44), juz 21 (45-69) |
Jumlah ayat: | 69 |
Jumlah kata: | 983 |
Jumlah huruf: | 4321 |
Surah sebelumnya | Al-Qashash |
Surah setelahnya | Al-Rum |
Surah Al-Ankabut (Bahasa Arab:العنكبوت, Laba-laba) adalah surah ke-29 sesuai dengan susunan mushaf Al-Quran dan surah ke-85 berdasarkan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini menjelaskan tentang nasib yang menimpa orang-orang kafir dan para pendusta. Surah Al-Ankabut mengumpamakan bahwa orang-orang yang menjadikan orang-orang selain Allah swt sebagai pemimpinnya adalah laksana laba-laba yang membangun rumahnya. Sementara mereka tahu bahwa rumah yang paling lemah itu adalah rumah laba-laba. Surah ini adalah surah ke-15 dari 29 surah yang dimulai dengan huruf muqattha’ah.
Identitas Surah Al-Ankabut
Alasan penamaan surah ini dengan Al-Ankabut karena penyebutan binatang ini dalam sebuah analogi pada ayat 41. Kata Ankabut (laba-laba) dua kali digunakan dalam Al-Quran yang kedua-duanya disebutkan dalam surah ini. Surah Al-Ankabut adalah surah ke-15 dari 29 surah yang dimulai dengan huruf muqattha'ah (Alif Lam Mim). Sesuai dengan susunan mushaf surah Al-Ankabut adalah surah ke-29 dan berdasarkan urutan pewahyuan adalah surah ke-85 surah Al-Quran. Diturunkan di Mekkah (Makkiyah) dan terdiri dari 69 ayat yang disepakati oleh seluruh qari. Memiliki 983 kata dan 4321 huruf. Dari sisi isi, surah Al-Ankabut adalah salah satu surah Al-Matsani dan berukuran sedang dan kurang dari satu hizb (seperempat juz Al-Quran). [1]
Tema Utama
Surah ini menjelaskan tentang nasib yang menimpa orang-orang kafir dan para pendusta. Surah Al-Ankabut mengumpamakan bahwa orang-orang yang menjadikan orang-orang selain Allah swt sebagai pemimpinnya laksana laba-laba yang membangun rumahnya. Sementara mereka tahu bahwa rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba. Di tempat lain membahas tentang iman dan ujian-ujian yang menghadang jalan mereka kemudian meminta supaya mereka bersabar dalam menghadapi pelbagai musibah yang menimpa. Demikian juga menyinggung tentang kisah Nabi Nuh as, Ibrahim as, Luth as, Syuaib as, Saleh as, Hud as dan menjelaskan nasib yang menimpa Qarun, Haman dan Fir'aun. Di penghujung surah memberikan berita gembira bahwa Allah swt bersama orang-orang yang berbuat kebaikan dan orang-orang yang berusaha di jalan Allah swt pasti akan dibimbing ke jalan-Nya. [2]
Catatan Kaki
Daftar Pustaka
- Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand, Tehran, Dar al-Qur’an al-Karim, 1418 H/1376 S.
- Dānesynameh Qur’ān wa Qur’ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi, Tehran, Dustan-Nahid, 1377 S.