Surah Qaf
Surah Qaf | |
---|---|
Surah Al-Hujurat← →Surah Al-Dzariyat | |
Arti | Qaf, Salah satu huruf muqattha'ah |
nomor | 50 |
Nama lain | Basiqat (Yang Tinggi-tinggi) |
Juz | Juz 26 |
Wahyu | |
No. urut pewahyuan | 34 |
Klasifikasi | Makkiyah |
Informasi | |
Jumlah ayat | 45 |
Jumlah kata | 373 |
Jumlah huruf | 1507 |
muqatta'at | Qaf |
Surah Qaf (bahasa Arab:ق , "Qaf") adalah surah ke-50 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-34 sesuai dengan urutan pewahyuan. Surah ini disebut sebagai surah Qaf karena dimulai dengan ayat Qaf wal Qur’an al-Majid (Qaf, Demi Al-Quran Yang Sangat Mulia). Nama lain surah ini adalah surah Basiqat yang bermakna yang tinggi-tinggi. Dari sisi isi, surah Qaf termasuk salah satu surah Mufasshalat Al-Quran dan dalam himpunan surah Mufasshalat surah Qaf tergolong jenis Thiwal.
Identitas Surah Qaf
Surah ini disebut sebagai surah Qaf karena dimulai dengan ayat:
«ق وَ الْقُرْآنِ الْمَجيدِ»
Nama lain surah ini adalah Basiqāt (plural Basiqah) yang bermakna pohon-pohon tinggi dan yang dimaksud dengan pohon-pohon tinggi yang mempunyai mayang bersusun-susun (ayat 10). Kata ini digunakan sebanyak sekali dalam Al-Quran itu pun pada ayat 10 surah Qaf ini. Surah Qaf adalah surah ke-28 dari 29 surah yang dimulai dengan huruf muqattha'ah (Qaf) dan surah ke-6 dari 23 surah yang diawali dengan pernyataan sumpah yaitu setelah huruf muqattha'ah yang dinyatakan dengan sumpah atas nama Al-Quran.
Jumlah ayat pada surah ini adalah 45 sesuai dengan kesepakatan para qari dan mufasir. Terdiri dari 373 dan 1507 huruf. Surah Qaf adalah surah ke-50 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-34 sesuai dengan urutan pewahyuan serta termasuk salah satu surah yang diturunkan di Mekkah (Makkiyah). Dari sisi isi, surah Qaf termasuk salah satu surah Mufasshilat Al-Quran dan dalam himpunan surah Mufasshilat surah Qaf termasuk jenis Thiwal. Ukurannya kurang lebih setengah hizb Al-Quran.
Tema Utama
Tema yang diangkat dalam surah ini adalah masalah hari kiamat dan rasa takjub orang-orang kafir bagaimana orang-orang yang mati dan rusaknya badan kembali hidup. Demikian juga menyinggung pengingkaran, rasa takjub dan keheranan mereka terhadap masalah kenabian dan jawaban tegas atas khayalan-khayalan hampa mereka bahwa tidakkah mereka memperhatikan langit bagaimana Tuhan tegakkan dan indahkan serta bagaimana Tuhan menghidupkan bumi yang mati dan pohon yang kering. Di samping itu, surah ini juga menyebutkan tentang tanda-tanda tauhid dan kodrat Ilahi, dan juga beberapa perintah moral dan sosial kepada Rasulullah saw. [1]
Catatan Kaki
- ↑ Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1252.
Daftar Pustaka
- Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
- Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.