Surah Adh-Dhuha
Al-Lail Adh-Dhuha Al-Insyirah | |
Arti | Waktu Dhuha |
---|---|
nomor | 93 |
Juz | 30 |
Wahyu | |
No. urut pewahyuan | 11 |
Klasifikasi | Makkiyah |
Informasi | |
Jumlah ayat | 11 |
Jumlah kata | 40 |
Jumlah huruf | 165 |
Surah Adh-Dhuha (bahasa Arab: الضُّحَىٰ) , Adh-Dhuha, Waktu Dhuha) adalah surah ke-93 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-11 sesuai urutan pewahyuan Alquran. Surah ini dinamai Adh-Dhuha karena pada awal surah Allah swt menyatakan sumpah atas waktu Dhuhah (siang dan waktu pagi hari pada saat matahari sedang naik ke atas). Dari sisi isi, surah Al-Qishar Al-Mufasshalat. Surah Adh-Dhuha merupakan surah ke-20 dari surah yang dimulai dengan pernyataan sumpah dan termasuk salah satu surah dari 14 surah yang diturunkan secara keseluruhan satu surah.
Identitas Surah Adh-Dhuha
Surah ini dinamai Adh-Dhuha karena pada awal surah Allah swt menyatakan sumpah atas waktu Dhuhah (siang dan waktu pagi hari pada saat matahari sedang naik ke atas) dengan menyertakan waw qasam (huruf wa yang digunakan untuk menyatakan sumpah). Allah swt berfirman:
﴾وَ الضُّحى﴿ "Demi waktu pagi setelah matahari naik sepenggalahan." (QS. Adh-Dhuha [93]:1)
Surah Adh-Dhuha terdiri dari 11 ayat, 40 kata dan 165 huruf. Sesuai dengan pendapat lain, surah ini terdiri dari 12 ayat. Namun pendapat pertama yang lebih masyhur. Surah Adh-Dhuha adalah surah ke-93 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-11 sesuai urutan pewahyuan Alquran. Surah ini tergolong sebagai surah Makkiyah. Dari sisi isi, surah Al-Qishar Al-Mufasshalat. Surah Adh-Dhuha merupakan surah ke-20 dari surah yang dimulai dengan pernyataan sumpah dan termasuk salah satu surah dari 14 surah yang diturunkan secara keseluruhan satu surah.
Tema Utama
Surah ini menyinggung tentang terputusnya untuk sementara waktu wahyu dan bermulanya kembali pewahyuan dengan memberikan berita gembira kepada Rasulullah saw bahwa Allah swt melindungi anak yatim dan membimbingnya dari kebimbangan menuju jalan petunjuk, dari kefakiran kepada keselamatan. Demikian juga masalah syafaat, maqam mahmud Rasulullah saw di hari kiamat. Di samping itu, menjelaskan tentang kemuliaan dan anugerah Ilahi kepada Nabi Muhammad saw. Di penghujung surah, dijelaskan tentang sikap lembut dan pemurah kepada anak-anak yatim. Kedua, menolong orang-orang yang membutuhkan dan supaya tidak mengusir mereka. Ketiga, bersyukur dan mengingat segala nikmat Ilahi. [1]
Catatan Kaki
- ↑ Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur’ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1265.
Daftar Pustaka
- Al-Quran. Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
- Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi. jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.
Pranala Luar
- Al-Quran
- Surah
- Ayat
- Mengunduh dan mendengarkan Surah Adh-Dhuha
- Membaca Surah Adh-Dhuha online dengan pilihan qari dan terjemahan
Matan Surah dan Terjemahan
وَالضُّحَىٰ ﴿١﴾ وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ ﴿٢﴾ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ﴿٣﴾ وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ ﴿٤﴾ وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ ﴿٥﴾ أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ ﴿٦﴾ وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ﴿٧﴾ وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ ﴿٨﴾ فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ ﴿٩﴾ وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ ﴿١٠﴾ وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ﴿١١﴾
Demi waktu matahari sepenggalahan naik, (1) dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), (2) Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. (3) Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). (4) Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. (5) Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? (6)Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. (7) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. (8) Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. (9) Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. (10) Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan. (11)