Surah Al-Mumtahanah
Al-Hasyr Al-Mumtahanah Al-Shaff | |
Arti | Wanita yang Diuji |
---|---|
nomor | 60 |
Nama lain | Al-Imtihān • Al-Mawaddah |
Juz | Juz 28 |
Wahyu | |
No. urut pewahyuan | 91 |
Klasifikasi | Madaniyah |
Informasi | |
Jumlah ayat | 13 |
Jumlah kata | 325 |
Jumlah huruf | 1560 |
Surah Al-Mumtahanah (bahasa Arab:الممتحنة, Al-Mumtahanah, "Wanita Yang Diuji") adalah surah ke-60 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-91 sesuai dengan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini disebut sebagai Al-Mumtahanah (yang memiliki akar kata imtihan) karena pada ayat 10 Rasulullah saw diperintahkan untuk menguji para wanita Muhajir. Surah Al-Mumtahanah dari sisi isi adalah surah Thiwāl al-Mufasshalāt. Surah ini berbicara tentang beberapa hukum penting fikih, politik demikian juga hukum terkhusus untuk para wanita Muhajir serta menyangkut peristiwa baiat para wanita kepada Rasulullah saw setelah Fathu Mekkah.
Identitas Surah Al-Mumtahanah
Surah ini disebut sebagai Al-Mumtahanah dan memiliki akar kata imtihan sebagaimana yang disebutkan pada ayat 10 dengan «فَامْتَحِنُوهُنَّ» maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Apabila dibaca dengan fatha ha maka ia menjadi ism maf'ul (mumtahanah=yang diuji) dan apabila dibaca dengan kasrah ha maka ia akan menjadi ism fa'il (mumtahinah=yang menguji).
Nama-nama Surah Mumtahanah
Surah ini (dapat) dibaca dengan dua tanda baca (ism fa'il dan ism maf'ul), karena pada ayat 10 Rasulullah saw diperintahkan untuk menguji para wanita Muhajir sehingga menjadi jelas alasan mereka meninggalkan suami mereka dari Mekah ke Madinah kemudian setelah itu diputuskan tentangnya. Karena itu, para wanita Muhajir adalah mumtahana (dibaca dengan fatha ha) yang bermakna wanita yang diuji dan Rasulullah saw sebagai mumtahin (dibaca dengan kasrah ha) merupakah penguji. Nama kedua surah ini adalah Al-Imtihān lantaran akar kata mumtahanah (atau mumtahinah) adalah imtihān. Nama ketiga surah ini adalah Al-Mawaddah karena kata ini digunakan sebanyak 3 kali pada surah ini, dua kali pada ayat 1 yang berisikan larangan kepada kaum Muslimin untuk tidak mencintai (mawaddah) kepada para musuh Allah, dan pada ayat 7 terkait dengan ramalan hubungan mawaddah kaum Muslimin dengan para musuh Allah, dimana berita gaib ini terealisasi dengan Fathu Mekah dan berimannya orang-orang Quraisy serta berubahnya mereka dari lawan menjadi kawan dan berteman dengan kaum Muslimin. Surah Al-Mumtahanah terdiri dari 13 ayat, 352 kata dan 1560 huruf. Sesuai dengan urutan mushaf surah ini adalah surah ke-60 dan berdasarkan susunan pewahyuan merupakan surah ke-91 surah [[Al-Quran]. Surah ini tergolong sebagai surah Madaniyah. Dari sisi isi surah Al-Mumtahanah termasuk sebagai salah satu surah Thiwāl al-Mufasshalāt dan ukurannya kurang lebih satu hizb (1/4) Al-Quran.
Tema Utama
Tema-tema yang diangkat dalam surah Al-Mumtahanah mencakup beberapa hukum penting fikih, politik demikian juga hukum-hukum ihwal para wanita Muhajir. Demikian juga peristiwa baiat para wanita dengan Rasulullah saw setelah Fathu Mekah. Dalam surah ini disebutkan bahwa kriteria pertemanan dan permusuhan haruslah berdasarkan pada Tuhan. Tema lainnya adalah tentang doa-doa dan munajat Nabi Ibrahim as serta menjelaskan tentang doa. [1]
Catatan Kaki
- ↑ Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1255.
Daftar Pustaka
- Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
- Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi. jld. 2. disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.