Surah An-Nashr

Prioritas: b, Kualitas: b
Dari wikishia
Surah An-Nashr
Surah Al-Kafirun← →Surah Al-Masad
ArtiPertolongan
nomor110
Nama lainIdza Ja'a • Al-Taudi' (Perpisahan)
JuzJuz 30
Wahyu
No. urut pewahyuan102
KlasifikasiMadaniyah
Informasi
Jumlah ayat3
Jumlah kata19
Jumlah huruf80

Surah An-Nashr (bahasa Arab:النَصْر, An-Nashr, " Pertolongan") adalah surah ke-110 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-102 sesuai urutan pewahyuan Al-Qur'an. Surah ini dinamai An-Nashr karena kata An-Nashr disebutkan pada awal surah ini dan berbicara tentang kemenangan berkat pertolongan Ilahi dengan kemenangan Islam dan penaklukan kota Mekah. Surah An-Nashr mencakup tiga prediksi dan kabar gaib penting yaitu penaklukan kota Mekkah dengan kemenangan besar dan kejayaan puncak Islam, berimannya orang-orang Mekah dan sekelilingnya, dan baiat kepada Rasulullah saw dan yang ketiga wafatnya Rasulullah saw dan kesiapan untuk menghadap Allah swt dengan pujian, tasbih, dan istighfar. Tema lain yang diangkat dalam surah ini adalah perintah untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah swt, berucap syukur atas segala nikmat dan memohon ampunan dari Allah swt.

Identitas Surah An-Nashr

Surah An-Nashr terdiri dari 3 ayat, 19 kata dan 80 huruf. Berdasarkan susunan mushaf, surah An-Nashr adalah surah ke-110 dan sesuai dengan urutan pewahyuan merupakan surah ke-102 Al-Quran. Surah An-Nashr tergolong sebagai surah Madaniyah. Sebagian mufasir berpandangan bahwa surah An-Nashr adalah surah ke-111 atau 112 surah yang diturunkan dan surah Al-Taubah merupakan surah yang terakhir yang diwahyukan. Namun pendapat pertama (surah ke-102) adalah pendapat yang masyhur. Surah An-Nashr termasuk sebagai surah Al-Qishar (pendek). Demikian juga merupakan surah ke-7 (terakhir) dari surah-surah yang dimulai dengan kata "idzā" yang menunjukkan keterangan waktu.

Surah An-Nashr mencakup tiga prediksi dan kabar gaib penting yaitu (pertama) penaklukan kota Mekah dengan kemenangan besar dan kejayaan puncak Islam, (kedua) berimannya orang-orang Mekah dan sekelilingnya, dan baiat kepada Rasulullah saw dan yang ketiga wafatnya Rasulullah saw dan kesiapan untuk menghadap Allah swt dengan pujian, tasbih, dan istighfar. Tema lain yang diangkat dalam surah ini adalah perintah untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah swt, berucap syukur atas segala nikmat dan memohon ampunan dari Allah swt. [1]

Sebagian mufasir berkata, "Surah ini diwahyukan setelah Perjanjian Hudaibiyah dan sebelum Fathu Mekah. [2] Namun sebagian lainnya memandang bahwa surah ini diturunkan di Mina dan pada momen Hajjatul Wada'. [3] Wahidi Naisyaburi dalam Asbab Al-Nuzulnya mengatakan bahwa surah ini turun setelah Rasululah saw kembali dari Perang Hunain. [4]

Nama-nama Surah An-Nashr

*An-Nashr: Surah ini dinamai "An-Nashr" karena kata An-Nashr disebutkan pada awal surah ini dan berbicara tentang kemenangan berkat pertolongan Ilahi dengan kemenangan Islam dan penaklukan Kota Mekah. Allah swt berfirman:

إِذاجاءَ نَصْرُ اللهِ وَ الْفَتْحُ﴿ "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan." (QS An-Nashr [110]:1)[5]

Idza Ja'a: Surah An-Nashr juga disebut sebagai surah Idza Ja'a lantaran kata ini disebutkan pada awal surah. [6]

Al-Taudi': Nama lain dari surah An-Nashr adalah "Al-Taudi'" lantaran surah ini diturunkan pada akhir-akhir usia Rasulullah saw dan pada hakikatnya merupakan alamat perpisahan Allah swt dan Jibril as dengan Rasulullah saw.[7]


Lihat Juga

Catatan Kaki

  1. Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1270.
  2. Al-Mizan fi Tafsir Al-Qur'an, jld. 20, pada ayat terkait; juga lihat Al-Thabarsi, Majma' Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur'an, jld. 10, ayat terkait.
  3. Tafsir Al-Qummi, jld. 2, hlm-hlm. 446-447.
  4. Asbab Al-Nuzul, Penj. Persia, Dzakawati, jld. 1, hlm. 248.
  5. Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1270.
  6. Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1270.
  7. Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1270.

Daftar Pustaka

  • Al-Quran. Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
  • Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.

Pranala Luar