Muhammad Taqi Ja'fari

Prioritas: b, Kualitas: b
Dari wikishia
Muhammad Taqi Ja'fari
Informasi Pribadi
Nama LengkapMuhammad Taqi Ja'fari
Terkenal denganAllamah Ja'fari
Wafat/Syahadah16 November 1998
Tempat dimakamkanHaram Imam Ridha as, Masyhad
Informasi ilmiah
Guru-guruSayid Hassan Muusawi Bujnurdi • Abu al-Qasim Khu'i • Morteza Taleghani • Mirza Mahdi Asytiani
Murid-muridSayid Muhammad Baqir Sadr • Mohammad Mehdi Gorjion • Ali Ridha Sadra
Karya-karyaSyarh Matasnawi • Syarh Nahjul Balaghah • Jabr wa Ikhtiyar • Wujdan
Kegiatan Sosial dan Politik
Situs resmiwww.ostad-jafari.com


Muhammad Taqi Ja'fari (bahasa Persia:محمد تقی جعفری) masyhur dengan Allamah Ja'fari (1923-1998) adalah seorang filosof, ahli hukum, pakar Rumi dan ulama Syiah abad ke-15 H/21 H. Dia adalah murid Morteza Taleghani, sepanjang hidupnya ia habiskan dengan belajar, mengajar dan penelitian. Dia telah menulis lebih dari 80 buku. Buku tentang Determinisme dan Ikhtiar, Syarah Nahjul Balaghah, Syarah Masnawi Ma'nawi adalah karyanya yang paling terkenal. Allamah Ja'fari beberapa kali melakukan surat menyurat dengan Bertrand Russell mengenai isu-isu filosofis dan berdialog dengan Roger Garaudy, Profesor Abdus Salam dan Profesor Rosenthal. Dia meninggal di rumah sakit London dan jasadnya dimakamkan di Haram Imam Ridha as.

Kelahiran dan Garis Keturunan

Muhammad Taqi Ja'fari lahir tahun 1923 di desa Jamshid Abad/Amu Zainuddin Tabriz. Ayahnya adalah Karim. Sebelum ke sekolah dasar ia sudah belajar membaca dan menulis dari ibunya. [1]

Aktivitas Ilmiah

Pendidikan

Dia belajar beberapa pelajaran dasar dan al-Qur'an dari ibunya. Kemudian ia menyelesaikan kelas keempat dan kelima di madrasah I'timad di Tabriz. Kemudian, saat Perang Dunia II akan segera berakhir, ia bersama saudaranya pergi ke sekolah Talibieh di Tabriz, kemudian ia mulai belajar ilmu-ilmu agama dari para guru di sana. Demi mencukupi biaya hidup, ia terpaksa belajar di pagi hari dan bekerja di sore hari. Pada tahun 1941 ia pergi ke kota Tehran untuk melanjutkan studinya di sekolah Marvi. Pada tahun 1944 ia pindah ke kota suci Qom dan tinggal di sekolah Daru Syifa'. Saat ia mengenakan jubah rohani, dia sudah mulai belajar Bahstul Kharij dari para guru tingkat atas. Kemudian ia pergi ke Najaf dan ketika ia berusia 23 tahun, mencapai kedudukan ijtihad. [2] Pada tahun 1958 atau 1959 setelah sebelas tahun tinggal di Najaf, ia kembali ke Iran dan mengabdikan hidupnya di Iran untuk belajar, mengajar dan penelitian.

Guru-guru Besar

Selama studi, ia banyak mempelajari pelbagai bidang studi Islam dan menjumpai guru besar Qom, Tabriz, Tehran dan Najaf.

Nama-nama guru besar beliau sebagai berikut: [3]

  • Sayid Hassan Mousavi Bojnourdi
  • Kadzim Syirazi
  • Sayid Abdul Hadi Syirazi'
  • Abu al-Qasim Khu'i
  • Morteza Taleghani
  • Ali Mohammad Boroujerdi
  • Mirza Hasan Yazdi
  • Sayid Mahmud Syahrudi
  • Sayid Jamaluddin Golpaygani
  • Mhammad Hadi Milani
  • Mirza Fattah Syahidi Tabrizi
  • Sayyid Mohsin Hakim
  • Mirza Mahdi Asytiani
  • Mohammad Taqi Zargar

Murid-murid

Selama lima puluh tahun aktivitas ilmiah, banyak sekali mahasiswa dan pelajar agama yang belajar kepadanya. Di antaranya adalah Sayyid Muhammad Baqir al-Shadr [butuh referensi], Mohammad Mehdi Gorjian, Ali Ridha Sadra, Mehdi Firuzan, Ali Rafi'i, Abdul Rahim Govahi.

Karya-karya

Ciri khas penting Allamah Ja'fari adalah mampu menjembatani antara hauzah dan universitas dan juga antara ilmu klasik dan modern. Karena tahu bahasa Hauzah dan universitas, ia mempunyai karya-karya yang sangat diminati oleh keduanya. Pengetahuannya yang luas akan fikih, filsafat, seni dan estetika dalam Islam serta aktivitas keilmuannya selama setengah abad membuat ia berhasil menulis lebih dari 100 jilid buku dan risalah.

Salah satu karya monumentalnya adalah syarah buku Nahjul Balaghah dalam 27 jilid, Tafsir atasnawi Maulawi (interpretasi, kritik dan analisa Matsnawi) dalam 15 jilid. Lebih dari 70 kali ia juga berdiskusi dengan para ilmuan internasional seperti Sir Bernard Arthur Owen Williams, Bertrand Russell, Profesor Abdussalam, Roger Garaudy dan Profesor Rosenthal. Kecintaan khusus terhadap seni dan sastra mendorongnya untuk menghapal lebih dari 100 ribu bait puisi berbahasa Persia maupun Arab dan juga sebagian sastra Barat. Buku, artikel dan orasi-orasi ilmiahnya di bidang estetika dan seni sampai sekarang menjadi referensi penting seni dalam pandangan filsafat Islam. Kasyf al-Abyat Matsnawi Ma'nawi terlengkap dalam 4 jilid, yang dipublikasikan dengan topik "Dari laut ke laut". Lebih dari 60 buku dan artikelnya belum terpublikasikan. [4]

Memperkenalkan Beberapa Karya

Muhammad Taqi Ja'fari dan George Jordac
  • Terjemahan dan Tafsir Nahjul Balaghah: buku 27 jilid ini menjelaskan isu-isu fundamental manusia dan Islam dengan sudut pandang baru dan dinamis. Buku ini mencakup pelbagai macam ilmu manusia, termasuk filsafat, politik, etika, puisi dan sastra, dan mengenalkan realita dari antropologi dan ontologi kepada pembaca.
  • interpretasi, kritik dan analisa buku Matsnawi: Kompilasi lima belas jilid ini, dengan gaya dan metode ensiklopedia pengetahuan membahas tentang pemikiran dan pendapat Maulana Jalaluddin Balkhi yang dikenal sebagai Maulawi, dan mengejawantahkan pembahasan dan petunjuk mistis (irfani) dengan realitas hari ini. Namun, interpretasi ini tidak hanya tentang topik mistis Maulawi semata, tetapi banyak juga mengisyaratkan isu-isu akademik.

Kontemplasi dalam pandangan baru psikologi dan pemikiran sosial barat, disertai dengan sumber yang luas seperti Victor Hugo, Dostoyevsky, Tolstoy, Balzac, Max Planck, Einstein, dll telah dianalisis dengan baik. Ciri khas yang paling mencolok dari interpretasi ini, rekonsiliasi antara ilmu Islam dan manusia, serta ketelitian pada persoalan mendasar filsafat antara Timur dan Barat yang ungkapkan dengan "budaya umum manusia".

  • Determinisme dan Ikhtiar: buku ini memiliki tiga bab yang saling berkaitan, di bawah judul: "Observasi determinisme dan kebebasan dari aspek tabiat", "Observasi determinisme dan ikhtiar dari aspek metafisik" dan "Komplementer determinisme dan ikhtiar". Materi lain yang disajikan dalam karya ini tentang kriteria keinginan, hasrat dan keinginan, perbedaan keinginan dan keputusan, qadha dan qadar dan sebagainya. [5]

Perspektif Ulama Syiah

  • Imam Khomeini: Mr. Ja'fari, Ibnu Sina di zaman kita (butuh rujukan).
  • Ayatullah Sayyid Ali Khamenei: memperingati Ja'fari, adalah memperingati ilmu pengetahuan dan penelitian. Lebih dari empat puluh tahun aku mengenal beliau selalu bahagia dan semangat di bidang penelitian dan mendidik generasi muda dan memaparkan teori dan pemikiran filsafat dan pengetahuan agama.
  • Sayyid Muhammad Baqir al-Sadr: kepada saudara yang mulia dan tempat berlindung segala harapan, ahli hukum, filosof, teolog, dan Hujjatul Islam wal Muslimin Allamah Syeikh Muhammad Taqi Ja'fari. Dengan sukacita, aku sudah membaca suratmu dengan semua pemikiran dan perasaanku. Bagaimana aku tidak senang membacanya sementara itu adalah percikan cahaya dari seseorang yang menerangi dunia Islam dengan pengetahuan dan keutamaan, teori dan penelitian.. jiwaku sebagai tebusan untuk Anda, Wahai saudaraku.
  • Murtadha Muthahhari: Kami mempersembahkan ucapan dan kata-kata ke masyarakat dan dia (allamah Ja'fari) mempersembahkan jiwa.
  • Abdul Husain Amini: dia yang memiliki hubungan dekat dengan Muhammad Taqi Ja'fari di Najaf tentang kesucian batin dan semangat spiritual Allamah Ja'fari mengatakan: "Kau tahu mengapa aku mencintai Allamah Ja'fari? Karena dengan situasi keilmuannya, dari segi kesucian batin, seolah-olah ia baru lahir ke dunia. [6]

Wafat

Muhammad Taqi Ja'fari wafat pada tanggal 16 November 1998. Ayatullah Abdullah Jawadi Amuli menshalatinya dan dimakamkan di Dar al-Zuhd Mubarake, di haram suci Imam Ridha as di kota suci Masyhad. [7] Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Khamenei mengucapkan belasungkawa atas kematiannya. [8]

Catatan Kaki

Daftar Pustaka

  • Allamah Ja'fari, Majalleh Rusyd Amuzesh Ma'arif Islami (Jurnal Perkembangan Pendidikan Islam), Zamestan,1377, No. 36, hal 65-66.
  • Daftar karya Muhammad Taqi Ja'fari.
  • Ja'fariyan, Rasul, Jaryanha wa Sazmanhaye Mazhabi-Siyasi Iran (Gerakan dan organisasi keagamaan - politik Iran) (1320-1357), Khane Ketab, Tehran, 1387.
  • Ketabshenasi (bibliografi) karya Ustadz Ja'fari.
  • Mu'arrifi Ketabha-e Allmah Ja'fari (Pengenalan buku-buku Allamah Ja'fari), Majalah Hikmah dan Makrifah, tahun pertama, Adzar 1385 HS, No. 10, hal. 307-308.
  • Mushohebeh (wawancara) ba Ali Ja'fari.
  • Nasri, Abdullah. Yadi az Allameh Muhammad Taqi Ja'fari (Kenangan tentang Allamah Muhammad Taqi Ja'fari). Ayene Mirast, Paeez, 1377, No. 2, hal 117-118.
  • Poygohe Ittila Resani Ustadz Muhammad Taqi Ja'fari.
  • Poygohe Nure Hedayat.
  • Sekumpulan penulis, Golshan Abrar. Qom: Nasyre Makruf, cet. kedua, 1385 HS.
  • Situs kantor Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.