Lompat ke isi

Tragedi Karbala: Perbedaan antara revisi

2.343 bita ditambahkan ,  22 Agustus 2020
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 91: Baris 91:
Diriwayatkan, sebelum Imam Husain as mengetahui kesyahidan Muslim, beliau mengutus saudara asuhnya, [[Abdullah bin Yaqthar]]<ref>Samawi, Ibshar al-'Ain'', hlm. 93</ref> kepada Muslim. Dia tertangkap oleh Hashin bin Tamim dan dibawa ke Ubaidullah bin Ziyad. Ubaidullah bin Ziyad memerintahkan supaya Abdullah bin Yaqthar dibawa ke atas istana Darul Imarah untuk mengutuk Imam Husain as, ayah dan saudaranya di hadapan penduduk Kufah. Tatkala Ibnu Yaqthar naik ke atas istana, ia berkata kepada khalayak:
Diriwayatkan, sebelum Imam Husain as mengetahui kesyahidan Muslim, beliau mengutus saudara asuhnya, [[Abdullah bin Yaqthar]]<ref>Samawi, Ibshar al-'Ain'', hlm. 93</ref> kepada Muslim. Dia tertangkap oleh Hashin bin Tamim dan dibawa ke Ubaidullah bin Ziyad. Ubaidullah bin Ziyad memerintahkan supaya Abdullah bin Yaqthar dibawa ke atas istana Darul Imarah untuk mengutuk Imam Husain as, ayah dan saudaranya di hadapan penduduk Kufah. Tatkala Ibnu Yaqthar naik ke atas istana, ia berkata kepada khalayak:
::"Hai kaum! aku adalah utusan Husain putra dari putri Nabi saw, bergegaslah kalian untuk menolong beliau dan bangkitlah melawan [[Ubaidullah bin Ziyad|Ibnu Marjanah]]."
::"Hai kaum! aku adalah utusan Husain putra dari putri Nabi saw, bergegaslah kalian untuk menolong beliau dan bangkitlah melawan [[Ubaidullah bin Ziyad|Ibnu Marjanah]]."
Karena Ubaidullah melihat kondisi demikian maja memerintahkan supaya Ibnu Yaqthar dibawa ke atas istana dan dilemparkannya ke bawah. Dia tengah dalam keadaam sekarat tiba-tiba ada seorang lelaki datang dan membunuhnya.<ref>Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld. 2, hlm. 69; Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 5, hlm. 398; Ibnu Atsir, ''al-Kamil fi al-Tarikh'', jld. 4, hlm. 43</ref> Berita kesyahidan Abdullah bin Yaqthar dan kesyahidan Muslim dan Hani sampai ke telingan Imam Husain as di [[Zubalah]].<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 5, hlm. 398; Ibnu Atsir, ''al-Kamil fi al-Tarikh'', jld. 4, hlm. 42</ref>
===Duta Husain as di Basrah===
Imam Husain as menulis surat dan mengirimnya ke para kepala lima suku Basrah (yaitu suku Aliyah, Bakr bin Wail, Tamim, Abdul Qais dan Azd) melalui salah seorang pecintanya bernama [[Sulaiman bin Razin]].<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 5, hlm. 357; Ibnu A'tsam, ''al-Futuh'', jld. 5, hlm. 37</ref> Sulaiman menyampaikan satu naskah dari surat Imam kepada masing-masing kepala suku di Basrah dengan nama-nama; Malik bin Masma' al-Bakri, Ahnaf bin Qais, Mundzir bin Jarud, Mas'ud bin 'Amr, Qais bin Haitsam dan 'Amr bin Ubaidullah bin Ma'mar.<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 5, hlm.358; Ibnu A'tsam, ''al-Futuh'', jld. 5, hlm. 37; Kharazmi, ''Maqtal al-Husain'', jld. 1, hlm. 199</ref> Isi surat-surat ini ditulis dalam satu matan, adalah:
:"..Aku mengajak kalian kepada [[Alquran]] dan [[sunnah Nabi saw]]. Sunnguh sunnah itu telah sirna dan muncul [[bid'ah|bid'ah-bid'ah]]. Jika kalian mendengar perkataanku dan mengikuti perintahku, maka aku akan tunjukkan kalian ke jalan yang lurus."<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 5, hlm. 358; Ibnu Katsir, ''al-Bidayah wa al-Nihayah'', jld. 8, hlm. 157-158</ref>
Masing-masing dari pembesar Basrah yang menerima satu naskah dari surat Imam Husain as menyembunyikannya kecuali Mundzir bin jarud, yang hal ini diduga hasil dari tipu daya Ubaidullah bin Ziyad.<ref>Dinawari, ''Akhbar al-Thiwal'', hlm. 231; Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 5, hlm. 357; Ibnu A'tsam, ''al-Futuh'', jld. 5, hlm. 37; Kharazmi, ''Maqtal al-Huain'', hlm. 199</ref> Karena itu, pada malam dimana hari esoknya Ibnu Ziyad berniat pergi ke [[Kufah]], ia melaporkan masalah ini kepada Ibnu Ziyad.


==Peristiwa Sore Hari Tāsu'a==
==Peristiwa Sore Hari Tāsu'a==
Pengguna anonim