Laskar Umar bin Sa'ad
Laskar Umar bin Sa'ad (bahasa Arab: عسكر عمر بن سعد) adalah pasukan yang dikumpulkan oleh Umar bin Sa'ad atas perintah Ubaidullah bin Ziyad dan pada hari Asyura di Karbala berperang melawan Imam Husain as dan para pengikutnya serta membunuh mereka; kemudian menawan Ahlulbait Imam as.
Sebagian besar sumber menyatakan bahwa jumlah tentara Umar bin Sa'ad lebih dari 20 ribu. Laskar Umar bin Sa'ad terdiri dari berbagai kabilah dan suku para penduduk Kufah yang hadir di Karbala dengan berbagai motivasi. Sebagian besar dari mereka dari sisi akidah berideologikan Utsmani. Beberapa orang diantara mereka yang hadir juga dari kalangan Khawarij dan sekelompok dari tentara Ibnu Sa'ad dengan dorongan permusuhan terhadap Ahlulbait dan sebagian lainnya hadir di Karbala karena ancaman dan lobi Ibnu Ziyad.
Nama dan Jumlah
Komando tentara pasukan yang pada hari Asyura berhadapan dengan Imam Husain as, berada di bawah kendali Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqas dan karena itu jugalah dikenal sebagai laskar Umar bin Sa'ad. Menurut kebanyakan sumber, jumlah unit laskar ini pada awalnya adalah sekitar 4.000 [1] dan dengan bergabungnya laskar-laskar lain pada pasukan tersebut, jumlah laskar Ibnu Sa'ad mencapai lebih dari 20.000 orang [2]. Dijelaskan pastinya bahwa jumlah laskar Umar Sa'ad berkisar antara 6 hingga 35 ribu orang. Dan jumlah bilangan seperti 6.000, [3] 14 ribu, [4] 17 ribu, [5] 22 ribu, 28 ribu, [6] 30 ribu, [7] 32 ribu [8] juga disebutkan dalam beberapa sumber. Pada hari Asyura, Imam Husain as dalam bait syi'irnya mengibaratkan pasukan musuh dengan butiran hujan besar.[9]
Formasi
Umar bin Sa'ad sebelum terjadinya peristiwa Karbala telah mendirikan kemah di sebuah tempat bernama Hammam A'yun di luar kota Kufah, untuk pergi ke Rey dan berperang dengan Deilamian. Namun sebelum berjalan ke Rey, rombongan Imam Husain as berhenti di Karbala. Ubaidullah bin Ziyad yang ketika itu menjadi gubernur Basrah dan Kufah mendesak Umar bin Sa'ad sebelum pergi ke Rey supaya pergi ke Karbala untuk berperang melawan Imam Husain as. Awalnya Umar bin Sa'ad menolak, tetapi Ubaidullah menjadikan Rey sebagai imbalan dari syarat kehadirannya di Karbala; dan akhirnya Umar bin Sa'ad pergi ke Karbala dengan pasukannya.[10]Sebagian sumber menyebutkan bahwa malam hari sebelum Umar bin Sa'ad berniat memerangi Imam Husain as, ia tenggelam dalam pikiranyya sendiri hingga pagi apakah ia akan melakukan hal ini ataukah tidak. Namun dengan pemikiran bahwa ia akan bertobat sebelum kematiannya, ia mengumumkan kesiapannya memerangi imam Husain as.[11]
Pasukan Diperkuat oleh Ibnu Ziyad
Menurut beberapa keterangan, dalam perjalanan Umar Sa'ad ke arah Karbala, karena rayuan atau ancaman Ibnu Ziyad, sejumlah orang-orang Kufah bergabung dengan pasukannya. Ibnu Ziyad mengumpulkan orang-orang di masjid Kufah dan dengan membayar hadiah merayu para pembesar mereka, kemudian memanggil mereka bersama supaya menyertai Umar bin Sa'ad dalam pertempuran melawan Imam Husain as. [12]
Ibnu Ziyad menunjuk Amr bin Harits untuk menggantikan kedudukannya di Kufah dan dengan membentuk perkemahan di Nakhilah, memaksa penduduk Kufah untuk datang ke sana. [13] Dia mewajibkan atas semua laki-laki Kufah untuk bergabung dengan pasukan Ibnu Sa'ad dan mengutus Suwaid bin Abdu al-Rahman al-Manqari ke Kufah dan memerintahkan kepadanya untuk mencari dan membawa kepadanya siapa pun penduduk Kufah yang menolak dan tidak mau pergi berperang melawan Imam Husain as.[14] [catatan 1] Ubaidullah bin Ziyad memanggil Hashin bin Tamim dan empat ribu tentara di bawah komandonya dari Qadisiyah ke Nakhilah. [15] Begitu juga atas perintahnya, Syimr bin Dzil Jausyan dengan 4000 orang, Yazid bin Rakab Kalbi dengan 2.000 orang, Hashin bin Numair dengan 4.000 orang, Mudhayir bin Rahinah Mazini dengan 3000 orang dan Nasr bin Haraba dengan 2000 orang [16] serta Syabaths bin Rabi, Hajjar bin Abjar, [17] Muhammad bin Asy'ats [18] dan Yazid bin Harits masing-masing dengan seribu pengendara bergabung ke Laskar Umar bin Sa'ad di Karbala. [19]
Setiap hari Ibnu Ziyad mengirim sekelompok rombongan yang terdiri dari duapuluh hingga seratus orang dari penduduk Kufah. [20] Akhirnya, di hari ke-6 Muharram, jumlah laskar Ibnu Sa'ad mencapai sekitar 22.000 orang. [21]
Kelompok dan Motivasi
Sebagian besar anggota pasukan Umar bin Sa'ad, terdiri dari berbagai suku dan kelompok Kufah [22] dengan motif dan tujuan yang berbeda-beda. [23] Sumber sejarah meyakini bahwa kelompok-kelompok ini dari sisi ideologi bermazhabkan Utsmani [24] dan orang-orang seperti: Abu Burdah bin Auf Azdi, [25] Syaiban bin Makhzum, [26] Katsir bin Syahab, [27] Ka'ab bin Jabir, Umar bin Sa'ad, Basyar bin Sauth, dan Ammarah bin Uqbah bin Abi Muith, mereka semua memiliki ideologis yang demikian. [28]
Sejumlah dari laskar Umar bin Sa'ad adalah pendukung Bani Umayyah dan merupakan orang-orang yang menentang Imam Ali as dan musuh kaum Syiahnya; Syaiban bin Makhzum, [29] Syabats bin Rab'i[catatan 2], [30] Katsir bin Abdullah Sya'bi, [31] Syimr bin Dzil Jausyan, Umar bin Sa'ad, Zahr bin Qais, Azarah bin Qais dan Amr bin Hajjaj Zubaid termasuk dari kategori ini. [32]
Beberapa orang anggota pasukan, ada juga yang dari kalangan bangsawan Kufah yang menulis surat kepada Imam Husain as dan mengundang beliau ke kotanya tetapi karena ancaman dan rayuan Ibnu Ziyad akhirnya mereka bergabung dengannya. Urwah bin Qais, Syabats bin Rab'i, Hajjar bin Abjar, Qais bin Asy'ats, Yazid bin Harits, Amr bin Hajjaj dan Muhammad bin Umar Tamimi termasuk kategori orang-orang ini. [33]
Sebagian dari penduduk Kufah dan Damaskus dengan ancaman dan paksaan Ibnu Ziyad, hadir dalam laskar Umar bin Sa'ad. [34] Tampak juga orang-orang yang dulunya ikut dalam perang Jamal, Shiffin atau Nahrawan, termasuk bagian dari pasukan Imam Ali as, tetapi di Karbala mereka berada dalam pasukan Umar bin Sa'ad. Syimr bin Dzil Jausyan, [35] Muhammad bin Umair Tamimi [36] dan Zahr bin Qais al-Ju'fi [37] termasuk dari kalangan kelompok ini. [38]
Komandan
Para komandan pasukan Umar bin Sa'ad adalah:
- Syimr bin Dzil Jausyan sisi kiri laskar pasukan
- Amr bin Hajjaj Zubaidi, sisi kanan pasukan
- Azarah bin Qais, bagian pasukan pengendara,
- Syabats bin Rab'i, pasukan laskar Infanteri
Bendera pasukan juga dipegang oleh Zaid, budak Ibnu Sa'ad. [39]
Umar bin Sa'ad memilih Hurr bin Yazid Riyahi untuk memimpin pasukan Bani Tamim dan Bani Hamdan. Tetapi Hurr memisahkan diri dari pasukannya dan bergabung dengan Imam Husain as dan para pengikutnya. [40]
Orang-orang yang memisahkan diri
Pada hari Asyura ada beberapa orang yang memisahkan dirinya dari laskar pasukan Umar Sa'ad dan bergabung dengan pasukan Imam Husain as. Dalam beberapa sumber dikatakan bahwa jumlah orang-orang tersebut sebanyak kira-kira 30 orang. [41] diantara mereka adalah Hurr bin Yazid Riyahi, [42] Abul Hatuf dan Sa'ad bin Harts Anshari, [43] Nukman dan Halas bin Amr Azdi Rasibi, [44] Bakr bin Hay taimi [45], Qasim bin Habib, [46] Juwan bin Malik, [47] Abus Sya'tsa' Kindi [48]dan Amr bin Dhabiah. [49] Namun yang pasti, sebagian penulis meyakini bahwa sebagian orang-orang ini masuk menjadi bagian dari pasukan Ibnu Sa'ad tidak bermaksud untuk berperang melawan Imam Husain; namun dikarenakan Ibnu Ziyad menutup jalan keluar Kufah, akhirnya mereka melalui jalan bergabung bersama pasukan tentara Ibnu Ziyad mereka bergabung bersama Imam Husain as. [Perlu Rujukan]
Tindakan yang terjadi di Karbala
Pasukan Umar bin Sa'ad melakukan berbagai tindakan di Karbala, beberapa di antaranya adalah:
Menutup jaringan air untuk Imam Husain as dan para sahabatnya
Setelah surat Ibnu Ziyad sampai kepada Umar bin Sa'ad, yang memintanya untuk memisahkan Imam Husain as dengan air, dengan perintah Ibnu Sa'ad, Amr bin Hajjaj, pada 7 Muharram, bergerak bersama 500 ratus pengendara ke sisi sungai Efrat untuk mencegah Imam Husain as dan para pengikutnya mengambil air dari sana. [50]
Kesyahidan Imam Husain dan Para Sahabatnya
Pada hari Asyura, laskar pasukan Umar Sa'ad lah yang memulai peperangan. Tembakan anak panah pertama dilakukan oleh Umar bin Sa'ad sendiri. [51] Mereka membuat Imam Husain dan para pengikutnya meneguk cawan syahadah. Kemudian mereka merampas semua barang yang ada pada tubuh Imam yang mulia. Diantara mereka ada Qais bin Asy'ats dan Bahr bin Ka'ab, yang merampas pakaian Imam as[52] Asud bin Khalid Audi (kedua sandal), Jami bin Khalq Audi (pedang), Akhnas bin Murtsad (serban), Bajdal bin Salim (cincin) dan Umar bin Sa'ad merampas baju perang [53] Imam as.
Pembakaran Tenda-tenda
Setelah syahidnya Imam Husain as dan para pengikutnya, laskar pasukan Umar bin Sa'ad menyerang tenda-tenda, menjarah harta yang ada di dalamnya [54] dan kemudian membakar tenda-tenda itu. [55]
Serangan Kaki Kuda di Tubuh Imam Husain
Di bawah komando Umar bin Sa'ad dan Ibnu Ziyad, sepuluh tentaranya, dengan kuda-kuda mereka, menginjak-injak jasad suci Imam Husain as sehingga mematahkan tulang dada dan tulang punggungnya. [56] Ishaq bin Huwayeh, Akhnas bin Martsad, [57] Hakim bin Tufail, Amr bin Shabih, Raja bin Muqidz Abdi, Salim bin Khaitsamah Ju'fi, Wahizh bin Naim, Saleh bin Wahb Ju'fi, Hani bin Syabats Khadhrami dan Asid bin Malik [58] menyerbu tubuh suci Imam Husain dengan kuda.
Pengiriman Kepala Para Syuhada ke Kufah
Para pasukan Umar bin Sa'ad memisahkan kepala para syuhada Karbala dari badan mereka kemudian menancapkannya ke atas tombak, lalu membawanya ke Kufah. Khuli bin Yazid Asbahi dan Hamid bin Muslim Azdi membawa kepala Husain bin Ali as dan Syimr bin Dzil Jausyan beserta Qais bin Asy'ats, Amr bin Hajjaj dan Azarah bin Qais membawa kepala-kepala para Syuhada yang lainnya ke hadapan Ubaidullah bin Ziyad di Kufah. [59]
Penawanan Ahlulbait Imam as
Atas perintah Umar bin Sa'ad, para pasukannya mengubur mayat-mayat pasukannya yang tewas. [60] Mereka kemudian menawan rombongan Imam Husain as yang masih tersisa membawa mereka ke hadapan Ibnu Ziyad di Kufah kemudian mengirim mereka ke istana Yazid di Damaskus. [61]
Orang-orang yang tewas
Tidak ada statistik akurat mengenai korban yang tewas dari pihak laskar Umar bin Sa'ad. Sebagian sumber Syiah memberitahu bahwa jumlah korban pasukan musuh yang tewas di tangan para pengikut Imam Husain as adalah 225 atau 226 orang [62] dan sebagian meyakini bahwa jumlah mereka yang tewas adalah sekitar 900 orang. [63] Menurut sebuah riwayat yang dimuat dalam buku Manaqib karya Ibnu Syhar Asyub mengatakan bahwa Pada hari Asyura Imam Husain as sendiri telah berhasil membunuh 1950 orang tentara Umar bin Sa'ad dan melukai sejumlah tentara lainnya. [64] Begitu juga dalam buku Itsbatul Washiah disebutkan bahwa jumlah tentara Umar bin Sa'ad yang tewas di tangan Imam Husain as adalah 1.800 orang. [65]
catatan
- ↑ Suwaid adalah seorang penduduk Syam yang datang ke Kufah untuk meminta hak warisnya, kemudian ia ditangkap dan dibawa ke hadapan Ibnu Ziyad. Ibnu Ziyad mengeluarkan hukum mati untuknya (Dainuri, al-Akhbar al-Thiwal, hlm. 254-255, Baladzri, Ansab al-Asyraf, 1397 H, jld. 3, hlm. 179.). Pembunuhannya adalah sebagai ancaman untuk menakut-nakuti penduduk Kufah yang tidak mau pergi ke Nakhilah. Setelah pembunuhannya, penduduk Kufah bergerak menuju Nakhilah (Baladzri, Ansab al-Asyraf, 1397 H, jld.3, hlm. 179).
- ↑ Ia diperintahkan Muawiyah untuk meneror Imam Husain as
Catatan Kaki
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.409; Dinawari, al-Akhbār at-Thiwāl, hlm.253.
- ↑ Ibnu A'tsam Kufi, al-Futuh, jld.5, hlm.89-90; Ibnu Thawus, al-Luhuf, hlm.85.
- ↑ Ibnu Jauzi, Tadzkiratu al-Khawāsh, hlm.226.
- ↑ Thabari, Dalāil al-Imāmah, hlm.178.
- ↑ Kasyifi, Raudhatus Syuhada, hlm.346.
- ↑ Masudi, Istbāt al-Washiyah, hlm.166.
- ↑ Ibnu Syahr Asyub, Manāqib Al Abi Thalib, jld.4, hlm.86; Syekh Shaduq, al-Amāli, Majelis. 70, hlm.461, hadis 10.
- ↑ Kasyifi, Raudhatus Syuhada, hlm.346.
- ↑ Maqram, Maqtal al-Husain, Bashirati, hl. 345.
- ↑ Lihat: Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.409; Dinawari, al-Akhbār at-Thiwāl, hlm. 253.
- ↑ Sya'rani, Dam'u al-Sujum, 1374 H, hlm. 110.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.178; Ibnu A'tsam Kufi, al-Futuh, jld.5, hlm.89.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.178.
- ↑ Dinawari, al-Akhbār at-Thiwāl, hlm.254-255; Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.179.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.178.
- ↑ Ibnu A'tsam Kufi, al-Futuh, jld.5, hlm.89.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.178; Ibnu A'tsam Kufi, al-Futuh, jld.5, hlm.89-90.
- ↑ Syekh Shaduq, al-Amāli, hlm.155.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.179.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.179.
- ↑ Ibnu A'tsam Kufi, al-Futuh, jld.5, hlm.90.
- ↑ Ibnu Jauzi, Tadzkiratu al-Khawāsh, hlm.226.
- ↑ lihat: Hidayat Panah, Baztab Tafakkure Utsmani dar waqeeh Karbala, hlm. 166.
- ↑ lihat: Hidayat Panah, Baztab Tafakkure Utsmani dar waqeeh Karbala, hlm. 166.
- ↑ Manqari, Wa'atu Shiffin, hlm.5.
- ↑ Ibnu Asakir, Tārikh Madinatu Dimasyq, jld.14, hlm.221.
- ↑ Baladzuri, Futuhul Buldān, hlm.301.
- ↑ Hidayat Panah, Baztab Tafakkure Utsmani dar waqeeh Karbala, hlm. 87-95.
- ↑ Ibnu Asakir, Tārikh Madinatu Dimasyq, jld.14, hlm.221.
- ↑ Shaduq, Ilal al-Syarayi, jld.1, hlm.220-221.
- ↑ Baladzuri, Futuhul Buldān, hlm.301.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.5, hlm.255; Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.269-270.
- ↑ Lihat: Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.353-354.
- ↑ Ibnu A'tsam Kufi, al-Futuh, jld.5, hlm.89.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.28; Munqari, Wa'atu Shiffin, hlm.195-198.
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.4, hlm.144.
- ↑ Ibnu A'tsam Kufi, al-Futuh, jld.5, hlm.207.
- ↑ Munqari, Wa'atu Shiffin, hlm.195-198.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.422; Dinawari, al-Akhbār at-Thiwāl, hlm.256.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.427; Syekh Mufid, al-Irsyād, jld.2, hlm.99.
- ↑ Ibnu Katsir, al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld.8, hln.180.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.427; Syekh Mufid, al-Irsyād, jld.2, hlm.99.
- ↑ Samawi, Ibshār al-Ain, hlm.159.
- ↑ Samawi, Ibshār al-Ain, hlm.187.
- ↑ Samawi, Ibshār al-Ain, hlm.194.
- ↑ Samawi, Ibshār al-Ain, hlm.186.
- ↑ Samawi, Ibshār al-Ain, hlm.194.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.445.
- ↑ Samawi, Ibshār al-Ain, hlm.194.
- ↑ Dinawari, al-Akhbār at-Thiwāl, hlm.255; Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.412; Syekh Mufid, al-Irsyād, jld.2, hlm.86.
- ↑ Ibnu Thawus, al-Luhuf, hlm.110.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.543.
- ↑ Ibnu Thawus, al-Luhuf, hlm.130.
- ↑ Qummi, Nafasul Mahmum, hlm.479.
- ↑ Ibnu A'tsam Kufi, al-Futuh, jld.5, hlm.138; Ibnu Thawus, al-Luhuf, hlm.180.
- ↑ Syekh Mufid, al-Irsyād, jld.2, hlm.113; Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.204; Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.455.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.455.
- ↑ Ibnu Thawus, al-Luhuf, hlm.135.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.411; Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.456.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld.3, hlm.411.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.456.
- ↑ Syekh Shaduq, al-Amāli, hlm.223-226; Fatal Neisyaburi, Raudhah al-Waizhin, hlm.186-188.
- ↑ Ibnu Syahr Asyub, Manāqib, jld.4, hlm.109-114.
- ↑ Ibnu Syahr Asyub, Manāqib, jld.4, hlm.110.
- ↑ Masudi, Istbāt al-Washiyah, hlm.168.
Daftar Pustaka
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Ansāb al-Asyraf. Riset: Ihsan Abbas. Beirut: Jamiyah al-Musytasyriqin al-Almaniyah, 1979/ 1400 H.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Ansāb al-Asyraf. Riset: Muhammad Baqir Mahmudi. Beirut: Dar al-Ta’aruf li al-Mathbu’at, 1977/1397 H.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Futuhul Buldān. Beirut: Dar wa maktabah al-Hilal, 1988.
- Dinawari, Ahmad bin Daud. Al-Akhbār at-Thiwāl. Riset: Abdul Munim Amir. Qom: Penerbitan al-Radhi, 1368 SH.
- Fatal Neisyaburi, Muhammad bin Ahmad, Raudhah al-Waizhin. Qom: Syarif Radhi, 1375 S.
- Hidayat Panah, Muhammad Ridha. Baztab Tafakkure Utsmani dar waqeeh Karbala. Qom: Penelitian Hauzah dan Universitas, 1389 H.
- Ibnu A'tsam Kufi, Ahmad. Al-Futuh. Riset: Ali Syiri. Beirut: Dar al-Adhwa. Cet. Pertama, 1991/1411 H.
- Ibnu Asakir. Tārikh Madinatu Dimasyq. Beirut: Dar al-Fikr, Lebanon, 1415 H.
- Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad. Al-Kāmil fi al-Tarikh. Beirut: Dar Shadir, 1965/1385 H.
- Ibnu Jauzi, Sibth. Tadzkiratu al-Khawāsh. Qom: Penerbitan al-Syarif al-Radhi, 1418 H.
- Ibnu Katsir Dimasyqi, Ismail bin Umar. Al-Bidāyah wa al-Nihāyah. Beirut: Dar al-Fikr, 1407 H/1986.
- Ibnu Syahr Asyub Mazandarani. Manāqib Al Abi Thālib as. Qom: Allamah, 1379 H.
- Ibnu Thawus, Ali bin Musa. Al-Luhuf. Teheran: Jahan, 1348 S.
- Kasyifi Sabzawari, Mulla Muhsin. Raudhatus Syuhada. Qom: Nuwid Islam, 1382 S.
- Masudi, Ali bin Husain. Istbāt al-Washiyah lil Imam Ali bin Abi Thalib. Qom: Anshariyan, 1426 H.
- Manqari, Nashr bin Muzahim. Wa'atu Shiffin. Riset: Abdussalam Muhammad Harun. Kairo: Al-Muassasah al-Arabiyah al-Haditsah. Cet. Kedua, 1382 H. Offset Qom: Penerbitan Maktabah Marasyiah Najafi, 1404 H.
- Samawi, Muhammad. Ibshar al-Ain fi Ansharil Husain. Qom: Markaz al-Dirasat al-Islamiyah li Hars as-Tsaurah, 1419 H.
- Syekh Mufid, Muhamamd bin Muhammad. Al-Irsyād. Beirut: Muassasah al-A’lami lil Mathbuat, 1399 H.
- Syekh Shaduq, Muhamamd bin Ali. al-Amāli. Teheran: Kitabchi, 1376 HS.
- Syekh Shaduq, Muhamamd bin Ali. Ilal-e Syaraye. Qom: Kitab Furushi Davari, 1966/1385 S.
- Thabari, Muhammad bin Jarir. Dalāil al-Imāmah. Qom: Bi'sat, 1413 H.
- Thabari, Muhammad bin Jarir. Tarikh al-Umam wa al-Muluk. Riset: Muhammad Abulfadhl Ibrahim. Beirut: Dar al-Turats, 1967/1387 H.