Syabats bin Rib'i al-Tamimi
Nama lengkap | Syabats bin Rib'i bin Hushain al-Tamimi al-Yarbu'i |
---|---|
Julukan | Abu Abdul Quddus |
Garis keturunan | Bani Yarbu' dari kabilah bani Hanzhalah |
Tempat tinggal | Kufah |
Meninggal | tahun 70 H/689 |
Dikenal sebagai | Sosok yang dikenal labil dalam sejarah Islam • Komandan pasukan pejalan kaki Umar bin Sa'ad pada hari Asyura di Karbala |
Peran penting | Komandan pasukan Imam Ali as di perang Shiffin dan perang Nahrawan • Penentang Usman • Melawan Mukhtar dan punya peran dalam membunuh Mukhtar • Berperan penting dalam menceraikan beraikan penduduk Kufah dari sekitar Muslim bin Aqil • Penukil Riwayat |
Syabats bin Rib'i bin Hushain al-Tamimi al-Yarbu'i (w. 70 H/689) (bahasa Arab: شَبَث بن رِبعِي التميمي اليربوعي) termasuk bangsawan Kufah dan sosok yang dikenal labil dalam sejarah Islam.
Syabats termasuk penentang Utsman dan komandan pasukan Imam Ali as di perang Shiffin. Dalam perjalanannya menuju Nahrawan ia bergabung dengan Khawarij namun berkat perkataan Imam, ia kembali dan memegang kepemimpinan sebagian pasukan Imam pada Perang Nahrawan. Dia termasuk di antara orang-orang yang memberikan kesaksian yang merugikan Hujr bin 'Adi.
Pada peristiwa Karbala ia tergolong dari orang-orang yang menulis surat kepada Imam Husain as dan meminta Imam as untuk datang ke Kufah. Namun karena kekuasaan Ibnu Ziyad atas Kufah, ia mengubah sikapnya dan berperan banyak dalam mencerai beraikan penduduk Kufah dari sisi Muslim bin 'Aqil. Pada hari Asyura meskipun ia menjadi komandan pasukan pejalan kaki Umar bin Sa'ad, namun berupaya untuk tidak banyak menampakkan dirinya.
Pada kebangkitan Mukhtar dan pemberontakan bangsawan Kufah, ia melawan Mukhtar dan berperan juga dalam memprovokasi Mush'ab bin Zubair dan membunuh Mukhtar. Syabats meninggal dunia sekitar tahun 70 H/689.
Nasab
Nasab Syabats bin Rib'i sampai kepada bani Yarbu' dari kabilah bani Hanzhalah. [1] Sejumlah orang dari bani Hanzhalah pada perang Jamal dengan diprovokasi oleh Thalhah dan Zubair bergabung dengan pasukan Aisyah. Namun bani Yarbu' semuanya tetap setia pada ketaatan Imam Ali as. [2] Juga pada perang Nahrawan sebagian dari bani Hanzhalah termasuk Syabats bin Rib'i bergabung dengan Khawarij. [3]
Periode Nabi Muhammad saw dan Khulafa
Kunyah Syabats adalah Abu Abdul Quddus. Ia mengalami masa Nabi Muhammad saw. Pasa suatu waktu ia menjadi muazin (pengumandang azan) Sajjah (yang mengaku nabi), tetapi kembali lagi ke Islam. [4] Ia termasuk penentang Utsman dan dalam surat kepada Muawiyah ia mengaku dirinya berperan dalam pembunuhan Utsman. Ia meninggal dunia sekitar tahun 70 H/689. [5] Sebagian sumber menyebutnya dengan Syabats bin Rib'i Riyahi. [6]
Periode Imam Ali as
Syabats pada perang Shiffin menjadi komandan sebagian pasukan Imam Ali as. [7]Pada perang Shiffin, ia bersama orang lain pergi ke sisi Muawiyah sebagai perwakilan Imam Ali as. [8]
Ketika Hanzhalah bin Rabi' melarikan diri, Syabats bin Rab'i dan dua orang lagi dari bani Tamim ditugaskan oleh Imam Ali as untuk menghancurkan rumah Hanzhalah. [9] Pasca peristiwa arbitrase ia tergolong dari Khawarij. [10] Namun melalui perkataan Imam as, ia bergabung dengannya dan memegang kepemimpinan sebagian pasukan Imam di perang Nahrawan. [11]
Pada kebangkitan Farwah bin Naufal ia mengomandani pasukan [Mughirah bin Harits|Mughirah]] yang menyebabkan kematian Farwah.[12]
Peristiwa Asyura
Syabats termasuk di antara orang-orang yang menulis surat kepada Imam Husain as dan meminta beliau untuk datang ke Kufah. [13] Setelah Ibnu Zubair berkuasa atas Kufah, Syabats memiliki peran penting dalam menceraikan beraikan penduduk Kufah dari sekitar Muslim bin Aqil. [14]
Pada hari Asyura, Imam Husain as dalam pidatonya berkata kepada pasukan Umar bin Sa'ad bahwa dia termasuk diantara orang-orang Kufah yang menulis surat kepada Imam. [15]
Pada peristiwa Asyura ia tidak sudi untuk hadir dan berperang bersama Imam Husain as dan ketika Ibnu Ziyad meminta dia untuk bergabung dengan pasukan Muawiyah, ia berpura-pura sakit supaya tidak berhadapan dengan Imam. Namun ketika Ibnu Ziyad berkata kepadanya, "Jika engkau taat kepada kami, pergilah berperang melawan musuh". Lalu ia berangkat menuju Karbala. [16]
Pada hari Asyura ia menjadi komandan pasukan pejalan kaki Umar bin Sa'ad.[17] Ketika pasukan Umar bin Sa'ad gembira dengan kesyahidan Muslim bin Ausajah, Syabats mencerca mereka. [18]Ketika Syimr bin Dzil Jausyan menancapkan tombaknya ke kemah Imam Husain as dan berteriak supaya diberikan api untuk membakar kemah dan keluarganya, Imam mengutuknya. Syabast juga mencercanya. [19]
Pasca Peristiwa Asyura
Pasca peristiwa Asyura, sebagai rasa syukur atas kesyahidan Imam Husain as, Syabats merenovasi masjidnya di Kufah yang dahulu Imam Ali as melarang untuk mendirikan salat di dalamnya. [20]
Pada kebangkitan Mukhtar, atas perintah Abdullah bin Muthi' ia bangkit melawan Mukhtar. [21] Pada pemberontakan bangsawan Kufah ia juga punya peran signifikan dalam melawan Mukhtar. [22] Ketika pasukan Mukhtar yang dikomandani oleh Ibrahim bin Malik Asytar keluar untuk melawan pasukan Syam, bangsawan Kufah bangkit memberontak melawan Mukhtar. Syabats bin Rib'i bersama Syimr bin Dzil Jausyan dan Muhammad bin Asy'ats bin Qais termasuk komandan utama dalam pemberontakan tersebut. Mukhtar mengirim (seseorang) kepada Ibrahim bin Malik Asytar supaya kembali bersama pasukan guna menaklukkan kaum pemberontak. [23]Dengan menyebarnya kabar kembalinya Ibrahim bin Malik Asytar, Syabats mengubah sikapnya dan mengirim pesan kepada Mukhtar:
- "Kami dari kabilahmu dan menjadi tangan kananmu. Demi Allah kami tidak akan berperang denganmu,oleh karenanya percayalah kepada kami." [24]
Mukhtar tidak menghiraukan permintaan dia dan mengirim Malik bin Ibrahim untuk melawannya.
Setelah pemberontak itu mengalami kekalahan, Mukhtar mencari para pembunuh Imam Husain as. Syabats bin Rib'i dan Syimr bin Dzil Jausyan serta sejumlah pelaku peristiwa Karbala melarikan diri ke Basrah. Mukhtar mengutus sekelompok orang untuk mengejar mereka dan berhasil membunuh Syimr, tapi Syabats melarikan diri ke Basrah dan di sana ia menggerakkan Ash'ab bin Zubair untuk berperang melawan Mukhtar. [25] dan dia ikut serta dalam membunuh Mukhtar. [26] Ia meninggal dunia sekitar tahun 70 H. [27]
Ketika Hujr bin 'Adi berada di dalam penjara Ziyad bin Abih, Syabats termasuk di antara orang-orang yang memberikan kesaksian (di pengadilan) yang merugikan Hujr. [28]
Periwayatan
Syabats meriwayatkan hadis dari Imam Ali as dan Khudzaifah. Muhammad bin Ka'ab Qarzhi, Salman Timi [29] Anas bin Malik dan yang lain meriwayatkan hadis darinya. Ada satu riwayat di dalam Sunan Abi Daud yang dinukil darinya. [30]
Catatan Kaki
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyarāf, jld.12, hlm.163
- ↑ Minqari, Waq'ah Shiffin, hlm.205
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.3, hlm.326; Ibnu Kalbi, Jamharah al-Nasab, hlm.217, 225, 226
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.12, hlm.163; Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jld.5, hlm.51
- ↑ Ibnu Hajar, al-Ishābah, jld.3, hlm.303
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.3, hlm.284; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.6, hlm.373
- ↑ Minqari, Waq'ah Shiffin, hlm. 195-197; Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.3, hlm 287
- ↑ Minqari, Waq'ah Shiffin, hlm.187; Ibnu Atsir, al-Kamil, jld.3, hlm.285, 289; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.2, hlm.302; Thabari, Tarikh, jld.5, hlm.5
- ↑ Minqari, Waq'atu Shiffin, hlm.97
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.3, hlm.326
- ↑ Dinawari, Akhbar al-Thiwal, hlm.210; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.2, hlm.362; Khalifah, Tarikh Khalifah, hlm.115; Thabari, Tarikh, jld.5, hlm.85
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.5, hlm.166
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.4, hlm.20, 31; Baladzuri, Ansab al-Asyrāf, jld.3, hlm.158; Thabari, Tarikh, jld.5, hlm.353
- ↑ Dinawari, Akhbār al-Thiwāl, hlm239
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kamil, jld.4, hlm.62; Abu al-Faraj Isfahani, Maqātil al-Thalibiyyin, hlm.99; Thabari, Tarikh, jld.5, hlm.425
- ↑ Dinawari,Akhbār al-Thiwāl, hlm.254; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.3, hld.178
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.3, hlm.187; Thabari, Tarikh, jld.5, hlm.423; Ibnu Atsir, al-Kamil, jld.4, hlm.60
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.3, hlm.193; Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.4, hlm.67
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kāmil, jld.4, hlm.69; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.3, hlm.194; Thabari, Tarikh, jld.5, hlm.439
- ↑ Khui, Mu'jam al-Rijal, jld.9, hlm.12; Kulaini, al-Kāfi, jld.3, hlm.490
- ↑ Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jld.8, hlm.267
- ↑ Thabari, Tarikh, jld.6, hlm.44; Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jld.8, hlm.270
- ↑ Ibnu Atsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jld.8, hlm.270
- ↑ Thabari, Tarikh, jld.6, hlm.47
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kamil, jld. 4, hlm.267; Dinawari, Akhbār al-Thiwāl, hlm.301; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.6, hlm.427
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kamil, jld.4, hlm.271
- ↑ Ibnu Hajar, al-Ishābah, jld.3, hlm.303
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld.4, hlm.254;Thabari, Tarikh, jld.5, hlm.269
- ↑ Ibnu Hajar, al-Ishābah, jld.3, hlm.303
- ↑ Dzahabi, Tarikh al-Islam, jld.5, hlm.417, jld.6, hlm.79
Daftar Pustaka
- 'Asqalani, Ibnu Hajar. Al-Ishābah fī Tamyīz ash-Shahābah. Riset 'Adil Ahmad 'Abdul Maujud. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1415 H.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Jumal min Ansāb al-Asyrāf. Riset Suhail Zakkar dan Riyadh Zirikli. Beirut: Dar al-Fikr, 1417 H.
- Dinawari Abu Hunaifah, Ahmad bin Daud. Al-Akhbār at-Thiwāl. Riset 'Abdul Mun'im Amir. Diedit oleh Jamaludin Syayyal. Qom: Mansyurat Radhi, 1368 HS (1989).
- Dzahabi, Muhammad. Tārīkh al-Islām wa Wafayāt al-Masyāhīr wa al-A'lām. Diedit Oleh Umar Abdus Salam Tadmuri. Beirut: Dar al-Kitab al-'Arabi, 1413 H.
- Hisyam bin Muhammad bin al-Kalbi. Jamharah an-Nasab. Riset Naji Hasan. Beirut: 1986.
- Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad al-Jazari. Al-Kāmil fī At-Tārīkh. Beirut: Dar ash-Shadir, 1385 H.
- Ibnu Katsir, Ismail bin Umar bin Katsir ad- Dimasyqi. Al-Bidāyah wa an-Nihāyah. Beirut: Dar al-Fikr, 1407 H.
- Khui, Sayid Abu al-Qasim. Mu'jam Rijal al-Hadist wa Tafshil Thabaqāt ar-Ruwāt. Qom: Markaz-e Nasyr Atsar-e asy-Syiah, 1410 H.
- Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. Al-Kāfī. Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 1365 HS (1986).
- Minqari, Nashr bin Muzahim. Waq'ah Shiffīn. Cet II. Riset Abdus Salam Muhammad Harun. Kairo: al-Muassisah al-'Arabiyyah al- Haditsah, 1382 H.
- Thabari, Muhammad bin Jarir. Tārīkh al-Umam wa al-Mulūk. Cet II. Riset Muhammad Abul Fadhl Ibrahim. Beirut: Daru Ihya' at-Turats al-'Arabi, 1967.