Lompat ke isi

Raudhah al-Nabi

Dari wikishia

Raudhah al-Nabi merupakan bagian dari Masjid Nabawi yang digambarkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai salah satu taman dari taman-taman surga". Tempat ini juga disebut Rawdhah Mutahharah dan Rawdhah Syarifah. Raudhah al-Nabi terletak di antara mimbar dan Kamar Nabi, serta mihrab Nabi berada di dalamnya. Kawasan ini berada di sudut tenggara Masjid Nabawi, dengan batas sebelah timur sampai ke rumah Nabi, sebelah selatan sampai ke dinding masjid zaman Nabi, dan sebelah barat sampai ke mimbar.

Sebagian besar ulama Syiah meyakini bahwa Sayidah Fatimah sa dimakamkan di Rawdhah Syarifah. [1]

Keistimewaan Raudhah al-Nabi

Raudhah al-Nabi adalah bagian dari Masjid Nabawi.[2] Tempat ini berada di antara mimbar dan Kamar Nabi. Menurut sebuah riwayat, Nabi menyebutnya sebagai "Raudhatun min Riyadhi al-Jannah" (taman dari sekian banyak taman di surga).[3] Dalam riwayat Syiah disebutkan anjuran untuk melakukan ziarah kepada Sayidah Fatimah az-Zahra.[4] Sementara itu, Ahlusunah meyakini bahwa salat sunnah yang dilakukan di tempat ini lebih utama daripada di bagian lain Masjid Nabawi.[5]

Raudhah al-Nabi juga dikenal dengan nama Raudhah Mutahharah dan Raudhah Syarifah.[6] Banyak jemaah yang ingin melaksanakan salat di sini.[7] Karena tingginya minat peziarah, pengelola Masjid Nabawi memberlakukan sistem pembatasan kunjungan. Pengunjung harus mendaftar terlebih dahulu, baik secara kelompok maupun individu, dan hanya boleh masuk pada waktu-waktu tertentu saja.

Menurut data resmi Arab Saudi, pada tahun 2024 Masehi lebih dari 10 juta jemaah berhasil memasuki Raudhah Syarifah.[8]

Mihrab Nabi umat Islam yang terletak di dalam Raudhah Syarifah [9]

Tafsir Hadis Nabi tentang Raudhah al-Nabi

Para ulama memiliki pandangan berbeda-beda dalam menafsirkan hadis Nabi saw yang menyebutkan bahwa "Raudhah al-Nabi adalah taman dari taman-taman surga";[10] di antaranya:

  • Bahwa melaksanakan ibadah di tempat ini menjadi sebab masuk ke dalam surgawi.[11]
  • Bahwa maksud Nabi saw sesuai dengan arti lahiriahnya saja;[12] yakni tanah antara mimbar dan rumah Nabi benar-benar merupakan bagian dari surga dan kelak pada hari kiamat akan dipindahkan ke surga.[13]
Lokasi Raudhah al-Nabi di bagian selatan Masjid Nabawi

Batas Wilayah Raudhah

Raudhah al-Nabi terletak di sudut tenggara masjid dan menghadap ke kiblat.[14] Nabi telah menetapkan batas wilayah Raudhah Syarifah di sebelah timur sampai ke rumah beliau sendiri, dan di sebelah barat sampai ke mimbar Nabi saw.[15] Di sebelah selatan, batasnya adalah dinding masjid zaman Nabi tempat mihrab berada.[16]

Ulama Syiah berpendapat bahwa di sebelah utara, Raudhah sampai pada tiang keempat dari arah mihrab yaitu satu tiang lebih jauh dari apa yang disebut oleh Ahlusunah.[17]

Peta bagian dalam makam Nabi Muhammad saw yang menunjukkan bahwa area dari kamar Nabi hingga dinding barat makam termasuk dalam wilayah Rawdhah Syarifah.

Makam Nabi Muhammad saw

Akibat perluasan dan renovasi masjid, sebagian wilayah Raudhah kini berada di dalam makam Nabi, sehingga tidak bisa diakses oleh para peziarah.[18] Pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik (memerintah: tahun 86–96 H), dibangunlah sebuah bangunan berdinding bersegi lima di sekeliling kamar Nabi agar bentuknya tidak menyerupai Ka'bah.[19]

Dengan perluasan itu, rumah Nabi saw menjadi bagian dari Masjid Nabawi.[20] Menurut sejarawan Rasul Ja'farian, pada tahun 668 H Sultan Baibars membangun pagar berjeriji di sekeliling bangunan segi lima tersebut, sehingga Rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa dan sebagian dari Raudhah Syarifah ikut termasuk di dalamnya.[21]

Makam Sayidah Fatimah az-Zahra sa

Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai lokasi pemakaman Sayidah Fatimah az-Zahra sa. Dalam kitab Al-Muqni'ah, Syekh Mufid menyatakan bahwa beliau dimakamkan di Raudhah al-Nabi.[22] Menurut Syekh Thusi, sebagian besar ulama Syiah memiliki keyakinan yang sama.[23]

Amin al-Islam Thabarsi, seorang mufassir dan mutakallim pada abad keenam Hijriah,[24] serta Ibnu Syahr Asyub, ahli tafsir dan sejarawan Syiah abad keenam Hijriah,[25] menyebutkan adanya kemungkinan bahwa Sayidah Fatimah sa dimakamkan di rumahnya sendiri.

Syekh Thusi menilai kedua pendapat tersebut sama kuatnya.[26] Namun 'Allamah Majlisi berpendapat bahwa kedua pendapat itu bisa disatukan, karena menurutnya wilayah Raudhah mencakup juga rumah Sayidah Fatimah sa.[27]

Mimbar Nabi yang terletak di dalam Rawdhah Syarifah

Mihrab Rasulullah saw dan Tiang-Tiang di dalam Raudhah

Di zaman Nabi Muhammad saw, terdapat beberapa tiang di Masjid Nabawi yang berada dalam wilayah Raudhah. Setiap tiang memiliki nama[28] dan sejarah tersendiri.[29] Pada masa Nabi, tiang-tiang ini dibuat dari batang kurma, dan setelah renovasi, diganti dengan tiang dari batu tanpa mengubah posisinya.[30]

Salah satu tempat penting dalam Raudhah Syarifah adalah mihrab Nabi.[31] Mihrab ini berada dekat dengan mimbar Nabi.[32] Di sanalah Nabi saw biasa melaksanakan salat, sementara para sahabat melakukan shalat secara berjamaah di belakang beliau.[33]

Pada masa Nabi, mihrab tidak berbentuk lengkungan seperti saat ini, melainkan berupa dinding rata. Bentuk mihrab seperti sekarang baru dibuat pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik.[34]

Catatan Kaki

  1. Khalili, Mausu'ah al-'Atabat al-Muqaddasah, 1987 M, Jilid 3, hlm. 328.
  2. Al-Raudhah Al-Syarifah, Madinah.
  3. Kulaini, Al-Kafi, 1407 H, Jilid 4, hlm. 553.
  4. Syahid Awal, Al-Mazar, 1410 H, hlm. 20.
  5. Al-Raudhah Al-Syarifah, Al-Hay'ah al-'Ammah lil 'Inayah bi Shu'un al-Masjid al-Haram wa al-Masjid an-Nabawi.
  6. Ja’fariyan, Atsar Islami Makkah wa Madinah, 1387 S, Jilid 1, hlm. 215.
  7. Al-Anshari, ‘Imarat wa Tausi'ah al-Masjid an-Nabawi al-Syarif, 1996 M, hlm. 67.
  8. Al-Raudhah Al-Syarifah, Al-Hay'ah al-'Ammah lil 'Inayah bi Shu'un al-Masjid al-Haram wa al-Masjid an-Nabawi.
  9. Khaleeli, Mausu'ah al-'Atabat al-Muqaddasah, 1987 M, Jilid 3, hlm. 328.
  10. [https://www.islamweb.net/ar/article/136358/%D8%A7%D9%84%D8%B1%D9%88%D8%B6%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%B4%D8%B1%DB%8C%D9%81%D8%A9 Al-Raudhah Al-Syarifah, IslamWeb.
  11. Majlisi, Maladz al-Akhyar, 1406 H, Jilid 9, hlm. 20.
  12. Majlisi, Maladz al-Akhyar, 1406 H, Jilid 9, hlm. 20.
  13. Al-Raudhah Al-Syarifah, IslamWeb.
  14. Jafarian, Atsar-e Islami Makkah wa Madinah, 1387 S, Jilid 1, hlm. 215.
  15. Kulaini, Al-Kafi, 1407 H, Jilid 4, hlm. 553.
  16. Al-Raudhah Al-Syarifah, IslamWeb.
  17. Jafarian, Atsar-e Islami Makkah wa Madinah, 1387 S, Jilid 1, hlm. 217.
  18. Al-Anshari, ‘Imarat wa Tausi’ah al-Masjid al-Nabawi al-Syarif, 1996 M, hlm. 66.
  19. Al-Anshari, ‘Imarat wa Tausi’ah al-Masjid al-Nabawi al-Syarif ‘abr al-Tarikh, 1996 M, hlm. 63.
  20. Ibn Katsir Dimasyqi, Al-Bidayah wa al-Nihayah, 1407 H, Jilid 9, hlm. 75.
  21. Jafarian, Atsar-e Islami Makkah wa Madinah, 1387 S, hlm. 243.
  22. Syekh Mufid, Al-Muqni'ah, 1413 H, hlm. 459.
  23. Syekh Thusi, Mishbah al-Mutahajjid, 1411 H, Jilid 2, hlm. 711.
  24. Thabarsi, Taj al-Mawalid, 1422 H, hlm. 80.
  25. Ibn Syahr Asyub, Manaqib, 1379 S, Jilid 3, hlm. 365.
  26. Syekh Thusi, Tahdzib al-Ahkam, 1407 H, Jilid 6, hlm. 9.
  27. Majlisi, Bihar al-Anwar, 1403 H, Jilid 97, hlm. 193.
  28. Asaṭin al-Masjid an-Nabawi min Shawa'id al-Sirah an-Nabawiyah, SPA News Agency.
  29. Mahiyyat al-Asatin al-lati Irtubat bi-Tarikh al-Masjid an-Nabawi?, Al Arabiya.
  30. Al-Quraysyi, Mahiyyat al-Asatin al-lati Irtubat bi-Tarikh al-Masjid an-Nabawi?, Al Arabiya.
  31. Khalili, Mausu'ah al-'Atabat al-Muqaddasah, 1987 M, Jilid 3, hlm. 328.
  32. Al-Mihrab an-Nabawi wa Mahariq Tafsiliyah 'Anhu, Al Arabiya.
  33. Shabri Pasya, Mausu'ah Mira't al-Haramain al-Syarifain wa Jazirat al-'Arab, 2004 M, Jilid 3, hlm. 36.
  34. Kumpulan Penulis, Mafahim Islamiyah, Jilid 1, hlm. 273.

Daftar Pustaka

  • Al-Raudhah al-Syarifah, Al-Hay'ah al-'ammah li al-'I'nayah bi Shu'un al-Masjid al-haram wa al-Masjid an-Nabawi, Tarikh Bazdid: 16 Farvardin 1404 Syamsi.
  • Al-Raudhah al-Syarifah, Al-Madinah, Tarikh Bazdid: 14 Esfand 1403 H.
  • Al-Raudhah al-Syarifah. IslamWeb, Tarikh Draj Matn: 28 September 2016 M, Tarikh Bazdid: 14 Esfand 1403 H.
  • Asatin al-Masjid an-Nabawi min Shawa'id as-Sirah an-Nabawiyah, Wakalat al-Anba' al-Su'udiyyah, Tarikh Bazdid: 14 Esfand 1403 H.
  • Al-Anshari, Naji Muhammad. 'Imarat wa Tausi'at al-Masjid al-Nabawi al-Syarif 'abr at-Tarikh, Madinah, Nadi al-Madinah al-Munawwarah, 1996 M.
  • Al-Qurasyi, Hamid. Al-Mihrab al-Nabawi wa Mahariq Tafshiliyyah 'Anhu, Al-'Arabiyyah, Tarikh Draj Matn: 20 Februari 2022 M, Tarikh Bazdid: 14 Esfand 1403 H.
  • Ibnu Katsir Dimasyqi, Ismail bin Umar. Al-Bidayah wa al-Nihayah. Beirut: Dar al-Fikr, 1407 H.
  • Ja'fariyan, Rasul. Atsar-e Islami Makkah wa Madinah. Teheran Musytarak, 1387 Syamsi.
  • Khalili, Ja'far. Mausu'ah al-'Atabat al-Muqaddasah. Beirut: Mu'assasah al-A'lami, 1987 M.
  • Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. Al-Kafi. Tahqiq wa Taṣhih: 'Ali Akbar Ghaffari, Muhammad akhundi, Teheran Dar al-Kutub al-Islamiyyah, Chap Chaharum, 1407 H.
  • Majlisi, Muhammad Baqir. Bihar al-Anwar. Beirut: Dar Ih'ya' at-Turath al-'Arabi, 1403 H.
  • Majlisi, Muhammad Baqir. Maladz al-Akhyar fi Fahm Tahdzib al-Akhbar. Muhaqqiq wa Mushahhih: Mahdi Raja'i, Qom: Kutubkhanah ayatullah Mar'ashi Najafi, Chap Awal, 1406 H.
  • Sekelompok penulis. Mafahim Islamiyah. Bi-na, Bi-ja, Bi-ta.
  • Shabri Pasya, Ayub. Mausu'ah Mira't al-Haramain al-Syarifain wa Jazirat al-'Arab''. Tarjamah Majdah Ma'ruf, Husayn Mujib al-Miṣri, 'Abd al-'Aziz 'Awadh, Qahirah, Dar al-afaq al-'Arabiyyah, 2004 M.
  • Syahid Awal, Muhammad bin Maki. Al-Mazar fi Kayfiyyat Ziyarat al-Nabi wa al-A'immah as. Qom: Madrasah Imam Mahdi ajf, Chap Awal, 1410 H.
  • Syekh Mufid, Muhammad bin Muhammad. Al-Muqniah. Qom: Kongreh Jayhani Hezar Salih Syaikh Mufid, 1413 H.
  • Syekh Thusi, Muhammad bin Hasan, Miṣbah al-Mutahajjid wa Silah al-Muta'abbid, Beirut: Mu'assasah Fiqh ash-Shi'ah, 1411 H.
  • Thabarsi, Fadhl bin Hasan. Taj al-Mawalid. Beirut: Dar al-Qari', 1422 H.