Hadis Ali Bersama Kebenaran

Prioritas: b, Kualitas: b
Dari wikishia
Penggalan kaligrafi Ali bersama kebenaran karya Sayid Abul Fadhl Surur

Hadis Ali Bersama Kebenaran (bahasa Arab:عَلِی مَعَ الْحَقِّ) mengisyaratkan kepada sebuah hadis dari Nabi Muhammad saw yang memperkenalkan Imam Ali as senantiasa bersama kebenaran dan kebenaran bersamanya. Kandungan hadis ini dinukil dengan redaksi yang beragam. Sebagian dari nukilan ini dimuat di dalam sumber-sumber referensi Syiah dan Sunni dan diyakini sebagai hadis mutawatir. Meskipun demikian, Ibnu Taimiyah mengingkari keluarnya hadis ini walau secara lemah (dhaif) dari Nabi saw.

Imam Ali as dalam syura enam orang yang dibentuk untuk menentukan khalifah setelah Umar bin Khattab, berdalih dengan hadis ini untuk membuktikan kelayakan dirinya. Demikian juga sebagian sahabat dan ulama Ahlusunah bersandar pada hadis ini untuk membuktikan kebenaran tindakan-tindakan Imam Ali as.

Dari hadis ini dapat disimpulkan keunggulan Imam Ali as atas sahabat yang lain, kemaksuman, kewajiban taat kepada Ali dan juga prioritasnya untuk menjadi imam dan penerus Nabi Muhammad saw.

Konten dan Teks

Kebersamaan dengan kebenaran termasuk dari keutamaan Imam Ali as yang disinyalir dalam satu hadis Nabi Muhammad saw. Dalam hadis ini dimuat: عَلِی مَعَ الْحَقِّ وَالْحَقُّ مَعَ عَلِی; "Ali bersama kebenaran dan kebenaran bersama Ali."[1] Hadis ini dinukil dari Nabi saw dalam berbagai momen dengan beragam redaksi.[2] Al-Allamah al-Hilli meyakini bahwa jumlah riwayat dalam hal ini sampai pada suatu batas yang tidak bisa dihitung.[3] Di antara kumpulan hadis-hadis ini adalah sebagai berikut:

  • عَلِی مَعَ الْحَقِّ وَالْحَقُّ مَعَ عَلِی وَ لَنْ یتَفَرَّقَا حَتَّی یرِدَا عَلَی الْحَوْضَ یوْمَ الْقِیامَةِ ; "Ali bersama kebenaran dan kebenaran bersama Ali dan keduanya tidak akan pernah berpisah hingga masuk surga di hari kiamat."[4]
  • رَحِمَ اللَّهُ عَلِیا اَللَّهُمَّ أَدِرِ الْحَقَّ مَعَهُ حَیثُما دَارَ; "Allah merahmati Ali, Ya Allah! Putarlah kebenaran bersamanya kemana saja ia berputar."[5]
  • اَلْحَقُّ مَعَ ذَا اَلْحَقُّ مَعَ ذَا; "Kebenaran bersama orang ini, kebenaran bersama orang ini."[6]
  • لَم یزَل عَلِی بنُ أبی طالِبٍ مَعَ الحَقِّ وَالحَقُّ مَعَهُ حَیثُ کانَ; "Ali bin Abi Thalib senantiasa bersama kebenaran dan kebenaran bersamanya dimana ia berada."[7]
  • عَلِی مَعَ الْحَقِّ اَوِ الْحَقُّ مَعَ عَلِی حَیثُمَا دَارَ; "Ali bersama kebenaran atau kebenaran bersama Ali dimana saja dia berada."[8]
  • عَلِی مَعَ القُرآنِ وَ القُرآنُ مَعَ عَلِی، لَن یفتَرِقا حَتّی یرِدا عَلَی الحَوضَ; "Ali bersama Alquran dan Alquran bersama Ali, keduanya tidak akan pernah berpisah hingga masuk surga."[9]
  • فَوَاللّه إنَك لَعلَی الْحَقِّ وَالْحَقُّ مَعَك; "Demi Allah, sungguh engkau berada di atas kebenaran dan kebenaran bersamamu."[10]

Kutipan-kutipan hadis yang beragam ini dimuat di kitab-kitab seperti Kasyf al-Yaqin,[11]Kasyf al-Ghummah,[12] Bihar al-Anwar, [13] al-Ghadir, [14] dan Mizan al-Hikmah.[15] Sayid Hasyim al-Bahrani di dalam kitab Ghayat al-Maram wa Hujjat al-Khisham mengupas hadis ini dan hadis-hadis serupa di dua bab sebanyak 26 kali.[16]

Akurasi

Sebagian peneliti berkeyakinan bahwa sebagian hadis-hadis ini bersifat pasti (qath'i), tetap (tsabit),[17] disepakati[18] oleh Syiah dan Ahlusunah[19] serta mutawatir.[20] Dikatakan juga bahwa sebagian teks-teks hadis ini memiliki akurasi derajat paling tinggi, dan kemutawatiran dan kepastiannya disepakati oleh ahli hadis Syiah dan Sunni.[21] Begitu juga tidak dipermasalahkannya para rawi dan sanad hadis ini.[22]

Ibnu Abi al-Hadid menganggap sanad hadis ini shahih dan qath'i.[23] Hadis-hadis dengan konten عَلِی مَعَ الْحَقِّ dimuat di sebagian Shihah al-Sittah[24] dan kitab-kitab Ahlusunah yang lain, yang jumlahnya mencapai 130.[25]

Klaim Ibnu Taimiyah

Ibnu Taimiyah al-Harrani dalam kitab Minhaj al-Sunnah meyakini bahwa tidak ada seorang pun menukil hadis ini dari Nabi Muhammad saw sekalipun dengan sanad yang lemah. Dia mencerca Allamah al-Hilli dan menuduhnya pembohong lantaran menukil hadis ini.[26] Para peneliti Syiah dalam menjawab Ibnu Taimiyah mengisyaratkan pada hadis-hadis sahabat dari Rasulullah saw terkait masalah ini.[27] Demikian juga Allamah al-Amini dalam kitab al-Ghadir setelah mengutip perkataan Ibnu Taimiyah, menukil banyak hadis dari para pembesar Ahlusunah dan kitab-kitab muktabar mereka.[28]

Para Rawi

Hadis عَلِی مَعَ الْحَقِّ dinukil oleh Imam Ali as dan 23 sahabat.[29] Di antara mereka adalah khalifah pertama,[30] Sa'ad bin Ubadah,[31]Abu Dzar al-Ghifari, [32]Miqdad,[33] Salman al-Farisi,[34]Ammar Yasir,[35] Abu Musa al-Asyari,[36] Abu Ayub al-Anshari,[37] Sa'ad bin Abi Waqqash,[38] Abdullah bin Abbas,[39]Jabir bin Abdullah al-Anshari,[40] dan Khudzaifah bin Yaman[41]Aisyah, [42] dan Ummu Salamah.[43]

Di dalam riwayat-riwayat Ahlulbait as yang dinukil dari Imam Shadiq as dari datuk-datuknya telah diisyaratkan pada hadis ini.[44]

Argumentasi-Argumentasi

Imam Ali as dan sahabat yang lain berargumentasi dengan hadis "Ali bersama kebenaran" pada momen-momen yang berbeda-beda:

  • Pada syura enam orang: Imam Ali as pada syura enam orang yang dibentuk pasca kematian khalifah kedua untuk menentukan khalifah, berargumen dengan hadis ini untuk membuktikan kelayakan dan prioritas dirinya terhadap kekhalifahan, dan meminta dari anggota syura untuk memberikan kesaksian atas kebenaran hal ini, mereka pun membenarkan perkataannya.[45]
  • Perang Jamal: Muhammad bin Abi Bakar,[46]Abdullah bin Budail dan saudaranya, Muhammad[47] menjumpai Aisyah pasca Perang Jamal dan menginterogasinya mengenai hadis yang dinukilnya terkait kebersamaan kebenaran dengan Imam Ali. Aisyah usai perang Nahrawan juga memberikan kesaksian akan kebenaran tindakan Imam Ali as berdasarkan hadis ini.[48]
  • Perang Shiffin: Abu Ayub al-Anshari, seorang sahabat Nabi saw, pada perang Shiffin di hadapan para penentang Imam Ali as menyampaikan kehadiran Ammar Yasir di sisi Imam dan kebersamaannya dengan kebenaran berdasarkan sabda Nabi saw.[49] Demikian juga Sa'ad bin Abi Waqash yang tidak ada jarak dengan Imam Ali as, beragumentasi dengan hadis ini di hadapan Muawiyah bin Abi Sufyan.[50]

Ahmad bin Hanbal[51], Ibnu Abi al-Hadid,[52] Ibnu Jauzi,[53] dan Sibth ibn Jauzi[54] adalah di antara ulama Ahlusunah yang memuji Imam Ali as atau memberikan kesaksian atas kebenaran tindakan-tindakan beliau berdasarkan hadis ini.

Kesimpulan

Ulama Ahlusunnah menyimpulkan beberapa kesimpulan dari hadis ini;

Ali Tolok Ukur Kebenaran dan Kebatilan

Imam Ali as diperkenalkan sebagai sosok yang melekat dengan kebenaran, punya pandangan yang benar, pengungkap kebenaran dan barometer untuk mengenal kebanaran dari kebatilan.[55] Berdasarkan riwayat-riwayat ini, sebagian peneliti menganggap para penentang Imam Ali as sesat dan keluar dari garis kebenaran.[56] Sebagian lagi berlandaskan hadis ini meyakini bahwa firkah yang selamat hanya para pengikut Imam Ali as.[57] Fakhrurazi, mufasir Ahlusunah, dengan berlandaskan hadis ini meyakini bahwa setiap orang yang mengikuti Ali as dalam agamanya, niscaya mendapatkan petunjuk.[58] Dalam kelanjutan hadis ini ditegaskan bahwa Nabi saw bersabda kepada Ammar Yasir: "Jika semua orang berjalan ke satu arah dan Imam Ali as berjalan ke arah lain, maka ikutilah jalan Ali karena jalan dia adalah jalan yang benar."[59]

Ali as, Imam dan Pengganti Langsung Nabi saw

Ulama Syiah meyakini bahwa salah satu intisari dari hadis-hadis Ali as bersama dengan kebenaran adalah penerimaan keunggulan Ali as dari semua sisi atas sahabat yang lain, termasuk kelayakan total dalam imamah, kepemimpinan dan kekhalifahan langsung.[60] Apabila Imam Ali as tidak memiliki derajat komprehensif tertinggi keilmuan, moral dan politis, maka ia tidak akan menjadi audien dan perwujudan dari hadis Nabi saw ini.[61]

Menurut pernyataan Allamah al-Majlisi, kelompok Mu'tazilah dengan bersandar pada hadis ini juga meyakini keutamaan Imam Ali as atas sahabat yang lain.[62]

Kemaksuman Imam Ali as

Syekh al-Mufid meyakini bahwa Imam Ali as dengan penyifatan seperti ini dari Nabi saw tidak akan tertimpa kesalahan atau ragu dalam hukum-hukum Ilahi[63] serta tidak berjalan menuju kesesatan.[64]Sebagian peneliti dengan memperhatikan kemutlakan kebersamaan Imam Ali as dengan kebenaran,[65] menganggap hadis ini sebagai salah satu dalil kemaksuman Imam Ali as[66] dalam perilaku dan tindakan[67] dan memandang kemaksuman itu mencakup semua dimensi keilmuan, tindakan, syariat, uruf, sosial dan moral[68]. Karena itu, mereka meyakini mustahil Imam berbuat salah dan dosa;[69] sebab dengan melakukan dosa meskipun satu kesalahan, maka kebersamaan yang abadi antara kebenaran dan Ali as akan terputus dan kemutlakan sabda Nabi saw dapat disanggah.[70]

Wajib Taat Kepada Ali as dan Dilarang Memusuhinya

Berlandaskan hadis ini maka wajib bagi orang lain untuk menaati Imam Ali as secara mutlak.[71] Sebagian peneliti berkeyakinan bahwa hadis-hadis ini menunjukkan puncak keutamaan, kemulian dan keagungan Imam Ali as, dan minimal sesuatu yang dapat dipahami dari hadis-hadis ini ialah dilarang berperang, melaknat dan bermusuhan dengan Imam Ali as.[72]

Membuat Hadis Tandingan untuk Khalifah Kedua

Sebagian Ahlusunah menukil hadis serupa dari Nabi Muhammad saw berkenaan dengan Umar bin Khattab, dimana ia selain menyampaikan kasih sayang kepada Umar, juga menganggapnya pengungkap kebenaran meskipun kebenaran meninggalkan dia.[73]

Dalam hal ini sebagian peneliti meyakini bahwa nilai konten dan sanad hadis "Ali bersama kebenaran" mencegah untuk mengingkari dan melemahkan asli hadisnya. Atas dasar ini, para musuh Imam Ali berupaya untuk membuat hadis-hadis dan keutamaan-keutamaan serupa untuk para pesaing Ali as, dan atau menambahkan sesuatu pada hadis-hadis keutamaan Imam Ali as supaya bisa menunjukkan juga atas keutamaan para penguasa sebelum Imam Ali as sehingga keutamaan ini tidak terbatas pada Imam Ali as saja.[74]

Catatan Kaki

  1. al-Kulaini, al-Kafi, jld. 1, hlm. 294; Khazzaz al-Qummi, Kifayat al-Atsar, jld. 2, hlm. 60; Syekh Mufid, al-Fushul al-Mukhtarah, hlm. 97
  2. Al-Tankabuni, Dhiya' al-Qulub, jld. 2, hlm. 203
  3. Allamah al-Hilli, Kasyf al-Yaqin, hlm. 237
  4. Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 42, hlm. 449; Khatib al-Baghdadi, Tarikh Baghdad, jld. 14, hlm. 322
  5. al-Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, jld. 5, hlm. 632
  6. Abu Ya'la, Musnad Abi Ya'la, jld. 2, hlm. 318; Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 2, hlm. 449; al-Haitsami, Majma' al-Zawaid, jil. 7, hlm. 235; al-Muttaqi al-Hindi, Kanz al-Ummal, jil. 11, hlm. 621
  7. Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 42, hlm. 419
  8. al-Haitsami, Majma' al-Zawaid, jld. 7, hlm. 235
  9. Zamakhsyari, Rabi' al-Abrar, jld. 2, hlm. 173
  10. Hakim al-Naisyaburi, Mustadrak al-Shahihain, jld. 3, hlm. 129
  11. Allamah al-Hilli, Kasyf al-Yaqin, hlm. 233-236
  12. Al-Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 146-148
  13. al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 38, hlm. 29-40
  14. Al-Amini, al-Ghadir, jld. 3, hlm. 251-256
  15. Muhammadi Ray Syahri, Mizan al-Hikmah, jld. 1, hlm. 184
  16. Al-Amidi, Ghayat al-Maram, jld. 5, hlm. 282-291
  17. al-Milani, Syarh Minhaj al-Karamah, jld. 2, hlm. 95
  18. Thabathabai, al-Mizan, jld. 12, hlm. 110
  19. Thaliqani, Manhaj al-Rasyad, jld. 1, hlm. 30 dan 31
  20. Hurr Amili, Itsbat al-Hudat, jld. 2, hlm. 318
  21. Faqih Imani, Haq ba Ali, hlm. 47
  22. Syekh al-Mufid, al-Jumal, hlm. 81
  23. Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahj al-Balaghah, jld. 2, hlm. 297; jld. 18, hlm. 72-73
  24. al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, jld. 5, hlm. 633
  25. Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan rujuk: Faqih Imani, Haq ba Ali, hlm. 49-58u
  26. Ibnu Taimiyah, Minhaj al-Sunnah, jld. 4, hlm. 238
  27. Amini, Nazhrat fi Kitab Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyah, hlm. 104; Faqih Imani, Haq ba Ali, hlm. 98
  28. Amini, al-Ghadir, jld. 2, hlm. 251-256
  29. Ridhwani, Syiehsyenasi wa Pasokh be Syubahat, jld. 1, hlm. 55; Faqih Imani, Haq ba Ali, hlm. 48-59
  30. al-Thabrisi, al-Ihtijaj, jld. 1, hlm. 88
  31. Al-Hur al-Amili, Itsbat al-Huda, jld. 3, hlm. 298; al-Thabari, Kamil al-Bahai, jld. 1, hlm. 325; Syusytari, Ihqaq al-Haq, jld. 2, hlm. 348
  32. Al-Iskafi, Naqdh al-Utsmaniyah, hlm. 228,; Syajari al-Jurjani, Tartib al-Amal al-Khamisiyah, jld. 1, hlm. 189
  33. Syusytari, Ihqaq al-Haq, jld. 4, hlm. 27
  34. Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 42, hlm. 41; al-Hilali, Kitab Sulaim bin Qais, hlm. 881; al-Syaikh al-Mufid, al-Irsyad, jld. 1, hlm. 32
  35. Al-Iskafi, al-Mi'yar wa al-Muwazanah, hlm. 35-36; al-Muttaqi al-Hindi, Kanz al-Ummal, jld. 11, hlm. 613
  36. Ibnu Mardawaih, Manaqib Ali as, hlm. 115
  37. Khatib al-Baghdadi, Tarikh Baghdad, jld. 13, hlm. 188; Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 42, hlm. 472; Ibnu al-'Adim, Bughyat al-Thalab, jld. 1, hlm. 292
  38. Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 20, hlm. 361; al-Al-Haitsami, Majma' al-Zawaid, jld. 7, hlm. 235
  39. Al-Hamawi al-Syafii, Faraid al-Simthain, jld. 1, hlm. 177; al-Qunduzi, Yanabi' al-Mawaddah, jld. 2, hlm. 311; Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 42, hlm. 42; al-Ganji al-Syafii, Kifayat al-Thalib, hlm. 187; al-Dzahabi, Mizan al-I'tidal, jld. 2, hlm. 3; Ibnu Hajar al-Asqalani, Lisan al-Mizan, jld. 2, hlm. 414; al-Haskani, Syawahid al-Tanzil, jld. 1, hlm. 246
  40. Al-Qunduzi, Yanabi' al-Mawaddah, jld. 1, hlm. 173
  41. Al-Khawarazmi, al-Manaqib, hlm. 177; Ibnu Thawus, al-Tharaif, jld. 1, hlm. 103
  42. Ibnu Mardawaih, Manaqib Ali as, hlm. 115; Allamah al-Hilli, Nahj al-Haq, hlm. 225; al-Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 154
  43. Al-Hakim al-Naisyaburi, Mustadrak al-Shahihain, jld. 3, hlm. 129; Ibnu Mardawaih, Manaqib Ali as, hlm. 115; Khatib al-Baghdadi, Tarikh Baghdad, jld. 14, hlm. 322; Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 42, hlm. 449; Ibnu Kastir, al-Bidayat wa al-Nihayah, jld. 7, hlm. 360
  44. Hamid Husain, Abaqat al-Anwar, jld. 1, hlm. 222
  45. Allamah al-Hilli, Kasyf al-Yaqin, hlm. 425; Allamah al-Hilli, Nahj al-Haq, hlm. 394; Ibnu al-Maghazili, Manaqib Ahlilbait as, hlm. 189; Allamah al-Hilli, Minhaj al-Karamah, hlm. 94
  46. Ibnu Qutaibah, al-Imamah wa al-Siyasah, jld. 1, hlm. 98; Ibnu Syahrasyub, Manaqib Al Abi Thaib as, jld. 3, hlm. 62; al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 38, hlm. 28
  47. Syekh al-Mufid, al-Jumal, hlm. 433
  48. Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 147; al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 33, hlm. 332; jld. 38, hlm. 35
  49. Khatib al-Baghdadi, Tarikh Baghdad, jld. 13, hlm. 188; Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 42, hlm. 472, Ibnu al-Adim, Bughyat al-Thalab, jld. 1, hlm. 292
  50. Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 20, hlm. 361; al-Haitsami, Majma' al-Zawaid, jld. 7, hlm. 235
  51. Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 42, hlm. 419
  52. Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahj al-Balaghah, jld. 9, hkm. 88
  53. Ibju Jauzi, Shaid al-Khathir, jld. 1, hlm. 397
  54. Sibth ibn Jauzi, Tadzkirat al-Khawash, hlm. 35
  55. Faqih Imani, Haq ba Ali, hlm. 47
  56. Hur al-Amili, Itsbat al-Hudat, jld. 2, hlm. 318; Muhaddis Armawi, Ta'liqatu Naqdh, jld. 2, hlm. 712; Sanad, al-Shahabah baina al-'Adalah wa al-Ishmah, hlm. 203
  57. Tijani al-Samawi, al-Syiah hum Ahlusunnah, hlm. 114
  58. Fakhrurazi, Tafsir al-Kabir, jld. 1, hlm. 180
  59. Ibnu Thawus, al-Tharaif, jld. 1, hlm. 104; al-Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 1, hlm. 143; Allamah al-Hilli, Nahj al-Haq, hlm. 224
  60. Untuk contohnya silakan rujuk: al-Thabrisi, I'lam al-Wara, hlm. 159; Mughniyah, al-Jawami' wa al-Fawariq, hlm. 92-93
  61. Faqih Imani, Haq ba Ali, hlm. 137
  62. al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 38, hlm. 29
  63. Syekh al-Mufid, al-Fushul al-Mukhtarah, hlm. 339
  64. Syekh al-Mufid, al-Fushul al-Mukhtarah, hlm. 211
  65. al-Hakim, al-Imamah wa Ahlulbait as, hlm. 225
  66. al-Thusi, Talkhish al-Syafi, jld. 2, hlm. 257; Mughniyah, al-Jawami' wa al-Fawariq, hlm. 92; al-Majlisi, Haq al-Yaqin, hlm. 126; Subhani, Rasail wa Maqalat, jld. 5, hlm. 382
  67. Sanad, al-Shahabah bain al-'Adalah wa al-Ishmah, hlm. 203
  68. Ibnu Athiyah, Abha al-Murad, jld. 1, hlm. 807; Muqaddasi Ardabili, Hadiqah al-Syiah, jld. 1, hlm. 327
  69. Subhani, al-Adhwa', hlm. 389; Buhuts fi al-Milal wa al-Nihal, jld. 6, hlm. 374
  70. Faqih Imani, Haq ba Ali, hlm. 145-146
  71. Ibnu Athiyah, Abha al-Murad, jld. 1, hlm. 569; al-Tankabuni, Dhiya' al-Qulub, jld. 2, hlm. 203; Kasyif al-Ghitha, al-Aqaid al-Ja'fariyah, hlm. 53
  72. Al-Thusi, Talkhish al-Syafi, jld. 2 hlm. 136
  73. al-Bazzar, Musnad al-Bazzar, jld. 6, hlm. 98; al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, jld. 5, hlm. 633; Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 44, hlm. 126
  74. Faqih Imani, Haq ba Ali, hlm. 101

Daftar Pustaka

  • Abu Ya'la Mushili, Ahmad bin Ali. Musnad Abi Ya'la. Damaskus: Dar al-Ma'mun li al-Turats, riset Husain Salim Asad, 1404 H.
  • Al-Haitsami, Ali bin Abi Bakar. Majma' al-Zawaid wa Manba' al-Fawaid. Riset Hussamuddin al-Qudsi. Kairo: Maktabah al-Qudsi, 1414 H.
  • Allamah al-Hilli, Hasan bin Yusuf. Kasyf al-Yaqin fi Fadhail Amir al-Mukminin as. Teheran: Wizarate Farhang wa Irsyad Islami, 1411 H.
  • Allamah al-Hilli, Hasan bin Yusuf. Minhaj al-Karamah fi Ma'rifat al-Imamah. Masyhad: Muassasah Asyura, 1379 HS.
  • Allamah al-Hilli, Hasan bin Yusuf. Nahj al-Haq wa kasyf al-Shidq. Beirut: Dar al-Kitab al-Lubnani, 1982 M.
  • Al-Amedi, Saifuddin. Ghayat al-Maram fi Ilm al-Kalam. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1413 H.
  • Al-Amini, Abdulhusain. Al-Ghadir fi al-Kitab wa al-Sunnah wa al-Adab. Qom: Markaz al-Ghadir li al-Dirasat al-Islamiyah, 1416 H.
  • Al-Amini. Nazhrat fi Kitab Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyah. Riset Ahmad Kanani. Teheran: Nasyr Masy'ar, tanpa tahun.
  • Al-Bazzar, Ahmad bin Amr. Al-Bahr al-Zakhkhar (Musnad al-Bazzar). Riset Mahfuzh al-Rahman Zainullah. Beirut: Muassasah Ulum al-Quran, 1409 H.
  • Al-Dzhabi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad. Mizan al-I'tidal fi Naqd al-Rijal. Riset Ali Muhammad al-Bajawi. Bairut: Dar al-Marifat li al-Thabaah wa al-Nasyr, 1382 H.
  • Al-Ganji al-Syafii, Muhammad bin Yusuf. Kifayat al-Thalib fi Manaqib Ali bin Abi Thalib. Teheran: Dar Ihya al-Turats Ahlilbait as, cet. II, 1404 H.
  • Al-Hakim al-Naisyaburi, Muhammad bin Abdullah. Mustadrak al-Shahihain. Riset Mosthafa Abdulqadir Atha. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1411 H.
  • Al-Hakim, Sayid Muhammad Baqir. Al-Imamah wa Ahlulbait as; al-Nazhariyah wa al-Istidlal. Qom: al-Markaz al-Islami al-Muashir, 1424 H.
  • Al-Hamawi al-Syafii, Ibrahim bin Sa'duddin. Faraid al-Simthain fi Fadhail al-Murtadha wa al-Batul wa al-Sibthain wa al-Aimmah min Dzurriyatihim as. Qom: Muassasah al-Mahmud, 1400 H.
  • Al-Haskani, Ubaidullah bin Abdullah. Syawahid al-Tanzil li Qawaid al-Tafdhil. Teheran: Majma' Ihya al-Tsaqafah al-Islamiyah, 1411 H.
  • Al-Hilali, Sulaim bin Qais. Kitab Sulaim bin Qais al-Hilali. Qom: al-Hadi, 1405 H.
  • Al-Hur al-Amili, Muhammad bin Hasan. Itsbat al-Hudat. Beirut: Muassasah al-A'lami, 1422 H.
  • Al-Irbili, Ali bin Isa. Kasyf al-Ghummah fi Ma'rifat al-Aimmah. Tabriz: Bani Hasyimi, 1381 H.
  • Al-Iskafi, Muhammad bin Abdullah. Al-Mi'yar wa al-Muwazanah fi Fadhail al-Imam Amir al-Mu'minin Ali bin Abi Thalib Shalawarullah Alaihima. Beirut: 1402 H.
  • Al-Iskafi, Muhammad bin Abdullah. Naqdh al-Utsmaniyah. Qom: Maktabah Aytullah al-Marasyi, 1378-1383 HS.
  • Al-Khawarazmi, Muwaffaq bin Ahmad. Al-Manaqib. Qom: Jamiah Mudarrisin, cet. II, 1411 H.
  • Al-Khazzaz al-Qummi, Ali bin Muhammad. Kifayat al-Atsar fi al-Nash ala al-Aimmah al-Itsna 'Asyar. Qom: Intisyarat Bidar, 1401 H.
  • Al-Kulaini, Muhammad bin Yaqub. al-Kafi. Teheran: Dar al-Kutub al-Islamiyah, cet. I, 1407 H.
  • Al-Majlisi, Muhammad Baqir. Bihar al-Anwar. Beirut: Muassasah al-Wafa, 1404 H.
  • Al-Majlisi, Muhammad Baqir. Haq al-Yaqin. Teheran: Intisyarat Islamiyah, tanpa tahun.
  • Al-Milani, Sayid Ali. Syarh Minhaj al-Karamah fi Ma'rifat al-Imamah. Qom: Markaz al-Haqaiq al-Islamiyah, 1386 HS.
  • Al-Muqaddas al-Ardabili, Ahmad bin Muhammad. Hadiqah al-Syiah. Qom: Intisyarat Anshariyan, cet. III, 1383 HS.
  • Al-Muttaqi al-Hindi, Ali bin Hussam. Kanz al-Ummal fi Sunan al-Aqwal wa al-Af'al. Riset Bakri Hayani, Shafwah al-Saqa. Beirut: Muassasah al-Risalah, cet. II, 1401 H.
  • Al-Qunduzi, Sulaiman bin Ibrahim. Yanabi' al-Mawaddah li Dzawi al-Qurba. Qom:Nasyr Uswah, cet. III, 1422 H.
  • Al-Tankabuni, Muhammad bin Abdulfattah. Dhiya' al-Qulub. Qom: Majma Dzkhair Islami, 1382 HS.
  • Al-Thabari, Hasan bin Ali. Kamil al-Bahai. Dialihkan ke bahasa Arab oleh Muhammad Syu'a Fakhir. Qom: al-Maktabah al-Haidariyah, 1426 H.
  • Al-Thabrisi, Fadhl bin Hasan. Al-Ihtijaj. Masyhad: Nasyr al-Murtadha, 1403 H.
  • Al-Thabrisi, Fadhl bin Hasan. I'lam al-Wara bi A'lam al-Huda. Teheran: Islamiyah, cet. III, 1390 H.
  • Al-Thaliqani, Muhammad Naim. Manhaj al-Rasyad fi Ma'rifat al-Ma'ad. Masyhad: Astane Qods Rezavi, 1411 H.
  • Al-Thusi, Muhammad bin Hasan. Talkhish al-Syafi. Qom: Intisyarat al-Muhibbin, 1382 HS.
  • Al-Tirmidzi, Muhammad bin Isa. Sunan al-Al-Tirmidzi. Beirut: Dar Ihya al-Turats al-Arabi. Riset Ahmad Muhammad Syakir, 1998 M.
  • Fakhrurazi, Muhammad bin Umar. Mafatih al-Ghaib. Beirut: Dar Ihya al-Turats al-Arabi, cet. III, 1420 H.
  • Faqih Imani, Mahdi. Haq ba Ali ast. Qom: Daftar Tablighat Islami, 1377 HS.
  • Guruhe Maarif wa Tahqiqate Islami. Hadits Ghadir, Sanade Guyaye Wilayat (Hadis Ghadir Bukti Tegas Kepemimpinan). Qom: Madrasah Imam Ali bin Abi Thalib as, cet. III, tanpa tahun.
  • Ibnu Abi al-Hadid, Abdulhamid bin Hibatullah. Syarh Nahj al-Balaghah. Qom: Maktabah Ayatullah al-Marasyi al-Najafi, 1404 H.
  • Ibnu al-Adim, Umar bin Ahmad. Bughyat al-Thalab fi Tarikh Halab. Riset Suhail Zikar. Beirut: Dar al-Fikr, tanpa tahun.
  • Ibnu Asakir, Ali bin Hasan. Tarikh Madinad Dimasyq wa Dzikru Fadhliha wa Tasmiyatu man Hallaha min al-Amatsil. Riset Ali Syiri. Beirut: Dar al-Fikr, 1415 H.
  • Ibnu Athiyah, Jamil Hammud. Abha al-Murad fi Syarh Mu'tamar Ulama Baghdad. Beirut: Muassasah al-A'lami, 1423 H.
  • Ibnu Hajar al-Asqalani, Ahmad bin Ali. Lisan al-Mizan. Riset Dairat al-Muarrif al-Nizhamiyah. Beirut: Muassasah al-A'lami li al-Mathbuaat, cet.II, 1409 H.
  • Ibnu Hayyun , Nu'man bin Muhammad. Syarh al-Akhbar fi Fadhail al-Aimmah al-Athhar as. Qom: Jamiah Mudarrisin, 1409 H.
  • Ibnu Jauzi, Abu al-Faraj Abdurrahman bin Ali. Shaid al-Khathir. Damaskus: Dar al-Qalam, 1425 H.
  • Ibnu Jauzi, Sibth. Tadzkirat al-Khawash. Qom: Mansyurat al-Syarif al-Radhi, 1418 H.
  • Ibnu Katsir Dimasyqi, Ismail bin Umar. Al-Bidayah wa al-Nihayah. Beirut: Dar al-Fikr, 1407 H.
  • Ibnu Maghazili, Ali bin Muhammad. Manaqib Ahlilbait as. Teheran: al-majma' al-Alami li al-Taqrib baina al-Madzahib al-Islamiyah, 1427 H.
  • Ibnu Mardawaih Ishfahani, Ahmad bin Musa. Manaqib Ali bin Abi Thalib as. Qom: Dsr al-Hadits, cet. II, 1424 H.
  • Ibnu Qutaibah Dinawari, Abdullah bin Muslim. Al-Imamah wa al-Siyasah yang terknal dengan Tarikh al-Khulafa. Riset Ali Syiri. Beirut: Dar alzAdhwa, 1410 H.
  • Ibnu Syahrasyub Mazandarani, Muhammad bin Ali. Manaqib Al Abi Thalib. Qom: Allamah, 1379 H.
  • Ibnu Taimiyah al-Harrani, Ahmad bin Abdulhalim. Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyah fi Naqdh Kalam al-Syiah al-Qadariyah. Riset Muhammad Rasyad Salim. Jamiah al-Imam Muhammad bin Saud al-Islamiyah, 1406 H.
  • Ibnu Thawus, Sayid Radhiyuddin. Al-Tharaif fi Ma'rifat Madzahib al-Thawaif. Qom: Nasyr Khayyam, 1400 H.
  • Kasyif al-Ghitha, Syaikh Jakfar. Al-Aqaid al-Jakfariyah. Qom: Muassasah Anshariyan, cet. III, 1425 H.
  • Khatib al-Baghdadi, Ahmad bin Ali. Tarikh Baghdad. Riset Mosthafa Abdulqadir Atha. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1417 H.
  • Mirhamid Husain. 'Abaqat al-Anwar fi Itsbat Imamat al-Aimmah al-Athhar. Ishfahan: Ketabkhaneh Amir al-Mu'minin, cet. II, 1366 HS.
  • Mughniyah, Muhammad Jawad. Al-Jawami' wa al-Fawariq baina al-Sunnah wa al-Syiah. Beirut: Muassasah Izzuddin, 1414 H.
  • Muhaddits Armawi, Mir Jalaluddin. Ta'liqatu Naqdh. Teheran: Intisyarat Anjuma Atsar Milli, 1348 HS.
  • Muhammadi Raysyahri, Muhammad. Mizan al-Hikmah. Qom: Dar al-Hadits, 1422 H.
  • Ridhwani, Ali Ashghar. Syiehsyenasi wa Pasokh be Syubahat. Teheran: Nasyr Masy'ar, cet. II, 1384 HS.
  • Sanad, Syaikh Muhammad. Al-Shahabah wa al-Ishmah. Qom: Lisan al-Shidq, cet. I, 1426 H.
  • Subhani, Jakfar. Al-Adhwa' ala Aqaid al-Syiah al-Imamiyah. Qom: Muassasah Imam Shadiq as, tanpa tahun.
  • Subhani, Jakfar. Rasail wa Maqalat. Qom: Muassah Imam Shadiq, cet. II, 1425 H.
  • Suhbani, Jakfar. Buhuts fi al-Milal wa al-Nihal. Qom: Muassasah al-Nasyr al-Islami, Gunagun.
  • Syajari al-Jurjani, Yahya bin Husain. Tartib al-Amali al-Khamisiyah. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1422 H.
  • Syekh al-Mufid, Muhammad bin Muhammad. al-Fushul al-Mukhtarah. Qom: al-Mu'tamar al-Alami li al-Syaikh al-Mufid, 1413 H.
  • Syekh al-Mufid, Muhammad bin Muhammad. Al-Irsyad fi Ma'rifati Hujajillah ala al-Ibad. Qom: Kongres Syaikh Mufid, 1413 H.
  • Syekh al-Mufid, Muhammad bin Muhammad. al-Jumal wa al-Nushrat li Sayyid al-Itrat fi Harb al-Bashrah. Qom: al-Mu'tamar al-Alami li al-Syaikh al-Mufid, 1413 H.
  • Syusytari, Qadhi Nurullah. Ihqaq al-Haq wa Izhaq al-Bathil. Qom: Maktabah Ayatullah al-Marasyi al-Najafi, 1409 H.
  • Thabathabai, Sayid Muhammad Husain. Al-Mizan finTafsir al-Quran. Qom: Daftar Intisyarat Islami Jamiah Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qom, cet. 1417 H.
  • Tijani al-Samawi, Muhammad. Al-Syiah Hum Ahlusunnah. Qom: Muassasah Anshariyan, Cet. X, 1428 H.
  • Zamakhsyari, Jarullah. Rabi' al-Abrar wa Nushush al-Akhyar. Beirut: Muassasah al-A'lami, 1412 H.