Doa Ketiga Puluh Satu Shahifah Sajjadiyah

Prioritas: c, Kualitas: c
Dari wikishia
Doa Ketigapuluh Satu Shahifah Sajjadiyah
Informasi Doa dan Ziarah
Nama LainDoa Tobat
TentangMeminta tobat, Syarat tobat sungguh-sungguh, menjelaskan kondisi pentobat dan cara-cara berlepas diri dari dosa
Ma’tsur atau TidakMa'tsur
Dinukil dariImam Sajjad as
PeriwayatMutawakkil bin Harun
Sumber-sumber SyiahShahifah Sajjadiyah


Doa Ketiga Puluh Satu Shahifah Sajjadiyah (bahasa Arab:الدعاء الواحد والثلاثون من الصحيفة السجادية) merupakan salah satu doa Imam Sajjad as yang terkenal, yang di dalamnya terdapat doa berupa permintaan taubat yang sesungguhnya kepada Allah swt.

Dalam doa ini, Imam Sajjad as menyebutkan syarat-syarat tobat yang sejati, Kondisi dan keadaan orang yang benar-benar bertobat, dan cara-cara menghindari dari dosa. Berdasarkan kandungan doa ini, transformasi batin seseorang merupakan syarat lain untuk pertobatan sejati, dan cinta Ilahi adalah benteng pencegah dosa.

Menurut penjelasan Imam Zainal Abidin as, dosa di dunia dan di akhirat merupakan beban yang berat bagi manusia. Selain itu, neraka juga merupakan akibat yang alami dari dosa; Oleh karena itu, seseorang harus selalu meminta pertobatan kepada Tuhan. Meminta syafaat dan pelepasan dari kebodohan dan kesesatan melalui wasilah Muhammad saw dan Keluarganya yang suci as adalah salah satu pengajaran lain dari doa ini.

Buku Athr Ma’rifat: Gul-e Vâzegâni Az Golestan Ma’refat e Tobeh (Parfum Makrifat: Bunga Kosakata dari Taman Bunga Makrifat Tobat) karya Sayid Muhammad Dhiyâ’ Âbâdi ditulis dalam bahasa Persia yang mengulas mengenai uraian doa ketigapuluh satu Shahifah Sajjâdiyah. Doa ini pun sudah ditulis penjelasannya dalam bahasa Persia dan Arab di dalam kitab Syarh-ye Shahifah Sajjadiyyeh.

Doa, Munajat dan Ziarah

Pengajaran Doa

Tema utama doa ketigapuluh satu Shahifah Sajjadiyah adalah permintaan tobat kepada Allah swt. Doa taubat digambarkan sebagai salah satu doa paling cemerlang dan unggul dari Shahifah Sajjadiyyah.[1] Dalam doa ini, Imam Sajjad as telah menyebutkan jenis-jenis dosa, keadaan dan kondisi orang yang bertaubat, dan syarat-syarat taubat yang sejati.[2] Secara ringkas pengajaran doa ini adalah sebagai berikut:

  • Tuhan di atas jangkauan penyifatan orang yang menyifatkan-Nya. (Ketidakmampuan penyifatan orang yang menyifatkan-Nya)
  • Neraka adalah akibat alami dari dosa.
  • Tuhan adalah harapan utama bagi mereka yang berharap.
  • Tuhan tidak menyia-nyiakan pahala orang saleh.
  • Rasa takut seorang hamba dihadapan Tuhannya
  • Tuhan adalah ketakutan terbesar para jamaah dan akhir dari segala ketakutan bagi orang-orang saleh.
  • Keberadaan manusia berada di tangan kekuasaan Tuhan.
  • Pengakuan kesalahan dan dosa di hadapan Tuhan.
  • Transformasi batin manusia adalah syarat pertobatan sejati.
  • Akibat dosa akan menimpa manusia di dunia dan di akhirat.
  • Pelepasan buta hati merupakan awal dari pertobatan. (yakni terbiasa dengan kenikmatan berdosa dapat menghalangi pertobatan.)
  • Pengharapan akan pengampunan Tuhan adalah bagian dari sebab terjadinya pertobatan.
  • Ketidaktahuan akan kekuasaan Tuhan dan ketidakpercayaan terhadap nikmat-Nya adalah akibat dari kendali setan atas manusia.
  • Keadaan bertobat yang sejati: (penyerahan dan kerendahan hati di hadapan Tuhan, mata berkaca-kaca, permohonan yang tulus dan penyesalan atas umur yang habis karena dosa).
  • Pengampunan dosa besar ada di tangan Tuhan.
  • Tuhan telah berjanji kepada hamba-hamba-Nya bahwa doa-doa mereka akan dikabulkan.
  • Tuhan tidak terburu-buru menghukum dosa hambanya.
  • Cara-cara menghilangkan dosa (kemantapan dan konsistensi manusia dalam ketaatan dan ibadah, terhindar dari lereng licin dosa, berlindung pada Allah yang menutupi cacat dan mencuci hati dari kekeruhan dosa).
  • Kasih sayang Tuhan bagi mereka yang bertobat.
  • Syarat-syarat taubat yang sejati (taubat atas dosa lahir dan batin, taubat dari kesalahan masa lalu dan masa kini, perjanjian dengan Tuhan untuk tidak kembali berbuat dosa, penyucian hati dari karat dosa dan penyesalan dosa).
  • Pertobatan sejati, berpaling kepada Tuhan dengan rasa malu dan harapan.
  • Pertobatan sejati, disertai rasa percaya dan sangat mengingini anugerah Tuhan.
  • Taubat yang sejati, dengan menghilangkan keinginan terhadap selain Allah dan tidak takut kepada selain Allah.
  • Meminta taufik dan keberhasilan dalam melakukan pekerjaan yang dicintai Allah Swt.
  • Cinta Ilahi adalah benteng kuat yang mencegah dosa.
  • Mohon untuk teguh dalam niat penghambaan.
  • Berjanji pada Tuhan untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak disukai-Nya.
  • Menjamin untuk tidak melakukan hal-hal yang dikutuk Tuhan.
  • Membuat perjanjian dengan Tuhan untuk menghindari segala dosa.
  • Daya tahan pertobatan hanya jika dilihat dari pemeliharaan dan perlindungan Tuhan.
  • Meminta pertobatan yang menyucikan dosa masa lalu dan melindungi dari dosa masa depan.
  • Bertaubat meminta kekebalan dari azab Tuhan.
  • Meminta pertobatan dari segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak dan kasih sayang Tuhan.
  • Meminta dengan kemuliaan Tuhan atas permohonan hamba yang rendah dan hina ini.
  • Pengakuan penyesalan dan tekad meninggalkan dosa serta meminta pengampunan sebagai bukti pertobatan.
  • Doa untuk memberikan kompensasi atas hak-hak masyarakat yang terlupakan.
  • Berlindung kepada Tuhan agar tidak kembali berbuat dosa.
  • Meminta maaf kepada Tuhan atas ketidaktahuan
  • Bertobat dari tindakan yang menjauhkan manusia dari kasih sayang Tuhan.
  • Meminta syafaat meski tidak layak menerimanya.
  • Memohon syafaat melalui rahmat dan kemurahan hati Tuhan.
  • Pengakuan ketiadaan pelindung dari azab Ilahi.
  • Langit dan bumi menjadi saksi pertobatan.
  • Berargumen ke hadirat Tuhan untuk meminta supaya doa dikabulkan.
  • Meminta pembebasan manusia dari kebodohan dan kesesatan dengan wasilah Nabi Agung Muhammad dan keluarganya.[3]

Syarah Doa

Buku Athr Ma'rifat: Gul e Vâzegâni Az Golestan Ma'refat e Tobeh (Parfum Makrifat: Bunga Kosakata dari Taman Bunga Makrifat Tobat) karya Sayyid Mohammad Dhiyâ’ Âbâdi ditulis dalam bahasa Persia yang mengulas mengenai uraian doa ketiga puluh satu Sahifah Sajjâdiyah. Buku tersebut dipulikasikan oleh Penerbit Yayasan Amal Al-Zahra sa Tehran, pada tahun 2014.[4]

Doa ini dijelaskan dalam berbagai macam syarah dan penjelasan terhadap Shahifah Sajjadiyah seperti buku Diyâr Asheqân karya Husain Ansarian,[5] Syuhud va shenakht (Persaksian dan Pengetahuan) karya Muhammad Hasan Mamdohi Kermanshahi[6] serta Syarh-e Va Tarjameh Sahifah Sajadiyeh (deskripsi dan terjemahan Sahifah Sajjadiyah) karya Sayid Ahmad Fahri[7] dalam bahasa Persia.

Doa Sahifa Sajjadiyah ke-31 juga terdapat dalam buku-buku seperti Riyadh al-Sâlikîn karya Sayyid Ali Khan Madani,[8] Fi Dhilâl Shahifah al-Sajjâdiyah (dalam bayang-bayang Sahifa al-Sajjadiyah) karya Muhammad Jawad Mughniyah,[9] Riyâdh al-‘Arifin karya Muhammad bin Muhammad Darabi[10] dan Âfâq al-Ruh yang ditulis oleh Sayid Muhammad Husain Fadlullah[11] dijelaskan dalam bahasa Arab. Kata-kata doa ini juga dijelaskan dalam tafsir leksikal seperti Ta’lîqât 'Ala al-Shahifah al-Sajjadiyah oleh Faidh Kâshâni[12] dan Syarh al-Sahifa al-Sajadiyyah oleh Izzudin Al-Jazâiri.[13]

Matan dan Terjemah Doa

Doa Ketigapuluh Satu Shahifah Sajjadiyah
Terjemahan Teks Arab
Doa Imam as ketika Bertaubat
وَ كَانَ مِنْ دُعَائِهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي ذِكْرِ التَّوْبَةِ وَ طَلَبِهَا
Ya Allah Wahai Dia yang tak terbayangkan oleh penyifatan orang yang menyifatkan-Nya!
اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا يَصِفُهُ نَعْتُ الْوَاصِفِينَ
Wahai Dia yang tak terlewati oleh harapan para pengharap!
وَ يَا مَنْ لَا يُجَاوِزُهُ رَجَاءُ الرَّاجِينَ
Wahai Dia yang di-sisi-Nya tak tersia-siakan pahala para pelaku kebaikan!
وَ يَا مَنْ لَا يَضِيعُ لَدَيْهِ أَجْرُ الُْمحْسِنِينَ
Wahai Dia yang akhir dari segala ketakutan para hamba!
وَ يَا مَنْ هُوَ مُنْتَهَى خَوْفِ الْعَابِدِينَ
Wahai Dia yang ujung ketakutan orang-orang yang bertakwa!
وَ يَا مَنْ هُوَ غَايَةُ خَشْيَةِ الْمُتَّقِينَ
Di sinilah bersimpuh orang dengan tangan-tangan yang berlumuran dosa, yang telah menggiringnya segala kesalahan dan telah dikuasai setan, karena kelengahannya gagal dari pelaksanaan apa yang Kauperintahkan dan karena tertipu, tercebur dari perbuatan yang Kaularang.
هَذَا مَقَامُ مَنْ تَدَاوَلَتْهُ أَيْدِي الذُّنُوبِ ، وَ قَادَتْهُ أَزِمَّةُ الْخَطَايَا ، وَ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِ الشَّيْطَانُ ، فَقَصَّرَ عَمَّا أَمَرْتَ بِهِ تَفْرِيطاً ، وَ تَعَاطَى مَا نَهَيْتَ عَنْهُ تَغْرِيراً
Seperti orang yang tak mengetahui akan keberadaan kekuasaan-Mu atasnya,  seperti orang yang mengingkari limpahan karunia dan kebaikan-Mu kepadanya sehingga ketika terbuka mata petunjuk dan tersingkap awan kebutaan mulailah ia menghitung betapa sering ia menzalimi dirinya dan merenung betapa sering ia menentang Tuhannya,  serta melihat betapa maksiat yang dilakukan begitu sangat besar dan betapa kuatnya perlawanannya terhadap perintah-Nya.
كَالْجَاهِلِ بِقُدْرَتِكَ عَلَيْهِ ، أَوْ كَالْمُنْكِرِ فَضْلَ إِحْسَانِكَ إِلَيْهِ حَتَّى إِذَا انْفَتَحَ لَهُ بَصَرُ الْهُدَى ، وَ تَقَشَّعَتْ عَنْهُ سَحَائِبُ الْعَمَى ، أَحْصَى مَا ظَلَمَ بِهِ نَفْسَهُ ، وَ فَكَّرَ فِيما خَالَفَ بِهِ رَبَّهُ ، فَرَأَى كَبِيرَ عِصْيَانِهِ كَبِيراً وَ جَلِيلَ مُخَالَفَتِهِ جَلِيلًا
Maka, datanglah ia ke hadapan-Mu berharap kepada-Mu sambil malu kepada -Mu ia kemukakan keinginannya kepada-Mu karena percaya pada -Mu ia berangkat kepada-Mu dalam kerinduan dengan penuh keyakinan ia menuju-Mu, dalam ketakutan dengan penuh keikhlasan selain-Mu, sudah tiada keinginannya kepada yang diinginkan selain-Mu, sudah hilang ketakutannya kepada yang ditakutkan selain dari-Mu.
فَأَقْبَلَ نَحْوَكَ مُؤَمِّلًا لَكَ مُسْتَحْيِياً مِنْكَ ، وَ وَجَّهَ رَغْبَتَهُ إِلَيْكَ ثِقَةً بِكَ ، فَأَمَّكَ بِطَمَعِهِ يَقِيناً ، وَ قَصَدَكَ بِخَوْفِهِ إِخْلَاصاً ، قَدْ خَلَا طَمَعُهُ مِنْ كُلِّ مَطْمُوعٍ فِيهِ غَيْرِكَ ، وَ أَفْرَخَ رَوْعُهُ مِنْ كُلِّ مَحْذُورٍ مِنْهُ سِوَاكَ
Maka ia hempaskan dirinya di hadapan-Mu dengan penuh kehinaan ia tundukkan matanya ke bumi dengan penuh kekhusyuan ia rebahkan kepalanya karena kebesaran-Mu dengan segala kerendahan, dan ia ungkapkan rahasia yang Engkau lebih tahu tentangnya dengan segala kepapaan ia hitung dosa-dosanya yang Engkau lebih tahu hitungannya dengan penuh kekhusyuan ia meminta pertolongan kepada-Mu dari kedurhakaan besar yang berada dalam pengetahuan-Mu dari kejelekan yang menghinakannya dalam ketentuan-Mu dari dosa-dosa yang kelezatannya sudah hilang lenyap sedang akibat buruknya terus menetap.
فَمَثَلَ بَيْنَ يَدَيْكَ مُتَضَرِّعاً ، وَ غَمَّضَ بَصَرَهُ إِلَى الْأَرْضِ مُتَخَشِّعاً ، وَ طَأْطَأَ رَأْسَهُ لِعِزَّتِكَ مُتَذَلِّلا ، وَ أَبَثَّكَ مِنْ سِرِّهِ مَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنْهُ خُضُوعاً ، وَ عَدَّدَ مِنْ ذُنُوبِهِ مَا أَنْتَ أَحْصَى لَهَا خُشُوعاً ، وَ اسْتَغَاثَ بِكَ مِنْ عَظِيمِ مَا وَقَعَ بِهِ فِي عِلْمِكَ وَ قَبِيحِ مَا فَضَحَهُ فِي حُكْمِكَ مِنْ ذُنُوبٍ أَدْبَرَتْ لَذَّاتُهَا فََذَهَبَتْ ، وَ أَقَامَتْ تَبِعَاتُهَا فَلَزِمَتْ
Tuhanku, ia tak menolak keadilan-Mu jika Kausiksa dia, ia tak sombong dengan ampunan-Mu jika Kauampuni dia dan Kausayangi dia. Sungguh Engkau Tuhan Maha Pemurah yang tidak berat bagi-Nya mengampuni dosa yang besar.
لَا يُنْكِرُ يَا إِلَهِي عَدْلَكَ إِنْ عَاقَبْتَهُ ، وَ لَا يَسْتَعْظِمُ عَفْوَكَ إِنْ عَفَوْتَ عَنْهُ وَ رَحِمْتَهُ ، لِأَنَّكَ الرَّبُّ الْكَرِيمُ الَّذِي لَا يَتَعَاظَمُهُ غُفْرَانُ الذَّنْبِ الْعَظِيمِ
Ya Allah, inilah aku datang kepada-Mu melaksanakan perintah-Mu ketika Engkau perintahkan aku untuk berdoa, berharap atas janji-Mu dengan apa yang telah Kau janjikan yakni pengabulan doa, ketika Engkau berfirman: berdoalah kepada-Ku, Aku akan jawab doamu.
اللَّهُمَّ فَهَا أَنَا ذَا قَدْ جِئْتُكَ مُطِيعاً لِأَمْرِكَ فِيما أَمَرْتَ بِهِ مِنَ الدُّعَاءِ ، مُتَنَجِّزاً وَعْدَكَ فِيما وَعَدْتَ بِهِ مِنَ الْإِجَابَةِ إِذْ تَقُولُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ.
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya sambutlah aku dengan ampunan-Mu sebagaimana aku temui Engkau dengan pengakuanku, angkatlah aku dari pergulatanku dengan dosa sebagaimana aku letakkan jiwaku kepada-Mu tutupilah aku dengan penutupan-Mu sebagaimana telah Kautangguhkan hukuman kepadaku.
اللَّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، وَ الْقَنِي بِمَغْفِرَتِكَ كَمَا لَقِيتُكَ بِإِقْرَارِي ، وَ ارْفَعْنِي عَنْ مَصَارِعِ الذُّنُوبِ كَمَا وَضَعْتُ لَكَ نَفْسِي ، وَ اسْتُرْنِي بِسِتْرِكَ كَمَا تَأَنَّيْتَنِي عَنِ الِانْتِقَامِ مِنِّي
Ya Allah teguhkan niatku dalam menaati-Mu kokohkan hatiku dalam beribadah kepada-Mu bimbinglah aku untuk melakukan amal yang dengannya Kaubersihkan kotoran dosaku matikan aku pada agama-Mu dan agama nabi-Mu Muhammad alaihis salam ketika Engkau matikan aku
اللَّهُمَّ وَ ثَبِّتْ فِي طَاعَتِكَ نِيَّتِي ، وَ أَحْكِمْ فِي عِبَادَتِكَ بَصِيرَتِي ، وَ وَفِّقْنِي مِنَ الْأَعْمَالِ لِمَا تَغْسِلُ بِهِ دَنَسَ الْخَطَايَا عَنِّي ، وَ تَوَفَّنِي عَلَى مِلَّتِكَ وَ مِلَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ إِذَا تَوَفَّيْتَنِي .
Ya Allah di tempat ini aku bertaubat kepada-Mu dari dosa besar dan kecil, dan  dari keburukanku yang tampak dan tersembunyi, dari ketergelinciran yang lama dan baru dengan taubat orang yang tidak akan mengulang kemaksiatan dan tidak berniat kembali kepada kesalahannya lagi.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَتُوبُ إِلَيْكَ فِي مَقَامِي هَذَا مِنْ كَبَائِرِ ذُنُوبِي وَ صَغَائِرِهَا ، وَ بَوَاطِنِ سَيِّئَاتِي وَ ظَوَاهِرِهَا ، وَ سَوَالِفِ زَلَّاتِي وَ حَوَادِثِهَا ، تَوْبَةَ مَنْ لَا يُحَدِّثُ نَفْسَهُ بِمَعْصِيَةٍ ، وَ لَا يُضْمِرُ أَنْ يَعُودَ فِي خَطِيئَةٍ
Engkau telah berfirman, Tuhanku dalam kejelasan Kitab-Mu Engkau akan menerima taubat hamba-Mu dan mengampuni kesalahan dan mencintai para pemohon ampunan, terimalah taubatku seperti yang Kaujanjikan, maafkan keburukanku seperti yang Kaujaminkan pastikan bagiku kecintaan-Mu seperti yang Kausyaratkan.
وَ قَدْ قُلْتَ يَا إِلَهِي فِي مُحْكَمِ كِتَابِكَ إِنَّكَ تَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِكَ ، وَ تَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ، وَ تُحِبُّ التَّوَّابِينَ، فَاقْبَلْ تَوْبَتِي كَمَا وَعَدْتَ ، وَ اعْفُ عَنْ سَيِّئَاتِي كَمَا ضَمِنْتَ ، وَ أَوْجِبْ لِي مَحَبَّتَكَ كَمَا شَرَطْتَ
Bagi-Mu, wahai Tuhanku syaratku, aku tak kan kembali pada apa yang Kaubenci, jaminanku aku tak kan mengulang apa yang Kaukecam janjiku aku akan jauhi semua maksiat kepada-Mu.
وَ لَكَ يَا رَبِّ شَرْطِي أَلَّا أَعُودَ فِي مَكْرُوهِكَ ، وَ ضَمَانِي أَنْ لَا أَرْجِعَ فِي مَذْمُومِكَ ، وَ عَهْدِي أَنْ أَهْجُرَ جَمِيعَ مَعَاصِيكَ
Ya Allah Engkau mengetahui apa yang aku lakukan ampunilah apa yang Engkau ketahui hadapkanlah aku dengan kekuasaan-Mu kepada apa yang Engkau cintai
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَعْلَمُ بِمَا عَمِلْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا عَلِمْتَ ، وَ اصْرِفْنِي بِقُدْرَتِكَ إِلَى مَا أَحْبَبْتَ
Ya Allah padaku ada tuntutan tuntutan yang aku ingat dan tuntutan yang aku lupakan semuanya dalam pengawasan mata-Mu yang tidak pernah tidur dan ilmu-Mu yang tidak pernah lupa berilah ganti kepada para penuntut lepaskan daku dari bebannya ringankan daku dari beratnya lindungi daku untuk melakukan yang semacamnya
اللَّهُمَّ وَ عَلَيَّ تَبِعَاتٌ قَدْ حَفِظْتُهُنَّ ، وَ تَبِعَاتٌ قَدْ نَسِيتُهُنَّ ، وَ كُلُّهُنَّ بِعَيْنِكَ الَّتِي لَا تَنَامُ ، وَ عِلْمِكَ الَّذِي لَا يَنْسَى ، فَعَوِّضْ مِنْهَا أَهْلَهَا ، وَ احْطُطْ عَنِّي وِزْرَهَا ، وَ خَفِّفْ عَنِّي ثِقْلَهَا ، وَ اعْصِمْنِي مِنْ أَنْ أُقَارِفَ مِثْلَهَا
Ya Allah aku tidak mampu menjaga taubatku tanpa penjagaan-Mu, aku tidak dapat menjauhi kesalahan tanpa kekuatan-Mu, maka kuatkanlah  aku dengan kekuatan yang memadai dan perhatikanlah aku dengan penjagaan yang menghalangi (segala dosa).
اللَّهُمَّ وَ إِنَّهُ لَا وَفَاءَ لِي بِالتَّوْبَةِ إِلَّا بِعِصْمَتِكَ ، وَ لَا اسْتِمْسَاكَ بِي عَنِ الْخَطَايَا إِلَّا عَنْ قُوَّتِكَ ، فَقَوِّنِي بِقُوَّةٍ كَافِيَةٍ ، وَ تَوَلَّنِي بِعِصْمَةٍ مَانِعَةٍ
Ya Allah jika ada hamba yang bertaubat tetapi dalam ilmu gaib-Mu ia akan membatalkan taubatnya dan kembali lagi pada dosa-dosanya maka aku berlindung pada -Mu dari menjadi orang itu Jadikan taubatku ini taubat yang tidak memerlukan sesudahnya taubat lagi dan taubat yang menghapuskan apa yang telah terjadi dan menyelamatkan apa yang bakal terjadi.
اللَّهُمَّ أَيُّمَا عَبْدٍ تَابَ إِلَيْكَ وَ هُوَ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ فَاسِخٌ لِتَوْبَتِهِ ، وَ عَائِدٌ فِي ذَنْبِهِ وَ خَطِيئَتِهِ ، فَإِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَكُونَ كَذَلِكَ ، فَاجْعَلْ تَوْبَتِي هَذِهِ تَوْبَةً لَا أَحْتَاجُ بَعْدَهَا إِلَى تَوْبَةٍ . تَوْبَةً مُوجِبَةً لَِمحْوِ مَا سَلَفَ ، وَ السَّلَامَةِ فِيمَا بَقِيَ
Ya Allah aku mohon maaf kepada-Mu atas kejahilanku, aku mohon Engkau mengabaikan kejelekan perbuatanku, masukkan aku dalam lindungan kasih-Mu dengan anugerah-Mu tutupkan padaku tirai kekuatan-Mu karena karunia-Mu.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعْتَذِرُ إِلَيْكَ مِنْ جَهْلِي ، وَ أَسْتَوْهِبُكَ سُوءَ فِعْلِي ، فَاضْمُمْنِي إِلَى كَنَفِ رَحْمَتِكَ تَطَوُّلًا ، وَ اسْتُرْنِي بِسِتْرِ عَافِيَتِكَ تَفَضُّلًا
Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari apa saja yang menentang kehendak-Mu atau menjauhkan aku dari cinta-Mu dari getaran hatiku, lirikan mataku, ucapan lidahku, dengan taubat yang menyebabkan semua anggota badanku selamat dari akibat buruk dan konsekwensi dari-Mu dan aman dari kepedihan murka-Mu yang ditakutkan orang-orang yang durhaka kepada-Mu.
اللَّهُمَّ وَ إِنِّي أَتُوبُ إِلَيْكَ مِنْ كُلِّ مَا خَالَفَ إِرَادَتَكَ ، أَوْ زَالَ عَنْ مَحَبَّتِكَ مِنْ خَطَرَاتِ قَلْبِي ، وَ لَحَظَاتِ عَيْنِي ، وَ حِكَايَاتِ لِسَانِي ، تَوْبَةً تَسْلَمُ بِهَا كُلُّ جَارِحَةٍ عَلَى حِيَالِهَا مِنْ تَبِعَاتِكَ ، وَ تَأْمَنُ مِمَا يَخَافُ الْمُعْتَدُونَ مِنْ أَلِيمِ سَطَوَاتِكَ
Ya Allah kasihi kesendirianku di hadapan-Mu gemetar hatiku karena takut kepada -Mu, goncangan tubuhku karena  keagungan -Mu. Dosa-dosaku, duhai Tuhanku, telah membawaku pada tempat kehinaan di hadapan-Mu Jika, aku diam tak seorang pun akan berbicara untukku Jika aku menyafaati diriku aku bukanlah ahli pemberi syafaat.
اللَّهُمَّ فَارْحَمْ وَحْدَتِي بَيْنَ يَدَيْكَ ، وَ وَجِيبَ قَلْبِي مِنْ خَشْيَتِكَ ، وَ اضْطِرَابَ أَرْكَانِي مِنْ هَيْبَتِكَ ، فَقَدْ أَقَامَتْنِي يَا رَبِّ ذُنُوبِي مَقَامَ الْخِزْيِ بِفِنَائِكَ ، فَإِنْ سَكَتُّ لَمْ يَنْطِقْ عَنِّي أَحَدٌ ، وَ إِنْ شَفَعْتُ فَلَسْتُ بِأَهْلِ الشَّفَاعَةِ
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya jadikan kemurahan-Mu pemberi syafaat bagiku, Dan maafkan aku atas keburukanku, jangan balas aku balasan setimpal dengan hukuman-Mu, curahkan padaku anugerah-Mu, muliakanlah aku dengan penutup-Mu (terhadap keburukanku) perlakukan aku dengan perlakuan orang mulia, dimana hamba hina merendah kepadanya lalu ia mengasihinya atau perlakuan orang kaya kepada hamba fakir yang berserah diri kepadanya lalu ia mencukupinya
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، وَ شَفِّعْ فِي خَطَايَايَ كَرَمَكَ ، وَ عُدْ عَلَى سَيِّئَاتِي بِعَفْوِكَ ، وَ لَا تَجْزِنِي جَزَائِي مِنْ عُقُوبَتِكَ ، وَ ابْسُطْ عَلَيَّ طَوْلَكَ ، وَ جَلِّلْنِي بِسِتْرِكَ ، وَ افْعَلْ بِي فِعْلَ عَزِيزٍ تَضَرَّعَ اليه عَبْدٌ ذَلِيلٌ فَرَحِمَهُ ، أَوْ غَنِي تَعَرَّضَ لَهُ عَبْدٌ فَقِيرٌ فَنَعَشَهُ.
Ya Allah tak ada pelindung bagiku dari-Mu, maka perkenankan kemuliaan-Mu melindungiku tak ada pemberi syafaat untukku di hadapan-Mu, maka perkenankan karunia-Mu memberikan syafaat kepadaku, dan kesalahanku sudah mengetarkanku, maka perkenankan ampunanmu menentramkanku.
اللَّهُمَّ لَا خَفِيرَ لِي مِنْكَ فَلْيَخْفُرْنِي عِزُّكَ ، وَ لَا شَفِيعَ لِي إِلَيْكَ فَلْيَشْفَعْ لِي فَضْلُكَ ، وَ قَدْ أَوْجَلَتْنِي خَطَايَايَ فَلْيُؤْمِنِّي عَفْوُكَ
Tidaklah semua yang kuucapkan keluar dari kejahilanku terhadap akibat keburukan langkahku atau dari lupa terhadap perbuatan burukku sebelumnya, melainkan agar langit-Mu dan semua yang ada di dalamnya bumi-Mu dan semua penghuninya mendengarkan penyesalan yang aku ungkapkan dan taubat yang aku mohonkan perlindungannya kepada-Mu.
فَمَا كُلُّ مَا نَطَقْتُ بِهِ عَنْ جَهْلٍ مِنِّي بِسُوءِ أَثَرِي ، وَ لَا نِسْيَانٍ لِمَا سَبَقَ مِنْ ذَمِيمِ فِعْلِي ، لَكِنْ لِتَسْمَعَ سَمَاؤُكَ وَ مَنْ فِيهَا وَ أَرْضُكَ وَ مَنْ عَلَيْهَا مَا أَظْهَرْتُ لَكَ مِنَ النَّدَمِ ، وَ لَجَأْتُ إِلَيْكَ فِيهِ مِنَ التَّوْبَةِ
Mudah-mudahan sebagian di antara mereka dengan Rahmat-Mu ada yang mengasihani langkahku yang buruk yang jatuh iba akan keadaanku yang rusak, lalu mendoakan aku dengan doa yang lebih Kaudengar dari doaku atau memberikan syafaat yang lebih kuat dari syafaatku sehingga selamatlah aku dari murka-Mu dan beruntunglah aku dengan keridaan-Mu
فَلَعَلَّ بَعْضَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَرْحَمُنِي لِسُوءِ مَوْقِفِي ، أَوْ تُدْرِكُهُ الرِّقَّةُ عَلَيَّ لِسُوءِ حَالِي فَيَنَالَنِي مِنْهُ بِدَعْوَةٍ هِيَ أَسْمَعُ لَدَيْكَ مِنْ دُعَائِي ، أَوْ شَفَاعَةٍ أَوْكَدُ عِنْدَكَ مِنْ شَفَاعَتِي تَكُونُ بِهَا نَجَاتِي مِنْ غَضَبِكَ وَ فَوْزَتِي بِرِضَاكَ
Ya Allah jika penyesalan itu taubat kepada-Mu maka akulah penyesal yang paling menyesal, jika meninggalkan maksiat itu ampunanmu maka akulah orang yang pertama meminta ampun darimu,  jika istighfar itu penghapus dosa maka inilah aku datang kepada-Mu  sebagai orang yang beristighfar.
اللَّهُمَّ إِنْ يَكُنِ النَّدَمُ تَوْبَةً إِلَيْكَ فَأَنَا أَنْدَمُ النَّادِمِينَ ، وَ إِنْ يَكُنِ التَّرْك لِمَعْصِيَتِكَ إِنَابَةً فَأَنَا أَوَّلُ الْمُنِيبِينَ ، وَ إِنْ يَكُنِ الِاسْتِغْفَارُ حِطَّةً لِلذُّنُوبِ فَإِنِّي لَك مِنَ الْمُسْتَغْفِرِينَ
Ya Allah sebagaimana Engkau perintahkan taubat dan Kaujaminkan penerimaannya sebagaimana Engkau anjurkan berdoa dan Kaujanjikan ijabahnya, maka sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan  terimalah taubatku jangan tolakkan daku dengan tolakan kekecewaan dari kasih-sayang-Mu. Sungguh, Engkau Pemberi ampunan kepada para pendosa dan maha Penyayang pada orang-orang salah dan yang bertaubat.
اللَّهُمَّ فَكَمَا أَمَرْتَ بِالتَّوْبَةِ ، وَ ضَمِنْتَ الْقَبُولَ ، وَ حَثَثْتَ عَلَى الدُّعَاءِ ، وَ وَعَدْتَ الْإِجَابَةَ ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، وَ اقْبَلْ تَوْبَتِي ، وَ لَا تَرْجِعْنِي مَرْجِعَ الْخَيْبَةِ مِنْ رَحْمَتِكَ ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ عَلَى الْمُذْنِبِينَ ، وَ الرَّحِيمُ لِلْخَاطِئِينَ الْمُنِيبِينَ
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberi hidayah kepada kami dengannya (Ahlulbait as), sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau selamatkan kami dengan perantaraannya (Ahlulbait as) sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya dengan salawat yang memberikan syafaat kepada kami pada hari kiamat, hari kami sangat memerlukan pertolongan-Mu Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu dan semuanya mudah bagi-Mu
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، كَمَا هَدَيْتَنَا بِهِ ، وَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، كَمَا اسْتَنْقَذْتَنَا بِهِ ، وَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ ، صَلَاةً تَشْفَعُ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ يَوْمَ الْفَاقَةِ إِلَيْكَ ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، وَ هُوَ عَلَيْكَ يَسيِرٌ .

Catatan Kaki

  1. Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 35.
  2. Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 35.
  3. Ansariyan, Diyar-e Asyeqan, jld. 7, hlm. 125-196; Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 35-75.
  4. Wafai, Tarikh-e Hadis-e Syi'e Az Aghaz-e Sade-e Jahardahum-e Hejri Ta Emruz, hlm. 232.
  5. Ansariyan, Diyar-e Asyeqan, jld. 7, hlm. 115-196.
  6. Mamduhi Kermansyahi, Syuhud Wa Syenakht, jld. 3, hlm. 29-75.
  7. Fahri, Syarh Wa Tafsir-e Shahife-e Sajjadiye, jld. 2, hlm. 535-583.
  8. Madani Syirazi, Riyādh as-Sālikīn, jld. 4, hlm. 373-479.
  9. Mughniyah, Fī Dzhilāl as-Shahīfah, hlm. 383-400.
  10. Darabi, Riyādh al-'Ārifīn, hlm. 393-415.
  11. Fadhlullah, Āfāq ar-Rūh, jld. 2, hlm. 123-160.
  12. Faidh Kasyani, Ta'līqāt 'Alā as-Shahīfah as-Sajjādiyyah, hlm. 67-68.
  13. Jazayiri, Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah, hlm. 161-169.

Daftar Pustaka

  • Ansariyan, Husein. Diyar-e Asyeqan: Tafsir-e Jame' Shahife-e Sajjadiye. Tehran: Payam-e Azadi, 1372 HS/1994.
  • Darabi, Muhammad bin Muhammad. Riyādh al-'Ārifīn Fī Syarh as-Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah. Riset: Husein Dargahi. Tehran: Nasyr-e Uswe, 1379 HS/2001.
  • Fadhlullah, Sayyid Muhammad Husein. Āfāq ar-Rūh. Beirut: Dar al-Malik, 1420 H.
  • Fahri, Sayyid Ahmad. Syarh Wa Tarjume-e Shahife-e Sajjadiye. Tehran: Uswe, 1388 HS/2010.
  • Faidh Kasyani, Muhammad bin Murtadha. Ta'līqāt 'Alā as-SHahīfah as-Sajjādiyyah. Tehran: Yayasan al-Buhuts at-Tahqiqat ats-Tsaqafiyyah, 1407 H.
  • Jazayiri, Izzudin. Syarh as-Shahīfah as-Sajjādiyyah. Beirut: Dar at-Ta'aruf Li al-Mathbu'at, 1402 H.
  • Madani Syirazi, Sayyid Ali Khan. Riyādh as-Sālikīn Fī Syarh Shahīfah Sayyid as-Sājidīn. Qom: Yayasan an-Nasyr al-Islami, 1435 H.
  • Mamduhi Kermansyahi, Hasan. Syuhud Wa Syenakht. Tarjume Wa Syarh-e Shahife-e Sajjadiye. Pengantar: Ayatullah Jawadi Amuli. Qom: Bustan-e Ketab, 1388 H.
  • Mughniyah, Muhammad Jawad. Fī Dzhilāl as-SHahīfah as-Sajjādiyyah. Qom: Dar al-Kitab al-Islami, 1428 H.
  • Wafai, Murtadha. Tarikh-e Hadis-e Syi'e Az Aghaz-e Sade-e Jahardahum-e Hejri Ta Emruz. Qom: Yayasan Elmi Farhanggi-e Dar al-Hadis, Sazman-e Cap Wa Nasyr, 1390 HS/2012.