Ibrahim bin Muhammad saw
Nama lengkap | Ibrahim bin Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib |
---|---|
Garis keturunan | Quraisy, Bani Hasyim |
Kerabat termasyhur | Mariyah al-Qibthiyah (ibu) • Sayidah Fatimah sa (saudari tiri) |
Lahir | Dzulhijjah 8 H/629 |
Wafat | 10 H/ 631 |
Tempat dimakamkan | Pemakaman Baqi |
Dikenal sebagai | Putra Nabi Muhammad saw |
Ibrahim (l.8 H- w.10 H/629-631) adalah putra Nabi Muhammad saw dan Mariyah Qibthiyah yang meninggal sebelum usia dua tahun. Pada saat Ibrahim meninggal, terjadi gerhana matahari. Nabi Muhammad saw demi mencegah masyarakat mengaitkan kejadian gerhana dan kematian putranya bersabda: "Gerhana matahari dan gerhana bulan tidak terjadi karena kematian seseorang." Ibrahim di kuburkan di samping kuburan Utsman bin Mazh'un.
Silsilah Keluarga dan Kelahiran
Ibrahim bin Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib adalah putra Nabi Muhammad saw. Ibundanya adalah Mariyah Qibthiyah, salah seorang perempuan yang berasal dari Mesir yang merupakan hadiah dari Raja Muqauqis, penguasa Mesir dan Iskandariyah kepada Nabi Muhammad saw. [1]
Ibrahim lahir pada bulan Dzulhijjah tahun ke-8 H/629. Nabi saw bersabda kepada para sahabatnya:" Allah akan mengaruniakan anak laki-laki untukku dan aku memberikan nama kepadanya dengan nama ayahku, Ibrahim." [2] Nabi Muhammad saw mengakekahi Ibrahim pada hari ke tujuh kelahirannya dan bersedekah kepada orang miskin dengan harta senilai perak yang seukuran dengan timbangan rambut Ibrahim yang telah dicukur. [3] Setelah Ibrahim lahir, Malaikat Jibril turun dan memberi salam kepada Nabi Muhammad saw dengan sebutan Abu Ibrahim. [4] Dinukilkan bahwa setelah kelahiran Ibrahim, Nabi Muhammad saw sangat bergembira dan menunjukkannya kepada Aisyah dan berkata: "Coba lihatlah, betapa miripnya bayi ini denganku." [5]
Bidan dan Pemberi Air Susu
Menurut laporan sejarah, bidan Ibrahim adalah Salma, pembantu Nabi saw. Setelah kelahiran Ibrahim, Salma memberi tahu suaminya, Abu Rafi ' dan dia pergi menemui Nabi Muhammad saw kemudian mengabarkan tentang kelahiran bayi itu. Dengan kabar yang didengarnya itu, Nabi Muhammad saw menjadi bahagia dan memberinya seorang budak. [6] Setelah kelahiran Ibrahim, para perempuan Anshar saling berebut untuk menjadi ibu susu bagi Ibrahim. Nabi Muhammad saw mempercayakan putranya kepada Ummu Barda, putri Mundhir bin Zaid sebagai ibu susu bagi Ibrahim. [7]
Wafat
Menurut sebuah laporan, Ibrahim meninggal pada tanggal 10 atau akhir Rabiul Awwal ketika berusia 16 bulan. [8] Menurut laporan lain, Ibrahim meninggal pada usia 18 bulan. [9] Sedangkan menurut laporan yang lainnya lagi, Ibrahim meninggal pada usia satu tahun, sepuluh bulan dan delapan hari. Ibrahim di makamkan di Pemakaman Baqi disamping kuburan Umar bin Mazh'un (meninggal pada tahun 2 H/623) [10] Nabi saw meletakkan batu dan menuangkan air ke atas kuburannya. [11]
Nukilan dari Ibnu Syahr Asyub
Ibnu Syahr Asyub dalam kitabnya, al-Manaqib menukilkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari, Nabi Muhammad saw telah menempatkan putranya Ibrahim dan cucunya, Imam Husain as di pangkuannya. Kemudian, Malaikat Jibril turun dan mengabarkan bahwa "Tuhan menyampaikan salam kepadamu dan berkata: "Aku tidak akan mengumpulkan keduanya, jadikan salah satunya sebagai korban bagi yang lainnya)". Kemudian Nabi memilih Imam Husain as dan tiga hari setelah itu, Ibrahim pun meninggal dunia. [12]
Kesedihan Nabi Muhammad saw
Nabi Muhammad saw sangat sedih dengan kematian Ibrahim. Dalam menjawab kritikan orang-orang, Nabi saw mengatakan: "Aku juga seorang manusia, yang menangis dan bersedih hati, tetapi aku tidak akan mengatakan apa-apa yang akan menyebabkan Tuhan menjadi murka. Hai Ibrahim! Demi Allah, aku bersumpah bahwa kami sedih karena kematianmu.” [13] Juga dinukilkan bahwa Nabi Muhammad saw berdiri menghadap gunung dan berkata:"Wahai gunung, Apabila yang terjadi padaku juga terjadi padamu, maka kamu pasti akan hancur namun kami akan berkata sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah swt:إنّا لِلهِ وَ إنّا اِلَیْهِ راجِعونَ وَ الْحَمدُ لِلهِ رَبِّ الْعالَمینَ"[14]
Gerhana Matahari
Hari ketika Ibrahim meninggal, terjadi gerhana matahari. Sebagian orang berkata: "Gerhana matahari ini terjadi karena kematian Ibrahim". Ketika Nabi Muhammad saw mendengar perkataan ini, beliau berkata: Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda Ilahi dan tidak terjadi karena kelahiran atau kematian seseorang. [15]
Catatan Kaki
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 108.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 108.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 107.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, 1417 H, jld. 1, hlm. 450.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, 1417 H, jld. 1, hlm. 450.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 450.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 108.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 115; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, 1417 H, jld. 1, hlm. 451.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 114; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, 1417 H, jld. 1, hlm. 451.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 115; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, 1417 H, jld. 1, hlm. 451.
- ↑ Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 115; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, 1417 H, jld. 1, hlm. 451.
- ↑ Ibnu Syahr Asyub, al-Manāqib, 1379 H, jld. 4, hlm. 81.
- ↑ Majlisi, Bihār al-Anwār, 1363 S, jld. 79, hlm. 91; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, 1418 H, jld. 1, hlm. 114.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, 1417 H, jld. 1, hlm. 452.
- ↑ Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, 1417 H, jld. 1, hlm. 452, Majlisi, Bihār al-Anwār, 1363 S, jld. 79, hlm. 91.