Mushaf Imam Ali as
Mushaf Ali (bahasa Arab: مصحف الإمام علي), merupakan mushaf (Alquran) pertama yang berhasil dikumpulkan dengan usaha Imam Ali as setelah Nabi saw wafat. Kini, mushaf tersebut tidak dapat kita temukan dan menurut banyak riwayat, mushaf tersebut ditulis dengan tulisan tangan Imam Ali as dan susunan surah-surah yang dikumpulkan di dalamnya berdasarkan penurunan wahyu.
Menurut sebagian riwayat, sebab-sebab penurunan ayat dan juga ayat-ayat yang nasikh dan mansukh, dimuat dalam margin mushaf tersebut. Para pengikut Syiah meyakini bahwa Mushaf Imam Ali as berada di tangan para imam Maksum yang secara turun temurun diwariskan kepada mereka dan sekarang berada di tangan Imam kedua belas.
Pengumpulan Mushaf oleh Imam Ali as
Setelah Nabi Muhammad saw wafat, Imam Ali as di rumahnya mengumpulkan Alquran sesuai dengan susunan surah yang turun secara berurutan dalam sebuah mushaf dan kurang lebih 6 bulan setelah Rasulullah saw wafat, mushaf tersebut dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat. [1] Sulaim bin Qais al-Hilali (wafat 76 H) berbicara tentang mushaf tersebut dalam bukunya dan mengutip riwayat ini dari beberapa sahabat Nabi saw seperti Abu Dzar Ghiffari (wafat 32 H), Salman Farisi (wafat 34 H), dan Ibnu Abbas (wafat 68 H). Selain itu, terdapat beberapa riwayat dari Ibnu Abbas juga termasuk yang secara langsung menukil hal tersebut. [2]
Menurut penuturan Syahristani (wafat 548 H/1154 M) yang dia sebutkan dalam buku tafsirnya bahwa Imam Ali as setelah mengoleksi Alquran,yang bobotnya seukuran beban yang dipikul di atas seekor unta, dengan bantuan budaknya, Qanbar ditunjukkan kepada sebagian para sahabat dan berkata ini adalah Kitab Allah yang telah turun kepada Nabi Muhammad saw. Mereka (para sahabat) berkata: Ambil dan bawa kembali mushaf ini, kita tidak memerlukannya. Imam as dalam menjawab perkataan mereka berkata: Demi Allah, sungguh kalian tidak akan melihatnya lagi. Kemudian ia kembali ke rumahnya sambil membaca ayat ini: [3]
Ibnu Nadim dalam kitabnya al-Fihrist menjelaskan bahwa mushaf tersebut dikumpulkan dalam waktu 3 hari dan itu adalah mushaf pertama Alquran yang dikumpulkan. [5]
Keistimewaan-keistimewaan Mushaf
Kebanyakan penjelasan dan riwayat-riwayat yang ada menceritakan bahwa mushaf Imam Ali as ini ditulis dengan tulisan tangan beliau sendiri[6] dan dikumpulkan sesuai dengan urutan penurunan wahyu, yaitu misalnya surah pertama yang turun adalah Al-Iqra', kemudian Al-Muddatssir, setelah itu Nun wa Al-Qalam, dan selanjutnya Al-Muzzammil... dan seterusnya sampai akhir; adapun mengenai hal-hal yang berkenaan dengan apa isi dan kandungannya, dan apakah hanya berisikan teks Alquran saja atau tentang sebab-sebab diturunkananya Alquran dan nasikh dan mansukhnya dan atau hal-hal lainnya terdapat berbagai macam perbedaan pendapat. [7]
Imam Baqir as berkata: Tidak ada seorangpun dari masyarakat yang berkata aku telah mengumpulkan Alquran sebagaimana Allah menurunkannya, kecuali ia berbohong. Tidak seorangpun yang mengumpulkan dan menjaga Alquran kecuali Ali bin Abi Thalib. [8]
Sebagaimana yang dikatakan oleh Syahristani: Dalam Alquran Imam Ali, terkandung kriteria teks dan margin interpretasi. [9]
Kriteria- kriteria lain dari mushaf Imam Ali as adalah apa yang dikatakan oleh Syaikh Mufid (wafat.413H.) bahwa di dalamnya terdapat takwilan ayat-ayat Alquran. [10] menurut sebagian riwayat dikatakan bahwa banyak hal-hal yang masih belum jelas, salah satunya nama sebagian dari orang-orang munafik yang diungkap dan dijelaskan dalam margin interpretasi yang dikumpulkan oleh Imam Ali as dan sebagian dari para peneliti mengatakan bahwa hal-hal inilah yang menyebabkan tidak diterimanya mushaf ini oleh sebagian dari para sahabat Nabi saw. [11]
Menurut pernyataan hampir seluruh sumber referensi Syiah mengatakan bahwa mushaf tersebut ada dan merupakan warisan di tangan para Imam Syiah as yang disimpan secara bergilir dan sekarang berada di tangan Imam Zaman Ajf. [12]
Catatan Kaki
- ↑ Thabathabai, Qurān dar Islām, hlm.113; al-Sajistani, Kitāb al-Mashāhif, hlm. 16; Suyuthi, al-Itqān, jld.1, hlm.161.
- ↑ Ayazi, Mushaf Imam Ali as, hlm. 167.
- ↑ Khurramsyahi, Quran Pajuhi jld. 2, hlm.468.
- ↑ Q.S. al-Furqan:30.
- ↑ Ibnu Nadim, al-Fihrist, hlm.30.
- ↑ Ayazi, Mushaf Imam Ali as, hlm. 177-178.
- ↑ Ramyar, Tārikh Qurān, hlm.370-371.
- ↑ Bihār, jld.92, hlm.88; al-Wafi, jld.2, hlm.130/72, atas nukilan Ramyar, Tārikh Qurān, hlm.371.
- ↑ Syahristani, Mafātih al-Asrār wa Mashābih al-Abrār, jld.1, hlm.15; juga lihat: Tafsir Syahristani, riset: Azar Syab, jld.1, hlm.120, atas nukilan Khurramsyahi, Quran Pajuhi jld.2, hlm.468.
- ↑ Awāil al-Maqālāt, hlm.94, Khurramsyahi, Quran Pajuhi (2), hlm.468-469.
- ↑ Khurramsyahi, Quran Pajuhi jld.2, hlm.469.
- ↑ Amili,Haqāiq Hāmah, hlm.160, atas nukilan Khurramsyahi, Quran Pajuhi jld.2, hlm.469.
Daftar pustaka
- Ayazi, Sayid Muhammad Ali. Mushhaf Imām Ali as : dar Dānesynāmeh Imām Ali as. Jld 12. Di bawah pengawasan Ali Akbar Rasyad. Tehran: Markaze- Nasyr-e Atsar Pazuhesygah-e Farhang wa Andisyeh-ye Islami, 1380 HS (2001).
- Ibnu Nadim. Al-Fihrist Ibnu an-Nadīm. Riset Ridha Tajaddud.(naskah ada di software Maktabah Ahlulbait as, naskah kedua).
- Khurramsyahi, Baha'uddin. Qu'rān Pazūhī.Tehran: Syarekat-e Entesyarat-e Ilmi-ye Farhanggi, 1389 HS (2010).
- Mahmud Ramyar. Tārīkh Qur'ān. Tehran: Amir Kabir, 1369 HS (1990).
- Sajistani, 'Abdullah bin Sulaiman. Kitab al-Mashāhif. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1405 H.
- Suyuthi, Jalaluddin. Al-Itqān fī 'Ulūmil Qur`ān. Riset Sa`id al-Mandub. Lebanon: Dar al-Fikr, 1416 H.
- Syahristani, Muhammad bin Abdul Karim. Mafātīh al-Asrār wa Mashābīh al-Abrār. Dengan pendahuluan dari Abdul Husain Hairi. Tehran: Markaze Entesyarat Nusakh Khatthi, 1409 H.
- Thabathabai, Sayid Muhammad Husain. Qu'rān dar Islām. Diedit oleh Muhammad Baqir Behbudi. Tehran: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, 1376 HS (1997).
- Ya'qubi, Ahmad bin Ya'qub. Tārīkh al-Ya'qubī. Cet. II. Diterjemahkan oleh Muhammad Ibrahim Ayati. Tehran: Markaz-e Entesyarat-e Ilmi wa Farhanggi, 1371 HS (1993).