Surah Al-Muzzammil

Prioritas: b, Kualitas: b
Dari wikishia
Surah Al-Muzzammil
Surah Al-Jin← →Surah Al-Muddatsir
ArtiOrang Yang berselimut
nomor73
Nama lain-
JuzJuz 29
Wahyu
No. urut pewahyuan3
KlasifikasiMakkiyah
Informasi
Jumlah ayat20
Jumlah kata300
Jumlah huruf853

Surah Al-Muzzammil (bahasa Arab:المزمّل ,"Orang Yang Berselimut") adalah surah ke-73 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-3 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini dinamai Al-Muzzammil lantaran dimulai dengan frase (یا أَیهَا الْمُزَّمِّلُ). Pada surah ini semenjak ayat pertama hingga ke-8 hukum salat malam diwajibkan baik bagi Rasulullah saw dan juga bagi sahabat. Kemudian Allah swt di penghujung ayat mencabut hukum ini dari yang lain dan mengkhususkan hanya untuk Rasulullah saw.

Identitas Surah Al-Muzzammil

Surah ini dinamai Al-Muzzammil lantaran dimulai dengan kata ini sebagaimana yang disebutkan pada ayat pertama:

«يا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ»

"Hai orang yang berselimut (Muhammad)." (QS Al-Muzzammil [73]:1)

Ayat ini menyinggung tentang kondisi Rasulullah saw yang merasa dingin akibat dari getaran permulaan wahyu dan berkata kepada istrinya untuk menyelimutinya. Surah ini terdiri dari 20 ayat namun sebagian qari berpendapat bahwa surah ini berjumlah 19 atau 18 ayat dan sebagian lainnya menyebutkan 21 ayat. Di antara beberapa pendapat ini, pendapat pertama yang lebih masyhur. Surah Al-Muzzammil berjumlah 300 kata dan 853 huruf. Sesuai dengan susunan mushaf surah Al-Muzzammil merupakan surah ke-73 dan berdasarkan urutan pewahyuan adalah surah ke-3 Al-Quran. Surah ini tergolong sebagai salah satu surah Makkiyah. Dari sisi isi, surah Al-Muzzammil adalah salah satu surah Al-Mufashshilat yaitu surah yang relatif berukuran kecil dan berada pada bagian pertengahan hizb ketiga juz 29. Surah Al-Muzzammil adalah di antara 11 surah yang dialamatkan kepada Rasulullah saw.

Tema Utama

Pada surah ini semenjak ayat pertama hingga ke-8 hukum salat malam diwajibkan baik bagi Rasulullah saw dan juga bagi sahabat. Kemudian Allah swt di penghujung ayat mencabut hukum kewajiban (sesuai dengan pendapat fukaha dan mufasir) ini dari yang lain dan mengkhususkan hanya untuk Rasulullah saw. Tema lainnya yang diangkat adalah masalah maad dan hari kebangkitan, kisah congkak Fir'aun dan akhir dari kehidupan Fir'aun, perintah untuk konsisten dan sabar dalam menghadapi pelbagai kesukaran, deskripsi tentang kaum Muslimin dan sahabat Rasulullah saw serta beberapa instruksi kepada kaum Muslimin di antaranya: membaca Al-Quran, mendirikan salat, membayar zakat, dan memberikan pinjaman.[1]

Catatan Kaki

  1. Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1259.

Daftar Pustaka

  • Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
  • Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.

Pranala Luar