Muhammad Taqi al-Majlisi
 Makam Majlisi di Masjid Jami' di Isfahan | |
| Informasi Pribadi | |
|---|---|
| Nama Lengkap | Muhammad Taqi bin Maqsud Ali Isfahani |
| Terkenal dengan | Majlisi Awwal |
| Lahir | 1003 H/1594-95 |
| Tempat lahir | Isfahan, Iran |
| Tempat tinggal | Isfahan • Najaf |
| Wafat/Syahadah | 1070 H/1660 |
| Tempat dimakamkan | Isfahan |
| Kerabat termasyhur | Muhammad Bagir al-Majlisi (putra) • Mulla Shalih Mazandarani |
| Informasi ilmiah | |
| Guru-guru | Bahauddin Amili • Mirdamad |
| Murid-murid | Muhammad Bagir al-Majlisi • Mulla Shalih Mazandarani |
| Tempat pendidikan | Isfahan • Najaf |
| Ijazah Riwayat dari | Sayyid Syaraf al-Din Ali Syulistani |
| Karya-karya | Rawdah al-Muttaqin • Lawami' Shahibqarani, ... |
| Kegiatan Sosial dan Politik | |
Muhammad Taqi bin Maqsud Ali Isfahani (bahasa Arab: محمد تقي بن مقصود علي الاصفهاني, l. 1003 H/1594-95 – w. 1070 H/1660) yang lebih dikenal dengan nama Majlisi Awwal, ayah Allamah Majlisi dan salah seorang ulama Syiah abad ke-17/11 Hijriah. Muhammad Taqi Majlisi meninggalkan karya seperti Raudhah al-Muttaqin dan Lawami' Shahibqarani. Muhammad Taqi Majlisi menuntut ilmu-ilmu agama di Isfahan dan Najaf. Setelah menuntaskan pelajarannya di dua kota ini, kemudian ia mengajar ilmu-ilmu agama di Masjid Jami' Isfahan dan setelah guru-gurunya seperti Syaikh Bahai dan Mirdamad ia menjadi imam Jumat di masjid ini.
Biografi
Keluarga Majlisi merupakan keluarga terpelajar di masa Shafawi. Muhammad Taqi Majlisi lahir pada tahun 1003 H/1594-95 di kota Isfahan, ibu kota dinasti Shafawi. [1] Ayahnya Mulla Ali Majlisi merupakan salah seorang ulama Syiah dan merupakan cucu dari Abu Nu'aim Isfahani dari jalur ayah dan melalui jalur ibu ia merupakan cucu dari Muhammad bin Hasan Natanzi. [2]
Muhammad Taqi Majlisi memiliki cita rasa syair dan memiliki nama pena Majlisi. 1034 H/1624-25 dan pada usia 31 tahun pergi ke Najaf. Pada usia 32 tahun, ia memperoleh ijazah (untuk mengutip hadis) dari Sayid Syarifuddin Ali Syulistani yang merupakan salah seorang ahli hadis hauzah Najaf. Kemudian, setelah kembali ke Isfahan ia mengajar di Masjid Jami' Isfahan. [3] Setelah Syaikh Bahai dan Mirdamad ia merupakan orang pertama yang menjadi imam Jumat di Isfahan. Pada 11 Sya'ban 1070 H/22 April 1660 wafat di Isfahan[4] dan dikebumikan di Masjid Jami' Isfahan. [5] Mengutip penulis buku Raudhah, Muhammad Baqir banyak menukil tentang karamah ayahnya. [6] Menurut Sayid Muhammad Baqir Khansari, Muhammad Taqi Majlisi adalah orang ynag pertama menyebarkan hadis Syiah setelah berdirinya dinasti Shafawi. [7]
Para Guru
- Ayahnua Mulla Ali Majlisi
- Mulla Abdullah Syustari
- Syaikh Bahai
- Mirdamad
- Amir Ishaq Astarabadi.[8]
Para Murid
- Aqa Husain Anshari[9]
- Sayid Abdul Husain Khatunabadi
- Sayid Ni'matullah Jazairi
- Mulla Mirzai Syirwani
- Mulla Muhammad Shalih Mazandarani
- Mulla Muhammad Shadiq Karbasi
- Sayid Syarafuddin Ali Gulistane
- Mulla Azizullah Majlisi
- Mulla Abdullah Majlisi
- Mirza Ibrahim Ardakani Yazdi
- Maula Abul Qasim bin Muhammad Gulpaigani
- Badaruddin bin Ahmad Amili
- Mirza Tajuddin Gulistane
- Muhammad Baqir Majlisi.[10]
Karya
Terdapat beberapa karya peninggalan Majlisi Awwal di antaranya:
- Raudhah al-Muttaqin merupakan ulasan terbaik yang ditulis atas kitab Tahdzib al-Ahkam. [11] Ulasan ini berulang kali dicetak. Edisi terbaru diterbitkan dalam 14 jilid.
- Lawami' Shahibqarani yang lebih dikenal sebagai ulasan fikih adalah kitab fikih yang ditulis dalam bahasa Persia. Buku ini adalah ulasan dan terjemahan kitab Man La Yahdhuruhu al-Faqih Syaikh Shaduq. Penulis buku ini menghindar untuk tidak menggunakan terma-terma dan pembahasan-pembahasan rumit ilmiah dan terkadang mencukupkan dengan penjelasan-penjelasan pendek atau jawaban sebagian syubhat yang ada.
- Riyadh al-Mu'minin (ulasan Shahifah Sajjadiyah)
- Cihil Hadits az Ma'shumin (empat puluh hadis dari Ahlulbait as)
- Syarah Ziyarat Jami'ah
- Syarah Hadits Hammam
- Hadiqah al-Muttaqin, Risalah Amaliah hingga akhir pembahasan puasa. [12]
- Mathali' al-Anwar berkaitan dengan salat Jumat. [13]
Anak-anak
- Azizullah Majlisi
- Abdullah Majlisi[14] Ia pergi ke India dan wafat kira-kira pada tahun 1084 H/1673-74. [15]
- Muhammad Baqir Majlisi (Majlisi Kedua) Penyusun Bihar al-Anwar.
- Aminah Baigim istri Mulla Saleh Mazandarani pemberi ulasan kitab Ushul Kafi. [16]
- Istri Muhammad Ali Astarabadi. [17]
- Istri Mulla Mirza Muhammad Syirwarni.
- Istri Mirza Kamaluddin Muhammad Fasai pemberi ulasan kitab Syafiyah.[18]
Catatan Kaki
- ↑ Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 123.
- ↑ A'yan al-Syi'ah, jld. 9, hlm. 192; Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 119.
- ↑ Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 123.
- ↑ Riyadh al-Ulama, jld. 5, hlm. 47.
- ↑ A'yan al-Syi'ah, jld. 9, hlm. 192; Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 122.
- ↑ Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 121.
- ↑ A'yan al-Syi'ah, jld. 9, hlm. 193; Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 118.
- ↑ A'yan al-Syi'ah, jld. 9, hlm. 192; Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 120.
- ↑ Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 119.
- ↑ Zendegi Nameh Muhammad Taqi Majlisi.
- ↑ Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 122.
- ↑ A'yan al-Syi'ah, jld. 9, hlm. 192; Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 119-120.
- ↑ A'yan al-Syi'ah, jld. 9, hlm. 192; Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 122.
- ↑ A'yan al-Syi'ah, jld. 9, hlm. 192
- ↑ Khandan Majlisi
- ↑ A'yan al-Syi'ah, jld. 9, hlm. 193; Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 88 & 119.
- ↑ Raudhat al-Jannat, jld. 2, hlm. 88.
- ↑ Anak-anak Majlisi