Hasan bin Sulaiman al-Hilli
| Informasi Pribadi | |
|---|---|
| Nama Lengkap | Hasan bin Sulaiman al-Hilli |
| Lakab | 'Izzuddin |
| Wafat/Syahadah | (Diperkirakan wafat setelah tahun 802 H) |
| Informasi ilmiah | |
| Guru-guru | Syahid Awwal • Miqdad bin Abdullah al-Hilli • Muhammad bin Ibrahim Matharabadi • Sayid Baha'uddin Nili • Radhiyuddin Ali |
| Murid-murid | Husain bin Muhammad bin Hasan Hamuyani • Abdul Hamid bin Jamaluddin • Ahmad bin Ali Hasyimi Zini |
| Ijazah Riwayat dari | Syahid Awwal |
| Ijazah Ijtihad dari | Husainbin Muhammad bin Hasan Hamuyani |
| Karya-karya | Mukhtashar Bashair al-Darajat • Al-Mukhtashar |
| Kegiatan Sosial dan Politik | |
Hasan bin Sulaiman al-Hilli (bahasa Arab: الحسن بن سلیمان الحلي) (diperkirakan wafat setelah tahun 802 H) adalah salah satu ulama besar Syiah pada abad kedelapan Hijriyah dan termasuk di antara murid-murid utama Syahid Awwal. Beliau juga dikenal sebagai salah satu perawi dalam rantai sanad Shahifah Sajjadiyah. Karya paling monumental yang dihasilkannya adalah Mukhtashar atau Mukhtashar Bashair ad-Darajat, yang berisi sejumlah hadis-hadis tentang keutamaan serta kemuliaan Ahlulbait as.
Biografi
Nama kunyah Hasan bin Sulaiman adalah Abu Muhammad, dan beliau dikenal dengan gelar 'Izzuddin. Dalam literatur biografi, Syekh Hur al-Amili[1] tidak menyebutkan nama Muhammad dalam silsilahnya, sehingga secara implisit ia menghubungkan Hasan langsung kepada nenek moyangnya.[2] Beberapa sumber menyebut Hasan al-Hilli sebagai seorang Amili, berasal dari Jabal Amil,[3] namun Hur al-Amili tidak memasukkan namanya di antara para ulama Jabal Amil, melainkan menyebutkannya dalam bagian kedua dari Amal al-Amal, yang mencakup ulama non-Amil.
Tidak ada informasi pasti mengenai tanggal kelahiran, kematian, atau peristiwa penting dalam kehidupan Hasan bin Sulaiman. Diperkirakan ia lahir sebelum tahun 742 H dan meninggal dunia setelah tahun 802 H. Aqa Buzurg Tehrani menyebut tempat kelahirannya sebagai Hillah,[4] tetapi mengingat klaim bahwa ia berasal dari Jabal Amil serta fakta bahwa ia tinggal di Qom, ada kemungkinan salah satu dari dua kota tersebut adalah tempat kelahirannya.[5]
Guru-gurunya
Hasan al-Hilli adalah salah satu murid utama dari Syamsuddin Muhammad bin Makki, yang lebih dikenal sebagai Syahid Awwal. Pada bulan Sya'ban tahun 757 H, ia bersama lima orang lainnya menerima [[Ijazah Periwayatan|ijazah periwayatan hadis dari Syahid Awwal.[6] Selama hidup singkat Syahid Awwal, ia belajar di bawah bimbingan para fakih terkenal seperti Fadhil al-Miqddad.[7] Guru-guru lainnya termasuk Muhammad bin Ibrahim Mutharabadi,[8] Sayid Bahauddin al-Naili, dan Radhiyuddin Ali.[9] Majlisi memuji Hasan al-Hilli atas ilmu dan kefakihannya, serta menganggap semua karyanya dapat dipercaya.[10]
Hasan al-Hilli juga termasuk dalam rantai perawi Shahifah Sajjadiah, berdasarkan sebuah sanad, kakek Syekh Baha'i, yaitu Syamsuddin Muhammad al-Jaba'i (W. 886 H), meriwayatkan kitab ini dari Syekh Ali bin Muhammad bin Ali dari Sayid Tajuddin Abdul Hamid bin Jamaluddin Ahmad bin Ali al-Hasyimi dari Hasan bin Sulaiman al-Hilli.[11] Menurut laporan Khunsari,[12] pada bulan Muharram tahun 802 H, Hasan al-Hilli memberikan ijazah periwayatan kepada muridnya, 'Izzuddin Husain bin Muhammad bin Hasan al-Hamawiyani / al-Juyani, untuk meriwayatkan kitab Khishal karya Shaduq. Naskah ini masih ada bersama dengan izin dari Hasan al-Hilli.[13] Di dalam literatur kitab Rijal dan biografi, selain al-Hamawiyani dan Tajuddin Abdul Hamid bin Jamaluddin Ahmad bin Ali Hasymi Zaini, tidak ada murid atau perawi lain yang disebutkan untuk Hasan al-Hilli.
Karya-karya
Mukhtashar Basa'ir al-Darajat
Beberapa karya Hasan al-Hilli masih ada hingga saat ini, dan yang paling terkenal adalah Muntakhab atau "Mukhtashar Bashair ad-Darajat". Dalam sumber-sumber kuno riwayat Syiah, terdapat dua buku dengan judul Bashair ad-Darajat: satu ditulis oleh Muhammad bin Hasan bin Farukh Shafar al-Qummi (W. 290 H) dan yang lainnya oleh Sa'd bin Abdullah al-Asy'ari (W. 299 atau 301 H), meskipun naskah aslinya tampaknya tidak ada lagi, meskipun pekerjaan Hasan al-Hilli didasarkan padanya. Mushtaq Muthaffar berdasarkan dugaan Abdullah Efandi Isfahani ,[14] dengan argumen dan bukti, menunjukkan bahwa "Basair Sa'ad" adalah ringkasan dari "Basair Shaffar".[15] Namun, beberapa menolak pandangan ini dan menyatakan bahwa kedua karya tersebut adalah dua karya yang terpisah.[16] Perbedaan ini berasal dari pernyataan yang dibuat oleh Hasan al-Hilli di awal bukunya, Itsbat ar-Raj'ah.[17] Yang jelas adalah bahwa ringkasan Hasan al-Hilli didasarkan pada "Bashair ad-Darajat" karya Sa'ad bin Abdullah al-Asy'ari.
Ringkasan Hasan al-Hilli mencakup hadis-hadis tentang keutamaan dan kemuliaan Ahlulbait as. Selain memilih hadis-hadis Sa'ad, ia juga menambahkan hadis lain dari berbagai sumber dan jalur periwayatan yang berbeda, serta mencantumkan nama sumber-sumber tersebut untuk menghindari kebingungan dengan hadis-hadis Sa'ad. Ia juga menyebutkan risalah al-Raj'ah dan al-Radd 'ala Ahl al-Bid'ah miliknya,[18] yang sebenarnya adalah kitab yang sama dengan "Mukhtashar al-Bashair".[19]
Al-Muhtadhar
Karya lainnya adalah kitab "Al-Muhtadhar", yang membahas tentang bagaimana seseorang yang sedang sekarat (muhtadhar) melihat Nabi Muhammad saw dan Imam-imam Syiah pada saat ajal menjelang. Dalam buku ini, ia menolak pandangan Syekh Mufid,[20] karena Syekh Mufid menafsirkan ulang hadis-hadis terkait topik ini.[21] Penulis juga membahas berbagai topik lainnya, seperti kemuliaan Ahlulbait as dan pengikut mereka, serta kritik terhadap beberapa penentang mereka. Kitab ini juga dikenal dengan nama "Al-Muhtadhar wa Ma Yarahu fi Hal al-Ihtidhar" dan "Manaqib al-A'imah".[22] Risalah ini, bersama dengan ar-Raj'ah dan "Mukhtashar al-Bashair", menjadi salah satu referensi Majlisi dalam menulis Bihar al-Anwar.[23][24] Al-Muhtadhar diterbitkan pada tahun 1330 HS/1951 M di Najaf, dengan penyuntingan Muhammad Ali Urdubadi Gharawi.
Karya Lainnya
Hasan al-Hilli menulis risalah pendek tentang keutamaan Imam atas para Nabi dan para Malaikat, di mana ia membantah pandangan Syekh Mufid dalam [[Awail al-Maqalat (buku)|Awail al-Maqalat[25] yang mendukung pandangan sebaliknya.[26] Risalah fi Ahadits ad-Dzar adalah karya lainnya dari Hasan al-Hilli, yang diterbitkan dengan nama lampiran Mukhtashar Basair ad-Darajat pada tahun 1379 HS/1421 H di Qom.
Catatan Kaki
- ↑ jld. 2, hlm. 66
- ↑ Aqa Buzurg Tehrani, "Dzari'ah", jld. 20, hlm. 183
- ↑ Amin, jld. 5, hlm. 106; Sadr, jld. 1, hlm. 103; Aqa Buzurg Tehrani, "Thabaqat: Al-Haqaiq ar-Rahinah", hlm. 40
- ↑ "Thabaqat: Al-Dhiya' al-Lami' ", hlm. 34
- ↑ Hilli, hlm. 2
- ↑ Aqa Buzurg Tehrani, "Thabaqat: Al-Haqaiq al-Rahinah", hlm. 41
- ↑ Sadr, "Takmilah Amal al-Amal", 1429 H, jld. 1, hlm. 336
- ↑ Efandi Isfahani, "Riyadh al-Ulama", 1401 H, jld. 1, hlm. 193-194
- ↑ Amin, "A'yan al-Syiah", telaah oleh Sayid Hasan Amin, jld. 5, hlm. 106
- ↑ Majlisi, "Bihar al-Anwar", 1403 H, jld. 1, hlm. 33
- ↑ Majlisi, "Bihar al-Anwar", 1403 H, jld. 104, hlm. 213; Aqa Buzurg Tehrani, "Thabaqat: al-Dhiya' al-Lami'", hlm. 34
- ↑ Khunsari, jld. 2, hlm. 293-294
- ↑ Samami Hairi, "Ijazah asy-Syekh Hasan al-Hilli li al-Juyani," Turatsuna, Tahun 3, No. 1 (Muharram - Rabi'ul Awwal 1408 H), hlm. 109, 114
- ↑ Efandi, "Riyadh al-Ulama", 1401 H, jld. 1, hlm. 194
- ↑ Hilli, "Mukhtashar al-Basair", hal. 30-33
- ↑ Amin, jld. 5, hlm. 107; Aqa Buzurg Tehrani, "Al-Dzari'ah", 1408 H, jld. 3, hlm. 124
- ↑ Hilli, "Mukhtashar al-Bashair", hlm. 28-33
- ↑ Amin, "A'yan al-Syiah", ditelaah oleh Sayid Hasan Amin, jld. 5, hlm. 107
- ↑ Hilli, "Mukhtashar al-Bashair", Pendahuluan yang sama, hlm. 24-25
- ↑ Hilli, "Mukhtashar", hlm. 85-86
- ↑ Hilli, "Al-Muhtadhar", hlm. 1-2
- ↑ Aqa Buzurg Tehrani, "Al-Dzari'ah", 1408 H, jld. 22, hlm. 321
- ↑ Majlisi, Bihar al-Anwar", jld. 1, hlm. 16
- ↑ Khunsari, "Rawdat al-Jannat", jld. 2, hlm. 293
- ↑ hlm. 81-83
- ↑ Efendi Ishfahani, jld. 1, hlm. 194; Aqa Buzurg Tehrani, "Thabaqat: Adh-Dhiya' al-Lami' ", hlm. 34
Daftar Pustaka
- Muhammad Muhsin, Aqa Buzurg Tehrani. "Al-Dzari'ah ila Tasanif asy-Syi'ah", diedit oleh Ali Naqi Munzawi dan Ahmad Munzawi. Beirut: 1403 H/1983 M.
- Muhammad Muhsin, Aqa Buzurg Tehrani. "Thabaqat A'lam al-Syi'ah": "Al-Haqaiq al-Rahinah fi al-Mi'ah al-Tsamaniyah", diedit oleh Ali Naqi Munzawi. Beirut: 1975 M.
- Muhammad Muhsin, Aqa Buzurg Tehrani. "Adh-Dhiya' al-Lami' fi al-Qarn al-Tasi' ", diedit oleh Ali Naqi Munzawi, Teheran: 1362 HS.
- Abdullah bin Isa Efendi Isfahani. "Riyadh al-Ulama wa Hayadz al-Fudhala' ", diedit oleh Ahmad Husaini. Qom: 1401 H.
- Amin, Sayid Muhsin. A'yan al-Syiah.
- Muhammad bin Hasan Hur al-Amili. "Amal al-Amal". diedit oleh Ahmad Husaini, Baghdad (1385 H), cetakan offset Qom: 1362 HS.
- Hasan bin Sulaiman Hilli. "Al-Muhtadhar", (disunting oleh Muhammad Ali Urdubadi Gharawi). Najaf: 1370 H.
- Hasan bin Sulaiman Hilli. "Mukhtashar al-Bashair". diedit oleh Mushtaq Muthaffar. Qom: 1421 H.
- Hasan bin Sulaiman Hilli. "Mukhtashar Bashair ad-Darajat". Najaf: 1370 H.
- Muhammad Samami Hairi. "Ijazah asy-Syekh Hasan al-Hilli li al-Juwaiyani," Turatsuna, Tahun 3, No. 1 (Muharram - Rabi'ul Awwal 1408 H).
- Hasan Sadr. "Takmilah Amal al-Amal". diedit oleh Husain Ali Mahfudz, Abdul Karim Dabbagh, dan Adnan Dabbagh. Beirut: 1429 H/2008 M.
- Muhammad bin Hasan Thusi. "Al-Rasa'il al-'Asyr". Qom: 1403 H.
- Majlisi, Muhammad Baqir. "Bihar al-Anwar". 1403 H.
- Muhammad bin Muhammad Mufid. "Awail al-Maqalat fi al-Madzahib wa al-Mukhtar", diedit oleh Abbas Quli S. Wajdi (Waez Chandabai). Tabriz: 1371 H, cetakan offset Qom, tanpa tahun.
Pranala Luar
- Sumber Makalah: "Danesynameh Jahan-e Islam"