Yunus bin Abdurrahman

Prioritas: c, Kualitas: b
tanpa navbox
Dari wikishia
Yunus bin Abdurrahman
Nama LengkapYunus bin Abdurrahman
JulukanMaula Āl Yaqthin
Garis keturunanQummi
LahirAntara tahun 105 dan 125 H
Wafat/Syahadah208 H
Tempat dimakamkanMadinah
Karya-karyaLebih dari 30 kitab dalam tema fikih, tafsir dll.


Yunus bin Abdurrahman (w. 208 H/823) (bahasa Arab:يونس بن عبد الرحمن) termasuk Anggota Ijma'. Dia berjumpa dengan Imam Baqir as dan Imam Shadiq as dan meriwayatkan dari Imam Kazhim as dan Imam Ridha as. Dia juga menjadi wakil Imam Ridha as. Menurut riwayat dari Imam Ridha as, 3 kali beliau menjamin surga untuknya. Dia menunaikan ibadah haji 54 kali, yang terakhir mewakili Imam Ridha as. Yunus banyak meninggalkan karya tulis.

Nasab Dan Julukan

Anggota Ijma'

Sahabat Imam Baqir as
Zurarah bin A'yan
Ma'ruf bin Kharrabudz
Buraid bin Mu'awiyah
Abu Bashir
Fudhail bin Yasar
Muhammad bin Muslim


Sahabat Imam Shadiq as
Jamil bin Darraj
Abdullah bin Muskan
Abdullah bin Bukair
Hammad bin Utsman
Hammad bin 'Isa
Aban bin 'Utsman


Sahabat Imam Kazhim as dan Imam Ridha as
Yunus bin Abdurrahman
Shafwan bin Yahya
Muhammad bin Abi 'Umair
Abdullah bin al-Mughirah
Hasan bin Mahbub
Ahmad bin Abi Nashr al-Bazanthi

Yunus bin Abdurrahman karena dibebaskan oleh Ali bin Yaqthin bin Musa maka ia terkenal dengan Maula Āl Yaqthin (budak yang dibebaskan keluarga Yaqthin.[1] Julukannya Abu Muhammad[2] dan menurut pembuktian beberapa sumber sejarah nasabnya Qummi.[3]

Tahun kelahirannya tidak disebutkan secara detail, tapi sejumlah ulama rijal menyebut tahun kelahirannya terjadi pada masa kepemimpinan Hisyam bin Abdul Malik.[4] Dari sini dapat dikatakan bahwa dia lahir antara tahun 105 dan 125 H.

Kedudukan Ilmiyah

Sesuai laporan sejarah, Imam Ridha as merekomendasikan orang-orang Syiah yang jauh dari beliau atau tidak dapat menjangkaunya kepada Yunus bin Abdurrahman.[5] dan beliau memperkenalkan dia sebagai orang yang dipercayainya dalam urusan agama dan pertanyaan-pertanyaan keilmuan orang-orang Syiah.[6]

Abu Hasyim Ja'fari menukil: "Aku membawa kitab Yaumun wa Lailatun karya Yunus bin Abdurrahman ke Imam Askari as. Beliau memeriksa dengan teliti semua kitab itu, membuka lembaran-lembaranya hingga akhir dan berkata: "Yang dimuat dalam kitab ini adalah agamaku dan agama ayah-ayahku; semua isi kitab ini hak (benar) dan hakikat. Semoga Allah membalasnya dari setiap kata dari kitab ini dengan cahaya". Beliau juga berkata mengenai Yunus:"Ilmu imam-imam Syiah bermuara kepada 4 orang, salah satu diantara mereka Yunus bin Abdurrahman.[7]

Dalam Pandangan Para Imam Syiah

Yunus di sisi para Imam Syiah terkhusus Imam Ridha as memiliki posisi istimewa dan sering kali dia disebut 'hamba saleh' dan 'hamba Allah yang baik'.[8] Dia menjadi wakil Imam Ridha as.[9] Sesuai dengan literatur-literatur kitab rijal, Imam Ridha as dan ayah-ayahnya, 3 kali menjamin Yunus masuk surga[10] dan berkata:"Yunus bin Abdurrahman pada masanya seperti Salman pada zamannya".[11]

Dalam sebuah penukilan, ketika Yunus sedih akibat cacian masyarakat kepada dirinya dan dia pergi kepada imam kedelapan Syiah, imam as membesarkan hatinya menyatakan kerelaannya yang sempurna kepada dirinya dan mengatakan bahwa cacian-cacian seperti ini tidak akan mengurangi kerelaan beliau kepadanya.[12]

Haji Perwakilan Dari Imam as

Yunus 54 kali pergi haji Tamattu' dan 45 kali umrah.[13] Haji yang terakhir mewakili Imam Ridha as.[14]

Dalam Pandangan Ulama Syiah

Ulama Rijal meyakini Yunus bin Abdurrahman sebagai bagian dari anggota Ijma' dan hampir semua penulis biografi menyebut nama dia dengan pujian dan tautsiq (terpercaya); Fadhl bin Syadzan (w. 260 H/873)mengenainya berkata:"Di tengah masyarakat tidak ada yang lebih paham mengenai hukum syariat (afqah) daripada Salman, dan setelah Salman tidak ada yang lebih afqah dari Yunus bin Abdurrahman.[15]

Ibnu Nadim (w. 260 H/873) dalam kitab Fihrist, ketika menyebut Fukaha dan ulama terkemuka syiah menyebut nama Yunus di antara mereka dan berkata:"Dia Allamah (orang yang sangat kompeten dalam urusan agama) zamannya".[16]

Syekh Thusi sekali menyebut namanya di Fihrist dari sahabat Imam Kazhim as dan sekali lagi menyebutnya dari sahabat Imam Ridha as dan berkata: "Menurut saya dia ahli hadis/Muhaddits yang dapat dipercaya".[17]

Ahmad bin Ali al-Najasyi meyakini dia ulama Syiah yang paling terkemuka dan pemilik kedudukan dan posisi yang tinggi.[18]

Allamah Hilli berkata:"Dia orang besar dan pemuka mazhab syiah.[19]

Tentu saja, terdapat beberapa riwayat dinukil mencela Yunus. Tapi, ulama ilmu rijal menolaknya baik dari sisi sanad atau kandungan atas tidak dipercayainya Yunus.[20][21]

Yunus Dan Waqifiyyah

Ketika berita kesyahidan Imam Kazhim as sampai ke Yunus, ia di depan khalayak umum mengumumkan, setelah beliau Imam Ridha as adalah imamku[22] Akan tetapi, sebagian orang berdasarkan kemaslahatan dirinya memilih berhenti pada keimamahan Imam Kazhim as dan mereka dikenal dengan Waqifiyyah. Kelompok ini juga bermaksud menyuap orang-orang seperti Yunus. Ada riwayat tentang Yunus dinukil dalam hal ini[23] dan bahkan dalam hubungannya dengan keimamahan Imam Ridha as dia ditemani Ali bin Ismail Maitsami untuk berdialog dengan kelompok Waqifiyyah.[24]

Guru Dan Perawi

Nama Yunus bin Abdurrahman dalam sanad hadis disebut lebih dari 263 kali. Dia meriwayatkan langsung dari Imam Musa al-Kazhim as dan Imam Ridha as. Selain itu dia juga menukil hadis dari yang lain, di antaranya:

Beberapa perawi menukil riwayat dari Yunus:

  • Syadzan bin Khalil Naisyaburi
  • Shaleh bin Abi Hammad
  • Abbas bin Ma'ruf
  • Muhammad bin Isa bin Ubaid al-Yaqthini
  • Abdul Aziz Muhtada al-Qummi
  • Abbas bin Ma'ruf al-Qummi
  • Muhammad bin Khalid Barqi al-Qummi
  • Ahmad bin Muhammad bin Khalid al-Barqi[25]

Karya

Syekh Thusi menyebut karyanya lebih dari 30 kitab dan menukil dari perkataan Abu Jakfar Babawaih bahwa semua kitab-kitab Yunus dan riwayat-riwayat yang dimuat didalamnya sahih dan dapat dipercaya kecuali riwayat-riwayat yang hanya diriwayatkan oleh Muhammad bin Isa bin Ubaid dan orang lain tidak meriwayatkannya.[26]

Berikut ini nama sebagian karyanya:

  • Kitab al-Sahwi
  • Kitab al-Zakat
  • Al-Adab wa al-Dilalah ala al-Khair
  • Jawami' al-Atsār
  • Al-Syarāyi'
  • Kitab al-Shalah
  • Al-Ilal al-Kabir
  • Ikhtilāf al-Haj
  • Ihtijāj fi al-Thalaq
  • Ilal al-Hadits
  • Al-Farāidh
  • Farāidh al-Shaghir
  • Jāmiul Kabir fi al-Fiqh
  • Ktab al-Tijarah
  • Kitab Tafsir al-Quran
  • Kitab al-Hudud
  • Al-Ādāb
  • Kitabul Matsālib
  • Ilal al-Nikah wa Tahlil al-Mut'ah
  • Al-Bada'
  • Nawādir al-Buyu'
  • Al-Radd ala al-Ghulāh
  • Kitab al- Nikah
  • Kitābul Mut'ah
  • Kitab al- Thalaq
  • Kitab al-Makāsib
  • Kitab al- Wudhu
  • Al-buyū' wal Mazāra'āt
  • Yaum wa Lailah
  • Al-Lu'lu' fi ak-Zuhdi
  • Al-Imamah
  • Fadhlul Quran[27]

Wafat

Yunus bin Abdurrahman wafat tahun 208 H/823 M di Madinah[28] dan dimakamkan di samping raudhah al-Nabi saw. Imam Ridha as mengenai kewafatannya berkata:"Lihatlah akhir perbuatan Yunus, Allah swt mencabut nyawanya di samping Raudhah Rasulullah saw".[29]

Catatan Kaki

  1. Najjasyi, Rijal, hlm. 446
  2. Thusi, Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 779
  3. Sam'ani, al-Ansāb, jld. 5, hlm. 629
  4. Najjasyi, Rijal, hlm. 446
  5. Thusi, Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 779
  6. Majlisi, Bihar al-Anwār, jld. 2, hlm. 251
  7. Thusi, Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 780; Najjasyi, Rijal, hlm. 447
  8. Thusi, Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 782, 783 dan 784
  9. Khui, Abu al-Qasim, Mu'jam Rijal al-Hadis, jld. 21, hlm. 209
  10. Thusi, Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 779
  11. Thusi, Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 781
  12. Majlisi, Bihar al-Anwār, jld. 2, hlm. 66
  13. Khui, Mu'jam Rijal al-Hadis, jld. 20, hlm. 202
  14. Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 782
  15. Mamaqani, Tanqih al-Maqāl, jld. 3, hlm. 339
  16. Mamaqani, Tanqih al-Maqāl, jld. 3, hlm. 339
  17. Thusi, Rijal, hlm. 346-368
  18. Najjasyi, Rijal, hlm. 447
  19. Allamah Hilli, Khulashah al-Aqwāl fi Ma'rifah al-Rijal, hlm. 296
  20. Mamaqani, Tanqih al-Maqāl, jld. 3, hlm. 343-341
  21. Khui, Mu'jam Rijal al-Hadits, jld. 20, hlm. 209-217
  22. Thusi, Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 779
  23. Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 48, hlm. 25
  24. Asy'ari Sa'ad bin Abdullah, al-Maqālāt wa al-Firaq, hlm. 92, 1360 S
  25. Khui, Mu'jam Rijal al-Hadits, jld. 20, hlm. 218-219.
  26. Thusi, al-Fihrist, hlm. 266
  27. Najjasyi, Rijal, hlm.447
  28. Mamaqani, Tanqīh al-Maqāl, jld. 3, hlm. 339
  29. Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 2, hlm. 781

Daftar Pustaka

  • Asy'ari Qommi, Sa'ad bin Abdullah. Al-Maqālāt wa al-Firaq. Teheran: Markaz Intisyarat Ilmi wa Farhanggi, 1360 S.
  • Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf. Khulāshah al-Aqwāl fi Ma'rifah al-Rijal. penerbit al-Faqāhah, 1417 H.
  • Khui, Sayid Abu al-Qasim. Mu'jam al-Rijal. Beirut: Dar al-Zahra, 1409 H.
  • Majlisi, Muhammad Baqir bin Muhammad Taqi. Bihar al-Anwār. Beirut: Muasasah al-Wafa', 1403 H.
  • Mamaqami, Abdullah. Tanqīh al-Maqāl. Najaf: al-Murtadhawiyah, 1352 H.
  • Najjasyi, Ahmad bin Ali, Rijal al-Najjasyi. Muasasah Nasyre Islami, 1424 H.
  • Sam'ani, Abd al-Karim bin Muhammad. Al-Ansāb. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1419 H.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan. Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal (Rijal Kassyi), Muasasah Āl al-Bait li Ihya' al-Turats.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan. Al-Fihrist. Penerbit al-Faqahah.