Sayid Mahmud Husaini Syahrudi

Dari wikishia

Dimohon untuk tidak keliru dengan Sayid Mahmud Hasyimi Syahroudi

Sayid Maḥmud Ḥusaini Syahrudi (bahasa Arab:سید محمود حسینی شاهرودی) (L.1883-1974 M) adalah salah seorang Marja' Taqlid mazhab Syiah yang bermukim di kota Najaf serta ayahanda dari Sayed Mahmoud Hashemi Shahroudi. Beliau murid dari Mirza Muhammad Husain Gharawi Na'ini dan Agha Diya' al-Din al-'Iraqi dan setelah pelantikan dan pengangkatan Sayid Abu Al-Hasan Isfahani sebagai pemegang otoritas tertinggi mazhab syiah, (Marja'iyah) Mirza Na’ini menggelari Sayid Mahmud Husaini Syahroudi sebagai pemilik dua kesaksian (Dzu Syahadatain) dan menjadikan pandangan dan kesaksian beliau sebagai paramater sertifikasi ijtihad murid-murid Mirza Na’ini. Begitupula Agha Diya' al-Din al-'Iraqi dan Sayed Abu Al-Hasan Isfahani mengirim dan mengutus murid-murid mereka untuk sertifikasi ijtihad kepada Sayed Mahmoud Shahroudi.

Pada masa Sayid Mahmud menjabat sebagai marja, beliau melakukan beberapa kebijakan diantaranya adalah: Pembangunan masjid, Hoseiniyah dan hauzah ilmiah di Kabul dan beberapa kota di Iran, perbaikan dan renovasi hauzah ilmiah Bukhara dan Qazvin di Najaf serta pembentukan bi’tsah hajj dan aksi pengecaman dan protes terhadap rezim Pahlavi sebagai tanggapan atas insiden berdarah di Faiziah kota Qom. Salah satu karya Sayed Mahmoud Hoseini Shahroudi adalah risalah dan ulasan tematik beliau di bidang yurisprudensi (Fiqh) dan Ushul serta catatan dan notulensi kajian pelajaran dua guru beliau Agha Diya' al-Din al-'Iraqi dan Mirza Naini. Juga, kitab Yanabi al-Fiqh adalah kumpulan pelajaran bahts al-kharij kajian salat beliau yang ditulis dalam 4 jilid oleh Sayed Mohammad Ja’far Jazairi.

Buku Al-Imam al-Shahroudi al-Sayyid Mahmoud al-Huseini' karya Sayed Ahmad Huseini Ashkuri (L. 1931 M) adalah buku yang ditulis dalam bahasa Arab yang membahas terkait biografi dan sepak terjang perjalanan hidup Sayid Mahmud Syahrudi. Dan pada Juni 2021, dalam rangka memperingati sosok Sayid Mahmud Syahrudi, diselenggarakan konferensi dan seminar di Masyhad, Qom dan Najaf dengan tema, Ulama pemilik dua kesaksian.

Biografi

Sayed Mahmoud Hoseini Shahroudi adalah putra Sayed Ali yang lahir pada tahun 1883 M di Qaleh-ye Aqa abdilah, sebuah desa di distrik Bastam, Kabupaten Shahrud, Provinsi Semnan, Iran. [1] Menurut pendapat Sayid Ahmad Huseini Ashkuri, menukil para ahli Manuskripologi dan Kataloger Syiah bahwa silsilah dan nasab Sayed Mahmoud Hoseini Shahroudi bersambung kepada Zaid bin Ali as. [2] Ayah beliau adalah seorang petani dan kakek beliau sayid Abdullah adalah seorang alim yang zuhud [3] sebagaimana nukilan dari sebagian orang, banyak karamah-karamah yang keluar dari tangan kakeknya, Sayid Abdullah. [4]

Anak Keturunan

Sayed Mahmoud Shahroudi memiliki tiga putra:

1. Sayid Muhammad ( L. 1925 M ) Sayed Muhammad mendapatkan sertifikasi ijtihadnya langsung dari ayahnya pada tahun 1955 M. Begitupula ketika ayahnya berhalangan hadir, beliau menggantikan ayah beliau menjadi Imam Salat Jamaah pada malam hari di masjid Hindi dan pada siang hari di masjid Jauharchi. Salah satu karya beliau adalah catatan ushul yang disampaikan ayahnya dan salat jumat. [5]

2. Sayid Ali (L. 1928 M) Beliau menghadiri pelajaran bahst kharij sang ayah dan bertanggung jawab dalam pengelolaan urusan administrasi kantor ayahnya. [6]

3. Sayid Husain ( 1941 M) Beliau selalu menghadiri dan mencatat ( notulensi) pelajaran bahst kharij saudaranya. [7] Sayid Mahmud Syahrudi wafat pada tanggal 18 Sya'ban 1394 H pada usia 94 tahun [8] dan disemayamkan di haram Imam Ali as. [9]

Aktivitas Keilmuan

Syahrudi mempelajari ilmu-ilmu dasar keislaman di Bastam kemudian pergi ke Masyhad untuk melanjutkan pendidikannya. Beliau mempelajari pelajaran tingkat sutuh (tinggi) di Masyhad dan pada saat yang sama, beliau mengajar pula kifayah ushul di Hauzah ilmiah Masyhad. [10]

Syahrudi pergi ke Najaf pada tahun 1910 M dan menghadiri pelajaran-pelajaran fikih dan ushul Akhund Khurasani. Selain belajar, pada saat yang sama, beliau mengajar pula makasib dan rasail-nya syekh Anshari. [11] Beliau mengikuti pelajaran Akhund Khorasani kira-kira selama delapan belas bulan dan setelah kematian Akhund Khorasani pada tanggal 20 Dzul-Hijjah 1329 H; beliau pergi ke Samara. Namun tidak butuh waktu lama, beliau kembali lagi ke Najaf dan mempelajari Ushul fiqh dari Agha Diya' al-Din al-'Iraqi. Beliau menghadiri pula kelas Mirza Naini dan menjadi salah satu murid istimewanya.

Mirzai Naini mengistimewakan beliau diantara murid-muridnya yang lain dan ketika hendak mengeluarkan sertifikat keilmuan untuk murid-muridnya, ia meminta pendapat Shahroudi. [12] Dikatakan, Mirza Naini menganggap kesaksian Syahrudi seperti dua kesaksian orang adil. [13] Disisi lain, Agha Diya' al-Din al-'Iraqi dan Sayid Abul Hasan Isfahani seakan tidak mau ketinggalan dengan menggelari beliau pula dengan julukan, "Pemilik dua kesaksian" dan mengirim murid-murid mereka kepada beliau untuk ujian sertifikasi ijtihad. [14] Banyak sekali ulama-ulama yang ikut serta dalam kelas beliau dan menjadi muridnya; sebut saja diantaranya: Sayid Muhammad Husaini Syahrudi, Sayid Jawad Alu Ali Syahrudi, Sayid Muhammad Jafar Jazairi, Muhammad Rahmati Sirjani, Ali Azad Qazvaini, [15] Muhammad Ibrahim Jannati, Muslim Malakuti, Jawad Tabrizi [16] dan Sayid Kadhim Hairi. [17]

Marjaiyah ( Pemegang otoritas tertinggi mazhab Syiah)

Syahrudi berhasil meraih jenjang ijtihadnya pada masa Agha Diya' al-Din al-'Iraqi dan Sayid Abul Hasan Isfahani kala umur beliau baru menginjak 35 tahun. [18] Beliau menolak untuk menerbitkan risalah amaliah selama kedua guru besar beliau masih hidup dan mengajak masyarakat untuk merujuk kepada mereka berdua. Setelah Sayid Abul Hasan Isfahani wafat pada tahun 1365 H, beliau dilantik untuk memegang otoritas marjaiyah syiah, dan pada tahun 1366 H, beliau menerbitkan risalah amaliyah secara resmi di Najaf dan Teheran. [19] Terlebih setelah wafat Ayatullah Boroujerdi dan Sayed Muhsin al-Hakim pengaruh otoritas marjaiyah beliau semakin meluas. [20]

Aktivitas

  • Pembangunan masjid dan hoseiniyah di Kabul, Afghanistan
  • Mendirikan Instansi-intansi pendidikan di kota Faruj, (Madrasah Mahmudiyah) Zahedan dan Fuman.
  • Rekonstruksi dan renovasi sekolah Bukhara dan sekolah Qazvin di Najaf
  • Pembangunan masjid di berbagai kota di Iran seperti Bojnord, Tayabat, Kalaleh, Ramian dan Jajarm.
  • Membangun sekolah yang mencakup sekolah dasar hingga akhir sekolah menengah atas dalam dua program Bahasa, Persia dan Arab. Saat itu, sekolah-sekolah Najaf didukung oleh rezim pemerintah Iran dan Irak. Oleh karena itu, sebagian besar pelajar agama (thulab) menolak untuk mendaftarkan anak-anak mereka di dalamnya. [21]
  • Pembangunan perumahan pelajar agama: Perumahan ini terletak di area seluas sekitar 124.000 meter di dekat makam Kumail bin Ziyad, yaitu antara Najaf dan Kufah. Beliau menargetkan untuk membangun seratus unit tempat tinggal, klinik, dan sekolah untuk pelajar agama. Beberapa rumah dibangun pada masa hidup beliau dan beberapa bangunan setelah kematian beliau, hingga pada tahun 1980 M, pemerintah Irak mengusir anak-anak beliau untuk pergi dari Irak. [22]
  • Longmarch Arbain dari Najaf ke Karbala: Pada masa marja'iyah beliau, ritual berjalan menuju Karbala berkembang pesat di kalangan pelajar agama Najaf.[23] Menurut beberapa sumber, beliau pergi ke Karbala dengan berjalan kaki sebanyak 260 kali. [24]

Pembentukan Bi'tsah Hajj

Ayatollah Shahroudi sejak tahun 1967 M, mengirim tim pada musim haji untuk menjawab permasalahan keagamaan yang dikenal dengan nama Al-Baath al-Diniyah lil hajj. Pada tahun 1966, beliau berpartisipasi dalam ritual haji bersama anggota lembaga fatwa dan menyadari pentingnya pembentukan kelompok tersebut. [25] Dalam perjalanan spiritualnya, Shahroudi disambut hangat lapisan masyarakat dan tokoh politik serta pemuka agama di berbagai kota dan tempat, termasuk Amir Madinah, saudara penguasa Arab Saudi kala itu. Dan ketika beliau kembali ke Irak pasca perjalanan hajinya, Sayed Ali Naqi Samarai mendendangkan syair-syair pujian [26] yang ditujukan kepada beliau dihadapan masyarakat Kazimain. [27] yang diawali dengan ungakapan Tahayya'u dilalan makkatan al-'Ulya [28]

Reaksi Terhadap Insiden Berdarah Feiziyah

Menurut penuturan Sayid Husain, putra Sayid Mahmud Syahrudi, ayahnya mengutuk dan mengecam keras serangan antek pemerintah Pahlevi ke madrasah Feiziyah pada tahun 1963 M. Kala itu, beliau beberapa kali mengirimkan telegraf kepada masyarakat dan ulama Iran. [29] Tentu saja, Imam Khomeini mengirimkan pula telegraf yang ditujukan kepada beliau pada 1 April 1963 M, di mana Imam menyatakan keterkejutannya atas bungkamnya umat Islam terkait pembunuhan ulama di kota Qom. [30]

Karya

Sayid Mahmud Syahrudi telah menulis berbagai karya, antara lain:

  • Notulensi (Taqrirat) pelajaran guru beliau Agha Diya' al-Din al-'Iraqi
  • Notulensi (Taqrirat) pelajaran fikih dan ushul Mirza Na'ini

Beliau telah menulis pula risalah tematik dari berbagai isu dan topik diantaranya: thaharah, tayamum, wudhu, pakaian salat, salat musafir, khumus, zakat, haji, warisan, definisi ilmu ushul, kaidah yad, kaidah la dharar dan ilmu rijal. Begitupula komentar dan catatan beliau terhadap beberapa kitab serta penulisan risalah amaliah yang sesuai dengan fatwa beliau. [31] Kitab Yanabi al-Fiqh salah satunya adalah kumpulan pelajaran bahts al-kharij kajian salat beliau dan ide-ide pemikiran beliau dibidang ushul berdasarakan pembahasan kharij Al-ushul yang ditulis dan disusun oleh Sayed Mohammad Ja’far Jazairi. [32]

Konferensi dan Seminar

Konferensi dan seminar diselenggarakan pada juni 2021 dalam rangka memperingati sosok Sayid Mahmud Syahrudi dengan tema, Ulama pemilik dua kesaksian di Masyhad, Qom dan Najaf [33]

Monografi

Berkenaan tentang sosok Sayid Mahmud Husaini Syahrudi, beberapa karya dan buah pena telah ditulis dalam bahasa Arab dan Persia; Diantaranya:

  • Al-Imam al-Shahrudi al-Sayed Mahmoud al-Hosseini, karya Sayed Ahmad Hoseini Ashkuri yang ditulis selama masa hidup Ayatullah Shahrudi tentang aktivitas dan sepak terjang kehidupan beliau. Buku ini ditulis kira-kira 122 halaman dan diterbitkan dalam bahasa Arab.
  • Zendegi va Mubarezat e Ayatullah Uzma Sayid Mahmud Husaini Syahrudi be Rewayat e Esnad. Buku ini ditulis oleh Dawud Qasimpour dan Shahin Rezaei. Buku ini diterbitkan oleh Islamic Revolution Center Publications dalam 352 halaman di Teheran pada tahun 2009 M. [34]

Catatan Kaki

  1. Husaini, al-Imam Syahrudi al-Sayyid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm. 13
  2. Husaini, al-Imam Syahrudi al-Sayyid Mahmud al-Husaini, hlm. 20
  3. Syarif Razi, Ganjineh Danesymandan, jld. 5, hlm. 365
  4. Husaini, al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba' al-Bayan, hlm. 20
  5. Husaini, al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hal.99
  6. Husaini, al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hal.101
  7. Husaini, al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hal.102
  8. Syarif Razi, Ganjineh Danesymandan, jld. 5, hlm. 366, tahun 1353 HS
  9. Nujum-e Umat 20, Zendegani Marhum Ayatullah Syahrudi, Muarrifi va Naqd, hlm.77
  10. Husaini, al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mamhud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm. 28-29
  11. Husaini, al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mamhud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm. 30
  12. Husaini, al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mamhud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm. 20
  13. Musahebe Ba Sayid Husain Syahrudi, hlm. 8
  14. Nujume Umat 20, Zendeghaniye Marhume Ayatullah Syahrudi Muarrifi va Naqd, hlm. 70
  15. Musahebe Ba Sayid Husain Syahrudi, hlm. 9
  16. Nujume Umat 20, Zendeghaniye Marhume Ayatullah Syahrudi, Muarrifi va Naqd, hlm. 76
  17. Kantor berita Hawzah Musahebe ba Ayatullah Sayid Kadhim Hairi
  18. Nujume Umat 20, Zendeghaniye Marhume Ayatullah Syahrudi, Muarrifi va Naqd, hlm.70
  19. Husaini, Al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm.43
  20. Nujume Umat 20, Zendeghaniye Marhume Ayatullah Syahrudi, Muarrifi va Naqd, hlm. 70
  21. Husaini, Al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm. 94-97
  22. Nujume Umat 20, Zendeghaniye Marhum Ayatullah Syshrudi, Muarrifi va Naqd, hlm. 71-72
  23. Husaini Syahrudi , Sayid Mahmud, site hawzah.net.
  24. Nujume Umat 20, Zendeghaniye Marhum Ayatullah Syahrudi, Muarrifi va Naqd, hlm. 75
  25. Mobahesat, Mururi bar Syiklgiriye Bi'tsah Maraji 'Idham Taqlid
  26. Mobahesat, Mururi bar Syiklgiriye Bi'tsah Maraji 'Idham Taqlid
  27. Silakan lihat ke Husaini, Al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm. 75-83
  28. Husaini, Al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm. 87
  29. Ibri, Ayatullah al-Udhma Sayid Mahmud Husaini Syahrudi, hlm. 755
  30. Imam Khumaini, Sahifeye Imam, jld. 21, hlm. 499
  31. Husaini, Al-Imam al-Syahrudi al-Sayid Mahmud al-Husaini, Mathba'ah al-Bayan, hlm. 47-48
  32. Al-Ijtihad Yanabi' al-Fiqh... Ishdar Jadidah li Ayatillah al-Sayid Mahmud al-Husaini al-Syahrudi
  33. Kongres Internasional Ayatullah al-Udhma Sayid Mahmud Husaini Syahrudi, Surat kabar Ithila'at, 14 Esfand, 1399 HS.
  34. Adinehbook Zendegi va Mubarezat e Ayatullah Uzma Sayid Mahmud Husaini Syahrudi be Rewayat e Esnad

Daftar Pustaka